PENGARUH BELANJA MODAL, PINJAMAN LUAR NEGERI DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2010-2013

(1)

PENGARUH BELANJA MODAL, PINJAMAN LUAR NEGERI

DAN INVESTASI TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI

INDONESIA TAHUN 2010-2013

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi

Disusum Oleh: Nurul Qomariyah NIM : 201110180311082

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum Wr. Wb

Rasa puji syukur kami panjatkan, atas segala ridho dan berkah, serta berkat rahmat dan hidayah-NYA, dengan kesadaran pribadi penulis bahwa tanpa nikmat besar kemurahan yang diberikan Allah SWT. Maka tiada kesempurnaan bagi penulis untuk menggapai sebuah kelancaran dalam menyelesaikan penelitian ini. Penelitian ini disusun sebagai salah satu untuk meraih gelar sarjana, dan sebagai pembelajaran bagi peneliti dalam invensi pola piker dalam pandangan realita kehidupan secara intensif pada umumnya. Penelitian ini dalam penyajiannya disesuaikan dengan indikasi hasil pengetahuan yang telah saya dapatkan.

Saya menyadari bahwa penelitian ini masih banyak dari kekurangan dan kelemahan dalam penyajian maupun isinya. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis meminta kririk dan saran yang bermanfaat, bersifat membangun dari kalangan pembimbing maupun pembaca. Dalam upaya untuk menyelesaikan skripsi ini peneliti mendapatkan berbagai bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik berupa moril atau materiil. Maka dari itu saya ucapkan terimakasih yang setulusnya pada semua pihak yang memberikan inspirasi literature demi terselesaikannya skripsi ini.

Untuk itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terimakasih yang setulusnya kepada:

1. Bapak M. Faisyal Abdullah, M.M dan Bapak Syamsul hadi, SE,M.Si

selaku pembimbing skripsi.

2. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Unversitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Ida Nuraini S.E, M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan Unversitas Muhammadiyah Malang.

5. Bapak Muhammad Khoirul Fuddin (Pak Udin), terimakasih atas bimbingan, masukan dan do’anya.

6. Seluruh dosen Ilmu Ekonomi Studi Pembangunan yang selalu


(6)

7. Ayah, Ibunda dan Kakak tercinta yang selalu mengirimkan do’a -do’anya dan semangat yang tiada henti.

8. Semua teman-teman IESP 2011 yang selalu memberikan motivasi dan masukan-masukan yang berarti.

9. Semua part time Lt. 4, terimakasih Nanda, Kiki, Livia, Linda (kelas C 2011)

10.Dan tidak lupa saya ucapkan kepada teman-teman kos, Rindy, Rizqia, Jojo, Kia, hanif yang selalu memberikan motivasi dan do’anya.

Akhir kata penulis ucapkan, mudah-mudahan Allah SWT berkenan untuk memberikan balasan kebaikan di dunia maupun di akhirat kepada semua pihak. Peneliti berharap skripsi ini dapat membawa manfaat besar bagi generasi baru terutama bagi penyusun dan pembacanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Malang, 06 Mei 2015


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACK ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Tujua Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu ... 8

B. Landasan Teori ... 10

1. Pertumbuhan Ekonomi ... 10

a. Teori Harrod Domar ... 12

b. Teori Sollow ... 15

2. Belanja Modal ... 17

3. Hubungan Belanja Modal Dengan Pertumbuhan Ekonomi ... 20

4. Pinjaman Luar Negeri ... 21

5. Hubungan Pinjaman Luar Negeri Dengan Pertumbuhan Ekonomi ... 25

6. Investasi ... 26

a. Investasi Pemerintah ... 28

b. Investasi Swasta ... 29

7. Hubungan Antara Investasi Dengan Pertumbuhan Ekonomi ... 30

8. Kerangka Pemikiran ... 31

9. Hipotesa ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ... 33

B. Jenis Penelitian ... 33

C. Data dan Sumber Data ... 33

D. Definisi Operasional Variabel ... 33

E. Tehnik Pengumpulan Data ... 34

F. Tehnik Analisa Data ... 34

1. Interpolasi Linear ... 35

2. Model Analisis ... 35

3. Pengujian Hipotesis ... 36


(8)

b. Uji T ... 37

4. Uji Asumsi Klasik ... 37

a. Autokorelasi ... 37

b. Heterokedastisitas ... 37

c. Multikolinearitas ... 39

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kondisi Variabel Makro Ekonomi ... 40

1. Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ... 40

2. Perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia ... 42

3. Perkembangan Belanja Modal Indonesia ... 45

4. Perkembangan Pinjaman Luar Negeri (foreing debt) Indonesia .. 46

5. Perkembangan Investasi Indonesia ... 50

B. Analisa Data ... 52

1. Hasil Regresi ... 52

2. Uji Hipotesis ... 54

a. Uji t ... 55

b. Uji F ... 57

c. Uji R2 ... 58

3. Pengujian Validitas Asumsi Klasik ... 59

a. Pengujian Autokorelasi ... 59

b. Pengujian Multikolinearitas ... 60

c. Pengujian Heterokedastisitas ... 61

4. Pembahasan ... 62

a. Belanja Modal ... 62

b. Pinjaman Luar Negeri ... 63

c. Investasi ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ... 66

B. SARAN ... 67

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 PDB Indonesia Berdasarkan Harga Konstan (miliar rupiah)

tahun 2007-2013 ... 43

Tabel 4.2 Belanja Modal Indonesia (miliar rupiah) tahun 2007-2013 ... 45

Tabel 4.3 Pinjaman Luar Negeri (foreign debt) Indonesia (miliar rupiah) Tahun 2007-2013 ... 47

Tabel 4.4 Investasi Indonesia (miliar rupiah) tahun 2007-2013 ... 51

Tabel 4.5 Hasil Regresi ... 53


(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 4.1 Grafik Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2001-2013 . 41 Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Produk Domestik Bruto Indonesia (%)

Tahun 2007-2013 ... 44

Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Belanja Modal Indonesia (%) Tahun 2007-2013 ... 46

Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Pinjaman Luar Negeri Indonesia (%) Tahun 2007-2013 ... 48

Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Investasi Indonesia (%) Tahun 2007-2013 ... 51

Gambar 4.6 Uji t pada Belanja Modal (X1) ... 57

Gambar 4.7 Uji t pada Pinjaman Luar Negeri (X2) ... 58

Gambar 4.8 Uji t pada Investasi (X3) ... 58

Gambar 4.9 Uji F pada X1, X2 dan X3 ... 59


(11)

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS), 2013

Boediono. 1999, Teori Pertumbuhan Ekonomi. BPFE, Yogyakarta

Hendarmin, 2012, Pengaruh Belanja Modal Pemerintah Daerah dan investasi Swasta Terhadap Pertumbuhan Ekonomi, Kesempatan Kerja dan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Barat. Jurnal Ilmu Ekonomi 8 (03) : 144-155

Kamaluddin, Rustian. 2007. Beberrapa Aspek Pembangunan Perekonomian Daerah dan Hubungan Keuangan Luar Negeri, Edisi kedua. Universitas Trisakti: Jakarta

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta

Mankiw N. Gregory.2000. Teori Makro Ekonomi, Edisi ke-4: Penerbit Erlangga, Jakarta

Racmadi Lukman, Arif., 2013. Analisis Utang Luar Negeri erhadap pertumbuhan Ekonomi Indonesia (Studi Kasus 2001-2011), Jurnal Ilmiah

Rahayu Endang S., 2011. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemrintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara, Jurnal Manajemen dan Bisnis 11 (02) : 129-132

Sukirno, Sadono, 2010, Pengantar Teori Ekonomi Makro, Edisi ke-3: Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sukirno, Sadono, 2004, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, Edisi ke-3: Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta

Suryana, 2000, Ekonomi Pembangunan, Edisi Pertama: Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Sutawijaya, Andrian., 2005 Pengaruh Ekspor dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 1980-2006, Jurnal Ekonomi Pembangunan

Tambunan, Tulus T.H., 2001, Transformasi Ekonomi di Indonesia, Teori dan Penanaman Empiris: Pnerbit Salemba Empat, Jakarta


(12)

Todaro MPC., 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi Kedelapan J akarta: Penerbit Erlangga.

