KONFLIK DAN PROBLEM STRATIFIKASI ETNIS DI NIGERIA PADA MASA KOLONIALISME HINGGA TAHUN 2011.

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam ilmu hubungan internasional, kajian tentang konflik etnis sangat penting untuk diperhatikan. Hal tersebut dikarenakan konflik etnis menyangkut hak asasi manusia, keamanan, dan perekonomian negara yang sedang berkonflik. Dari beberapa kasus yang dialami oleh negara-negara di dunia, masalah etnislah yang biasanya lebih banyak memicu konflik dibandingkan masalah agama dan budaya. Misalnya saja di Indonesia, terjadi konflik antara Madura dan Dayak pada tahun tahun 2001 dan pada tahun 2010 terjadi konflik antara Bugis dan Tidung di Kalimantan Timur. Sedangkan di Afrika, terjadi konflik di Somalia dan konflik berkepanjangan antara Hausa Fulani dan Igbo.

Situasi tersebut tampak pada kawasan Afrika yang merupakan salah satu kawasan yang terdiri dari banyak negara dan dihuni oleh masyarakat yang memiliki perbedaan yang sangat besar, seperti keanekaragaman suku, bahasa, agama dan kebudayaan. Selama beberapa dekade terakhir benua Afrika terus menerus mengalami kemiskinan, bencana kelaparan, perang, penyakit menular, bencana alam dan berbagai persoalan lainnya. Hal ini juga terjadi pada salah satu kawasan yang terdapat di benua Afrika, yakni pada kawasan Afrika Barat. Terdapat perbedaan yang membedakan Afrika Barat dengan kawasan lainnya, yaitu tingginya tingkat konflik


(2)

domestik yang terjadi di dalam negara, sehingga keamanan di kawasan ini terus menerus berada dalam kondisi yang tidak stabil.

Salah satu konflik internal di Afrika Barat yang mendapat banyak perhatian dunia internasional adalah konflik etnis yang terjadi di Nigeria. Nigeria merupakan negara republik yang memiliki 36 negara bagian1. Ibukota pertama Nigeria adalah Lagos, tetapi kemudian pada tanggal 12 Desember 1991 Ibukota dipindah ke Abuja. Sejak tahun 1861 Lagos menjadi wilayah koloni Inggris dan di tahun 1880 seluruh wilayah Nigeria resmi menjadi koloni Inggris.2

Nigeria sendiri merupakan salah satu negara terpopuler di Afrika dengan banyaknya etnis dan kaya akan budaya. Namun disisi lain ini merupakan tantangan terbesar untuk membangun suatu bangsa, karena dengan banyaknya etnis dan suku bangsa akan rentan dengan perang sipil yang menyebabkan suatu negara dapat terpecah belah. Sistem pemerintahan yang dijalankan masih bersifat militer, karena sistem pemerintahan yang dijalankan masih merupakan warisan zaman kolonialisme. Dalam perekonomian, Nigeria merupakan negara yang kaya akan minyak. Tapi ternyata menghasilkan minyak yang banyak tidak menjamin suatu

1 36 negara bagian di Nigeria antara lain Abia, Abamawa, Akwa Ibom, Anambra, Bauchi, Bayelsa,

Benue, Borno, Cross River, Delta, Ebonyi, Edo, Ekiti, Enugu, Gombe, Imo, Jigawa, Kaduna, Kano, Katsina, Kebbi, Kogi, Kwara, Lagos, Nasawara, Niger, Ogun, Ondo,Osun, Oyo, Plateau, Rivers, Sokoto, Taraba, Yobe, dan Zamfara.

2 ‘Geografi : Membuka Cakrawala Dunia’ dalam

http://books.google.co.id/books?id=YK0EE-

7eiiQC&pg=PA191&dq=ibukota+nigeria&hl=id&sa=X&ei=Q-EfT5jeIIPTrQevyf3EDA&ved=0CC0Q6AEwAA#v=onepage&q=ibukota%20nigeria&f=false. Diakses tanggal 20 Januari 2011.


(3)

negara dapat hidup dengan makmur. Hal ini terlihat dari kenyataan bahwa Nigeria merupakan negara termiskin ke 20 di dunia.

Nigeria merdeka pada tahun 1960 dan dari sinilah pemerintahan militer dimulai. Konstitusi Nigeria membagi wilayah itu dalam 3 bagian yang masing-masing dikuasai satu suku bangsa. Sebelah barat daya hampir seluruhnya daerah Suku Yoruba, sebelah tenggara Suku Ibo, dan Suku Hausa di utara.3 Suku Igbo dan Yoruba menganggap Hausa Fulani feodal dan terbelakang. Lebih dari seribu tahun Suku Yoruba mendiami daerah luas sebelah barat Sungai Niger. Di sana mereka menyusun masyarakat yang hirarkinya ketat dan berjalinan erat dengan agama. Sedangkan Igbo, suku paling dominan, sangat demokratis tatanannya. Maka, ketika Nigeria melibatkan diri dalam industri modern, suku Igbo-lah yang paling mudah menyesuaikan diri.

