BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengertian Bunyi
Menurut Leslie L. Doelle, 1990, disebutkan bahwa bunyi memiliki dua definisi yaitu:
a. Secara fisis merupakan pergerakan partikel melalui medium udara, disebut sebagai bunyi objektif.
b. Secara fisiologis bunyi dianggap sebagai sensasi pendengaran yang ditimbulkan oleh kondisi fisik, disebut sebagai bunyi subjektif.
Bunyi merupakan transmisi energi yang melewati media padat, cair dan gas dalam suatu getaran yang diterima melalui sensasi telinga dan otak. Variasi
bunyi terjadi karena tekanan udara berupa rapatan atau renggangan molekul udara oleh gangguan pada media elastis yang menyebar ke segala arah Suptandar,
2004. Bunyi yang menumbuk suatu permukaan akan mengalami berbagai
kondisi, Suptandar, 2004 yaitu: a. Pemantulan bunyi
Yaitu pemantulan kembali dari gelombang bunyi yang menumbuk suatu permukaan, dimana sudut datang sama besar dengan sudut pantul.
Permukaan yang keras, tegar dan rata akan memantulkan hampir semua energi bunyi.
5
Bentuk permukaan pemantulan dapat dibedakan dalam beberapa kondisi:
- Permukaan rata bersifat sebagai penghasil gelombang bunyi yang merata. - Permukaan cekung bersifat sebagai pengumpul gelombang bunyi.
- Permukaan cembung bersifat sebagai penyebar gelombang bunyi. Suara yang disebarkan menimbulkan gelombang bunyi yang merambat
ke segala arah dengan tekanan bunyi yang sama pada tiap bagian ruang. b. Penyerapan bunyi
Yaitu penyerapan energi bunyi oleh lapisan permukaan tertentu memiliki koefisien penyerapan yang juga tertentu. Terdapat beberapa jenis
penyerap suara yaitu: - Penyerapan bahan berpori, berfungsi mengubah energi bunyi menjadi
energi panas melalui gesekan dengan molekul udara. Pada frekuensi tinggi, semakin tebal lapisan bahan penyerap akan semakin efisien.
Misalnya serat kacang rock wall, serat kayu, papan serat fiber board, dan lain-lain.
- Penyerapan panel bergetar, berfungsi sebagai pengubah energi bunyi menjadi energi getaran. Penyerap ini akan bekerja dengan baik pada
frekuensi rendah, misalnya kaca, pintu, panel kayu. - Penyerapan resonator rongga, berfungsi untuk mengurangi energi melalui
gesekan dan interefleksi pada lubang dalam yang bekerja pada frekuensi rendah, contohnya sound block, resonator panel berlubang dan resonator
celah.
Setiap material memiliki sifat akustik yang berbeda dan dalam penyerapan suara banyak ditentukan oleh ketebalan, porositas, konstruksi,
serta frekuensi. c. Transmisi bunyi
Bunyi yang merambat pada lapisan permukaan diteruskan ke semua penjuru atau ruang-ruang lain dan sifatnya tergantung pada kesesuaian tingkat
kemampuan transmisi material. Untuk menghindari kebisingan ruang yang berakustik digunakan material yang bertransmisi rendah serta perhitungan
konstruksi pada pemasangan lapisan penyerap. d. Difraksi bunyi
Yaitu suatu gejala pembelokan bunyi yang disebabkan oleh benda penghalang, seperti sudut ruang corner, kolom, tembok-tembok, balok-balok
dan perabot lainnya.
2.2 Gelombang Bunyi