Kekuatan gel karaginan Karaginan Eucheuma cottonii

Nilai rendemen tertinggi dan terendah berturut-turut diperoleh pada kombinasi perlakuan bagian thalus ujung, berat bibit 150 g, umur panen 50 hari dan kombinasi perlakuan bagian thalus pangkal, berat bibit 100 g dan umur panen 40 hari. Bagian thalus dan umur panen memberikan pengaruh nyata p0,05 terhadap rendemen karaginan yang dihasilkan Lampiran 9b. Umur panen 50 hari memberikan nilai rendemen tertinggi, dan berbeda nyata dengan umur panen 40, 45 dan 55 hari Lampiran 9c. Rendemen karaginan mengalami peningkatan dengan bertambahnya umur panen sampai pada umur panen 50 hari tetapi mengalami penurunan pada umur panen 55 hari. Hasil rata-rata rendemen berdasarkan umur panen menunjukkan bahwa umur panen 50 hari menghasilkan rendemen lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena semakin tua umur panen maka kandungan polisakarida yang dihasilkan semakin banyak sehingga kandungan karaginannya juga semakin tinggi Syamsuar 2006. Pada umur 55 hari rendemen yang dihasilkan mengalami penurunan. Penambahan umur panen akan meningkatkan berat basah dan diikuti dengan penambahan kadar karaginan sampai batas tertentu dan cenderung menurun seiring dengan penambahan berat basah dan umur panen. Berdasarkan hasil laporan penelitian BPPT 1985 diacu dalam Mukti 1987 bahwa pemanenan sudah dapat dilakukan setelah 6 minggu yaitu pada saat tanaman dianggap cukup matang dengan kandungan polisakarida maksimum. Perlakuan bagian thalus juga mempengaruhi rendemen karaginan yang dihasilkan. Perlakuan bagian thalus ujung menghasilkan kandungan rendemen yang lebih tinggi dibandingkan dengan bagian thalus pangkal. Hal ini diduga karena bibit bagian ujung merupakan bibit yang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan bagian lainnya. Glenn dan Doty 1981 diacu dalam Iksan 2005 menyatakan bahwa bagian paling ujung rumput laut menunjukkan laju fotosintesis yang paling besar dibanding bagian lain yang jaraknya jauh dari ujung.

4.6.2 Kekuatan gel karaginan

Salah satu sifat penting karaginan adalah mampu mengubah cairan menjadi padatan atau mengubah bentuk sol menjadi gel yang bersifat reversible. Kemampuan inilah yang menyebabkan karaginan sangat luas penggunaannya, baik dalam bidang pangan maupun non-pangan. Kekuatan gel karaginan yang dihasilkan dari penelitian ini berkisar antara 113,33-273,33 gcm 2 yang masing masing dihasilkan dari perlakuan bagian thalus ujung, berat bibit 50 g, umur panen 50 hari dan bagian thalus ujung, berat bibit 100 g, umur panen 40 hari Gambar 14. Kekuatan gel yang dihasilkan dari penelitian ini masih di bawah standar, yaitu 900-1200 gcm 2 . Berat bibit, umur panen dan interaksi berat bibit dan umur panen memberikan pengaruh yang nyata p0,05 terhadap kekuatan gel karaginan Lampiran 10b. Interaksi berat bibit 150 g dan umur panen 50 hari, memberikan nilai kekuatan gel tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan interaksi berat bibit 50 g dan umur panen 50 hari Lampiran 10c. 50 100 150 200 250 300 40 45 50 55 Umur panen hari K e k u a ta n g e l g c m 2 Berat bibit 50 g Berat bibit 100 g Berat bibit 150 g a Thalus ujung 50 100 150 200 250 300 40 45 50 55 Umur panen hari K e k u a ta n g e l g c m 2 Berat bibit 50 g Berat bibit 100 g Berat bibit 150 g b Thalus pangkal Gambar 14. Kekuatan gel karaginan Eucheuma cottonii pada berbagai bagian thalus, berat bibit dan umur panen. Kekuatan gel karaginan yang dihasilkan secara umum cenderung mengalami peningkatan dengan bertambahnya umur panen. Pertambahan umur panen akan meningkatkan kandungan 3,6-anhidrogalaktosa yang merupakan senyawa yang berperan penting dalam pembentukan gel karaginan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Friedlander dan Zelokovitch 1984 diacu dalam Syamsuar 2006, bahwa peningkatan kekuatan gel berbanding lurus dengan banyaknya kandungan 3,6-anhidrogalaktosa dan berbanding terbalik dengan kandungan sulfatnya. Selanjutnya menurut Moirano 1977, 3,6-anhidrogalaktosa menyebabkan sifat beraturan dalam polimer yang akan menyebabkan meningkatnya potensi pembentukan heliks rangkapnya sehingga pembentukan gel lebih cepat dicapai. Interaksi antar perlakuan juga berpengaruh terhadap kekuatan gel karaginan. Interaksi berat bibit 50 g dengan umur panen 50 hari memberikan nilai kekuatan gel tertinggi dan tidak berbeda nyata dengan interaksi berat bibit 150 g dengan umur panen 50 hari.

4.6.3 Viskositas karaginan