Umum Langkah – Langkah Modernisasi dari Kabel Tembaga Menjadi Fiber

45

BAB III PERANGKAT YANG DIGUNAKAN

3.1 Umum

Fiber optik Serat Optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang biasa digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi. Serat optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta dalam pencahayaan, sensor, dan optik pencitraan.

3.2 Perangkat yang Digunakan

Perangkat yang digunakan pada fiber optik yang dibahas ada 3 yaitu : 1. MSAN Multi Services Access Network 2. DSLAM Digital Subscriber Line Access Multiplexer 3. Metro - E Metro Ethernet

3.2.1 MSAN

MSAN merupakan perangkat access network yang melayani multi services, seperti ADSL Asymmetric Digital Subscriber Line, Ethernet. MSAN, yaitu suatu platform jaringan akses yang menyediakan layanan umum untuk memberikan layanan broadband dan narrowband dalam jaringan PSTN Public 46 Switch Telephone Network dan NGN Next Generation Network. MSAN memiliki tiga fungsi penting yaitu : 1. Sebagai sistem akses broadband. 2. Sebagai akses gateway dalam NGN. 3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN. Secara umum, MSAN adalah layanan multiservice yang sejalan dengan NGN yang menyediakan fungsi broadband akses multiplexer sebagai IP DSLAM yang berdasarkan pada teknologi IP, ATM Asynchronous Transfer Mode atau TDM Transfer Digital Mode melalui jaringan kabel tembaga atau fiber optik. MSAN diimplementasikan untuk menyediakan suatu solusi layanan berbasis jaringan lokal akses fiber atau tembaga dengan cost-effective pada suatu layer jaringan yang konvergen dimana layanan PSTN, NGN dan jaringan broadband berada pada daerah yang sama. Perangkat ini menghubungkan pelanggan telepon ke core network sehingga pelanggan dimungkinkan untuk memperoleh telepon biasa, ISDN Integrated Services Digital Network atau fasilitas broadband seperti DSL Digital Subscriber Line dengan hanya menggunakan single platform. MSAN merupakan gabungan dari beberapa teknologi yaitu : 1. Telepon TDM yang didalamnya terdapat ISDN 2. PON Passive Optical Network 3. FTTx Fiber to the X Gambar Perangkat MSAN dapat di lihat pada Gambar 3.1 [10]. 47 Gambar 3.1 Perangkat MSAN Jaringan Layanan Multi Akses merupakan generasi ketiga dari teknologi OAN Optical Access Network yang memiliki kemampuan untuk memberikan berbagai jenis layanan. Fungsi Access Gateway yang bisa langsung terhubung ke Softswitch untuk memberikan layanan voice, fungsi Broadband Access multiplexer yang membawa layanan berbasis ADSL, juga dikembangkan dengan mengintegrasikan fungsi IP DSLAM serta Access Gateway dalam single platform. MSAN akan sampai ke pelanggan dengan layanan triple play yaitu menyalurkan layanan high speed internet access HSIA, Voice packet dan layanan IPTV secara bersamaan melalui infrastruktur yang sama. Untuk penambahan jaringan PSTN maka semua pelangggan sudah dilayani dengan perangkat MSAN, bahkan saat ini juga sedang mengimplementasikan MSAN Modernisasi, yaitu upgrade jaringan pelanggan existing ke MSAN, baik yang masih merupakan jaringan Copper Acces Network dengan teminal pelanggan menggunakan RK maupun jaringan akses yang terminal pelanggan sudah menggunakan ONU Optical Network Unit. Node MSAN sekaligus menggantikan fungsi kabinet RK, ONU dan DSLAM. Selain itu 48 jaringan sekunder dari Node pelanggan MSAN ke DP tetap menggunakan kabel tembaga begitu juga dari DP ke pelanggan tetap menggunakan DW. Dari sisi pelanggan apabila ingin memanfaatkan fitur MSAN cukup dengan mengganti pesawat telepon dan penggantian terminal dengan perangkat yang berfungsi seperti modem sebagai bagian dari instalasi kabel rumah yang sudah ada. Dari tipe keluarga FTTx, MSAN sendiri lebih tepat dinamakan FTTC Fiber to the Curb karena service akan didistribusikan ke pelanggan dari node cabinet yang berada di pinggir jalan ke residential user via copper. Jadi Fiber diterminasi di node MSAN. . 3.2.2 DSLAM DSLAM adalah sebuah peralatan yang berfungsi menggabungkan dan memisahkan sinyal data dengan saluran telepon yang dipakai untuk mentransmisikan data, peralatan ini terletak di ujung sentral telepon terdekat, berfungsi juga sebagai multiplexer. Perangkat ini merupakan sebuah syarat dalam pengimplementasian jaringan DSL, atau bisa juga DSLAM adalah piranti dalam jaringan komputer, yang diletakkan di kantor sentral telepon yang menerima sinyal dari koneksi banyak pelanggan DSL sambungan telepon, kemudian meneruskan ke backbone berkecepatan tinggi, menggunakan teknik multiplexing. DSLAM multiplexer terhubung dengan line DSL dengan kombinasi ATM, Frame Relay atau IP. DSLAM dipergunakan untuk memberikan layanan ke pelanggan dengan kombinasi sambungan DSL dengan teknologi backbone jaringan dengan ATM. Adapun gambar dari DSLAM itu sendiri dapat dilihat pada Gambar 3.2 [11]. 49 Gambar 3.2 Perangkat DSLAM DSLAM berfungsi untuk mengolah sinyal digital agar dapat mengoptimalkan bandwidth twisted pair untuk melewatkan data dengan kecepatan tinggi. DSLAM dilengkapi dengan POTS Plain Ordinary telephone Services Splitter untuk memisahkan alokasi kanal data dan suara. Pada perangkat DSLAM biasanya sudah terpasang splitter yang berfungsi memisahkan sinyal suara dan sinyal data, dimana sinyal suara akan menuju perangkat sentral telepon dan sinyal data akan diarahkan menuju BRAS melalui media transmisi. Selanjutnya dari BRAS akan diarahkan ke masing-masing ISP Internet Services Provider yang sudah bekerja sama.

