31
tubuh digunakan kaliper dengan ketelitian 0,1 mm. Pengukuran ini dilakukan setiap 3 hari sekali.
c. Pengukuran Berat Tubuh Artemia Pengukuran berat tubuh Artemia dilakukan setiap 3 hari sekali.
Pengukuran berat meliputi berat basah dan berat kering dari setiap individu maupun biomassa Artemia. Berat individu Artemia diukur dengan cara
mengambil sampel dari masing-masing perlakuan sebanyak 50 naupli lalu menimbangnya dengan timbangan analitik ketelitian 0,1 mg. Berat basah
diukur dengan cara menimbang langsung sampel sedangkan berat kering diukur dengan cara memanaskannya terlebih dahulu pada oven dengan suhu
60˚C selama 24 jam. Sedangkan pengukuran berat biomassa dilakukan dengan cara menimbang berat keseluruhan Artemia pada suatu wadah.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengamatan tingkat kelangsungan hidup, pertumbuhan panjang dan pertumbuhan berat Artemia dilakukan setiap 3 hari sekali. Pengamatan kualitas
air yang berupa suhu, salinitas, dan oksigen terlarut dilakukan setiap hari, pH dilakukan pada awal, tengah, dan akhir penelitian, sedangkan amonia dilakukan
pada pertengahan dan akhir penelitian.
E. Analisis Data
Analisa data dilakukan dengan One Way ANAVA signifikansi 5 dan apabila terdapat beda nyata pada rata-rata dilanjutkan dengan metode DMRT,
sedangkan uji kualitas air dianalisis secara deskriptif. Dari hasil perhitungan akan dilakukan analisa terhadap pertambahan panjang dan berat tubuh individu, berat
32
biomassa Artemia, tingkat kelangsungan hidup Artemia SR, laju pertumbuhan spesifik SGR, dan rasio konversi pakan FCR.
Adapun cara penghitungannya dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
1. Penghitungan Pertumbuhan Panjang Artemia Penghitungan ini menggunakan rumus Effendi 1979
∆L=Lt – Lo dimana ∆L : Pertumbuhan panjang tubuh Artemia mm
Lt : Panjang tubuh rata-rata pada hari ke t mm Lo : Panjang tubuh rata-rata pada awal penelitian mm
2. Penghitungan Pertumbuhan Berat Artemia Penghitungan tersebut berdasarkan rumus Effendi 1979
∆W= Wt – Wo dimana ∆W : Pertumbuhan Berat tubuh Artemia mg
Wt : Berat tubuh rata-rata pada hari ke t mg Wo : Berat tubuh rata-rata pada awal pemeliharaan mg
3. Penghitungan Tingkat Kelangsungan Hidup Artemia Tingkat Kelangsungan hidup Artemia dihitung dengan menggunakan
rumus dari Effendi 1979: 100
No Nt
SR x
= dimana SR : Tingkat Kelangsungan Hidup
Nt : Jumlah Artemia yang hidup rata-rata pada hari ke t No : Jumlah Artemia yang hidup rata-rata pada awal pemeliharaan
33
4. Penghitungan Laju Pertumbuhan Spesifik Laju pertumbuhan dapat dihitung menggunakan rumus Heinsbrook 1998
dan NRC 1983 dalam Sanoesi dkk.,2002: 100
t ln Wo
- ln Wt
SGR x
=
dimana SGR : Laju Pertumbuhan Spesifik Wo
: Berat Artemia pada awal penelitian mg Wt
: Berat Artemia pada akhir penelitian mg t
: Waktu hari 5. Penghitungan Ratio Konversi Pakan
Penghitungan ratio konversi pakan dilakukan pada akhir penelitian berdasarkan rumus dari Yuniarti dkk. 2002 dan Sanoesi dkk. 2002 yaitu:
Wo -
Wt F
FCR =
dimana FCR : Ratio Konversi Pakan F : Jumlah pakan yang diberikan g
Wt : Berat total Artemia pada akhir penelitian g Wo : Berat total Artemia pada awal penelitian g
34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN