ANALISIS KESALAHAN KONSEP MATEMATIKA DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS IV SDN LAWANG 05

(1)

i

ANALISIS KESALAHAN KONSEP MATEMATIKA DALAM

PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS IV SDN LAWANG 05

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

USNIDA UMMA TAQWA 201210430311325

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

v MOTTO

Kerasnya hidup jangan sampai dihindari. Dengan menjalaninya pastilah banyak pelajaran dan pengalaman yang kau dapat

dalam menghadapi hidupmu kedepannya.

Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar sukarnya myang boleh direbut olah manusia ialah menundukkan diri

sendiri. -Ibu


(6)

Kartini-vi

PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan esta alam yang telah memberikan rahmat dan karunianya yang memberikan petunjuk ke jalan yang terang dan benar sehinga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Karya ini aku persembahkan untuk :

a. Bapak dan Ibuku tersayang, terimakasih untuk dukungan, nasehat, dukungan materi, kasih sayang serta doa yang kalian berikan selama ini.

b. Sahabat-sahabatku PGSD E angkatan 2012 terimakasih untuk kerjasama dan persaudaran yang telah terjalin selama ini.

c. Untuk sahabat kos Tlogomas 58 terimakasih untuk persaudaran yang telah terjalin selama ini dan sebagai penyemangat selama 4 tahun ini dan memberi warna pada kehidupanku.


(7)

(8)

viii

ABSTRAK

Taqwa, Umma, Usnida. 2016. Analisis Kesalahan Konsep Matematika dalam Penyelesaian Soal Cerita pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Di Kelas IV SDN Lawang 05. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Yus Mochamad Cholily, M.Si, (II) Dyah Worowirastri E, M.Pd.

Kata Kunci : Kesalahan Konsep, Soal Cerita Matematika, Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan.

Penelitian dilatar belakangi oleh hasil dari penyelesaian soal cerita matematika siswa kelas IV pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan masih terdapat banyak kesalahan yang dilakukan siswa dalam penyelesaian soal cerita. Penyebabnya kurangnya penanaman konsep dari langkah-langkah penyelesaian soal cerita matematika kepada siswa, sehingga banyak kesalahan dan mengabaikan langkah untuk menyelesaikan soal cerita matematika dengan lengkap. Pentingnya penanaman konsep dalam penyelesaian soal cerita matematika dan pentingnya materi pecahan dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti bertujuan mengetahui penyelesaian soal cerita dan kesalahan dalam penyelesaian soal cerita penjumlahan dan pengurangan pecahan, sehingga sebagai tolak ukur pembelajaran selanjutnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini mengacu pada langkah-langkah penyelesaian menurut tahap Polya. Subyek yang digunakan adalah siswa kelas IV SDN Lawang 05 . pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes, wawancara dan dokumentasi, dengan cara menganalisis hasil dari tes wawancara yang dilakukan oleh siswa.

Hasil penelitian menunjukkan penyelesaian dan kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Penyelesaian yang dilakukan siswa sebagian besar hanya menuliskan tahap kedua dari Polya yaitu merencanakan pemecahan masalah, tahap ketiga melaksanakan rencana pemecahan masalah, tahap keempat memeriksa kembali solusi yang diperoleh dengan menuliskan kesimpulan dari jawaban dan masih banyak siswa yang mengabaikan tahap pertama dalam memahami masalah yaitu tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanya. Presentase kesalahan pada tahap pertama dalam memahami masalah sebanyak 85,42%. Tahap kedua presentase kesalahannya adalah 38,66% tergolong kesalahan sangat rendah. Presentase kesalahan pada tahap ketiga yaitu 41,55% tergolong presentase kesalahan sangat rendah. Presentase tahap keempat dalam memeriksa kembali solusi dengan menuliskan kesimpulan sebesar 55,8% tergolong kesalahan rendah, sehingga kesalahan yang paling banyak dilakukan siswa yaitu pada tahap pertama dalam memahami soal cerita karena kebanyakan dari siswa tidak menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanya pada soal.


(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat, rahmat, dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan Konsep Matematika dalam Penyelesaian Soal Cerita pada Materi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Di Kelas IV SDN Lawang 05”.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang. Secara khusus penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Prof. Dr. Yus Mochamad Cholily, M.Si dan ibu Dyah Worowirastri E, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi saya yang telah membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini. Serta terimakasih kepada Ibu Nurul Hidayati, S.Pd dan bapak Mochamad Saeni, S.Pd selaku pihak sekolah yang telah membantu penelitian dan penulisan pada skripsi ini.

