PENGARUH ANCAMAN MILITER AS DI WILAYAH PERBATASAN IRAN TERHADAP PENGEMBANGAN TEKNOLOGI NUKLIR ERA AHMADINEJAD TAHUN 2005-2009

PENGARUH ANCAMAN MILITER AS DI WILAYAH PERBATASAN IRAN
TERHADAP PENGEMBANGAN TEKNOLOGI NUKLIR ERA
AHMADINEJAD TAHUN 2005-2009
Oleh: WINDA ( 05260050 )
INTERNATIONAL RELATION
Dibuat: 2010-02-13 , dengan 2 file(s).

Keywords: Kata kunci: pengembangan nuklir Iran, ancaman militer AS, analisa sebabakibat, teori perimbangan ancaman, strategi deterens, negara revisionis
ABSTRAKSI
Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan ilmu Hubungan Internasional, Pengaruh Ancaman Militer
AS Di Wilayah Perbatasan Iran Terhadap Pengembangan Teknologi Nuklir Era Ahmadinejad
Tahun 2005-2009
Pembimbing: Yusli Effendi S.IP., MA dan Gonda Yumitro S.IP.
Isu pengembangan nuklir Iran di era pertama Ahmadinejad (2005-2009) merupakan isu
penting dan fenomenal dalam politik internasional karena DK PBB mengeluarkan 6 Resolusi
secara berturut-turut dalam waktu 3 tahun untuk menghentikan upaya Iran mengembangkan
pengayaan uraniumnya. Selain menunjukkan bahwa dunia internasional memiliki kekuatiran
terhadap potensi bahaya yang akan ditimbulkan oleh kekuatan nuklir Iran, Resolusi DK PBB
yang berjumlah banyak tersebut juga menyiratkan bahwa Iran kukuh untuk mengembangkan
teknologi.
Merujuk pada pernyataan Imam Tertinggi Iran, Ali Khamenei bahwa Iran menyiapkan

program pengembangan nuklir sebagai bagian dari Doktrin Passive Defense yang bertumpu
pada preemptive attack dan long-range ballistic missiles, skripsi ini berusaha menganalisa
kekukuhan Iran yang dibentuk oleh kepentingan keamanan nasional. Secara khusus, skripsi
ini berusaha menjelaskan kepentingan tersebut dengan memfokuskan pada masalah
peningkatan ancaman militer AS di wilayah perbatasan Iran yang melibatkan penjelasan
konflik Iran-AS yang telah berlangsung selama 30 tahun terakhir.
Analisa hubungan sebab akibat yang terjalin adalah ancaman militer AS di wilayah
perbatasan Iran memicu karakter revisionis Iran untuk melakukan strategi deterens dalam
pengembangan nuklir. Untuk menguji hal tersebut maka penulis menggunakan penjelasan
teori perimbangan ancaman untuk menjelaskan sumber ancaman yang didasarkan pada
kedekatan ancaman secara geografis. Selain itu penulis juga menggunakan penjelasan strategi
deterens untuk menggambarkan strategi umum yang terkandung dalam pengembangan
teknologi nuklir Iran. Untuk mempertajam analisa, penulis menggunakan penjelasan negara
revisionis dalam menjelaskan faktor yang mendorong Iran berkonflik dengan AS dan
menganggap AS sebagai musuh utama bagi keamanan nasionalnya. Dengan demikian, dalam
penelitian ini konsep negara revisionis hanya digunakan sebagai variabel ketiga saja.

ABSTRAC
During the first periode of Ahmadinejad era (2005-2009), Iran’s nuclear development
become the major issue in the world politics. This situation was fenomenal because only in 3

years, the UN Security Council has determined 6 Resolutions in case to warned Iran to stop
the proliferations. Those Resolutions not only showed the high of international insecurity
about Iran’s nuclear but also means that Iran do persistency within it’s nuclear development.
This thesis that concern to the persistency of Iran which affected by it’s national security
interest was based on the statement of the Supreme Leader, Ali Khamenei that: “the nuclear

development is a part of Iran’s “passive defense” doctrine which layed on preemptive attack
and long-range ballistic missile”. Specifically, this thesis which focusing on the Iran’s
national security interest that influenced by the US military threat near the Iran’s border was
intervened by the conflict between Iran-US along this 30 years.
The hypothesis of this research is build from the causal relations of US military threat around
Iran’s borders that has triggered the Iran’s revisionist character to do deterrence strategy in
their nuclear. In order to examine this, the writer utilize Balance of Threat theory as the
analytical tools to identify the source of threat related with the closer of the threat
geographically. Meanwhile, the utilization of the deterrence strategy consept in this research
is to describe the strategy of Iran’s nuclear development as the reaction to the threat. Last, the
revisionist state explanations will sharpen the analysis of the impetus of Iran-US conflict so
then Iran recognize US as the main enemy in their national security. This consept will be use
as the intervening variable only.