3.2.2.1 Cara Kerja DSLAM

Prinsip kerja DSLAM adalah dengan memisahkan frekuensi sinyal suara dari trafik kecepatan tinggi , serta mengontrol dan merutekan trafik Digital Subcriber line xDSL antara perangkat end-user , seperti router, modem, network interface card , dengan jaringan penyedia layanan. DSLAM menyalurkan data digital memasuki jaringan suara POTS ketika mencapai di CO Cental office. DSLAM mengalihkan kanal suara biasanya dengan menggunakan splitter POTS sehingga sinyal tersebut dapat dikirim melalui PSTN , dan kanal data yang sudah 50 ada kemudian ditransmisikan melalui DSLAM yang sebenarnya adalah kumpulan modem DSL. Setelah menghilangkan sinyal suara analog , DSLAM mengumpulkan sinyal – sinyal yang berasal dari end-user dan menyatukannya menjadi sinyal tunggal dengan bandwidth yang lebar , melaui proses multiplexing. Sinyal yang sudah disatukan ini disalurkan dengan kecepatan Mbps ke dalam kanal oleh peralatan switching backbone melalui jaringan akses yang biasa disebut Network sevice Provider NSP. Sinyal yang dikirimkan melalui internet atau jaringan lain muncul kembali pada CO yang dituju, dimana DSLAM yang lain menunggu. DSLAM bersifat fleksibel dan bisa mendukung berbagai macam DSL yang terdapat dalam sebuah CO , dan juga bisa mendukung berbagai protokol dan modulasi ,dan juga bisa menyediakan routing maupun penomoran IP secara dinamik untuk pelanggan end-user. Jika tidak tersedia tempat di dalam MDF atau ternyata jarak antara sentral dan pelanggan terlalu jauh , solusinya adalah dengan menggunakan Mini DSLAM. Mini DSLAM ini dapat diletakkan pada RK yang terdapat diantara sentral telepon dan pelanggan.

3.2.3 Metro Ethernet

Metro Ethernet Network MEN secara umum didefenisikan sebagai suatu jaringan yang menghubungkan sejumlah LAN yang terpisah secara geografis melalui jaringan WAN atau backbone yang disediakan oleh suatu service provider . MEN menyediakan layanan konektivitas dalam cakupan metropolitanperkotaan yang memanfaatkan ethernet sebagai protokol utamanya dan mampu menyalurkan aplikasi broadband. Bagi pelanggan, layanan ME ini dipandang sebagai layanan yang mudah, sederhana dan murah dengan 51 bertambahnya kebutuhan bandwidth. Metro Ethernet untuk lebih jelas dapat di lihat pada Gambar 3.3 [12]. Gambar 3.3. Perangkat Metro Ethernet Metro Ethernet Service merupakan layanan komunikasi data yang menyediakan interface dan protokol Ethernet, yang disediakan oleh suatu MEN. Perangkat jaringan di sisi pelanggan, yaitu Customer Equipment CE terhubung ke MEN melalui suatu User Network Interface UNI. Aplikasi NGN sangat membutuhkan sebuah jaringan yang dapat dilewati data dalam jumlah yang sangat besar, dapat melakukan transfer data dengan sangat cepat, lebih kebal terhadap masalah-masalah komunikasi, dan yang terpenting haruslah murah dan mudah dalam implementasinya. Salah satu teknologi yang mampu melayani kebutuhan ini adalah teknologi Metro ethernet. Triple Play merupakan bentuk kebutuhan akan komunikasi yang sangat tinggi. Kebutuhan komunikasi yang tinggi ini adalah komunikasi yang melibatkan komunikasi bentuk data, suara, dan video. Semua harus dapat bekerja dan berkonvergensi antara sesamanya dan yang terpenting semua itu harus dapat difasilitasi oleh satu service saja. Jaringan Metro ethernet umumnya didefinisikan sebagai bridge dari suatu jaringan atau menghubungkan wilayah 52 yang terpisah bisa juga menghubungkan LAN dengan WAN Wireless Access Network atau backbone network yang umumnya dimiliki oleh service provider. Jaringan Metro ethernet menyediakan layanan-layanan menggunakan Ethernet sebagai core protocol dan aplikasi broadband. Metro ethernet menjanjikan biaya modal dan operasi yang lebih kecil, interoperabilitas multi-vendor, diferensiasi layanan dan memberikan fleksibilitas.

3.3 Parameter - Parameter yang Dihitung Untuk Mengetahui Baik Buruknya

Suatu Sistem Setelah Dimodernisasi. Parameter- parameter yang akan dihitung untuk mengetahui baik buruknya suatu sistem setelah dimodernisasi adalah redaman dan SN. Disini dibahas parameter – parameter tersebut satu persatu [13].

