2.4 Pengaruh arang terhadap FMA dan tanah
Penambahan arang ke tanah dapat meningkatkan daya simpan dan ketersediaan hara yang lebih tinggi. Hal ini berhubungan dengan meningkatnya
kapasitas tukar kation, luasan permukaan serta penambahan unsur hara secara langsung oleh arang Glaser et al. 2002. Peningkatan ketersediaan unsur hara
dapat mengasilkan tanaman inang yang berkualitas baik serta meningkatkan konsentrasi nutrisi pada akar sehingga tingkat kolonisasi FMA pada akar tanaman
inang juga meningkat. Arang juga dapat meningkatkan kemampuan FMA untuk membantu tanaman inang agar tahan terhadap serangan patogen Warnock et al.
2007. Arang dapat mengubah aktivitas mikroorganisme lain yang berdampak pada mikoriza, mendetoksifikasi senyawa penghambat serta menjadi tempat
berlindung bagi kolonisasi fungi dan bakteri Warnock et al. 2007. Efek negatif dari penambahan arang pada FMA sebagian besar disebabkan
oleh kandungan nutrisinya. Penambahan arang dapat menganggu keseimbangan nutrisi, seperti peningkatan ketersediaan P dalam tanah Warnock et al. 2007.
Kandungan P yang tinggi dalam tanah menyebabkan jumlah arbuskula yang terbentuk sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali Purwanto 1985.
2.5 Sengon Falcataria moluccana Miq Barneby JW Grimes
2.5.1 Klasifikasi dan deskripsi botani
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Fabales
Suku : Fabaceae
Sub suku : Mimosoideae
Marga : Falcataria
Jenis : F. moluccana
F. moluccana bersinonim dengan Parasierianthes falcataria L. Nielsen dan Albizia falcataria L. Fosberg. F. moluccana mempunyai bentuk tajuk lebar
seperti payung tetapi jarang tipis. Pohonnya lurus, tinggi dapat mencapai 40 m lebih dengan panjang batang bebas cabang antara 10‒30 m. Diameter batang
dapat mencapai 80 cm. Kulit batang luar berwarna putih keabu-abuan, tidak beralur, tidak berbanir dan tidak mengelupas. Daunnya majemuk menyirip ganda
dan berseling. Bunganya berwarna krem sampai kekuningan terdapat dalam kumpulan kepala dengan ukuran daun mahkota yang kecil dan benang sari lebih
panjang dari daun mahkota. Buahnya berbentuk polong berwarna hijau sampai coklat jika sudah masak. F. moluccana tergolong fast growing species dengan
rata- rata riap volume berkisar antara 10‒25 dan 30‒40 m
3
hatahun Soerianegara dan Lemmens 1993.
2.5.2 Penyebaran dan habitat F. moluccana berasal dari kepulauan Maluku dan Papua. Saat ini, F.
moluccana sudah tersebar ke seluruh kepulauan bahkan kearah barat sampai India, ke utara sampai Filipina dan ke timur sampai Fiji dan Samoa. Jenis ini
dapat tumbuh pada tanah yang tidak subur dengan tekstur ringan hingga berat serta pada pH tanah asam hingga netral. F. moluccana dapat tumbuh baik pada
kondisi dengan ketinggian 1.600 m dpl, curah hujan 2000‒4000 mmtahun, temperatur 20‒34
o
C, drainase baik, tidak tahan naungan.
2.5.3 Pemanfaatan
Kayu F. moluccana dimanfaatkan sebagai bahan kontruksi ringan dan berperan penting sebagai bahan peti sabun, batang korek api, sumpit, palet,
kerajinan mainan anak-anak, alat rumah tangga, mebel kualitas rendah, venir, kayu lapis, papan semen, papan partikel, papan blok, papan serat, kayu bakar serta
bahan baku pembuatan arang aktif Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 1991.
2.6 Trembesi Samanea saman Jacq Merr