Perangkat Pengukur Kinerja Organisasi

mengubah sumber daya menjadi output. Manajemen ingin meningkatkan rasio output terhadap input. Tentu saja, cara termudah melakukan ini adalah dengan manaikan harga output. Tetapi dalam persaingan kompetitif saat ini,hal itu tidak mungkin dapat dijadikan pilihan. Satu-satu alternatif adalah menurunkan sisi input. Caranya? Dengan lebih efisien dalam melakukan pekerjaan sehingga dapat menurunkan biaya organisasi. Efektivitas organisasi adalah pengukuran kesesuaian tujuan organisasi dan bagaimana tujuan tersebut dapat tercapai. Efektivitas itulah keuntungan bagi manajer dan yang mengarahkan keputusan manajer dalam mendesain strategi dan aktivitas kerja, juga dalam mengkoordinasi kerja para karyawan.

D. Perangkat Pengukur Kinerja Organisasi

Semua manajer membutuhkan perangkat kerja yang tepat untuk mengawasi dan mengukur kinerja perusahaan. Sebelum menjelaskan jenis-jenis spesifik dari perangkat pengendalian, mari kita pelajari konsep pengendalian feedforward, concurrent, dan feedback. Kunci dari pengendalian feedforward adalah mengambil tindakan manajerial sebelum terjadi masalah. Dengan begitu, masalah dapat dicegah dan bukan memperbaiki setelah timbul kerusakan. Namun pengendalian feedforward membutuhkan informasi tepat dan akurat, yang tidak selalu dapat diperoleh dengan mudah. Jika demikian, manajer akhirnya menggunakan dua jenis pengendalian yang lain. Pengendalian concurrent, seperti diisyaratkan oleh namanya, pengendalian ini dilalukan selama aktivitas pekerjaan berlangsung. Bentuk yang paling dikenal dari pengendalian concurrent adalah supervisi langsung. Istilah lainnya adalah manajement by walking around MBWA, yaitu keberadaan manajer didaerah kerja, berinteraksi langsung dengan para karyawan. Semua manajer dapat mengambil manfaat dari pengendalian concurrent karena pengandalian itu membantu mereka memperbaiki kesalahan sebelum menjadi lebih memakan biaya. Pengendalian feedback. Jenis pengendalian yang paling populer bergantung pada feedback. Pada pengendalian feedback, pengendalian dilakukan setelah aktivitas dilakukan. Pengendalian feedback memiliki dua keunggulan. Pertama. Feedback memberikan informasi yang berarti bagi manjer mengenai keefektifan usaha perencanaan yang mereka lakukan. Feedback yang menunjukan sedikit perbedaan antara kinerja standar dan aktual yang menunjukan bahwa secara umum perencanaan telah sesuai target. Jika penyimpangan bersifat signifikan, manajer dapat menggunakan informasi tersebut untuk membuat rencana baru. Kedua, feedback dapat meningkatkan motivasi. Pengendalian Keuangan Setiap bisnis ingin mendapatkan laba. Untuk mencapai tujuan ini, manajer menunjukan setiap pengendalian keungan. Manajer akan menghitung rasio keuntungan untuk menjamin ketersediaan kas dapat pembiayai pengeluaran, tingkat utang yang tidak terlalu tinggi, atau aset telah digunakan dengan produktif. Pengeluaran pengendalian keungan tradisional. Manajer yang mengukur pengendalian keuangan dengan cara tradisional memasukan analisis rasio dan analisis anggaran. Rasio likuidasi mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban hutang lancarnya. Rasio leverage melihat penggunaan utang perusahaan dalam membiayai aset dan apakah perusahaan mampu memenuhi pembayaran bunga utang. Rasio aktivitas menilai efisien perusahaan dalam menggunkan asetnya. Terakhir, rasio probabilitas mengukur efisien dan efektifitas perusahaan dalam menggunakan asetnya dalam menghasilkan laba. Rasio-rasio ini dihitung menggunkan informasi tentu dari dua laporan keuangan utama negara neraca dan laporan laba rugi ,yang kemudian dinyatakan dalam persentase atau rasio. Anggaran merupakan perangkat perencanaan dan pengendalian. Anggaran juga digunakan untuk pengendalian karena memberikan standar kuantitatif terhadap apa yang diukur dan membandingkan konsumsi sumber daya. Mengelola pendapatan. Praktik yang dihasilkan dari perawatan sekma adalah mengelola pendapatan. Ketika perusahaan “mengelola” pendapatan, perusahaan “mencatat waktu” penghasilan dan pengeluaran untuk menambah hasil keunagan saat ini,dimana itu tidak memberikan gambaran yang realistis mengenai kinerja keuangan perusahaan. Pendekatan Balanced Scorecard Manajer dapat menggunakan pendekatan balanced scorecard untuk mengevaluasi kinerja organisasi lebih dari sekedar perspektif keuangan. Balanced scorecard melihat secara tipikal empat area yang menyumbang kinerja perusahaan; keungan, pelanggan, proses internal, dan aset manusiainovasiperkembangan. Meskipun balanced scorecard dapat dimengerti, manajer cendrung berfokus pada area yang menggerakan kesuksesan perusahaan dan menggunakan kartu skor scorecard yang mencerminkan strategi tersebut. Pengendalian Informasi Manajer mengendalikan dengan dua cara: 1 sebagai perangkat untuk membantu manjer mengendalikan aktivitas perusahaan dan 2 sebagi area organisasi, manajer perlu mengendalikan. Manajer membutuhkan informasi yang benar pada saat yang tepat dan dalam jumlah yang tepat untuk mengawasi dan mengukur aktivitas dan kinerja organisasi. Dalam mengukur kinerja aktual, manajer memerlukan informasi tentang apa yang terjadi di area yang menjadi tanggung jawab manajer dan standarnya,agar dapat membandingkan kinerja aktual dengan standarnya. Sistem informasi manajemen MIS adalah sistem yang digunakan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan untuk manajer secara teratur. Istilah sistem pada MIS menyiratkan urutan, pengaturan dan tujuan. MIS berfokus secara spesifik untuk menyediakan informasi bagi manajer data yang telah diproses dan analisis, bukan hanya data mentah, fakta yang belum dianalisis. Membuat Tolak Ukur Dari Praktik Terbaik Manajer di industri yang beragam seperti layanan kesehatan, pendidikan dan jasa keuangan baru menemukan apa yang telah lama diketahui manajer manufaktur manfaat dari membuat tolak ukur benchmarking, yaitu mencari praktik-praktik terbaik yang menjadikan unggul diantara pesaing dan non pesaing. Tujuan dari benchmarking ini adalah untuk mengendalikan tolak ukur, yaitu standar kesempurnaan sebagai dasar pengukuran dan perbandingan.

E. Isu-Isu Pengendalian Kontemporer