3.3.1 Redaman

Redaman atenuasi serat optik merupakan karakteristik penting yang harus diperhatikan mengingat kaitannya dalam menentukan jarak pengulang repeater, jenis pemancar dan penerima optik yang harus digunakan. Redaman sinyal cahaya yang merambat di sepanjang serat merupakan pertimbangan penting dalam desain sebuah sistem komunikasi optik, karena menentukan peran utama dalam menentukan jarak transmisi maksimum antara pemancar dan penerima. Ketika sinar melewati media fiber akan mengalami penurunan daya akibat redaman, pembiasan dan efek lainnya. Semakin besar atenuasi berarti semakin sedikit cahaya yang dapat mencapai detektor dan dengan demikian semakin 53 pendek kemungkinan jarak span antar pengulang. Faktor-faktor yang menimbulkan terjadinya redaman pada transmisi fiber optik antara lain : 1. Absorbtion Penyerapan Faktor penyerapan terjadi karena dua kemungkinan yaitu penyerapan dari luar dan penyerapan dari dalam. Untuk penyerapan dari luar terjadi karena impunty dalam fiber seperti : besi, cobalt, ion OH, dan sebagainya. Sedangkan penyerapan dari dalam disebabkan bahan pembuat fiber itu sendiri. 2. Scattering Hamburan Hamburan umumnya terjadi karena tidak homogennya struktur fiber optik, kerapatan density yang tidak merata dan yang terakhir adalah komposisi yang tidak fluktuasi. 3. Bending Pembengkokan Ada dua jenis bending pembengkokan yaitu macrobending dan microbending . Macrobending adalah pembengkokan serat optik dengan radius yang panjang bila dibandingkan dengan radius serat optik. Redaman ini dapat diketahui dengan menganalisis distribusi modal pada serat optik. Microbending adalah pembengkokan-pembengkokan kecil pada serat optik akibat ketidakseragaman dalam pembentukan serat atau akibat adanya tekanan yang tidak seragam pada saat pengkabelan. Salah satu cara untuk menguranginya adalah dengan menggunakan jacket yang tahan terhadap tekanan. Redaman α sinyal atau rugi-rugi serat optik didefenisikan sebagai perbandingan antara daya output optik Pout terhadap daya input optik Pin sepanjang serat L, dimana dapat ditunjukkan pada Persamaan 3.1 [10]. α = �� � log ��� ���� dbkm 3.1 54 dimana : L = Panjang serat optik km Pin = Daya input optik Watt Pout = Daya output optik Watt α = Redaman Menurut rekomendasi ITU-T, kabel serat optik harus mempunyai koefisien redaman 0.5 dBkm untuk panjang gelombang 1310 nm dan 0.4 dBkm untuk panjang gelombang 1550 nm. Tapi besarnya koefisien ini bukan merupakan nilai yang mutlak, karena harus mempertimbangkan proses pabrikasi, desain komposisi fiber, dan desain kabel. Untuk itu terdapat range redaman yang masih diijinkan yaitu 0.3 - 0.4 dBkm untuk panjang gelombang 1310 nm dan 0.17 - 0.25 dBkm untuk panjang gelombang 1550 nm. Selain itu, koefisien redaman mungkin juga dipengaruhi spektrum panjang gelombang yang diperoleh dari hasil pengukuran pada panjang gelombang yang berbeda.

3.3.2 Signal to Noise Ratio

Salah satu parameter yang paling penting dalam deteksi adalah Signal to Noise Ratio SNR adalah perbandingan antara daya sinyal yang diinginkan terhadap daya noise yang diterima pada suatu titik pengukuran. SNR ini adalah suatu parameter untuk menunjukkan tingkat kualitas sinyal penerimaan pada sistem komunikasi analog, dimana semakin besar harga SNR maka kualitas akan semakin baik. Satuan dari SNR ini adalah biasanya dalam dB. 55 SN adalah pengukuran berdasarkan perbandingan antara level power sinyal informasi dengan level power noise yang diterima. Pengukuran SN ini biasanya dilakukan pada sistem komunikasi analog pada bagian penerima untuk menunjukkan kualitas sinyal terima dibandingkan dengan noisenya dapat di lihat pada Persamaan 3.2 [9]. SNR = Daya sinyal informasi Daya sinyal derau 3.2 SN juga digunakan sebagai patokan batas ambang sinyal informasi analog yang masih dapat diterima dengan baik.