Semoga apa yang diberikan oleh semua pihak yang terlibat dalam penelitian ini senantiasa teriring doa bagi pihak tersebut. Penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun serta berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Malang, 2 Agustus 2016


(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN... vi

ABSTRAK ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Batasan Masalah ... 5

1.6 Definisi Operasional ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Kajian Teori ... 8

2.1.1 Pembelajaran Matematika SD ... 8

2.1.2 Soal Cerita Matematika ... 11

2.1.3 Konsep dalam Matematika ... 17

2.1.4 Ruang Lingkup Konsep Matematika ... 18

2.1.5 Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan ... 20

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan ... 22

2.3 Kerangka Pikir ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian... 25


(11)

xi

3.3 Subyek Penelitian ... 26

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.5 Instrumen Penelitian... 28

3.6 Teknik Keabsahan Data ... 30

3.7 Teknik Analisis Data ... 30

3.8 Prosedur Penelitian... 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHAHASAN ... 38

4.1 Hasil Penelitian ... 38

4.1.1 Penyelesaian Soal Cerita Matematika ... 38

4.1.2 Kesalahan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika ... 49

4.2 Pembahasan ... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

5.1 Kesimpulan ... 68

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71


(12)

xii

DAFTAR TABEL


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara ... 74

Lampiran 2. Hasil Wawancara ... 75

Lampiran 3. Kisi-kisi Soal ... 79

Lampiran 4. Tes Soal Cerita... 81

Lampiran 5. Kunci Jawaban Soal Cerita ... 83

Lampiran 6. Instrument Penskoran ... 87

Lampiran 7. Rata-rata presentase kesalahan tiap tahap ... 97

Lampiran 8. Dokumentasi ... 98

Lampiran 9. Surat keterangan penelitian ... 100


(14)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Adhadiyanti Fera. 2013. Analisis Kesulitan dan Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika pada Siswa Kelas Tinggi SDN Ngrayung 01 Kabupaten Trenggalek. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Aisyah, Nyimas, dkk. 2008. Pengembangan Pembalajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas.

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyid. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Gafindo Persada Asyono. 2009. Sains MATEMATIKA . BUMI AKSARA

Atim, Mohammad. 2008. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Terapan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di Kelas X MAN Gresik. Tesis yang tidak dipublikasikan. Surabaya: Unesa

Dahar, R.W. 2000. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga

Depdiknas. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Matematika SD. Jakarta: Direktorat Pendidikan Nasional.

Suherman Erman, dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Malang: JICA-UPI

Hamzah dan Masri. 2009. Mengelola Kecerdasan dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hariwijaya. 2009. Meningkatkan Kecerdasan Matematika. Yogyakarta: Tugu Publiser.

Haruman. 2013, Model Pembelajaran Matematika. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hudojo Herman. 2003. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang.

Ibrahim dan Suparni. 2012. Pembelajaran Matematika Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: SUKA-Press UIN SunanKalijaga.

Kurniasari, Ika. 2007. Analisis Kesalahan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Surabaya dalam Menyelesaikan Soal Sistem Persamaan Nonlinear Dua Variabel. Surabaya: Unesa. (Online), (http://dokumen.tips.html)


(15)

xv

Mukhtar, Prof.Dr. 2013. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta Selatan: Referensi (GP Pres Group)

Rahardjo, Marsudi dan Astuti. 2011. Pembelajaran Soal Cerita Operasi Hitung Campuran di Sekolah Dasar (Modul Matematika SD dan SMP Program BERMUTU). Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

Rosyidi, Abdul Haris. 2005. Analisis Kesalahan Siswa Kelas II MTs Alkhoiriyah dalam Menyelesaikan Soal Cerita yang Terkait dengan Sistem Persamaan Linear Dua Peubah. Surabaya: Unesa.

Sasmita. A.S. 2014. Analisis Kesalahan Konsep Penyelesaian Soal Cerita Operasi Hitung Bilangan Bulat pada Siswa Kelas V MI Mambaul Ulum Tegalgondo Malang. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang

Setyo, Endang. 2011. Matematika untuk PGSD. Bandung: Remaja Rosdakarya offset.

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia Kontatasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan. Jakarta: Depdiknas.

Sugiyono, Prof.Dr. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: AlfaBeta. Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara.