Konflik yang terjadi di Nigeria yaitu konflik antara Hausa Fulani dan Igbo. Konflik kedua etnis ini terjadi karena adanya stratifikasi etnis di Nigeria. Stratifikasi etnis tersebut terjadi pada masa kolonial Inggris, Inggris menciptakan negara Nigeria buatan yang termasuk didalamnya terdapat dua ratus kelompok etnis yang berbicara dalam bahasa yang berbeda-beda. Sehingga menimbulkan etnosentrisme yang merupakan salah satu faktor terjadinya stratifikasi etnis yang menimbulkan konflik di Nigeria. Berbagai konflik berdarah antar suku-suku di Nigeria kerap terjadi. Bahkan

3 'Nigeria saudara kita' dalam

http://ip52-214.cbn.net.id/id/arsip/1983/01/01/SEL/mbm.19830101.SEL45366.id.html. Diakses tanggal 12 April 2011.


(4)

selepas masa kolonial pun konflik yang biasanya dipicu oleh perebutan lahan kekuasaaan ini terjadi, antara lain yang terjadi antara etnis Hausa Fulani dan Berom.

Perpecahan etnis pertama kali tejadi ketika pertama kali pula kudeta terjadi di Nigeria. Kudeta terjadi karena orang igbo memandang rendah Hausa Fulani yang miskin dan tidak berpendidikan. persaingan yang merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya stratifikasi etnis di Nigeria akhirnya menimbulkan konflik di negara tersebut. Kedua kelompok merasa khawatir bahwa kedudukan dalam politik dan pemerintahan akan memungkinkan saingan mereka menguasai pemerintahan persekutuan. Terjadinya kudeta di Nigeria karena suku Igbo dan Hausa Fulani sama-sama ingin memegang jabatan tinggi. Konflik politik Nigeria memang lebih banyak disebabkan sengketa kesukuan. Akibat paling langsung ialah Perang Biafra. Kebencian Suku Hausa Fulani terhadap Suku Igbo-lah yang semula meledakkan Perang Biafra.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan pengertian dan penjelasan serta latar belakang masalah yang ada, maka pokok permasalahan yang akan penulis analisis adalah : Bagaimana stratifikasi etnis dapat menimbulkan konflik di Nigeria?

1.3 Tujuan Penelitian

Melihat pada pokok permasalahan diatas maka dapat diuraikan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terjadinya konflik yang disebabkan oleh stratifikasi etnis.


(5)

1.4 Studi terdahulu

Literature pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Diharja Angga.

Penelitian tersebut berjudul ‘Penyebab Konflik Antara KOmunitas Ogoni Terhadap Pemerintah dan MNC di Delta Niger Nigeria’. Penelitian tersebut meneliti tentang penyebab munculnya tuntutan yang berimbas pada terjadinya konflik antara komunitas Ogoni, pemerintah dan Shell atas keberadaan minyak di Delta Niger, Nigeria. Peneliti merumuskan argument utamanya yaitu Adanya tuntutan dari komunitas Ogoni di Delta Niger terhadap pemerintah dan MNC disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor politik, berupa pemerintahan yang lemah, faktor sosial ekonomi berupa tingkat kemiskinan yang begitu tinggi dan ketergantungan Negara yang begitu besar terhadap keberadaan MNC (variable independent). Sebagai intervening variabel adalah adanya degradasi lingkungan yang mendorong munculnya pemberontakan dari komunitas lokal Ogoni. Komunitas lokal Ogoni menjadi pihak yang paling dirugikan karena mereka tidak ikut menikmati hasil dari penjualan minyak. Disatu sisi mereka berhadapan dengan degradasi lingkungan dan di sisi yang lain mereka harus berhadapan dengan pemerintahan yang sama sekali tidak memperdulikan nasib mereka. Keterbatasan dalam mencari sumber penghidupan membuat mereka frustasi dan pada akhirnya terwujud dalam gerakan-gerakan protes kepada pemerintah dam Shell. Protes dan tuntutan damai yang tidak mendapat respon dari pihak Shell dan


(6)

pemerintah pada akhirnya berubah menjadi konflik yang semakin berlarut-karut (variable dependent).4

Literatur kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Rusmin Tumanggor.

Rusmin Tumanggor meneliti tentang dinamika konflik etnis dan agama di lima wilayah konflik Indonesia. Menurut Rusmin Tumanggor, kerusuhan diberbagai kawasan di Indonesia berhubungan dengan kesenjangan sosial ekonomi, sosial keagamaan, perilaku antar etnis, tidak maksimalnya memerankan lembaga sosial pelayanan pemerintah, campur tangan aparat pemerintah dengan pihak kemanan yang memihak, dalam penyelesaian masalah-masalah kehidupan dalam masyarakat dan disisi lain keikutsertaanya dalam memicu kerusuhan itu sendiri. Karena agama dan etnis merupakan faktor-faktor substantif dalam kehidupan,maka kedua komponen tersebut dikemas sebagai pemicu konflik hingga menimbulkan kerusuhan.5 Selain itu, penelitian tersebut juga menyatakan bahwa terdapat faktor lain dalam memicu konflik. Yaitu provokasi dari pihak luar kepada individu, sehingga masyarakat labil tersebut cepat terpovokasi dengan harapan menang secara duniawi atau mati memperthankan kebenaran. Dalam hal ini masyarakat kurang terbimbing untuk bersatu mencari solusi bersama dan lemah dalam menganalisis provokasi dari luar.

4 'Diharja Angga, Penyebab Konflik Antara Komunitas Ogoni Terhadap Pemerintah dan MNC di

Delta Niger, Nigeria' dalam

http://diharjaangga.blogspot.com/2009/11/penyebab-konflik-antara-komunitas-ogoni.html. Diakses tanggsl 20 Januari 2011.

