Gereja Pada Abad Pertengahan Hingga Masa

GEREJA PADA ABAD PERTENGAHAN HINGGA MASA PERTIKAIAN ANTARA
GEREJA DENGAN PEMERINTAH
Oleh : Ninik Haryanti, S.Th

Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini
agama berkembang dan memengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk
pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang pada masa zaman
klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian
manusia dari ketuhanan.1 Pada abad inilah dianggap sebagai abad kegelapan bagi ilmu
pengetahuan, sehingga karya sastra dan budaya yang dihasilkan di Eropa Barat pada
masa itu sangat sedikit. Ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk
kepentingan religi. Adanya larangan pengeksposan tubuh manusia dan hewan membuat
kesenian menemukan teknik abstraksi yang memungkinkan sensasi tercipta tanpa
adanya kehadiran bentuk realis.2
Pada awal periode ini, Kekaisaran Romawi mengalami keruntuhan, tetapi gereja
tetap bertahan. Banyak suku Barbar yang menerima kekristenan dan menghormati
Uskup Roma. Posisi gereja ditingkatkan melalui keberhasilan-keberhasilan uskup
Roma dalam melindungi orang-orang pada tingkat tertentu dari perbuatan-perbuatan
paling keji yang dilakukan oleh orang-orang Barbar, disaat kaisar tidak bisa melindungi
mereka.3


1 https://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahan

2 Ibid
3 B.K.Kuiper,The Church In History, (Malang : Gandum Mas, 2010),56

1

Sepanjang abad ini gereja terbagi kedalam dua bagian yaitu Gereja Timur dan
Gereja Barat. Gereja Timur berbahasa Yunani mempertahankan tradisi gereja pada abad
Perjanjian Baru, dan Gereja Barat berbahasa Latin berpusat di Eropa Barat. Pada masa
ini yang menjadi pusat perhatian adalah Gereja Barat. Yang sangat menyedihkan pada
periode ini para pemimpinnya, gereja bersama organisasinya yang besar dikuasai oleh
pemerintah sipil. Hal ini banyak mengakibatkan terjadinya pertentangan antara
pemerintah dan gereja, dan berakibat tragis bagi kubu yang terkalahkan.4
Pada masa ini pula dibangun sistem Perang Salib untuk mempertahankan
pemerintahan Eropa dari desakan pengaruh pemerintahan Islam dari timur tengah.
Seorang ksatria (crusade) harus selalu bersedia membela keyakinannya setiap kali
terjadi pertempuran dalam perang suci. Karena itulah pemerintahan kemudian menjadi
di bawah pengaruh keagamaan. Diakhir abad ini terjadi pergolakan yang sangat besar
dalam gereja dan diseluruh dunia barat. 5

“Periode Abad Pertengahan mulai dari tahun 590 – 1517 A.D., saat reformasi
dimulai. Periode dari tahun 500 – 1500 A.D. sering kali disebut masa kegelapan,
kerena terjadi penyimpangan di kalangan gereja. Penyimpangan itulah yang menjadi
pemicu Reformasi Protestan oleh Martin Luther.” 6
Dalam masa ini Paus menjadi lebih tertarik dengan kebudayaan duniawi
daripada kebenaran kekristenan. Gereja bersama organisasinya yang sangat besar
dikuasai oleh pemerintah sipil. Berulangkali gereja-gereja mencoba membebaskan
4 Ibid, 66
5 B.K.Kuiper,The Church In History, (Malang : Gandum Mas, 2010),66
6 Paul Enns, The Moody Handbook Of Teology Revised And Ekpanded, (Malang : Literatur SAAT, 2016),22