3.4 Langkah – Langkah Modernisasi dari Kabel Tembaga Menjadi Fiber

Optik. Lingkup pekerjaan penggelaran Outside Plan Fiber To The Home OSP FTTH adalah pengadaan dan pemasangan kabel serat optik, perangkat terminasi ODC Optical Distribution Cabinet, ODP Optical Distribution Point, OTP Optical termination Point, Roset, dan aksesoris pendukung lainnya untuk system Fiber To The Home FTTH. Pengadaan dan pemasangan OSP FTTH beserta kelengkapannya dan bertanggung jawab penuh secara sistem. Adapun langkah – langkah modernisasi dari kabel tembaga menjadi serat optik yaitu : 1. Project Management Menguraikan pekerjaan yang akan dikerjakan, membuat network diagram, perhitungan lintasan kritis, alokasi sumber daya dari lintasan kritis, membuat bar chart berdasarkan network diagram, membuat kurva pengeluaran dan pelaksanaan proyek. Unsur – unsur manajemen proyek 56 yaitu SDM tenaga kerja, material, mesin peralatan, teknologi, biaya modal. 2. Survey , Planning dan Design OSP, dan DRM Design Review Management . Survey detail harus dilaksanakan oleh kontraktor dengan didampingi personil TELKOM. Laporan rinci hasil survey harus dibuat dan diserahkan kepada TELKOM untuk dilanjutkan pada proses DRM. 3. Pengadaan dan Pemasangan kabel Primer FO dari STO s.d ODC menggunakan Core type G.652D untuk jenis kabel duct, burried dan aerial dengan proteksi HDPEsubductMicroduct pada kedalaman 1,5 meter. 4. Pengadaan dan Pemasangan kabel Sekunder FO dari ODC s.d ODP menggunakan type G.652D untuk jenis kabel duct ditanam tidak langsung dengan proteksi HDPE pada kedalaman s.d 1,5 meter atau jenis kabel aerial dengan selubung percore yang menggunakan barrier. 5. Pengadaan dan Pemasangan Drop Cable FO dari ODP s.d OTP Roset menggunakan type G.657 untuk jenis kabel duct ditanam dengan proteksi PVC pada kedalaman 0.6 meter atau menggunakan jenis kabel aerial. 6. Integrasi dengan kabel serat optik eksisting, sistim grounding eksisting dan dengan sub system telekomunikasi lainnya. Pada paket dan Sub system tertentu, kabel optik yang baru akan dikoneksikan dengan kabel eksisting pada tingkat joint enclosure, pada bagian lain integrasi dilaksanakan di OTF ODF. 57 7. Site acquisition untuk penempatan ODCOTB baik dilapangan maupun digedunghigh rise building. 8. Pengujian pengetesan karakteristik kabel serat optik. 9. Pengurusan perijinan dari pihak ketiga. 10. Menginstalasi secara bertahap fiber optik mulai dr MDF, diinstalasi didekat MDF. 11. Menginstalasi ODC didekat RK, dari ODF ke ODC dihubungkan dengan kabel feeder fiber optik. 12. Menginstalasi ODP didekat DP, dari ODC ke ODP dihubungkan dengan kabel distribusi fiber optik. 13. Menginstalasi OTP didekat KTB, dari ODP ke OTP dihubungkan dengan kabel drop fiber optik. 14. Kemudian OTP ke rumah pelangga n dihubungkan dengan kabel indoor fiber optik dan dirumah pelanggan fiber optik dihubungkan ke splitter. 15. Kabel tembaga yang ada diganti dengan fiber optik yg sudah terinstalasi dan dihubungkan ke splitter diterminal pelanggan, dan kebanyakan pengguna fiber optik ke pelanggan adalah perumahan, dan kalangan bisnis. Nama – nama lokasi yang sudah menggunakan fiber optik sampai ke pelanggan antara lain : 1. Medan City 2. Simpang Limun 3. Cinta Damai 4. CBD Polonia 58

BAB IV MODERNISASI JARINGAN AKSES TEMBAGA DENGAN

FIBER OPTIK SAMPAI DENGAN KE PELANGGAN

4.1 Umum

Pada Tugas Akhir ini akan dibahas memodernisasi jaringan akses tembaga menjadi fiber optik sampai dengan ke pelanggan dan alasan – alasan dibutuhkannya saluran fiber optik sampai ke pelanggan.

4.2 Analisis Kebutuhan Bandwidth

Salah satu alasan memodernisasi jaringan akses tembaga menjadi fiber optik sampai dengan ke pelanggan yaitu pada kebutuhan bandwidth untuk layanan. Kebutuhan bandwidth pada kabel tembaga dan fiber optik sebagai berikut: 1. Dengan Kabel Tembaga sistem lain Bandwidth kabel tembaga : 4 Mbps Aplikasi : a. Telepon membutuhkan 4 KHz b. Internet membutuhkan 64 Kbps 2. Dengan Serat Optik Bandwidth serat optik : 150 Mbps – 600 Mbps Aplikasi yang digunakan dan data kebutuhan bandwidth dapat dilihat pada Tabel 4.1