5 'Rusmin Tumanggor, Dinamika Konflik Etnis dan Agama di Lima Wilayah Konflik


(7)

Dari kedua literature tersebut pada dasarnya memiliki kesamaan yaitu

menjelaskan tentang penyebab konflik pada masing-masinng objek yang diteliti. Keduanya menjelaskan penyebab konflik adalah ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah. Perbedaan kedua literature dengan penelitian ini adalah dalam penelitian ini lebih menjelaskan tentang stratifikasi etnis yang menyebabkan terjadinya konflik .

1.5 Kerangka Konseptual 1.5.1 Konflik antaretnik

Ada beberapa pengertian tentang konflik antaretnik dari berbagai sumber. Pertama, konflik antaretnik adalah suatu bentuk pertentangan alamiah yang dihasilkan oleh individu atau kelompok yang berbeda etnik (suku bangsa, ras, agama, golongan, dan lain-lain) karena mereka memiliki perbedaan sikap, kepercayaan, nilai-nilai dan kebutuhan. Kedua, konflik etnik adalah hubungan pertentangan antara dua etnik atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki, sasaran-sasaran tertentu namun diliputi pemikiran, perasaan, atau perbuatan yang tak sejalan. Ketiga, konflik adalah pertentangan alamiah yang dihasilkan oleh individu atau kelompok etnik, baik intraetnik maupun antaretnik yang memliki perbedaan sikap, kepercayaan, nilai-nilai atau kebutuhan. Keempat, konflik antaretnik adalah pertentangan atau pertikaian antaretnik karena perbedaan kebutuhan, nilai, motivasi pelaku, atau yang terlibat didalamnya.6

6 Prof. DR Alo Liliweri M.S. 2005. Prasangka & Konflik : Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat


(8)

Berdasarkan definisi konflik antaretnik yang berasal dari berbagai sumber tersebut maka dapat ditarik beberapa unsur sebagai berikut, yaitu7:

1. Ada dua etnik atau lebih yang terlibat. Jadi, ada interaksi antarpersonal maupun antarkelompok diantara mereka yang terlibat.

2. Ada tujuan yang dijadikan sasaran konflik antaretnik. Tujuan itulah yang menjadi sumber konflik antaretnik.

3. Ada perbedaan pikiran, perasaan, tindakan antaretnik dalam kerangka konflik untuk mendapatkan atau mencapai tujuan atau sasaran.

4. Ada situasi konflik antara dua etnik atau lebih yang bertentangan meliputi situasi antarpribadi, antarkelompok, dan antarorganisasi.

Dari penjelasan tentang konflik etnik diatas dapat disimpulkan bahwa suku Igbo dan Hausa Fulani yang terlibat dalam konflik antaretnik terdorong melakukan konflik karena mereka mempunyai satu (bahkan satu-satunya) minat atau keinginan bersama yang diperebutkan. Selain itu, konflik antaretnik biasanya terjadi pada etnik mayoritas dan minoritas,seperti yang terjadi pada etnis Hausa Fulani dan Berom.Kelompok minoritas cenderung yakin bahwa identitas mereka tidak diakui karena kepentingan mereka tidak diperhatikan. Sedangkan kelompok mayoritas merasa bahwa kehadiran kelompok minoritas mengancam, apalagi jika ada pemimpin minoritas yang bekerja sama dengan kelompok musuh.


(9)

1.5.1.1 Tahap-tahap konflik antaretnik

Setiap konflik, termasuk konflik antaretnik melewati beberapa tahap atau proses sebagaimana ditunjukkan pada tahap seperti dibawah ini8:

1. Tahap 1

Pada tahap ini, konflik didorong oleh variabel-variabel anteseden atau variable lain yang mendahului konflik. Yaitu komunikasi, misalnya memburuknya komunikasi antara dua pihak yang terlibat dalam konflik (tidak ada pertukaran informasi, salah paham, prasangka, dan lain-lain), variable struktur misalnya berkaitan dengan pola-pola interaksi dalam system atau di luar system, dan variable personal yang berkaitan dengan beragam factor individu dari pihak-pihak yang terlibat konflik.

2. Tahap 2

Pada tahap ini, dua pihak berhadapan langsung dengan kognisi dan personalisasi. Artinya dua pihak sudah memiliki pengetahuan tentang keadaan personal masing-masing yang terllibat konflik. Akibatnya, dua pihak akan menerima konflik sebagai konflik yang berterima dan konflik yang dirasakan. Konflik berterima adalah konflik nyata, riil, sedangkan konflik yang dirasakan hanya berkaitan dengan suasana batin dua pihak akibat tidak adanya komunikasi.


(10)

3. Tahap 3

Pada tahap ini mulai tampak ‘pemilahan’ sikap antara dua pihak (sikap mengutamakan diri sendiri atau mengutamakan orang lain), yang dirasakan atau dinyatakan dalam bentuk saling menolak untuk menyelesaikan konflik, membiarkan keadaan untuk bersaing, melakukan kolaborasi atau akomodasi, atau berkompromi.

4. Tahap 4

Pada tahap ini sebenarnya dua pihak mulai memasuki tahap-tahap perilaku dan intensitas konflik yang diawali dengan keterlibatan emosi, hubungan antarpersonal karena perbedaan pendapat atau kesalahpahaman yang dimanefestasikan dalam pertentangan kecil. Namun lama kelamaan perbedaan kecil itu mendorong seseorang untuk menyatakan tantangan secara terbuka terhadap pihak lain.