Undang-undang Bank Indonesia., No.10/7/PBI/2008 Undang-undang Keuangan Negara, No. 17/2003

Winarno, Wahyu Wing, 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews, Edisi ke-2: Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.


(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan

dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014).Pertumbuhan

ekonomi merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu negara. Oleh karenanya pertumbuhan ekonomi selalu menjadi prioritas utama setiap negara. Seperti apa yang dikatakan Seprillina dan Ismail (2013) ukuran kemajuan perekonomian dalam suatu negara akan selalu dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara tersebut. Tak terkecuali untuk negara yang masih berkembang seperti negara Indonesia, pertumbuhan ekonomi selalu menjadi pusat perhatian.

Pertumbuhan ekonomi itu sendiri dapat diukur dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga setiap kenaikan Produk Domestik Bruto akan selalu diikuti dengan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan gambar dibawah ini menunjukkan selama kurun waktu lima tahun terakhir dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 kondisi Produk Domestik Bruto Indonesia menunjukkan hal positif yang ditandai dengan peningkatan nilai Produk Domestik Bruto setiap tahunnya.


(14)

2

Gambar 1.1

Perkembangan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah) Tahun 2010 - 2014

Sumber : BPS Indonesia data diolah, 2015

Menurut Silvia et.al (2013) untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai Produk Domestik Bruto yang digunakan adalah Produk Domestik Bruto berdasarkan harga konstan (PDB riil) sehingga angka pertumbuhan yang dihasilkan merupakan pertumbuhan riil karena adanya tambahan produksi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari beberapa indikator makro ekonomi, diantaranya adalah kurs, BI rate dan jumlah uang beredar.

Kurs atau nilai tukar adalah harga relatif mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Apabila terjadi ketidakstabilan pada kurs maka perdagangan internasional akan terhambat, hal ini dikarenakan Indonesia merupakan pengimpor bahan baku industri dari berbagai negara. Begitu pula sebaliknya apabila kurs stabil maka perdagangan internasional akan berjalan dengan baik sehingga akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi yang selanjutnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Salah satu upaya bank sentral untuk mempengaruhi dan mengendalikan kegiatan ekonomi dengan tujuan akhir pencapaian inflasi yaitu dengan

0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000

2010 2011 2012 2013 2014

2314458,8 2464566,1

2618932 2769053


(15)

3

penetapan BI rate. BI rate itu sendiri adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral dan diumumkan kepada publik. Bank sentral dapat menggunakan kebijakan moneter yang ekspansif melalui penurunan suku bunga untuk mendorong aktifitas ekonomi. Penurunan BI rate dapat menurunkan suku bunga kredit sehingga permintaan akan kredit dari perusahaan dan rumah tangga akan meningkat. Penurunan suku bunga kredit juga akan menurunkan biaya modal perusahaan untuk melakukan investasi. Ini semua akan meningkatkan aktivitas konsumsi dan investasi sehingga aktifitas perekonomian semakin bergairah. Sebaliknya, apabila tekanan inflasi mengalami kenaikan, bank sentral merespon dengan menaikkan BI rate untuk mengerem aktivitas perekonomian yang terlalu cepat sehingga mengurangi tekanan inflasi (Bank Indonesia, 2015).

Uang beredar adalah kewajiban sistem moneter (Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat) terhadap sektor swasta domestik (tidak termasuk pemerintah pusat dan bukan penduduk). Kewajiban yang menjadi komponen uang beredar terdiri dari uang kartal yang dipegang masyarakat (di luar Bank Umum dan BPR), uang giral, uang kuasi yang dimiliki oleh sektor swasta domestik, dan surat berharga selain saham yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun (Bank Indonesia, 2015).

Jumlah uang beredar erat kaitannya dengan kebijakan moneter. Apabila bank sentral menetapkan kebijakan moneter ekspansif melalui penurunan


(16)

4

suku bunga maka jumlah uang beredar yang ada di masyarakat akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya jika bank sentral menetapkan kebijakan moneter kontraktif melalui peningkatan suku bunga maka jumlah uang beredar yang ada di masyarakat akan semakin rendah.