Syafri Ahmad.. 2000. Membantu Mengatasi Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Satu Langkah (One-Step Word Problems) Di Kelas II Sekolah Dasar Negri Kauman 1 Kota Malang. Malang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Malang.

Syamsuddin. 2003. Kesulitan Siswa Kelas V Sekoah Dasar Menggunakan Langkah-langkah Penyelesaian Soal Cerita. Surabaya: PPS IKIP Surabaya.


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan dari penulisan dari penelitian merupakan laporan sebagai pengantar sebelum memasuki inti dari penelitian yang akan dilakukan. Berisikan tentang apa yang melatar belakangi masalah penelitian ini, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, maupun sumber informasi dari penelitian yang akan dilakukan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu dalam dunia pendidikan yang memegang peranan penting dalam perkembangan sains dan teknologi. Matematika itu sendiri sangat penting peranannya karena merupakan ilmu dasar yang digunakan secara luas dalam berbagai bidang kehidupan dan sebagai ilmu yang berfungsi untuk melayani ilmu pengetahuan. Pembelajaran matematika dapat menumbuhkan kemampuan berfikir kritis, logis, sistematis, cermat, efektif, dan efisien dalam memecahkan masalah. Matematika adalah ilmu dasar yang dapat digunakan sebagai alat bantu memecahkan masalah dalam berbagai bidang ilmu (Erman, 2001).

Belajar konsep dalam setiap pembelajaran itu diperlukan termasuk dalam pembelajaran matematika. Konsep merupakan batu pembangun berfikir untuk memecahkan masalah (Ratna, 2009). Namun, seringkali kesalahan konsep dialami oleh setiap siswa, karena pembelajaran matematika kurang melibatkan aktivitas siswa secara optimal sehingga siswa kurang aktif dalam belajar. Sehingga pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika sangat kurang. Rahmat Basuki (2006) mengemukakan bahwa Kesalahan konsep disebabkan kurangnya


(17)

2

pemahaman bahasa atas materi pokok yang dipelajari, kurangnya penguasaan bahasa matematika, keliru menfsirkan atau menerapkan rumus, salah perhitungan, kurang teliti dalam menyelesaikan soal matematika.

Soal matematika tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, sehingga permasalahan dalam kehidupan sehari-hari pun tidak terlepas dalam bidang matematika. Masalah dalam matematika tersebut terdapat banyak macamnya, salah satunya masalah translasi yaitu masalah dalam kehidupan sehari-hari brekaitan dalam matematika. Masalah translasi ini dalam bentuk soal cerita yang harus dirumuskan dalam kalimat matematika, (Marlia, 2009).

Soal cerita matematika berkaitan dengan kata-kata atau rangkaian kalimat yang mengandung konsep-konsep matematika. Soal cerita adalah soal yang diungkapkan dalam bentuk cerita yang diambil dari pengalaman-pengalaman siswa yang berkaitan dengan konsep-konsep matematika (Heruman, 2013). Soal cerita penting untuk diberikan kepada siswa guna melatih siswa dalam memecahkan masalah sehingga melatih untuk berfikir kritis. Namun, seringkali kurangnya pemahaman konsep mengerjakan soal cerita matematika banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita matematika.

Salah satu kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika adalah pada materi pecahan. Melihat pentingnya pemahaman tentang pecahan, pembelajaran dengan pokok bahasan pecahan tersebut sudah dijumpai mulai dari pendidikan di sekolah dasar. Pelaksanakan pengajaran matematika khususnya di sekolah dasar masih terdapat kesulitan untuk materi bilangan terutama pokok bahasan pecahan. Pecahan adalah suatu bilangan cacah yang digunakan untuk menyatakan banyaknya anggota suatu himpunan, kini diperkenalkan lagi hal baru yaitu


(18)

3

bilangan yang digunakan untuk menyatakan bagian-bagian benda, jika benda itu dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang sama (Sugiarto, 2006).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Sigit Arya Sasmita (2014) yang berjudul “Analisis Kesalahan Konsep Penyelesaian Soal Cerita Operasi Hitung Bilangan Bulat pada Siswa Kelas V MI Mambaul Ulum Tegalgondo Malang. Hasil penelitian dengan menggunakan tahap analisis kesalahan Newman menunjukkan bahwa, kesalahan siswa lama membaca soal cerita 41,9%, tahap comprehension 44,5%, tahap transformation 66,4%, tahap process skill 67,3%, tahap encoding 69,4%.