5. Tahap 5

Setelah melalui teknik resolusi konflik, dan memperhatikan faktor-faktor yang menjadi stimulasi konflik maka keseluruhan konflik akan menghasilkan konflik yang fungsional dan disfungsional.

1.5.2 Stratifikasi etnik

Sistem stratifikasi sosial menurut Noel bertolak dari tiga komponen yang krusial dalam stratifikasi etnis, yaitu ethnocentrism,competence,differential

power, ini terbuka secara bersama sama. Etnosentrisme tidak cukup untuk


(11)

kuat. Meskipun kelompok yang satu menganggap yang kuat sebuah populasi untuk menguasai atau mengeksploitasi sumber daya yang ada pada populasi lain (asas kompetisi). Dalam hal ini stratifikasi etnik akan menguat seiring munculnya perbedaan dalam tingkat penguasaan sumberdaya yang ada.9

Sratifikasi etnik dalam kajian horowitz, bersumber pada arus difusi doktrin “kemandirian bangsa” (national self-determination). Doktrin ini

berkembang bersamaan dengan munculnya nasionalisme pada abad ke-19. Usai perang dunia II, nasionalisme tumbuh dan merupakan reaksi berantai terhadap proses demokrasi di Asia dan Afrika yang bertujuan melepaskan diri dari kekuasaan kolonial. Gerakan kemerdekaan merupakan representasi dari keseluruhan kelompok etnis di wilayah mereka. Beberapa etnis mungkin tidak terwakili, karena usai kemerdekaan kelompok etnis ini berupaya mencari konsesi khusus. Beberapa wilayah bahkan berusaha memisahkan diri, menuntut kemerdekaan, sehingga kemerdekaan merupakan salah satu sebab kekacauan etnis. Penyebaran nilai nilai kesetaraan (equity) membuat subordinasi etnik

menjadi tidak lagi sah dan memicu kelompok etnik di banyak tempat untuk bergabung dalam perjuangan kesetaraan.10

Pandangan serupa datang dari Jeffries, merujuk Weber yang menyatakan bahwa studi sratifikasi sosial dinyatakan dalam konsep kuasa (power), wibawa

(previlege), dan gengsi (prestige). Kuasa (power) menciptakan dan

9 DR. Agus Salim, MS. Stratifikasi Etnik Kajian Mikro Sosiologi Interaksi Etnis Jawa dan

Cina. Penerbit : Tiara Wacana, Yogyakarta 2006. Hal 133-135. 10 ibid


(12)

mempertahankan stratifikasi sosial, pandangan ini sejajar dengan pendapat Lenski yang membantah ada hubungan mutual antara power, previlege dan prestige, arah utamanya adalah dari power ke previlege ke prestige. Power mengandung

kekuatan yang berpengaruh signifikan dalam menentukan previlege dan prestige.

Pendapat tersebut diperkuat oleh pendapat Shibutani & Kwan yang menyatakan bahwa identitas etnik memiliki bentuk stratifikasi.11

Stratifikasi etnik dalam heterogenitas masyarakat, merupakan bahan kajian yang menarik. Pergolakan dan konflik antar etnis yang terjadi selama ini merupakan fenomena penguatan stratifikasi yang terjadi. Vincent Jeffries memberikan justifikasi terhadap ketimpangan dalam bentuk distribusi power, privilege, dan prestige yang dimiliki masing-masing etnis. Dalam konteks kebudayaan, sistem stratifikasi berasal dari seperangkat ide yang mendukung dan meningkatkan distribusi distribusi power, privilege, dan prestige dipakai untuk merujuk pada ide-ide yang melakukan fungsi itu. Dengan cara, ideologi pendukung ini membantu mempertahankan sistem stratifikasi sosial.12

Keberagaman suku di Nigeria menyebabkan terjadinya etnosentrisme, sehingga satu kelompok memandang rendah kelompok lainnya. Hal ini memicu terjadinya konflik di Nigeria. Selain itu persaingan dan perebutan kekuasaan menimbulkan masing-masing suku ingin memegang jabatan yang penting si

11 ibid


(13)

pemerintahan agar posisinya tidak tersingkirkan. Hal ini kemudian menimbulkan konflik di Nigeria.

1. 6 Metode Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif. Yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Pendapat lain mengatakan bahwa, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

1.6.2 Tingkat Analisa

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tingkat analisa menurut Mochtar Mas’oed, yaitu tingkat analisa kelompok individu. Dimana kelompok individu ini meempengaruhi terjadinya konflik etnis di Nigeria.

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, website dan lain sebagainya yang diterbitkan oleh berbagai


(14)

lembaga atau instansi yang berkaitan dengan topik yang peneliti teliti. Data mengenai penelitian ini bersumber dari perpustakan pusat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), perpustakaan AR. Fachrudin (UMM), Lab HI UMM, perpustakaan Daerah Kota Malang dan website yang terkait dengan topik dalam penulisan skripsi ini. 1.6.4 Teknik Analisa Data

Penulis dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif, baik dari buku, jurnal, artikel dan website resmi. Penjelasan akan berdasarkan fakta-fakta dan data yang diperoleh. Adapun data-data angka statistik hanya digunakan sebagai penunjang fakta yang ditemukan.

1.6.5 jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sekunder. Yaitu data yang didapat dari orang atau instansi lain. Data Sekunder cenderung siap pakai, artinya siap diolah dan dianalisis oleh peneliti. Contoh penyedia data yang digunakan dalam skripsi ini adalah, buku-buku dan jurnal diperpustakaan, kliping berbagai Koran maupun majalah, data-data yang dapat dipertanggung jawabkan dari internet.