Laju pertumbuhan uang beredar yang tinggi secara berkelanjutan akan menghasilkan laju inflasi yang tinggi dan laju pertumbuhan yang rendah pada gilirannya akan mengakibatkan laju inflasi rendah. inflasi merupakan fenomena moneter yang mengandung arti bahwa laju inflasi yang tinggi tidak akan terus berlangsung apabila tidak disertai dengan laju pertumbuhan uang beredar yang tinggi (Donrnbusch dan Fischer, 1997 : 589 dalam Langi et.al, 2014). Ini dapat dimpulkan bahwa hubungan jumlah uang beredar dengan inflasi memiliki sifat korelasi positif sehingga jumlah uang beredar selalu diupayakan stabil artinya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit untuk menjaga ketidakstabilan perekonomian yang selanjutnya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.

Banyak penelitian tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah dilakukan. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Seprillina dan Ismail (2013) membuktikan bahwa variabel instrumen jumlah uang beredar dan suku bunga SBI dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka waktu yang pendek maupun jangka panjang. Sehingga berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Kurs, BI rate dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan


(17)

5

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh kurs, BI rate, dan jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2010.1-2014.12 ?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini tentang pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari tahun 2010.1 sampai 2014.12.

2. Penelitian ini menggunakan variabel yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi, kurs, BI rate dan jumlah uang beredar.

3. Data yang digunakan meliputi data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang

diperoleh dari nilai Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Harga Konstan 2000, data kurs yang diperoleh dari kurs transaksi BI, data BI rate dan data jumlah uang beredar.

4. Penelitian ini menggunakan model statis.

5. Variabel kurs diasumsikan sebagai variabel eksogen.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kurs, BI

rate, dan jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2010.1 - 2014.12


(18)

6

2. Kegunaan Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan berguna bagi : a. Pemerintah

Memberikan masukan dalam mengambil kebijakan agar pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia dapat meningkat dan berkembang lebih baik lagi.

b. Para peneliti dan akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang luas dan dapat dijadikan bahan perbandingan serta referensi dalam menganalisis pengaruh kurs, BI rate dan jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.


(1)

1

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional (Wikipedia, 2014).Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan perekonomian suatu negara. Oleh karenanya pertumbuhan ekonomi selalu menjadi prioritas utama setiap negara. Seperti apa yang dikatakan Seprillina dan Ismail (2013) ukuran kemajuan perekonomian dalam suatu negara akan selalu dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang terjadi di negara tersebut. Tak terkecuali untuk negara yang masih berkembang seperti negara Indonesia, pertumbuhan ekonomi selalu menjadi pusat perhatian.

Pertumbuhan ekonomi itu sendiri dapat diukur dari kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga setiap kenaikan Produk Domestik Bruto akan selalu diikuti dengan pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan gambar dibawah ini menunjukkan selama kurun waktu lima tahun terakhir dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 kondisi Produk Domestik Bruto Indonesia menunjukkan hal positif yang ditandai dengan peningkatan nilai Produk Domestik Bruto setiap tahunnya.


(2)

Gambar 1.1

Perkembangan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 (Miliar Rupiah) Tahun 2010 - 2014

Sumber : BPS Indonesia data diolah, 2015

Menurut Silvia et.al (2013) untuk mengukur pertumbuhan ekonomi, nilai Produk Domestik Bruto yang digunakan adalah Produk Domestik Bruto berdasarkan harga konstan (PDB riil) sehingga angka pertumbuhan yang dihasilkan merupakan pertumbuhan riil karena adanya tambahan produksi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dilihat dari beberapa indikator makro ekonomi, diantaranya adalah kurs, BI rate dan jumlah uang beredar.

Kurs atau nilai tukar adalah harga relatif mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Apabila terjadi ketidakstabilan pada kurs maka perdagangan internasional akan terhambat, hal ini dikarenakan Indonesia merupakan pengimpor bahan baku industri dari berbagai negara. Begitu pula sebaliknya apabila kurs stabil maka perdagangan internasional akan berjalan dengan baik sehingga akan berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi yang selanjutnya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

Salah satu upaya bank sentral untuk mempengaruhi dan mengendalikan kegiatan ekonomi dengan tujuan akhir pencapaian inflasi yaitu dengan

