KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DAN PERUSAHAAN (Studi Aksi Masyarakat dalam Menentang Pencemaran Lingkungan di Kecamatan Sukun, Kelurahan Ciptomulyo, Kota Malang, Jawa Timur)

(1)

i KONFLIK ANTARA MASYARAKAT DAN PERUSAHAAN

(Studi Aksi Masyarakat dalam Menentang Pencemaran Lingkungan di Kecamatan Sukun, Kelurahan Ciptomulyo, Kota Malang, Jawa Timur)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :

Awan Setia Dharmawan 201010310311005

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Dan diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan S-1

Pada tanggal 11 November 2014 Dihadapan Dewan Penguji

1. Muhammad Hayat, MA ( ) 2. Drs. Sulismadi, M.Si ( ) 3. Rachmad K. Dwi Susilo. MA ( ) 4. Oman Sukmana , Drs. M.Si ( )

Mengetahui Dekan FISIP-UMM


(3)

iii LEMBAR PERSETUJUAN

Nama :Awan Setia Dharmawan NIM : 201010310311005 Fak/ Jur : ISIP/ Sosiologi

Judul :Konflik antara Masyarakat dan Perusahaan ( Studi Aksi Masyarakat dalam Menentang Pencemaran Lingkungan di Kecamatan Sukun, Kelurahan Ciptomulyo, Kota Malang, Jawa Timur)

Pembimbing : 1. Rachmad K. Dwi Susilo. MA 2. Oman Sukmana, Drs. M.Si

Telah Diperiksa dan Disetujui Oleh Dosen Pembimbing I

Rachmad K. Dwi Susilo.MA

Dosen Pembimbing II

Oman Sukmana, Drs. M.Si

Mengetahui

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi (Konsentrasi Sosiologi Industri)

Dekan FISIP-UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si

Ketua Jurusan Sosiologi


(4)

iv LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :Awan Setia Dharmawan Tempat/ Tanggal Lahir : Malang, 19 November 1991 NIM : 201010310311005

Fak/ Jur : ISIP/ Sosiologi

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah atau Skripsi ini berjudul :

Konflik antara Masyarakat dan Perusahaan (Studi Aksi Masyarakat dalam Menentang Pencemaran Lingkungan di Kecamatan Sukun, Kelurahan

Ciptomulyo, Kota Malang, Jawa Timur)

Adalah bukan merupakan karya tulis orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam kutipan yang telah kami sebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang, 11 November2014 Yang Menyatakan


(5)

v BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Awan Setia Dharmawan NIM : 201010310311005

Fak/ Jur : ISIP/ Sosiologi

Judul : Konflik antara Masyarakat dan Perusahaan ( Studi Aksi Masyarakat dalam Menentang Pencemaran Lingkungan di Kecamatan Sukun, Kelurahan Ciptomulyo, Kota Malang, Jawa Timur)

Pembimbing : 1. Rachmad K. Dwi Susilo. MA 2. Oman Sukmana, Drs, M.Si

Konsultasi

Tanggal Keterangan Paraf pembimbing I Paraf pembimbing II 16/7/2014 Seminar Proposal

16/7/2014 ACC Bab I 16/7/2014 ACC Bab II 17/10/2014 ACC Bab III

5/11/2014 ACC Bab IV 5/11/2014 ACC Bab V

Disetujui Dosen Pembimbing I

Rachmad K. Dwi Susilo.MA

Dosen Pembimbing II

Oman Sukmana, Drs, M.Si

Mengetahui Dekan FISIP-UMM


(6)

vi MOTTO

Langkahkan kakimu menuju apa yang kamu inginkan sesuai dengan apa yang kamu harapkan

Hidup seperti sebuah distorsi dalam musik Tetap tegar dan hadapi


(7)

vii HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini kepada :

Kedua orang tuaku tercinta

Ayahanda Dojo Hadi Koeshendrajanto dan ibunda Dra Endang Sri Mulyani adikku Indra Cahya Setya Widigda


(8)

viii KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan SKRIPSI ini dengan tepat waktu yang berjudul “Konflik antara Masyarakat dan Perusahaan ( Studi Aksi Masyarakat dalam Menentang Pencemaran Lingkungan di Kecamatan Sukun, Kelurahan Ciptomulyo, Kota Malang, Jawa Timur)”.

Skripsi ini diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi syarat memperoleh Gelar S-1 Sosiologi., sebagai manusia biasa penulis menyadari penulisan SKRIPSI ini jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Dalam penulisan laporan ini tentunya melibatkan berbagai pihak yang telah membantu, ucapan terimakasih penulis haturkan kepada:

1. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, Selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang dengan semangatnya telah mampu membawa kampus ini lebih maju dan modern, dan menjadi kekuatan tersendiri bagi lingkungan nasional maupun Internasional. Sehingga membuat para mahasiswa dan mahasiswinya bangga merasa terfasilitasi dengan kebtuhan dengan kebutuhan akademiknya.

2. Kedua orang tua penulis yang selalu mendoakan, mendukung serta selalu mencurahkan segala kasih sayangnya, sehingga laporan SKRIPSI ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.


(9)

ix 3. Allah SWT yang sangat banyak memberi pelajaran dan energi yang luar biasa

selama proses mengerjakan skripsi ini.