1.7 Batasan kajian 1.7.1 Batasan Materi

Dalam kajian ini, pengkaji hanya akan membatasi materi kajiannya pada konflik dan problem stratifikasi etnik di Nigeria.


(15)

1.7.2 Batasan Waktu

Pada penelitian ini penulis menggunakan batasan waktu pada tahun 1861 yaitu pada saat Nigeria menjadi Negara koloni Inggris hingga tahun 2011 dimana konflik di Nigeria masih terjadi pada saat itu.

1.8 Sistematika Penulisan

BAB I 1.1Latar Belakang Masalah

1.2Rumusan Masalah 1.3Tujuan Penelitian 1.4Studi Terdahulu 1.5Kerangka Konseptual

1.5.1 Konflik Antaretnik 1.5.2 Stratifikasi Etnik 1.6 Metode Penelitian 1.6.1 Jenis Penelitian 1.6.2 Tingkat Analisa

1.6.3 Teknik Pengumpulan Data 1.6.4 Teknik Analisa Data 1.6.5 Jenis Data

1.7 Batasan Kajian 1.8 Sistematika Penulisan


(16)

BAB II 2.1 Nigeria Sebelum Kemerdekaan 2.2 Nigeria Pasca Kemerdekaan 2.3 Dinamika Politik di Nigeria

2.3.1 Posisi Kelompok Etnis di Nigeria Dalam Politik dan Pemerintahan

2.3.2 Posisi Kepala Pemerintahan di Nigeria 2.4 Keragaman Aktor Pada Konflik di Nigeria 2.4.1 Direct Actors

2.4.2 In Direct Actors 2.5 Dampak Konflik di Nigeria

2.5.1 Pelanggaran HAM dan Korban Jiwa 2.5.2 Perekonomian Nigeria

BAB III 3.1 Stratifikasi Etnis di Nigeria

3.1.1Korelasi Stratifikasi Etnis dan Konflik di Nigeria

BAB IV 4.1 Saran


(17)

SKRIPSI

KONFLIK DAN PROBLEM STRATIFIKASI ETNIS DI NIGERIA PADA M ASA KOLONIALISM E HINGGA TAHUN 2011.

Disusun dan diajukan unt uk memenuhi salah sat u syarat memperoleh gelar sarjana ilmu polit ik (S.IP) st rat a-1

Jurusan Ilmu Hubungan Int ernasional

Oleh: Ria Yuli Ast ri Pohan

Nim : 06260074

FAKULTAS ILM U SOSIAL DAN ILM U POLITIK UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH M ALAN G


(18)

(19)

(20)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama ` : Ria Yuli Astri Pohan Tempat, tanggal lahir : Medan, 29 Juli 1989

NIM : 06260074

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Hubungan Internasional Menyatakan bahwa karya ilmiah (Skripsi) dengan Judul:

KONFLIK DAN PROBLEM STRATIFIKASI ETNIS DI NIGERIA PADA MASA KOLONIALISME HINGGA TAHUN 2011.

Adalah bukan karya tulis ilmiah (Skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian Surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang,25 Januari 2012

Yang menyatakan,


(21)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil aalamin. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T yang selalu memberikan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam kepada jujungan kami Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w.

Dengan berlalunya waktu tanpa henti serta petunjuk dari-Nya sehingga penulis akhirnya dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan judul Konflik dan Problem Stratifikasi Etnis di Nigeria Pada Masa Kolonialisme Hingga 2011 dengan lancar.

Dalam kesempatan ini tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan, bimbingan serta petunjuk-petunjuk yang penulis terima selama menyusun skripsi sampai selesai.

Ucapan terima kasih tersebut penulis tujukan kepada :

 Bapak Dr. Wahyudi, M.Si, selaku Dekan FISIP-UMM yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pembuatan skripsi ini.

 Bapak M. Syaprin Zahidi, S.IP dan bapak Victory Pradhitama, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah sanggup meluangkan waktunya serta memberikan banyak pengarahan dan bimbingan dalam usaha pembuatan skripsi ini.

 Para dosen FISIP-UMM khususnya Jurusan Hubungan Internasional yang telah banyak memberikan bekal semasa kami kuliah di FISIP-UMM.

 Seluruh staff dan karyawan FISIP-UMM yang telah banyak memberi bantuan-bantuannya sehingga memperlancar dalam penyusunan skripsi ini.

 Kedua orang tua, kakak dan saudara penulis yang telah banyak membantu baik moril maupun materiil selama penulis kuliah hingga selesainya skripsi ini.

 Semua teman-teman yang telah banyak membantu di dalam penyusunan skripsi ini.

 Dan semua pihak yang telah membantu hingga selesainya penulisan skripsi ini, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.


(22)

Semoga ALLAH S.W.T membalas semua kebaikan dari pihak-pihak yang telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Akhirnya penulis berharap supaya skripsi ini dapat bermanfaat dan sebagai bahan rujukan bagi semua pihak yang membacanya. Amin.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Malang, 25 Januari 2012 Penulis,


(23)

DAFTAR ISI

Lembar Judul ... i

Lembar Persetujuan Skripsi... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Orisinalitas ... iv

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... v

Abstraksi ……… vi

Abstract ... vii

Persembahan ...viii

Kata Pengantar ...ix

Daftar Isi ... x

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1.LATAR BELAKANG ...1

1.2.RUMUSAN MASALAH ...4

1.3.TUJUAN PENELITIAN ...4

1.4.STUDI TERDAHULU ...5

1.5.KERANGKA KONSEPTUAL ...7

1.5.1.KONFLIK ANTARETNIK ...7

1.5.1.1.TAHAP-TAHAP KONFLIK ANTARETNIK ...9

1.5.2.STRATIFIKASI ETNIK ...10

1.6.METODE PENELITIAN ...13

1.6.1.JENIS PENELITIAN ...13

1.6.2.TINGKAT ANALISA ...13

1.6.3.TEKNIK PENGUMPULAN DATA ...13

1.6.4.TEKNIK ANALISA DATA ...14

1.6.5.JENIS DATA ...14

1.7.BATASAN KAJIAN ...14

1.7.1.BATASAN MATERI ...14

1.7.2.BATASAN WAKTU ...15


(24)

BAB II PEMBAHASAN ...17

2.1.NIGERIA SEBELUM KEMERDEKAAN ...17

2.2.NIGERIA PASCA KEMERDEKAAN ...22

2.3.DINAMIKA POLITIK DI NIGERIA ...29

2.3.1.POSISI KELOMPOK ETNIS DI NIGERIA DALAM POLITIK DAN PEMERINTAHAN ...29

2.3.2.POSISI KEPALA PEMERINTAHAN DI NIGERIA...36

2.4.KERAGAMAN AKTOR PADA KONFLIK DI NIGERIA ...42

2.4.1.DIRECT ACTOR ...42

2.4.1.1.ETNIS HAUSA FULANI ...42

2.4.1.2.ETNIS IGBO ...43

2.4.1.3 ETNIS BEROM ...44

2.4.2.INDIRECT ACTOR...44

2.4.2.1.PEMERINTAH NIGERIA ...44

2.4.2.2.ETNIS YORUBA ...44

2.5.DAMPAK KONFLIK DI NIGERIA ...45

2.5.1.PELANGGARAN HAM DAN KORBAN JIWA ...45

2.5.2.PEREKONOMIAN NIGERIA ...47

BAB III STRATIFIKASI ETNIS DI NIGERIA ...52

3.1.KORELASI STRATIFIKASI ETNIS DAN KONFLIK DI NIGERIA ...52

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...58


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Literatur Buku

Silalahi, Uber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Rafika Aditama.

Yustika, Ahmad Erani. 2009. Ekonomi Politik : Kajian Teoritis dan Analisis Empiris. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Liliweri, Alo. 2005. Prasangka & Konflik : Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. LkiS. Yogyakarta.

Salim, Agus. 2006. Stratifikasi Etnis Kajian Mikro Sosiologi: Interaksi Etnis Jawa dan Cina. Tiara Wacana, Yogyakarta.

Amal, Taufik Adnan dan Samsu Rizal Panggabean. 2004. Politik Syariat Islam Dari Indonesia Hingga Nigeria. Pusat Alvabet. Jakarta. Soyomukni, Nurani. 2010. Pengantar Sosiologi. Ar-Ruzz Media.

Yogyakarta.

Susan, Novri. 2010. Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu- Isu Konflik Kontemporer. Kencana. Jakarta.

Literatur Website

‘Nigeria saudara kita’ dalam

http://ip52-214.cbn.net.id/id/arsip/1983/01/01/SEL/mbm.19830101.SEL45366.id.h tml. Diakses tanggal 12 April 2011.


(26)

Maria Lamria, Analisia penyebab terjadinya konflik horizontal di Kalimantan Barat. Dalam www.baltbangham.go.id. Diakses tanggal 01 November 2010.

Rusmin Tumanggor, Dinamika konflik etnis dan agama di lima wilayah Indonesia, dalam http://www.depsos.go.id. Diakses tanggal 09 Oktober 2010.

‘Kolonial Inggris di Afrika’ dalam

http://www.scribd.com/doc/55372293/Pantai-Gading-Korban-Imperial-is-Me. Diakses tanggal 2 Juni 2011.

‘Nigeria’ dalam

http://www.annajah.net/index.php?view=article&catid=67%3Ajelajah& id=127%3Aniger&tmpl=component&print=1&page=&option=com_co ntent&Itemid=89. Di akses tanggal 12 mei 2011.

‘Sejarah Daftar Perang Yang Pernah Terjadi’ dalam http://www.indonesiaindonesia.com/f/87897-sejarah-daftar-perang-pernah terjadi-dunia/index6.html. Diakses tanggal 20 Februari 2011. ‘Nigeria Larang Palang Merah Bantu Biafra’ dalam

http://www.vhrmedia.com/print.php?.g=corner&.s=agenda&.bk=930.Diakses tanggal 13 Mei 2011.

‘Lawatan Merkel di Afrika Menuai Kritik’ dalam http://www.dw-world.de/dw/article/0,,15233899,00.html. Diakses tanggal 20 Juni 2011.


(27)

‘Konflik Etnis Kembali Telan Ratusan Korban Jiwa’ dalam http://www.dw-world.de/dw/article/0,,5333785,00.html. Diakses tanggal 12 Juni 2011.

‘Karena Sengketa Hasil Pilkada di Nigeria, Ratusan Orang Tewas’ dalam http://www.lautanindonesia.com/forum/index.php?topic=16287.0;wap.Diakss tanggal 11 Juni 2011.

‘Kerusuhan Nigeria setelah Pemilu’ dalam

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/04/110418_nigeria_riot.sht ml. Di akses tanggal 12 Juni 2011.

