19
e. Amonia Amonia NH
3
merupakan senyawa nitrogen yang pada konsentrasi tertentu bersifat toksik terhadap organisme perairan. Sumber utama amonia
dihasilkan dari penguraian bahan organik yang berasal dari sisa pakan hasil metabolisme dari organisme yang dibudidayakan Kontara, 1990.
B. Kerangka Pemikiran
Pemanfaatan Artemia sebagai pakan alami udang dan ikan membutuhkan pembudidayaan yang lebih efektif supaya dihasilkan Artemia yang berkualitas.
Salah satu caranya dengan pemberian berbagai macam silase ikan rucah sebagai pakan bagi nauplius Artemia. Silase ikan rucah yang terdiri dari ikan petek, ikan
juwi, ikan kakap merah, dan viscera ikan tongkol memiliki kandungan protein yang cukup tinggi sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi biomassa
Artemia.
20
Gambar 3. Skema Keragka Pemikiran
C. Hipotesis
Dari tinjauan pustaka di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis bahwa: 1. Penggunaan berbagai jenis silase ikan rucah dapat meningkatkan produksi
biomassa Artemia franciscana. 2. Pemanfaatan silase ikan petek merupakan jenis pakan terbaik untuk
meningkatkan produksi biomassa Artemia franciscana.
Analisis -
laju pertumbuhan spesifik SGR -
tingkat kelangsungan hidup SR -
rasio konversi pakan FCR -
kualitas air Meningkatkan produksi biomassa Artemia
Nauplius Artemia Ketersediaan Artemia yang berkualitas
Produktivitas Artemia Budidaya Artemia
Silase Ikan Kakap Merah
Silase Viscera Ikan Tongkol
Silase Ikan Juwi
Permintaan Artemia cukup tinggi
Silase Ikan Petek
21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan pada
akhir bulan
Juli-September 2006 di Laboratorium Pakan Alami Balai Besar Pengembangan Budidaya Air
Payau BBPBAP Jepara, Jawa Tengah. Analisis amonia dilakukan di Laboratorium Kimia Fisika Balai Besar Pengembangan Budidaya air Payau
BBPBAP Jepara. Analisis proksimat silase ikan dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Brawijaya.
B. Bahan dan Alat Penelitian
1. Bahan Penelitian a. Bahan untuk pembuatan medium pemeliharaan Artemia
Air laut berkadar garam 30 gL, stock brine water berkadar garam 200 gL dan garam krosok.
b. Bahan untuk hidrasi dan dekapsulasi Kista Artemia sebanyak 1-2 gram yang diperoleh dari produksi tambak di
desa Surodadi Jepara, air tawar, kaporit, dan Natrium Thiosulfat. c. Bahan untuk penetasan Artemia
Kista Artemia sebanyak 1-2 gram yang diperoleh dari produksi tambak di desa Surodadi dan air laut salinitas 30 gL.
21