4. Dr. Asep Nurjaman ,M.Si, sebagai dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), yang dalam kesehariannya menjadi sangat akrab dengan mahasiswa-mahasiswanya, apalagi memang secara psikologis selalu membuat orang tersenyum.

5. M. Hayat, MA, selaku Ketua Jurusan Sosiologi yang tidak pernah lelah untuk membagikan ilmunya kepada kami khususnya, dan kapada semua mahasiswa sosiologi pada umumnya.

6. Bapak Rachmad K. Dwi Susilo. MA selaku Dosen Pembimbing pertama, dan Bapak Drs. Oman Sukmana, selaku pembimbing kedua yang selalu meluangkan waktu untuk membimbing penulis agar terselesainya penelitian ini, memberikan semangat dan motivasi yang tidak henti-hentinya kepada kami, untuk menyelesaikan SKRIPSI ini dan tercapainya cita-cita yang diharapkan.

7. Mas Rofi’i selaku palang pintu saya untuk lebih mengerti mengenai permasalahan ini, Bapak Imam “Samba” selaku informan penelitian saya, Mas Rozi dan seluruh masyarakat Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun yang terlibat di dalam penelitian ini, kami ucapkan banyak-banyak terima kasih, karena dalam melakukan penelitian SKRIPSI ini, telah banyak membantu baik itu berupa waktu dan tenaga dalam mengarahkan kami. Keikhlasan dan kesabaran serta lapang dada dalam melayani kepentingan kami selama melakukan penelitian. Semoga akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.


(10)

x 8. Teman-teman dari jurusan Sosiologiyang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah memberikan semangat tersendiri bagi saya dalam menyelesaikan SKRIPSI ini, terima kasih selama empat tahun ini kalian menjadi salah satu saksi dari perjalanan cita-cita saya.

9. Saudara-saudara saya yang ada jauh di sana, ECHO PEON CREW ( Bayu, Jefri, Amin, Chandra, Khusnul, Sutet,Drembez, Lukman, Pandu, Brama dan Yusuf) yang telah menemani dan memberikan semangat selama pembuatan SKRIPSI ini, selalu memberi dukungan dan motivasi ketika saya sedang lelah dan memberi saya semangat agar dapat menyelesaikan SKRIPSI ini secara tepat waktu.

Selanjutnya penulis juga menyadari bahwa penulisan SKRIPSIini belum bisa dikatakan sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Semoga SKRIPSI ini barmanfaat bagi pembaca. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Malang, 11 November2014 Penulis


(11)

xi DAFTAR ISI

COVER ……….……. i

LEMBAR PENGESAHAN ……….… ii

LEMBAR PERSETUJUAN ………...…… iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ……….. iv

LEMBAR PERNYATAAN ……….… v

MOTTO ………....…. vi

HALAMAN PENGESAHAN ………. vii

KATA PENGANTAR ……….… viii DAFTAR ISI ………... xi

DAFTAR TABEL ……….... xvi

DAFTAR GAMBAR ……… xvii

ABSTRAKSI ……….……… xviii ABSTRAC………. xix


(12)

xii BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang ……….. 1

B. Rumusan Masalah ……….... 6

C. Tujuan Penelitian ..………... 6

D. Manfaat Penelitian ………... 7

E. Metode Penelitian..………... 8

1.E.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian………….………. 8

1.E.2 Lokasi Penelitian...……….….. 8

1.E.3 Subyek Penelitian... ……… 9

1.E.4 Sumber Data…. ……….. 9

1.E.5 Kekerasan Terhadap Perempuan ……… 9

F. Teknik Pengumpulan Data ..………... 10

1.F.1 Observasi…... ……… 10

1.F.2 Wawancara...……… 11

1.F.3 Dokumentasi…... ………... 11

G. Teknik analisis Data…... ……….. 12

1.G.1 Pengumpulan Data..……….... 13

1.G.2 Reduksi Data... ……….. 14

1.G.3 Penyajian Data..……….. 14

1.G.4 Penarikan Kesimpulan... 14

H. Definisi Konsep….... ……….. 14

1.H.1 Konflik... 15

1.H.2 Resolusi Konflik... 17

1.H.3 Masyarakat... 18

1.H.4 Perusahaan... 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A Tinjauan Pustaka... ……….... 20

2.A.1 Konsep Konflik... 20

2.A.2 Pengertian Industri... 23

2.A.3 Dampak Positif dan Negatif adanya industri... 23

2.A.4 Aksi Masyarakat... 24

2.A.5 Pencemaran... 27

B. Penelitian Terdahulu………...…… 28


(13)

xiii BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Definisi Umum Kota Malang…...………...…. 37

B. Definisi Umum Kelurahan Ciptomulyo……….… 40

3.B.1 Luas Wilayah…...……….. 41

3.B.2 Struktur Organisasi Pemerintahan ….………... 42

3.B.3 Sumber Daya Air ………... 43

3.B.4 Sungai….……….... 44

3.B.5 Kualitas Udara……… 45

3.B.6 Potensi Sumberdaya Manusia……….45

3.B.7 Agama...46

3.B.8 Kawasan Industri...47

3.B.9 Sarana dan Prasarana...49

3.B.10 Usia Penduduk...55

BAB IV ANALISA DAN PENYAJIAN DATA A. Penyajian Data ……… 56

4.A.1 Gambaran Umum Subyek Permasalahan ……….... 56

B. Penyebab Konflik antara Masyarakat dan Perusahaan...59

C. Bentuk-Bentuk Konflik antara Masyarakat dan Perusahaan...94

D. Model Resolusi Konflik...102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………... 112

B. Saran ………..…… 114 DAFTAR PUSTAKA


(14)

xiv DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 : Luas Wilayah Pemukiman ...41

2. Tabel 2 : Sumber Daya Air...44

3. Tabel 3 : Potensi Sumber Daya Manusia...46

4. Tabel 4 : Jumlah Penduduk Menurut Agama...47

5. Tabel 5 : Usaha Jasa dan Perdagangan...48

6. Tabel 6 : Sarana dan Prasarana Kesehatan...49

7. Tabel 7 : Sarana Kesehatan...50

8. Tabel 8 : Sarana Pendidikan...51

9. Tabel 9 : Tingkat Pendidikan Penduduk...52

10. Tabel 10 : Sarana dan Prasarana Kebersihan...53

11. Tabel 11 : Usia Penduduk...54

12. Tabel 12 : Rangkaian Konflik...93


(15)

xv DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 : Dampak Pencemaran...66

2. Gambar 2 : Pipa-Pipa Alternatif Pembuangan Limbah...67

3. Gambar 3 : Spanduk Keluhan Masyarakat...76

4. Gambar 4 : Spanduk Peduli Generasi Bangsa...77

5. Gambar 5 : Sampah Domestik Masyarakat...78

6. Gambar 6 : Spanduk Ungkapan Masyarakat...86


(16)

xvi Berita Acara Seminar Proposal Skripsi

Pada hari Rabu Tanggal 16 bulan Juli Tahun 2014

Telah dilaksanakan seminar proposal skripsi Mahasiswa:

Nama : Awan Setia Dharmawan NIM : 201010310311005

Judul Skripsi: Konflik antara Masyarakat dan Perusahaan

( Studi Aksi Masyarakat dalam Menentang Pencemaran Lingkungan di Kecamatan Sukun, Kelurahan Ciptomulyo, Kota Malang, Jawa Timur).

Malang 6-November-2014

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II


(17)

xvii DAFTAR PUSTAKA

Abdulsyani. 2002. Sosiologi Skematika dan Terapan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Dwi Susilo, Rachmad K. 2008. Sosiologi Lingkungan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Dwi Susilo, Rachmad K. 2012. Sosiologi Lingkungan dan Sumber Daya Alam

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Iskandar, J. 2001. Manusia Budaya dan Lingkungan. Bandung: Humaniora Utama Press

Kamus Istilah Geografi. 2010. Kamus istilah geografi. Jakarta: Rafa Pustaka Moleong, Lexy. 1994. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rosdakarya Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi Dari Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Raho, Bernard. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka Sztompka, Piotr. 2010. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta : Prenada Media Soeharto, Bambang W 2013. Menangani Konflik di Indonesia Jakarta: Kata Hasta

Pustaka

Scott, John. 2012. Teori Sosial Masalah-Masalah Pokok dalam Sosiologi


(18)

xviii Susan, Novri.2010. Pengantar Sosiologi Konflik dan Isu-Isu Konflik Kontemporer

Jakarta: Kencana Pranada Media Group

Turner, Jonathan H 1998. The Structure of Sociological Theory USA: Wadsworth Publishing Company

Utsman, Sabian 2007. Anatomi Konflik dan Solidaritas Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Wardiyatmoko, K. 2006. Geografi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Non Buku

Koran Surya tanggal 25 Februari Tahun 2014 Radar Malang tanggal 23 Januari 2014

http://library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/11/jtptiain-gdl-s1-2005-sitiaminah-505-BAB2_410-9.pdfdiakses pada tanggal 8 april 2014 jam 12.35.

http://jenis-jenis.aksi.Vision.Laboratory.htm diakses pada tanggal 5 maret 2014 jam 15.05

http://www.scribd.com/doc/201889096/DAMPAK-NEGATIF-INDUSTRI-PT-

SEMEN-INDONESIA-TERHADAP-MASYARAKAT-DESA-TEMANDANG#download Diakses tgl: 15 juni 2014 Pukul : 18:48 Buku Profil (potensi desa/Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun Kota Malang) Tahun 2014.


(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bumi di mana tempat manusia hidup ini tak lepas dengan beberapa elemen penting yang terdapat di dalam kandungan isi bumi, terdapat bermacam-macam kandungan isi bumi yang mampu menopang kehidupan manusia antara lain kita sebut dengan sumber daya alam atau natural resources, sumber daya alam. dewasa ini marak sekali isu-isu mengenai kelestarian lingkungan yang dicanangkan di berbagai belahan dunia, yang marak sampai saat ini entah isu lingkungan atau ada beberapa kepentingan dibaliknya adalah isu mengenai global warming salah satu isu lingkungan yang mampu membuat dunia terkena dampak tanpa pengecualian.

Sejak awal 1970.an, terutama setelah diselenggarakannya Konferensi tentang lingkungan hidup manusia di Stokholm oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1972, masalah lingkungan hidup telah menjadi perhatian dunia secara global, ini disebabkan oleh berbagai kerusakan lingkungan yang terjadi di berbagai negara baik di negara maju maupun negara berkembang, di negara maju masalah lingkungan umumnya diakibatkan oleh berbagai kegiatan industri modern yang menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan misalnya pencemaran udara,air, tanah, dan hujan asam, efek rumah kaca, kebocoran reaktor nuklir.


(20)

2

serta kasus buangan toksik lainnya terhadap lingkungan (Iskandar, 2001:1). Sudah sejak lama masyarakat Indonesia hidup dalam berhubungan serba selaras dengan lingkungannya, bagian terbesar manusia Indonesia hidup di pedesaan, sehingga mereka akrab dengan lingkungan alam dan hidup dengan semangat kekeluargaan yang besar dalam lingkungan sosial sungguh pun lingkungan hidup sebagai suatu sistem yang tidak di kenal, namun masyarakat Indonesia sudah menerapkan pola hidup yang serasi dengan pengembangan lingkungan hidup, sekarang dan waktu-waktu ke depan, bencana lingkungan akan menjadi masalah yang mendera kita (Susilo,2012: 227).

Diakui bersama bahwa lingkungan kita saat ini masuk dalam kondisi krisis, jika tidak mau di katakan ‘rusak di mana-mana.’ Tidak hanya bentuk krisis lingkungan fisik seperti krisis air, tanah, udara, bahkan iklim, tetapi juga krisis lingkungan biologis dan tentunya lingkungan sosial ( Susilo, 2008: vii).Alam yang termasuk lingkungan biologis, di dalamnya terdapat beberapa unsur alam yang menopang kehidupan manusia di dalam bumi, salah satu unsur yang mampu menopang kehidupan manusia yaitu sungai, menurut (Wardiyatmoko 2006:167). Sungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju muara dan bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar, aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari 3 jenis limpasan yaitu limpasan yang berasal dari hujan, limpasan dari anak-anak sungai, dan limpasan dari air tanah.


(21)

3

Sungai pada negara Indonesia merupakan sungai dengan dominasi bentuk

rektangular yaitu pola aliran sungai yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan, baik yang berupa patahan sesungguhnya atau hanya Joint (retakan). Pola ini merupakan aliran siku-siku atau sungai di sini dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dirawat dengan baik, contoh adanya pasar terapung di Indonesia yaitu memanfaatkan sungai untuk berjualan di atas perahu, ada juga memanfaatkan sungai dengan cara membuat sungai sebagai salah satu cara untuk transportasi seperti di negara-negara besar Eropa, dengan merawatnya dengan baik sungai tidak hanya menjadi sungai yang selama ini kita kenal di Indonesia.

Indonesia sendiri kurang memperhatikan kwalitas sungai yang mengalir di seluruh Indonesia sendiri, masyarakat masih belum mengerti akan bagaimana menjaga keadaan sungai itu sendiri, kebanyakan masyarakat melakukan apapun itu baik aktivitas sehari-hari tidak jauh dari sungai baik masyarakat yang hidup di daerah aliran sungai atau DAS, contoh yang saat ini sedang marak adalah beberapa sungai di Jakarta yang apabila terdapat hujan yang sangat lebat volume air yang mengalir di dalam sungai tidak mampu di tampung lagi dikarenakan banyaknya sampah baik dari warga yang sengaja dibuang ke sungai yang mengakibatkan banjir. Jakarta sendiri sudah melakukan beberapa upaya untuk membuat volume tampung air sungai di Jakarta menjadi lebih maksimal dengan mengeruk dasar beberapa sungai di Jakarta yang rawan meluap apabila hujan lebat datang mengguyur daerah tersebut, seperti kali angket salah satunya.


(22)

4

Kondisi air atau kualitas air yang terdapat pada sungai-sungai di Indonesia keruh dan banyak sekali limbah pabrik yang di buang sembarangan tempat dan hanya melihat sungai sebagai tempat yang tepat untuk membuang sesuatu bukan malah menjanganya guna kelestarian lingkungan di sekitar daerah aliran sungai. Sedangkan di Kota Malang sendiri hal ini juga tidak jauh berbeda banyak sungai-sungai di Malang yang kelayakan,kejernihan airnya masih jauh dari tingkatan baik, seperti daerah aliran sungai yang berada di daerah Ciptomulyo Sukun Kota Malang ini. di sini terdapat kali yang bernama kali badek atau sungai bau dalam artian Bahasa Indonesia, sungai ini telah tercemar oleh limbah pabrik kulit yang di mana terdapat 2 pabrik kulit yang satu bernama PT Usaha Loka dan yang satunya bernama PT Kasin, menurut sumber berita kedua PT tersebut membuang limbah di kali badek sebelum memaksimalkan pengolahan limbah yang dilakukan oleh pihak pabrik tersebut.