‘Goodluck Jonathan Menangi Pilpres Nigeria’ dalam http://www.suarapembaruan.com/home/goodluck-jonathan-menangi-pilpres nigeria/5831. Di akses tanggal 12 Juni 2011.

‘Nigeria Hijau Kembali’ dalam

http://202.158.52.214/id/arsip/1984/01/07/LN/mbm.19840107.LN4257 3.id.html. Diakses tanggal 20 Juni 2011.

‘Tergelincir di licin

Minyak’http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1984/01/14/L N/mbm.19840114.LN42056.id.html. Diakses tanggal 20 Juni. ‘Umaru Yar’Adua : Presiden Baru Nigeria’ dalam

http://www.fnsindonesia.org/v2/article.php?id=3421&start1=75&start2 =0. Di akses pada tanggal 12 Juli 2011.

‘Jonathan Jadi Penguasa Nigeria’ dalam http://bataviase.co.id/node/91675. Diakses tanggal 12 Juni 2011.


(28)

Come To Nigeria dalam http:/www.cometonigeria.com/Nigeria/peopleandculture/igbos.ht ml. diakses tanggal 10 Mei 2011.

Come To Nigeria dalam

http:/www.cometonigeria.com/Nigeria/peopleandculture/Hausas. html. diakses tanggal 10 Mei 2011.

‘Konflik Sektarian Belenggu Nigeria’ dalam

http://www.alpensteel.com/article/55-114-artikel-non-energi/4109--visi-misi-pengetahuan-dan-teknologi.html. Diakses tanggal 2 Juni 2011. ‘500 Orang Tewas di Nigeria,Konflik Kristen-Islam?’ dalam

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/500-orang-tewas-di-nigeria-konflik-politik-atau-agama.htm. Diakses tanggal 2 Juni 2011.

‘Nigeria Kembali Dilanda Konflik Etnis 500 Tewas’ dalam http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/03/09/101603/N igeria-Kembali-Dilanda-Konflik-Etnis-500-Tewas. Diakses 2 Juni 2011.

‘Negara dan Ekonomi Politik Industri Minyak di Nigeria’ dalam http://www.google.co.id/search?hl=id&noj=1&biw=1024&bih=463&q =konflik+ekologi+literatur&oq=konflik+ekologi+literatur&aq=f&aqi= &aql=&gs_sm=e&gs_upl=37364l52101l0l52663l29l23l0l12l0l4l1537l5 621l0.3.3.5-1.3.0.1l11l0. Diakses 20 Mei 2011.


(1)

xvi DAFTAR ISI

Lembar Judul ... i

Lembar Persetujuan Skripsi... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Orisinalitas ... iv

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... v

Abstraksi ……… vi

Abstract ... vii

Persembahan ...viii

Kata Pengantar ...ix

Daftar Isi ... x

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1.LATAR BELAKANG ...1

1.2.RUMUSAN MASALAH ...4

1.3.TUJUAN PENELITIAN ...4

1.4.STUDI TERDAHULU ...5

1.5.KERANGKA KONSEPTUAL ...7

1.5.1.KONFLIK ANTARETNIK ...7

1.5.1.1.TAHAP-TAHAP KONFLIK ANTARETNIK ...9

1.5.2.STRATIFIKASI ETNIK ...10

1.6.METODE PENELITIAN ...13

1.6.1.JENIS PENELITIAN ...13

1.6.2.TINGKAT ANALISA ...13

1.6.3.TEKNIK PENGUMPULAN DATA ...13

1.6.4.TEKNIK ANALISA DATA ...14

1.6.5.JENIS DATA ...14

1.7.BATASAN KAJIAN ...14

1.7.1.BATASAN MATERI ...14

1.7.2.BATASAN WAKTU ...15


(2)

xvii

BAB II PEMBAHASAN ...17

2.1.NIGERIA SEBELUM KEMERDEKAAN ...17

2.2.NIGERIA PASCA KEMERDEKAAN ...22

2.3.DINAMIKA POLITIK DI NIGERIA ...29

2.3.1.POSISI KELOMPOK ETNIS DI NIGERIA DALAM POLITIK DAN PEMERINTAHAN ...29

2.3.2.POSISI KEPALA PEMERINTAHAN DI NIGERIA...36

2.4.KERAGAMAN AKTOR PADA KONFLIK DI NIGERIA ...42

2.4.1.DIRECT ACTOR ...42

2.4.1.1.ETNIS HAUSA FULANI ...42

2.4.1.2.ETNIS IGBO ...43

2.4.1.3 ETNIS BEROM ...44

2.4.2.INDIRECT ACTOR...44

2.4.2.1.PEMERINTAH NIGERIA ...44

2.4.2.2.ETNIS YORUBA ...44

2.5.DAMPAK KONFLIK DI NIGERIA ...45

2.5.1.PELANGGARAN HAM DAN KORBAN JIWA ...45

2.5.2.PEREKONOMIAN NIGERIA ...47

BAB III STRATIFIKASI ETNIS DI NIGERIA ...52

3.1.KORELASI STRATIFIKASI ETNIS DAN KONFLIK DI NIGERIA ...52

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...58


(3)

xviii

DAFTAR PUSTAKA

Literatur Buku

Silalahi, Uber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT. Rafika Aditama.

Yustika, Ahmad Erani. 2009. Ekonomi Politik : Kajian Teoritis dan Analisis Empiris. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Liliweri, Alo. 2005. Prasangka & Konflik : Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur. LkiS. Yogyakarta.