2

dirinya dan menguasai negara. Para Paus dan para kaisar masing-masing mengadakan
persekongkolan untuk mendapatkan kekuasaan, dan banyak suasana dramatis terjadi
ketika satu pihak atau lain pihak tunduk dalam kekalahan.7 Orang-orang mulai
mempertanyakan ajaran dan praktik-praktik gereja. Beberapa orang mulai menyebarkan
gagasan non-kristen, dan orang - orang yang setia pada iman kristen menuntut adanya
reformasi. Hal ini memicu Gerakan Reformasi yang dipelopori oleh Martin Luther
Gerakan Reformasi ini berusaha membersihkan gereja dan merestorasikan doktrin yang

benar pada gereja.
Doktrin Roma Katolik berkembang selama peride ini. Secara umum, gereja
mengambil posisi semi-pelagian, yang mengajarkan bahwa

kejatuhan manusia tidak

lagi dianggap sebagai kematian secara spiritual tetapi kelemahan spiritual; sehingga
dapat bekerja sama dengan Allah dalam hal keselamatan. Khususnya doktrin seperti
purgatori, doa kepada Maria dan orang-orang kudus, pengorbanan Misa, dan
transubstansiasi muncul pada periode ini.8
Sekitar tahun 500 A.D. pada masa peralihan gereja meletakan dasar-dasar kuasa
yang baru. Hal ini terjadi ketika kaisar-kaisar memindahkan pusat pemerintahan di
Byzantinum, kota Roma tidak berkuasa lagi secara politik. Gereja Katolik yang
menggantikan negara dan uskup Romawi yang menggantikan kaisar sebagai tokoh
tertinggi. Sejak abad ke-V mereka digelari “Paus” dan mengganggap dirinya terpanggil
oleh Tuhan untuk menjadi kepala gereja selaku pengganti Petrus (Matius 16:18),
7 B.K Kuiper, The Church In History, (Malang : Gandum Mas, 2010), 67
8 Paul Enns, The Moody Handbook Of Teology Revised And Ekpanded, (Malang : Literatur SAAT, 2016),53

3


bahkan sebagai “wali Kristus” di bumi ini. Leo I menjadi Paus yang pertama (450
A.D.)9
Tahun 590 A.D. Gregorius Agung, dia adalah seorang biarawan pertama yang
ditahbiskan menjadi Paus yang memerintah sampai tahun 604 A.D. dia menyebut
dirinya sendiri “hamba dari hamba Tuhan” sebuah gelar yang digunakan oleh paus-paus
sampai jaman sekarang.10

Pikiran teologi Gregorius sama dengan Agustinus. Ia

bersama dengan Agustinus, Yerome dan Ambrosius disebut 4 dokter dalam gereja.
Walaupun Gregorius

tidak menciptakan pikiran teologi yang baru, tapi ia

memperkembangkan teologi Agustinus.
Paus Gregorius Agung mewakili semua hal yang membentuk ciri-ciri khusus
pada gereja Abad Pertengahan. Ia menjadi paus pertama yang memiliki kuasa politik
yang luas, di Italia ia memiliki kuasa yang lebih dari Kaisar, meskipun secara hukum
dan teori Italia masih termasuk kekaisaran Timur. Gregorius berfungsi sebagai

pemerintah sekuler dengan mengangkat pemimpin-pemimpin kota membentuk armadaarmada tentara dan menciptakan perjanjian-perjanjian perdamaian. Di dalam berbagai
aktifitas ia menerima banyak kuasa yang telah dilepas oleh kekaisaran Romawi yang
sedang runtuh. Gereja menerima tanggung jawab pendidikan, pemeliharan terhadap
kaum miskin, dan mempertahankan persamaan dalam keadilan keadilan.
Paus Gregorius Agung menjunjung tinggi tuntutan uskup Roma dalam kuasa
atas gereja sebagai pengganti Rasul Petrus. Gregorius telah bekerja demi kepentingan
misi, ia dianggap sebagai asal dari gaya musik gereja yang dikenal dengan nyanyian
9 Berkhof H, Enklaar IH, Sejarah Gereja, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2013), 73
10 B.K.Kuiper,The Church In History, (Malang : Gandum Mas, 2010), 62