Sesuatu yang ada di atas menjelaskan dalam ilmu sosiologi dalam hal ini masuk dalam sosiologi industri, sosiologi sendiri lebih menekankan pada perkembangan industri seiring dengan perkembangan masyarakat, hal ini mengingat antara industri dan masyarakat memiliki hubungan yang erat karena adanya industri akan menimbulkan berbagai perubahan sosial dalam masyarakat. Misalnya dengan adanya sektor industri mata pencaharian hidup masyarakat berubah dari sektor agraris menuju sektor industri dengan bekerja sebagai buruh pabrik. Sosiologi industri sendiri mengkaji fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan kegiatan industri.


(23)

5

Kegelisahan masyarakat sekitar sungai badek atas apa yang dirasakan setiap harinya ini telah mencapai pada tahap mengganggu baik merasa terganggu dari segi fisik maupun dari segi non fisik, dengan adanya pabrik yang melakukan pembuangan limbah yang kurang tertata dengan baik mampu memberikan dampak yang sangat terasa pada masyarakat sekitar sungai tersebut , Kepala BLH Kota Malang menyatakan bahwa, hasil dari uji laboratorium itu menyebutkan bahwa hasil uji laboratorium kedua perusahaan tersebut sudah keluar, dengan hasil yang menyebutkan bahwa hasil air limbah pabrik itu positif mencemari sungai badek, hal ini sungguh membuat lingkungan sekitar malang khususnya sungai- sungai yang menjadi urat nadi satu kota menjadi tercemar dan mampu berdampak lebih banyak baik ke dalam masyarakat itu sendiri maupun biota yang hidup di dalam sungai tersebut ( Surya tanggal 25 Februari Tahun 2014).

Masyarakat sekitar yang sampai saat ini mengetahui bahwa keberadaan kedua pabrik tersebut telah mencemari sungai sekitar tempat mereka bahkan bukan hanya mencemari secara keadaan airnya tetapi juga membuat bau yang tidak sedap bagi masyarakat sekitar sungai badek dan hal ini yang dipertajam dengan hasil uji laboratorium BLH kota Malang, masyarakat pun ingin pabrik tersebut segera mengelola limbah hasil produksi pihak mereka dengan efektif sebelum di buang ke sungai Kesabaran warga Cipto Mulyo, Sukun, Kota Malang dengan keberadaan limbah pabrik kulit yang menimbulkan bau tidak sedap nampaknya sudah habis. Mereka merasa selama bertahun-tahun menjadi korban pabrik milik PT Kasin dan PT Usaha Loka itu. Karena setiap hari menghirup aroma tak sedap, Sungai Badek yang harusnya bisa dimanfaatkan warga ikut


(24)

6

tercemar. Sebagai bentuk protes perwakilan warga Cipto Mulyo kemarin tepatnya tanggal 17 maret 2014 mengadu ke Komisi A DPRD Kota Malang. Tiga orang perwakilan warga dari empat RT (rukun tetangga) yang berada di RW 01 Cipto Mulyo ini meminta perlindungan dewan karena perusakan lingkungan dari kedua pabrik tersebut sangat meresahkan warga.

Masyarakat Kelurahan Ciptomulyo sendiri Sudah puluhan tahun, merasakan bau tidak enak dari limbah pabrik tersebut. Berulang kali melayangkan protes, namun selalu tidak ada penyelesaian dari pabrik. Menurut imam menyatakan bahwa kalau masyarakat masih tidak percaya, silahkan saja langsung datang ke sungai badek (Jawa Pos, Radar Malang Kamis 23 Januari 2014). Oleh karenanya Imam berharap dewan bisa menjadi fasilitator untuk menghilangkan bau tidak sedap itu. Semisal mengolah limbah sampah agar tidak menimbulkan bau tidak sedap. Dia menyatakan bahwa Kita tidak minta kompensasi, kita ingin limbahnya diolah agar tidak mencemari lingkungan, imbuhnya. adanya laporan tersebut kemarin Radar Malang mencoba ke Sungai Badek. Dari Fenomena sosiologis di atas menjelaskan tentang konflik lingkungan dan dari latar belakang di atas peneliti menjadi tertarik melakukan penelitian ini dengan judul “Konflik antara Masyarakat dan Perusahaan”.


(25)

7

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut :

1.Mengapa terjadi konflik antara masyarakat dan perusahaan di Kecamatan Sukun?

2.Bagaimana Bentuk-bentuk konflik antara masyarakat dan perusahaan di Kecamatan Sukun?

3.Bagaimana model resolusi konflik antara masyarakat dan perusahaan di Kecamatan sukun?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan dari penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui penyebab terjadinya konflik antara masyarakat sekitar Sungai Badek dengan perusahaan, untuk mengetahui juga bentuk-bentuk konflik yang terjadi dan mengetahui bagaimana model resolusi konfliknya.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi secara luas kepada masyarakat agar mampu memberikan pandangan mengenai permasalahan yang sedang di hadapi khususnya masyarakat daerah sekitar sungai badek dan akademik penelitian ini di harapkan mampu memberikan referensi baru bagi


(26)

8

penelitian lain. Adapun manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi berkaitan dengan pengembangan keilmuan tentang konflik lingkungan yang fokus pada konflik masyarakat dalam menentang pencemaran lingkungan oleh industri dan memperkuat kajian Sosiologi Lingkungan.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi industri maupun masyarakat sekitar Sungai Badek untuk menata hubungan industrial dan masyarakat secara harmonis.

b. Penelitian ini bermanfaat juga bagi pengambil kebijakan di Kota Malang untuk lebih membuat kebijakan untuk menata atau mengembalikan Lingkungan Kota Malang yang telah rusak.

E. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif menjelaskan fenomena sosial yang terjadi di tempat penelitian.

Dalam menggunakan jenis penelitian tersebut peneliti dapat mendeskripsikan kejadian dan kenyataan yang sebenar-benarnya tentang hal-


(27)

9

hal yang berkaitan dengan konflik antara masyarakat dan perusahaan, untuk itu dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif data yang diperoleh dapat diuraikan lebih jelas sehingga pembaca dapat lebih mudah memahami hasil dari penelitian ini. alasan peneliti memilih jenis penelitian deskriptif kualitatif ini adalah untuk memberikan gambaran jelas tentang objek penelitian berdasarkan kenyataan yang ada dalam lapangan. Bopkan dan Taylor mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diminati (Moleong,1994:3)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Malang, yaitu di Kelurahan Sukun, Kecamatan Ciptomulyo, dikarenakan daerah tersebut saat ini sedang mengalami permasalahan lingkungan dalam bentuk pencemaran Sungai yang berasal dari kurang maksimalnya pengolahan limbah oleh pabrik.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah main subject atau subyek utama yang datanya menjadi kunci dari penelitian tersebut. Sedangkan informan adalah sumber informasi yang digunakan sebagai pelengkap dalam melengkapi data-data yang dibutuhkan peneliti langsung mengambil subyek penelitian yaitu Ketua BLH Kota Malang,warga sekitar Sungai Badek, dan tentunya peneliti menentukan informan penelitiannya yaitu:


(28)

10

a) Dari Masyarakat sekitar Sungai Badek 2 orang b) Dari tokoh Masyarakat sekitar 1 orang

c) Dari Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Kota Malang 3 orang Total Subyek 6 orang.

4. Sumber data

Penelitian ini menggunakan sumber data yang menjadi perhatian untuk memperoleh data yang diperlukan, maka sumber data yang digunakan untuk menyediakan informasi terdapat dua sumber yaitu:

A. Sumber data primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber yang dapat dipercaya dan memberikan informasi yang berkaitan dengan judul peneliti. Data primer dalam penelitian ini yang berkaitan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu masyarakat sekitar Sungai Badek di Kelurahan Sukun,Kecamatan Ciptomulyo, Kota Malang Jawa Timur.

B. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder diperoleh dari dokumen yang ada di Kantor BLH (Badan Lingkungan Hidup) Kota Malang yang mendukung tentang permasalahan Sungai Badek dan literatur serta hasil dari internet yang mampu mendukung.


(29)

11

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data di mana dalam melakukan penelitian ini peneliti mengamati secara langsung objek penelitian untuk memperoleh gambar kebenaran dari data yang didapat, dalam observasi terdiri dari observasi partisipasi pasif dan observasi partisipasi aktif.

Peneliti menggunakan observasi ini agar dapat mengetahui kebenaran yang ada di lapangan yang berkaitan dengan konflik masyarakat sekitar sungai badek dalam menentang pencemaran lingkungan oleh industri. Peneliti mengawali langkah observasi pertama-tama dengan mengamati lokasi penelitian secara umum, selanjutnya hal-hal yang akan diamati oleh peneliti dalam kegiatan observasi adalah tentang konflik masyarakat sekitar sungai badek dalam menentang pencemaran lingkungan oleh industri.

b. Wawancara ( interview)

Wawancara (interview) adalah satu percakapan tanya –jawab lisan antara dua orang atau lebih yang duduk berhadapan secara fisik dan diarahkan pada satu masalah tertentu, teknik pengumpulan data dengan cara berdialog atau bertanya pada informan penelitian,ada tipe wawancara mendalam atau In-depth interview


(30)

12

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara mendalam, wawancara mendalam merupakan kegiatan wawancara antara peneliti dengan informan yang dilakukan berulang dengan tuju untuk memperoleh pemahaman mengenai perspektif informan terhadap kondisi kehidupan, pengalaman, atau situasi yang diekspresikan dengan kata-kata informan sendiri.

Pedoman wawancara yang dapat digunakan dalam melakukan in-depth interview adalah pedoman wawancara tidak terstruktur, sebab jenis wawancara tidak terstruktur ini memberi peluang kepada peneliti untuk mengembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah satu teknik pengumpulan data dengan mencatat data yang bersumber dari catatan, agenda, buku atau pustaka, peraturan-peraturan tertulis, serta mereka hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan peneliti (Arikunto,2000: 68). Dalam penelitian ini sumber dokumentasi antara lain : 1. Data-Data mengenai Keadaan lingkungan Di Kota Malang. Khususnya dari

LH, BLH, WALHI mengenai lingkungan sekitar Sungai Badek.

2. Foto-Foto yang mendukung penelitian ini, yaitu foto yang mencerminkan keadaan sesungguhnya di Sungai Badek

3. Data Hasil Uji Laboratorium mengenai tingkat pencemaran. data ini di dapat dari BLH kota malang guna lebih meyakinkan peneliti bahwa sungai di Kecamatan Sukun benar-benar tercemar.