Tidak menutup kemungkinan kesalahan konsep dalam mengerjakan soal cerita matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan tersebut terjadi pada siswa kelas IV SDN 05 Lawang dengan menggunakan tahap dari Polya. Berkaitan dengan uraian masalah diatas, penulis termotivasi untuk meneliti tentang “Analisis kesalahan konsep matematika dalam penyelesaian soal cerita pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV SDN Lawang 05”

1.2. Rumusan Masalah

Kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika pada dasarnya karena siswa kurang penguasaan konsep matematika, dengan cara menganalisis kesalahan-kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika pada materi pengurangan dan penjumlahan pecahan diharapkan guru dapat mengatasi kesalahan yang pernah dialami siswa. Berdasarkan penjelasan masalah yang di uraikan sebelumnya maka rumisan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.


(19)

4

1. Bagaimana penyelesaian soal cerita matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan?

2. Kesalahan apa yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan suatu pernyataan yang berpacu dari rumusan masalah yang ada karena keduanya saling keterkaitan satu sama lain. Tujuan penelitian berbentuk rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai dilakukan, sesuatu yang dicapai dalam sebuah penelitian. Berdasarkan rumusan masalah yang di uraikan sebelumnya maka tujuan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui konsep apa saja yang dipelajari siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

2. Untuk mengetahui kesalahan yang dialami siswa pada saat menyelesaikan soal cerita matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan masalah yang ada pada objek yang diteliti.


(20)

5

Adapun penulis mengadakan penelitian ini, diharapkan dapat berguna secara teoritis maupun praktis sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis

Menubuhkan ilmu pengetahuan secar praktis sebagai hasil dari pengamatan langsung serta data memahami penerapan disiplin ilmu yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi khusus bidang ilmu pendidikan dan juga menambah pengetahuan secara umum.

2. Manfaat praktis

a) Sebagai dasar bagi guru untuk menanamkan konsep terhadap siswa agar siswa mudah paham dengan apa yang dijelaskan guru

b) Sebagai dasar untuk dapat memberikan solusi/penyelesaian untuk mengatasi kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelsaikan permasalahan c) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan proses pebelajaran pada materi

penjumlahan dan pengurangan pecahan dalam bentuk soal cerita sehingga kesalahan yang sejenis dapat diminimalisir

1.5. Batasan Masalah

Penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah, agar memudahkan peneliti dalam mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup dan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup yang akan dibahas. Batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Analisis difokuskan mata pelajaran matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dalam bentuk soal cerita


(21)

6

2. Subjek yang diteliti adalah seluruh siswa kelas IV SDN Lawang 05. 3. Penelitian ini analisis kesalahan difokuskan berdasarkan tahap yaitu

a. Memahami masalah (understanding the problem). b. Merencanakan pemecahan masalah (devising a plan).

c. Melaksanakan rencana pemecahan masalah (carrying out the plan). d. Memeriksa kembali solusi yang diperoleh (looking back).

4. Pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan adalah pokok bahasan yang terdapat dalam tes uraian di kelas IV semester 2 meliputi penjumlahan pecahan berpenyebut sama, penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama. Pengurangan pecahan berpenyebut sama, dan pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama.

1.6. Definisi Operasional

Definisi istilah memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan agar terdapat kesamaan penafsiran. Memberikan keterangan pada bagian-bagian yang memerlukan uraian atau penjelasan. Adapun beberapa istilah yang diangkat pada judul penelitian sebagai berikut.

1. Konsep adalah sekelompok fenomena tertentu untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Merumuskannya harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud memakainya.

2. Matematika adalah ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai bidang ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Ilmu matematika sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.


(22)

7

3. Soal cerita adalah soal matematika yang diungkapkan atau dinyatakan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat dalam bentuk cerita yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yang dapat dicari penyelesaiannya dengan menggunakan kalimat matematika.

4. Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari suatu yang utuh. Bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian ini yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut.

5. Kesalahan konsep dapat diartikan jika seorang siswa dalam memahami suatu peristiwa atau fenomena yang bertentangan dengan apa yang ada. Sepertihalnya dalam matematika, konsep bisa disebut dengan rumus untuk menjawab masalah.


(1)

pemahaman bahasa atas materi pokok yang dipelajari, kurangnya penguasaan bahasa matematika, keliru menfsirkan atau menerapkan rumus, salah perhitungan, kurang teliti dalam menyelesaikan soal matematika.