4

gregorian. Gregorius mengajar (1) Bahwa Perjamuan Kudus adalah suatu pengulangan
dari kurban Kristus, (2) bahwa orang-orang kudus dapat menolong kita, (3) bahwa ada
purgatorium (api penyucian).11
Di Perancis pada tahun 756 A.D. Paus dibantu oleh kerajaan Bangsa Frank
(Raja Karel Martel) dianggap sebagai pembela dan pelindung para Paus tatkala orangorang Longobardia yang berniat menyerang Roma. Orang Longobardia dikalahkan dan
dipaksa menyerahkan beberapa daerah yang besar kepada Paus, dengan demikian
berdirilah Negara Gereja pada tahun 756 A.D. Kerajaan Frank semakin besar pada
tahun 768-814 pada pemerintahan Karel Agung, Paus dihormati sebagai warga pertama

dari kerajaannya, tetapi tidak diberi kuasa mencampuri perkara-perkara gereja, raja
sendiri yang memerintah gereja. Pada tahun 800 A.D. Karel Agung dimahkotai sebagai
kaisar.12
Pada tahun 814 A.D. Kaisar Karel Agung meninggal dunia, dan kekaisarannya
mengalami kemunduran dan akhirnya kekaisararannya pecah menjadi tiga Perancis di
Barat, Jerman di Timur, dan Lotharing, Burgondia, dan Italia di tengah. Akibatnya
ialah bahwa tidak ada lagi satu gereja negara yang kuat, sehingga gereja mencari
pemimpin pada Paus. Paus Nikolas I ± 860 A.D. berhasil membuat tahta Petrus di
Roma menjadi pusat kekaisaran. Paus Nikolas memaklumkan bahwa hanya Pauslah
yang boleh memerintahi gereja dan negara, sehingga kaisar harus taat kepada Paus,
juga di lapangan politik.

11 B.K.Kuiper,The Church In History, (Malang : Gandum Mas, 2010), 62-63
12 Berkhof H, Enklaar IH, Sejarah Gereja, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2013), 78-79

5

Sejak tahun 870 A.D. ada tiga kerajaan di Eropa Barat, yaitu: Jerman, Perancis
dan Italia. Jerman-lah yang terbesar dan terkuat kaisarnya bernama Otto I. Kaisar Otto I
melawan hertog-hertog (pangeran pangeran asli dan suku-suku di negeri itu yang

dipersatukan dalam kekaisarannya) takhtanya diancam oleh hertog hertog itu, oleh
karena itu Otto I merendahkan derajat mereka dengan menjadikan mereka menjadi
pegawai negara, dan Otto menaikkan derajat uskup-uskup dan abt-abt (kepala-kepala
biara) dengan menjadikan mereka pemerintah pemerintah. Sejak pemerintahan Otto I
hingga pada masa Napoleon 1800 A.D.

uskup-uskup di negara Jerman terus

merangkap jabatan pemerintahan. Tentu pada masa itu kepentingan politiklah yang
diutamakan oleh kaisar bukan kepentingan gereja.13
Pada pertengahan abad ke-X timbulah gerakan pembaharuan yang hendak
menyucikan kepausan dan gereja. Pergerakan ini berpusat di biara Cluny di Burgondia.
Pergerakan ini berkembang sampai ke Italia, Jerman, dan Inggris. Pergerakan ini
menuntut: 1. Biara-biara harus diperintah langsung oleh Paus, 2. Raja dan golongan
bangsawan tak boleh lagi mencampuri pimpinan dan urusan-urusan biara-biara, 3.
Kaum rahib harus taat kepada disiplin yang keras dan wajib hidup lebih saleh.
Pada pemerintahan Hendrik III mulai membetulkan kepausan juga. Pada tahun
1046 A.D. Leo IX diangkat menjadi Paus yang baru dan tidak lama menjabat dia
memulihkan kembali kuasa dan kehormatan Paus. Dari Kaum Klerus tinggi di Roma
dibentuknya suatu badan penolong baginya, yaitu “Majelis Para kardinal” makin lama

makin keras tuntutan golongan pembaharuan hingga akhirnya ditolak sama sekali
13 Berkhof H, Enklaar IH, Sejarah Gereja, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2013), 80