(31)

13

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Dalam penelitian ini teknik analisa data yang digunakan peneliti adalah teknik analisis data secara kualitatif, yaitu dengan cara mengumpulkan berbagai sumber informasi dan data kemudian digeneralisasikan.

Analisis data merupakan langkah terakhir sebelum didapatkan satu kesimpulan, oleh karena itu teknik analisis data diperlukan dalam penelitian guna memperoleh gambaran yang jelas dan terperinci tentang objek yang diteliti, dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan analisis deskriptif.

Setelah data dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif selanjutnya akan membahas permasalahan sampai pada penarikan kesimpulan, dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif model tersebut interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman melalui empat tahapan.

Gambar 1

Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif Pengumpulan

Data

Penyajian Data

Reduksi Data


(32)

14

Sumber : Miles dan Huberman, (Sugiyono, 2010:183)

Miles dan Huberman (1984) menyatakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan dengan cara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, hingga sampai pada data yang jenuh. Aktivitas dalam analis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keterangan:

a. Pengumpulan Data

Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Dalam pengumpulan data ini peneliti mengumpulkan data yang terkait dengan judul penelitian yaitu tentang konflik masyarakat sekitar Sungai Badek dalam menentang pencemaran lingkungan oleh pabrik kulit.

b. Reduksi data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian, pada penyederhanaan, keabstrakan dan transformasi data awal yang muncul dari catatan dilapangan. Peneliti mengedit data dengan cara memilih bagian data untuk diode,dipakai dan diringkas serta dimasukkan dalam kategori yang diteliti. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama penelitian dilakukan.


(33)

15

c. Penyajian data

sekumpulan data yang diorganisir sehingga dapat memberi deskripsi menuju penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan disajikan secara sistematis.

d. Penarikan kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini bermaksud untuk menganalisis, mencari dari data yang ada sehingga dapat ditemukan dalam penelitian yang telah dilakukan.

H. DEFINISI KONSEP

Definisi konsep menurut Koentjoeraningrat adalah definisi singkat kelompok fakta atau gejala itu, dengan demikian disimpulkan bahwa definisi konsep merupakan batasan dari istilah yang dipakai atau diangkat dalam penelitian. Definisi konsep dapat menjelaskan secara rinci suatu istilah yang ada dalam judul penelitian. Adapun beberapa konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Konflik

a. Menurut Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai,status,kekuasaan, di mana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya, sedangkan menurut Soekanto (dalam Abdulsyani 2002:158). konflik adalah suatu proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya


(34)

16

dengan jalan menetang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Teori konflik merupakan salah satu teori dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu sistem sosial yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda di mana komponen yang satu berusaha untuk menaklukkan komponen yang lain guna memenuhi kepentingannya atau memperoleh kepentingan sebesar-besarnya. b. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Lingkungan.

Sementara itu, penyebab utama terjadinya konflik lingkungan adalah tidak jauh dari kebutuhan hidup ekonomis manusia yaitu eksploitasi lingkungan dengan tidak memikirkannya daya dukung yang dimiliki, berikut faktor- faktor penyebab konflik lingkungan adalah:

a) Kepentingan manusia dalam eksploitasi secara berlebihan tanpa memikirkan keadaan sekitar.

b) Lebih mementingkan profit dari pada lingkungan sekitar.

c) Sering melakukan pelanggaran dalam menjalankan usaha, seperti mencemari lingkungan setempat.

Usman (dalam Susilo 2008:147) menggambarkan struktur sosial pihak-pihak yang terlibat dalam konflik sumber daya alam. Menurutnya pihak-pihak-pihak-pihak yang memiliki hubungan,posisi,dan peran dalam konflik sumber daya alam tersebut meliputi:


(35)

17

a) Pemerintah,baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Dalam era otonomi daerah saat ini pemerintah lokal memiliki kewenangan dalam mengizinkan kekuatan-kekuatan bisnis dalam bidang sumber daya alam. Terlebih beberapa daerah tertentu di Indonesia yang memiliki kewenangan yang lebih istimewa seperti Nangroe Aceh Darussalam yang memiliki kewenangan lebih besar dibanding daerah-daerah lain di Pulau Jawa.

b) Pelaku bisnis, yakni para investor dan pengusaha yang menanamkan sahamnya dalam bisnis sumber daya alam.

c) Masyarakat sekitar daerah eksploitasi sumber daya alam.

d) Organisasi-organisasi sosial yang memiliki kepedulian terhadap kerusakan lingkungan sebagai eksploitasi sumber daya alam.

