Sambungan Kayu TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sambungan Kayu

Feirer 1984 dalam Rochimah 2005 menyatakan bahwa sambungan merupakan seni dan keahlian dari perakitan dan pengikatan dua atau lebih kayu secara bersama-sama. Produk sambungan dapat diikat secara permanen dengan menggunakan perekat, paku maupun baut. Sambungan kayu adalah sambungan yang mengikat dua atau lebih papan kayu secara bersamaan dengan menggunakan alat sambung mekanik seperti baut, paku, pasak, konektor, atau menggunakan alat sambung berupa perekat struktural. Tipe sambungan dengan alat sambung mekanik dikenal dengan istilah mechanical joint dan tipe sambungan dengan alat sambung perekat disebut glued joint. Alat sambung kayu dapat dibedakan dalam 4 golongan, yaitu: 1. Paku, baut, sekrup dan sebagainya. 2. Pasak-pasak kayu keras dan sebagainya. 3. Alat-alat sambung modern modern timber connector seperti kokot Bulldog, Geka, Alligator, Bufa, cincin belah split ring dan sebagainya. 4. Perekat. Pada penelitian ini, alat sambung yang digunakan adalah alat sambung tipe dowel. Alat sambung tipe dowel adalah alat sambung silindris yang dimasukkan pada bidang sambungan dengan cara dipres. Batang dowel mempunyai bentuk silindris yang dapat terbuat dari besi atau kayu. Sambungan kayu berperan penting dalam konstruksi kayu, seperti pada bangunan gedung, rumah, menara ataupun jembatan. Hal ini dikarenakan struktur kayu terbuat dari komponen yang harus disambungkan secara bersama-sama untuk memindahkan beban yang diterima oleh komponen kayu tersebut Pun 1987. Sedangkan tujuan dari penyambungan kayu itu sendiri adalah untuk memperoleh panjang yang diinginkan atau membentuk suatu konstruksi rangka batang sesuai dengan yang diinginkan. Tular dan Idris 1981 menyatakan bahwa pada konstruksi bangunan kayu akan timbul gaya-gaya yang bekerja padanya. Karena sambungan merupakan titik terlemah dari suatu batang tarik, maka dalam membuat sambungan harus diperhitungkan cara menyambung dan menghubungkan kayu sehingga sambungan dapat menyalurkan gaya yang bekerja padanya. Selain gaya yang bekerja atau beban yang dipikul oleh sambungan yang menggunakan batang kayu adalah timbulnya sesaran. Sesaran merupakan pergeseranperpindahan alat sambung dari kedudukan semula akibat beban yang bekerja. Beberapa Negara menetapkan batasan sesaran sambungan berbeda-beda, Amerika Serikat menetapkan batasan sesaran sebesar 0,38 mm, Australia menetapkan batasan sesaran sebesar 0,80 mm dan Indonesia menetapkan batasan sesaran sebesar 1,50 mm.

2.2 Sambungan dengan Paku