6

penetapan jabatan-jabatan gereja (Investitur) oleh orang awam umpamanya kaisar atau
raja. Paus mau merebut hak investitur itu tetapi kaisar-kaisar tak mau mengabulkan
tuntutan itu, sebab tulang punggung negara adalah justru uskup raja. Baik Paus maupun
kaisar, tetap pada pendirian masing-masing, sehingga terjadilah pertikaian tentang hak
investitur berlangsung lama. 14
Pada tahun 1059 A.D. Hildebrand, seorang yang tidak tunduk kepada kaisar
merebut hak memilih Paus lalu menyerahkan hak tersebut kepada Kardinal. Hildebrand
menjadi paus dan diberi glar Gregorius VII. Terbitlah pertikaian yang hebat antara
Paus Gregorius dengan kaisar, segala usaha Gregorius berdasarkan pada 3 hal :
1. Paus tidak sekali-kali bergantung pada pengusa yang lain di dunia ini.
2. Pauslah satu-satunya kepala gereja, jadi segenap klerus harus menaati
perintahnya saja.
3. segala kuasa duniawi hanya dapat dikaruniakan Paus saja.
Hendri IV Kaisar Jerman tidak menerima dan mengakui putusan itu, sebab itu
uskup-uskup di Jerman disuruhnya memecat Paus, tetapi Gregorius dibantu raja-raja

Jerman. Hendrik IV dikutukinya dan dilepaskan dari pangkatnya. Pada tahun 1077 A.D.
Terpaksa Hendrik merendahkan diri dihapapan Paus di Canossa di Italia Utara, dan
mendapat pengampunan sehingga ia dimahkotai kembali menjadi Kaisar. Tidak lama ia
menjabat kembali Hendri IV menangkap Paus Gregorius kemudian dibuang dan tidak
lama meninggal dunia.
Pengganti Gregorius IV melanjutkan perjuangan tentang Investitur hanya mereka
tidak lagi mengejar maksud untuk memerintah seluruh dunia. Lama kelamaan terjadi
14 Ibid 80-81

7

jalan kompromi investitur gereja dilakukan dengan memberi cincin dan tongkat uskup
oleh paus, disamping itu juga ada investitur yang dilakukan oleh kaisar dengan
memberi tongkat kerajaan. 15
Pada tahun 1153-1181 A.D., ketika Alexsander III menjabat sebagai Paus, Raja
Jerman Fedreick sangat terancam, maka uskup-uskup yang mendukung raja
mengangkat victor IV sebagai saingan Paus. Tahun 1176 A.D. Frederikc dikalahkan
oleh sekutu Italia terpaksa Frederick mengakui Alexander IV sebagai Paus. Raja
Frederick tetap mempertahankan sebagai penguasa keuskupan. Di Inggris Alexander III
telah mengendalikan Hendry II 1154-1189 A.D., demi menguasai gereja Hendry II telah

mengangkat Thomas Baxter sebagai uskup di Canterbury, namun Thomas selalu setia
pada Roma. Thomas Baxter tidak setuju tentang hal pemecatan dan pengangkatan
uskup harus melalui raja, maka pada Tahun 1170 A.D. Thomas Baxter telah dibunuh
raja.16
Pada tahun 1198-1216 A.D., Innocent menjadi Paus. Paus Innocent III
mempunyai ambisi besar, kekuasaannya melampaui paus-paus

yang lain. Ia

memanfaatkan perpecahan yag terjadi di Jerman dan mengadakan perjanjian dengan
Raja Otto dari Brunswik. Ia tidak mencampuri urusan gereja dalam negri Jerman, tetapi
raja Otto harus menjamin Paus dalam memperluas wilayahnya. Tahun 1209 A.D. Otto
menjadi Paus. Tidak lama kemudian Otto mengingkari janji, dan Innosent III sangat
marah dan mengangkat Frederick II sebagai raja. Frederick II mengalahkan Otto. Ia

15 Berkhof H, Enklaar IH, Sejarah Gereja, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2013), 81
16 Ryna Heppy Tambunan, Diktat Sejarah Gereja Umum, STT Harvest Semarang, 2011, 136

8


menyatukan Jerman dan berkuasa mengangkat dan memecat Raja. Innocent
menyatakan kuasanya terhadap raja Inggris, John 1199-1216 A.D.17
Ketika timbul perselisihan dalam mengangkat uskup besar di centerbury, ia
mengangkat teman pribadinya menjadi uskup agung, sementara Innocent juga
mengangkat temannya menjadi

Stephen Longdue menjadi uskup, tetapi John

menolaknya. John diancam dikeluarkan oleh Paus. John mengusir uskup-uskup yang
menentangnya. Sedangkan Innocent menyatakan John dipecat dari kedudukannya
sebagai raja. Innosent

memakai sistem sentralisasi dalam mengurus gereja. Paus

berhak dalam pengangkatan uskup. Dalam sidang Laterland 1215 A.D.

telah

mengesahkan teori transubtantiation, setiap jemaat harus mengaku dosanya sedikitnya
sekali dalam setahun. Hal ini merupakan suatu kekuasaan yang besar paus. Kekuasaan
paus mencapai puncaknya pada masa innocent III. Walaupun paus-paus yang lain juga
mengadakan usaha yang serupa, tapi kekuasaan Paus semakin merosot.18
Pada tahun 1285-1314 A.D. di Perancis diperintah oleh raja Philip IV yang sangat
berambisi sedangkan Paus Boniface VIII juga seorang yang berambisi. Ketika ada
perang melawan Skotlandia dan memerlukan banyak biaya perang raja melarang gereja
memberi sumbangan kepada paus, tetapi Boniface VIII mengeluarkan perintah yang
melarang raja menarik pajak terhadap gereja dan harta raja, dengan ancaman akan
dipecat dari keanggotaan gereja. Dilain pihak Philip IV melarang pengeluaran uang ke
luar negeri, maka penghasilan Paus semakin merosot, sehingga kekuasaan Paus
semakin berkurang dan kekuasaan raja semakin bertambah.
17 ibid, 137
18 Ryna Heppy Tambunan, Diktat Sejarah Gereja Umum, STT Harvest Semarang, 2011, 137

9

Tahun 1302 A.D. Philip IV mengadakan sidang yang diikuti oleh pekerja gereja,
dalam sidang itu ditetapkan ia menentang paus. Tapi Paus Boniface mengatakan,
kekuasaan dunia harus di bawah kekuasaan rohani, sedangkan gereja sudah
memperoleh kekuasaan itu. Ia mengutif perkataan Aquinas yang mengatakan bahwa
taat kepada paus adalah syarat dari keselamatan. Tetapi Philip IV mengadakan sidang
lagi dan mengemukakan kesalahan Paus, termasuk penyalah tafsiran/bidat dan
kerusakan moralnya. Philip menyerukan gereja untuk menghakimi Paus, dengan
kekerasan paus Boniface ditangkap, satu bulan setelah dilepaskan Paus Boniface
meninggal dunia 1303 A.D. Philip IV menggunakan kekuatan masa untuk melawan
Paus, walaupun Paus mempunyai senjata rohani, tetapi tidak bermanfaat dalam hal ini.
Maka gagallah Impian Paus yang ingin menguasai kekuasaan politik.19
Tahun 1305 A.D. Komisi Kardinal telah memilih seorang Perancis sebagai Paus
dengan gelar Clement V