Salim, Agus. 2006. Stratifikasi Etnis Kajian Mikro Sosiologi: Interaksi Etnis Jawa dan Cina. Tiara Wacana, Yogyakarta.

Amal, Taufik Adnan dan Samsu Rizal Panggabean. 2004. Politik Syariat Islam Dari Indonesia Hingga Nigeria. Pusat Alvabet. Jakarta. Soyomukni, Nurani. 2010. Pengantar Sosiologi. Ar-Ruzz Media.

Yogyakarta.

Susan, Novri. 2010. Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu- Isu Konflik Kontemporer. Kencana. Jakarta.

Literatur Website

‘Nigeria saudara kita’ dalam

http://ip52-214.cbn.net.id/id/arsip/1983/01/01/SEL/mbm.19830101.SEL45366.id.h tml. Diakses tanggal 12 April 2011.


(4)

xix

Maria Lamria, Analisia penyebab terjadinya konflik horizontal di Kalimantan Barat. Dalam www.baltbangham.go.id. Diakses tanggal 01 November 2010.

Rusmin Tumanggor, Dinamika konflik etnis dan agama di lima wilayah Indonesia, dalam http://www.depsos.go.id. Diakses tanggal 09 Oktober 2010.

‘Kolonial Inggris di Afrika’ dalam

http://www.scribd.com/doc/55372293/Pantai-Gading-Korban-Imperial-is-Me. Diakses tanggal 2 Juni 2011.

‘Nigeria’ dalam

http://www.annajah.net/index.php?view=article&catid=67%3Ajelajah& id=127%3Aniger&tmpl=component&print=1&page=&option=com_co ntent&Itemid=89. Di akses tanggal 12 mei 2011.

‘Sejarah Daftar Perang Yang Pernah Terjadi’ dalam http://www.indonesiaindonesia.com/f/87897-sejarah-daftar-perang-pernah terjadi-dunia/index6.html. Diakses tanggal 20 Februari 2011. ‘Nigeria Larang Palang Merah Bantu Biafra’ dalam

http://www.vhrmedia.com/print.php?.g=corner&.s=agenda&.bk=930.Diakses tanggal 13 Mei 2011.

‘Lawatan Merkel di Afrika Menuai Kritik’ dalam http://www.dw-world.de/dw/article/0,,15233899,00.html. Diakses tanggal 20 Juni 2011.


(5)

xx

‘Konflik Etnis Kembali Telan Ratusan Korban Jiwa’ dalam http://www.dw-world.de/dw/article/0,,5333785,00.html. Diakses tanggal 12 Juni 2011.

‘Karena Sengketa Hasil Pilkada di Nigeria, Ratusan Orang Tewas’ dalam http://www.lautanindonesia.com/forum/index.php?topic=16287.0;wap.Diakss tanggal 11 Juni 2011.

‘Kerusuhan Nigeria setelah Pemilu’ dalam

http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2011/04/110418_nigeria_riot.sht ml. Di akses tanggal 12 Juni 2011.

‘Goodluck Jonathan Menangi Pilpres Nigeria’ dalam http://www.suarapembaruan.com/home/goodluck-jonathan-menangi-pilpres nigeria/5831. Di akses tanggal 12 Juni 2011.

‘Nigeria Hijau Kembali’ dalam

http://202.158.52.214/id/arsip/1984/01/07/LN/mbm.19840107.LN4257 3.id.html. Diakses tanggal 20 Juni 2011.

‘Tergelincir di licin

Minyak’http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/1984/01/14/L N/mbm.19840114.LN42056.id.html. Diakses tanggal 20 Juni. ‘Umaru Yar’Adua : Presiden Baru Nigeria’ dalam

http://www.fnsindonesia.org/v2/article.php?id=3421&start1=75&start2 =0. Di akses pada tanggal 12 Juli 2011.

‘Jonathan Jadi Penguasa Nigeria’ dalam http://bataviase.co.id/node/91675. Diakses tanggal 12 Juni 2011.


(6)

xxi

Come To Nigeria dalam

http:/www.cometonigeria.com/Nigeria/peopleandculture/igbos.ht ml. diakses tanggal 10 Mei 2011.

Come To Nigeria dalam

http:/www.cometonigeria.com/Nigeria/peopleandculture/Hausas. html. diakses tanggal 10 Mei 2011.

‘Konflik Sektarian Belenggu Nigeria’ dalam

http://www.alpensteel.com/article/55-114-artikel-non-energi/4109--visi-misi-pengetahuan-dan-teknologi.html. Diakses tanggal 2 Juni 2011. ‘500 Orang Tewas di Nigeria,Konflik Kristen-Islam?’ dalam

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/500-orang-tewas-di-nigeria-konflik-politik-atau-agama.htm. Diakses tanggal 2 Juni 2011.

‘Nigeria Kembali Dilanda Konflik Etnis 500 Tewas’ dalam http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/03/09/101603/N igeria-Kembali-Dilanda-Konflik-Etnis-500-Tewas. Diakses 2 Juni 2011.

‘Negara dan Ekonomi Politik Industri Minyak di Nigeria’ dalam http://www.google.co.id/search?hl=id&noj=1&biw=1024&bih=463&q =konflik+ekologi+literatur&oq=konflik+ekologi+literatur&aq=f&aqi= &aql=&gs_sm=e&gs_upl=37364l52101l0l52663l29l23l0l12l0l4l1537l5 621l0.3.3.5-1.3.0.1l11l0. Diakses 20 Mei 2011.