0 500000 1000000 1500000 2000000 2500000 3000000

2010 2011 2012 2013 2014

2314458,8 2464566,1

2618932 2769053


(3)

penetapan BI rate. BI rate itu sendiri adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank sentral dan diumumkan kepada publik. Bank sentral dapat menggunakan kebijakan moneter yang ekspansif melalui penurunan suku bunga untuk mendorong aktifitas ekonomi. Penurunan BI rate dapat menurunkan suku bunga kredit sehingga permintaan akan kredit dari perusahaan dan rumah tangga akan meningkat. Penurunan suku bunga kredit juga akan menurunkan biaya modal perusahaan untuk melakukan investasi. Ini semua akan meningkatkan aktivitas konsumsi dan investasi sehingga aktifitas perekonomian semakin bergairah. Sebaliknya, apabila tekanan inflasi mengalami kenaikan, bank sentral merespon dengan menaikkan BI rate untuk mengerem aktivitas perekonomian yang terlalu cepat sehingga mengurangi tekanan inflasi (Bank Indonesia, 2015).

Uang beredar adalah kewajiban sistem moneter (Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat) terhadap sektor swasta domestik (tidak termasuk pemerintah pusat dan bukan penduduk). Kewajiban yang menjadi komponen uang beredar terdiri dari uang kartal yang dipegang masyarakat (di luar Bank Umum dan BPR), uang giral, uang kuasi yang dimiliki oleh sektor swasta domestik, dan surat berharga selain saham yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun (Bank Indonesia, 2015).

Jumlah uang beredar erat kaitannya dengan kebijakan moneter. Apabila bank sentral menetapkan kebijakan moneter ekspansif melalui penurunan


(4)

suku bunga maka jumlah uang beredar yang ada di masyarakat akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya jika bank sentral menetapkan kebijakan moneter kontraktif melalui peningkatan suku bunga maka jumlah uang beredar yang ada di masyarakat akan semakin rendah.

Laju pertumbuhan uang beredar yang tinggi secara berkelanjutan akan menghasilkan laju inflasi yang tinggi dan laju pertumbuhan yang rendah pada gilirannya akan mengakibatkan laju inflasi rendah. inflasi merupakan fenomena moneter yang mengandung arti bahwa laju inflasi yang tinggi tidak akan terus berlangsung apabila tidak disertai dengan laju pertumbuhan uang beredar yang tinggi (Donrnbusch dan Fischer, 1997 : 589 dalam Langi et.al, 2014). Ini dapat dimpulkan bahwa hubungan jumlah uang beredar dengan inflasi memiliki sifat korelasi positif sehingga jumlah uang beredar selalu diupayakan stabil artinya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit untuk menjaga ketidakstabilan perekonomian yang selanjutnya akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi.

Banyak penelitian tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah dilakukan. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Seprillina dan Ismail (2013) membuktikan bahwa variabel instrumen jumlah uang beredar dan suku bunga SBI dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka waktu yang pendek maupun jangka panjang. Sehingga berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Kurs, BI rate dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Pertumbuhan


(5)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana pengaruh kurs, BI rate, dan jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2010.1-2014.12 ?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini tentang pertumbuhan ekonomi di Indonesia dari tahun 2010.1 sampai 2014.12.

2. Penelitian ini menggunakan variabel yang terdiri dari pertumbuhan ekonomi, kurs, BI rate dan jumlah uang beredar.

3. Data yang digunakan meliputi data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperoleh dari nilai Produk Domestik Bruto Menurut Lapangan Usaha Harga Konstan 2000, data kurs yang diperoleh dari kurs transaksi BI, data BI rate dan data jumlah uang beredar.

4. Penelitian ini menggunakan model statis.

5. Variabel kurs diasumsikan sebagai variabel eksogen.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kurs, BI rate, dan jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2010.1 - 2014.12


(6)

2. Kegunaan Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan berguna bagi : a. Pemerintah

Memberikan masukan dalam mengambil kebijakan agar pertumbuhan dan perkembangan ekonomi di Indonesia dapat meningkat dan berkembang lebih baik lagi.

b. Para peneliti dan akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang luas dan dapat dijadikan bahan perbandingan serta referensi dalam menganalisis pengaruh kurs, BI rate dan jumlah uang beredar terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.