(1309-1377 A.D.) ia dikontrol oleh Pilip IV, ia turut

menyalahkan Boniface dan menghapus perintah yang dikeluarkan Boniface. Pada tahun
1309 A.D. ia memindahkan kepausan dari Roma ke Avigon, Pada saat ini gereja dalam
kuasa Raja. Selama 60 tahun (1309-1377 A.D.) kepausan ada di Avigon. Dalam sejarah
Gereja masa ini disebut pembuangan ke Babel. Pada masa Paus ada di Avigon, Paus
adalah seorang Perancis, sistem kepausan mengalami kesukaran, karena di Inggris,
Perancis, Jerman sering terjadi peperangan dan perebutan kekuasaan antara agama dan
politik.

19 Ryna Heppy Tambunan, Diktat Sejarah Gereja Umum, STT Harvest Semarang, 2011, 138

10

Seorang penyair Italia ‘Dante Alegrie’ (1265 – 1321 A.D.) telah mengarang
tulisan tentang kuasa raja dalam bahasa Italia. Ia berpendapat bahwa kesejahteraan
yang terbesar bagi manusia adalah perdamaian. Raja adalah penegak perdamaian, raja
memimpin rakyatnya mendapatkan kebahagiaan di dunia, sedangkan Paus memimpin
untuk mendapatkan kebahagiaan yang kekal. Kedua kekuasaan itu harus dipisahkan. Ia
sangat menentang adanya campur tangan Paus dalam hal politik.

Djon of Paris

biarawan Dominikan telah menulis bahwa kekuasaan Raja dan Paus harus disadari
dengan kesejahteraan rakyat, keduanya harus dipisahkan. Marcelus bersama dengan
John yang lain menulis sebuah kitab ‘defensor Pacis’yang berisi : kekuasaan harus
berasal dari rakyat, bagi negara kekuasaan dari seluruh penduduk, pejabat pemerintah
harus dipilih oleh rakyat. 20

Disepanjang abad pertengahan merupakan masa dimana kekuasaan gereja
banyak diwarnai oleh tindakan-tindakan yang menyimpang dari ajaran moral, terutama
hal-hal yang berhubungan dengan penyalahgunaan kekuasaan para pemimpin gereja.
Hal ini terjadi karena para pemimpin agama dan pemimpin negara mencampur-adukan
20 Ibid

11

kebijaksanaan pemerintahan dan kebijaksanaan agama, itulah sebabnya antara penguasa
politik dan penguasa agama saling bertikai memperebutkan kekuasaan. Pertikaian Paus
dan Kaisar sebagian besar karena alasan Jabatan dan kekuasaan. Setiap pertikaian
selalu berakibat buruk terutama bagi pihak yang kalah.
Melalui sejarah abad pertengahan yang menempatkan agama sebagai agama
negara, dimana kebijakan agama turut andil dalam putusan dunia politik pemerintahan
akan mengasilkan kondisi yang buruk pada pemerintah saat itu. Masa kegelapan yang
terjadi pada era jaman abad pertengahan tidak boleh terjadi di jaman sekarang dan
jaman yang akan datang. Kebijakan pemerintah adalah urusan orang –orang yang
duduk dipemerintahan dan kebijakan agama adalah urusan para pemimpin agama,
keduanya tidak bisa dicampuradukan, karena antara pemerintahan dan keagamaan
adalah 2 hal yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA
-

https://id.wikipedia.org/wiki/Abad_Pertengahan

-

Enklaar IH, Berkhof H, Sejarah Gereja, (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2013)

-

Enns,Paul The Moody Handbook Of Teology Revised And Ekpanded, (Malang :
Literatur SAAT, 2016)
12

-

Kuiper, B.K.,The Church In History, (Malang : Gandum Mas, 2010)

-

Tambunan Ryna Heppy, Diktat Sejarah Gereja Umum, (Semaramg:STT Harvest
Semarang, 2011)

13

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65