2.3. Persamaan Kecepatan, dan Percepatan Angular Connecting Rod
Gambar 2.4 Geometri engkol peluncur
Perubahan sudut η tiap satuan waktu merupakan kecepatan angular connecting rod dan tiap perubahan kecepatannya merupakan percepatan angular
connecting rod. Persamaan ini didapat berdasarkan Theory of Machine, Rs. Khurmi dan J.K. Gupta
Dengan menggunakan persamaan sinus pada OCP, seperti pada gambar 2.4.
Dimana
X TMA
L R
L Sin η = R Sin θ
R + L
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Didapatkan kecepatan angular connecting rod , 2.1
Dengan mensubsitusikan persamaan ke persamaan diatas dapat ditulis persamaan kecepatan angular connecting rod , Dengan menyederhanakan
2.2
Turunan pertama kecepatan angular connecting rod PC terhadap waktu adalah percepatan angular PC.
Dengan menurunkannya terhadap waktu, dan memecah persamaan diatas menjadi beberapa, sehingga memudahkan perhitungan.
Turunan kecepatan angular connecting rod dapat ditulis sebagai berikut. Bagian 1.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Karena kecepatan angular poros engkol adalah tetap, maka percepatan angular poros engkol dianggap konstan atau 0
Bagian 2.
Bagian 3.
Bagian 4.
Dengan menjumlahkan tiap bagian, sehingga didapatkan turunan kecepatan angular connecting rod
terhadap theta θ.
Dengan menyederhanakannya,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Maka persamaan diatas dapat ditulis,
Sehingga,
Dengan menurunkannya terhadap waktu, maka percepatan angular connecting rod
Percepatan angular connecting rod, 2.3
Dengan arah percepatan angular connecting rod berlawanan jarum jam.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.5. Persamaan Percepatan Titik Berat Pada Connecting Rod
Gambar 2.5 Posisi Titik Berat Connecting Rod Pada Mekanisme Engkol Luncur
Untuk menentukan gaya inersia pada titik G atau pusat gravitasi connecting rod, kita perlu menentukan percepatan absolut pada titik G. Pada sub-bab ini akan
ditentukan percepatan G dimana saja berdasarkan perubahan sudut yang dibentuk connecting rod terhadap poros engkol. Dengan mengacu pada percepatan pada
titik C. Dan berdasarkan referensi vector mechanic dynamic, 9
th
2.4 Ed. F.Beer.
Dimana, a
c
adalah percepatan pada titik C, dan r
gc
adalah posisi dimana saja disepanjang connecting rod. Dengan melihat gambar 2.5, titik C bergerak rotasi
berpusat pada titik O.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ω
1
Gambar 2.6 Posisi vector C
r
c
Dengan menurunkan persamaan posisi pada titik C dua kali didapatkan persamaan percepatan pada titik C atau a
merupakan letak atau posisi titik C, atau merupakan sambungan poros engkol dan connecting rod.
2.5
c
Untuk mencari persamaan percepatan titik berat pada poros engkol, dan karena jarak titik berat poros engkol adalah R2, maka percepatan titik berat pada poros
engkol adalah. O
C
θ
R
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.6 Untuk menentukan r
gc
sepanjang connecting rod CP dapat dilihat pada gambar 2.6 dimana CG adalah u.
Gambar 2.7 Posisi vector G
2.7 Kemudian persamaan 2.5 dan persamaan 2.7 disubsitusikan kepersamaan 2.4
didapatkan, persamaan percepatan titik G. Untuk percepatan horizontal pada titik G,
2.8
Dan untuk percepatan vertikal pada titik G, 2.9
C
O G
P
θ η
η
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2.6. Analisa Gaya Pada Main Bearing