Soal matematika tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari, sehingga permasalahan dalam kehidupan sehari-hari pun tidak terlepas dalam bidang matematika. Masalah dalam matematika tersebut terdapat banyak macamnya, salah satunya masalah translasi yaitu masalah dalam kehidupan sehari-hari brekaitan dalam matematika. Masalah translasi ini dalam bentuk soal cerita yang harus dirumuskan dalam kalimat matematika, (Marlia, 2009).

Soal cerita matematika berkaitan dengan kata-kata atau rangkaian kalimat yang mengandung konsep-konsep matematika. Soal cerita adalah soal yang diungkapkan dalam bentuk cerita yang diambil dari pengalaman-pengalaman siswa yang berkaitan dengan konsep-konsep matematika (Heruman, 2013). Soal cerita penting untuk diberikan kepada siswa guna melatih siswa dalam memecahkan masalah sehingga melatih untuk berfikir kritis. Namun, seringkali kurangnya pemahaman konsep mengerjakan soal cerita matematika banyak siswa yang melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal cerita matematika.

Salah satu kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika adalah pada materi pecahan. Melihat pentingnya pemahaman tentang pecahan, pembelajaran dengan pokok bahasan pecahan tersebut sudah dijumpai mulai dari pendidikan di sekolah dasar. Pelaksanakan pengajaran matematika khususnya di sekolah dasar masih terdapat kesulitan untuk materi bilangan terutama pokok bahasan pecahan. Pecahan adalah suatu bilangan cacah yang digunakan untuk menyatakan banyaknya anggota suatu himpunan, kini diperkenalkan lagi hal baru yaitu


(2)

bilangan yang digunakan untuk menyatakan bagian-bagian benda, jika benda itu dibagi-bagi menjadi beberapa bagian yang sama (Sugiarto, 2006).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Penelitian yang dilakukan oleh Sigit Arya Sasmita (2014) yang berjudul “Analisis Kesalahan Konsep Penyelesaian Soal Cerita Operasi Hitung Bilangan Bulat pada Siswa Kelas V MI Mambaul Ulum Tegalgondo Malang. Hasil penelitian dengan menggunakan tahap analisis kesalahan Newman menunjukkan bahwa, kesalahan siswa lama membaca soal cerita 41,9%, tahap comprehension 44,5%, tahap transformation 66,4%, tahap process skill 67,3%, tahap encoding 69,4%.

Tidak menutup kemungkinan kesalahan konsep dalam mengerjakan soal cerita matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan tersebut terjadi pada siswa kelas IV SDN 05 Lawang dengan menggunakan tahap dari Polya. Berkaitan dengan uraian masalah diatas, penulis termotivasi untuk meneliti tentang “Analisis kesalahan konsep matematika dalam penyelesaian soal cerita pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV SDN Lawang 05”

1.2. Rumusan Masalah

Kesalahan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika pada dasarnya karena siswa kurang penguasaan konsep matematika, dengan cara menganalisis kesalahan-kesalahan yang dialami siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika pada materi pengurangan dan penjumlahan pecahan diharapkan guru dapat mengatasi kesalahan yang pernah dialami siswa. Berdasarkan penjelasan masalah yang di uraikan sebelumnya maka rumisan masalah dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.


(3)

1. Bagaimana penyelesaian soal cerita matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan?

2. Kesalahan apa yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan suatu pernyataan yang berpacu dari rumusan masalah yang ada karena keduanya saling keterkaitan satu sama lain. Tujuan penelitian berbentuk rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai dilakukan, sesuatu yang dicapai dalam sebuah penelitian. Berdasarkan rumusan masalah yang di uraikan sebelumnya maka tujuan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui konsep apa saja yang dipelajari siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

2. Untuk mengetahui kesalahan yang dialami siswa pada saat menyelesaikan soal cerita matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan dan terjawabnya rumusan masalah secara akurat. Manfaat penelitian harus dapat dibedakan antara manfaat teoritis dan manfaat praktisnya. Kegunaan penelitian mempunyai dua hal yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan (secara teoritis) dan membantu mengatasi, memecahkan masalah yang ada pada objek yang diteliti.


(4)

Adapun penulis mengadakan penelitian ini, diharapkan dapat berguna secara teoritis maupun praktis sebagai berikut.

1. Manfaat teoritis

Menubuhkan ilmu pengetahuan secar praktis sebagai hasil dari pengamatan langsung serta data memahami penerapan disiplin ilmu yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi khusus bidang ilmu pendidikan dan juga menambah pengetahuan secara umum.

2. Manfaat praktis

a) Sebagai dasar bagi guru untuk menanamkan konsep terhadap siswa agar siswa mudah paham dengan apa yang dijelaskan guru

b) Sebagai dasar untuk dapat memberikan solusi/penyelesaian untuk mengatasi kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelsaikan permasalahan c) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dan proses pebelajaran pada materi

penjumlahan dan pengurangan pecahan dalam bentuk soal cerita sehingga kesalahan yang sejenis dapat diminimalisir

1.5. Batasan Masalah

Penelitian ini terdapat beberapa batasan masalah, agar memudahkan peneliti dalam mengidentifikasi faktor mana saja yang termasuk dalam ruang lingkup dan faktor mana saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup yang akan dibahas. Batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut.

1. Analisis difokuskan mata pelajaran matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dalam bentuk soal cerita


(5)

2. Subjek yang diteliti adalah seluruh siswa kelas IV SDN Lawang 05. 3. Penelitian ini analisis kesalahan difokuskan berdasarkan tahap yaitu

a. Memahami masalah (understanding the problem). b. Merencanakan pemecahan masalah (devising a plan).

c. Melaksanakan rencana pemecahan masalah (carrying out the plan). d. Memeriksa kembali solusi yang diperoleh (looking back).

4. Pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan pecahan adalah pokok bahasan yang terdapat dalam tes uraian di kelas IV semester 2 meliputi penjumlahan pecahan berpenyebut sama, penjumlahan pecahan berpenyebut tidak sama. Pengurangan pecahan berpenyebut sama, dan pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama.

1.6. Definisi Operasional

Definisi istilah memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang digunakan agar terdapat kesamaan penafsiran. Memberikan keterangan pada bagian-bagian yang memerlukan uraian atau penjelasan. Adapun beberapa istilah yang diangkat pada judul penelitian sebagai berikut.

1. Konsep adalah sekelompok fenomena tertentu untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Merumuskannya harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud memakainya.

2. Matematika adalah ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai bidang ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Ilmu matematika sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari.


(6)

3. Soal cerita adalah soal matematika yang diungkapkan atau dinyatakan dengan kata-kata atau kalimat-kalimat dalam bentuk cerita yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari yang dapat dicari penyelesaiannya dengan menggunakan kalimat matematika.

4. Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari suatu yang utuh. Bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan, yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian ini yang dinamakan pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap sebagai satuan, dan dinamakan penyebut.

5. Kesalahan konsep dapat diartikan jika seorang siswa dalam memahami suatu peristiwa atau fenomena yang bertentangan dengan apa yang ada. Sepertihalnya dalam matematika, konsep bisa disebut dengan rumus untuk menjawab masalah.


Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SUB POKOK BAHASAN PENGURANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS V SDN KARANGANYAR 01 AMBULU – JEMBERSEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 17

Penerapan Model CIRC Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Pecahan Siswa Kelas IV di SDN 02 Mojo Kecamatan Padang Kabupaten Lumajang

0 32 23

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI PECAHAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI SE GUGUS LODAN SEMARANG UTARA

7 96 227

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan pada Soal Cerita Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division SDN Kembangarum 03 Semarang

0 13 214

ANALISIS KESALAHAN DALAM PENYELESAIAN SOAL OPERASI BILANGAN PECAHAN Analisis Kesalahan dalam Penyelesaian Soal Operasi Bilangan Pecahan ( Penelitian pada Siswa Kelas VII SMP N 2 Karanggede).

0 0 15

ANALISIS KESALAHAN DALAM PENYELESAIAN SOAL OPERASI BILANGAN PECAHAN Analisis Kesalahan dalam Penyelesaian Soal Operasi Bilangan Pecahan ( Penelitian pada Siswa Kelas VII SMP N 2 Karanggede).

0 0 16

DESAIN DIDAKTIS UNTUK MENGATASI LEARNING OBSTACLES MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD.

0 5 38

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TEROPONG PECAHAN DI KELAS IV SDN WARANGAN I.

1 21 181

PROFIL KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALU

0 0 17

Kata Kunci: Analisis Kesalahan, Matematika, Pecahan. PENDAHULUAN - ANALISIS KESALAHAN SISWA KELAS IV SDN KRIAN 2 DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MATERI PECAHAN - Repository Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

0 0 13