2. Resolusi Konflik

Resolusi konflik adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan atau menghilangkan konflik dengan cara mencari kesepakatan antara pihak-pihak yang berkonflik (Soeharto 2013:13). Resolusi konflik (conflict resolution) adalah upaya menyelesaikan konflik baik secara langsung (negosiasi) maupun melalui mediasi secara komprehensif artinya bahwa kesepakatan yang dibangun bukan hanya berkaitan dengan dampak yang muncul tetapi juga berkaitan dengan sumber permasalahannya. Moore (dalam Soeharto 2013:12). mengajukan beberapa tipologi atau jenis Resolusi konflik yakni :


(36)

18

a) Penghindaran konflik

b) Diskusi dan penyelesaian masalah secara informal c) Negosiasi

d) Mediasi

e) Keputusan administratif f) Arbitrase

g) Keputusan hukum h) Keputusan legislatif i) Paksaan tanpa kekerasan j) Paksaan dengan kekerasan

Pendekatan dalam manajemen dan resolusi konflik di atas bisa dideretkan dalam spektrum berdasarkan aspek-aspek seperti formalitas proses, ketertutupan pendekatan, pihak-pihak yang terlibat, otoritas pihak ketiga (jika ada), jenis keputusan yang dihasilkan, dan derajat paksaan yang akan diterapkan kepada para pihak yang berkonflik. Pada urutan teratas adalah pendekatan informal yang paling tidak membutuhkan paksaan dari pihak lain dan keputusan final berada pada pihak yang berkonflik. Urutan paling bawah adalah pendekatan formal yang paling membutuhkan paksaan dari pihak lain dan keputusan final berada di luar para pihak yang berkonflik. Semakin ke urutan atas menjanjikan penyelesaian bersifat menang-menang (win-win Solutions),


(37)

19

semakin ke urutan bawah berpotensi menghasilkan penyelesaian yang sifatnya menang-kalah (win-lose solution).

3. Masyarakat

Auguste Comte mengatakan bahwa masyarakat merupakan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan yang tersendiri. Masyarakat dapat membentuk kepribadian yang khas bagi manusia, sehingga tanpa adanya kelompok, manusia tidak akan mampu untuk dapat berbuat banyak dalam kehidupannya (Abdulsyani, 2002:31).

4. Perusahaan

Perusahaan adalah suatu organisasi di mana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaitu: perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan menjadi: perusahaan perseorangan dan persekutuan ( perseroan).


(1)

Sumber : Miles dan Huberman, (Sugiyono, 2010:183)

Miles dan Huberman (1984) menyatakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan dengan cara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, hingga sampai pada data yang jenuh. Aktivitas dalam analis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Keterangan:

a. Pengumpulan Data

Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang diperoleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian. Dalam pengumpulan data ini peneliti mengumpulkan data yang terkait dengan judul penelitian yaitu tentang konflik masyarakat sekitar Sungai Badek dalam menentang pencemaran lingkungan oleh pabrik kulit.

b. Reduksi data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian, pada penyederhanaan, keabstrakan dan transformasi data awal yang muncul dari catatan dilapangan. Peneliti mengedit data dengan cara memilih bagian data untuk diode,dipakai dan diringkas serta dimasukkan dalam kategori yang diteliti. Reduksi data dilakukan secara terus menerus selama penelitian dilakukan.


(2)

c. Penyajian data

sekumpulan data yang diorganisir sehingga dapat memberi deskripsi menuju penarikan kesimpulan. Penyajian data harus mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara keseluruhan dan disajikan secara sistematis.

d. Penarikan kesimpulan

Proses penarikan kesimpulan merupakan bagian penting dari kegiatan penelitian. Proses penarikan kesimpulan ini bermaksud untuk menganalisis, mencari dari data yang ada sehingga dapat ditemukan dalam penelitian yang telah dilakukan.

H. DEFINISI KONSEP

Definisi konsep menurut Koentjoeraningrat adalah definisi singkat kelompok fakta atau gejala itu, dengan demikian disimpulkan bahwa definisi konsep merupakan batasan dari istilah yang dipakai atau diangkat dalam penelitian. Definisi konsep dapat menjelaskan secara rinci suatu istilah yang ada dalam judul penelitian. Adapun beberapa konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Konflik

a. Menurut Lawang, konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai,status,kekuasaan, di mana tujuan dari mereka yang berkonflik, tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya, sedangkan


(3)

dengan jalan menetang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan. Teori konflik merupakan salah satu teori dalam sosiologi yang memandang masyarakat sebagai satu sistem sosial yang terdiri dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda di mana komponen yang satu berusaha untuk menaklukkan komponen yang lain guna memenuhi kepentingannya atau memperoleh kepentingan sebesar-besarnya. b. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Lingkungan.

Sementara itu, penyebab utama terjadinya konflik lingkungan adalah tidak jauh dari kebutuhan hidup ekonomis manusia yaitu eksploitasi lingkungan dengan tidak memikirkannya daya dukung yang dimiliki, berikut faktor- faktor penyebab konflik lingkungan adalah:

a) Kepentingan manusia dalam eksploitasi secara berlebihan tanpa memikirkan keadaan sekitar.

b) Lebih mementingkan profit dari pada lingkungan sekitar.

c) Sering melakukan pelanggaran dalam menjalankan usaha, seperti mencemari lingkungan setempat.

Usman (dalam Susilo 2008:147) menggambarkan struktur sosial pihak-pihak yang terlibat dalam konflik sumber daya alam. Menurutnya pihak-pihak-pihak-pihak yang memiliki hubungan,posisi,dan peran dalam konflik sumber daya alam tersebut meliputi:


(4)

a) Pemerintah,baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Dalam era otonomi daerah saat ini pemerintah lokal memiliki kewenangan dalam mengizinkan kekuatan-kekuatan bisnis dalam bidang sumber daya alam. Terlebih beberapa daerah tertentu di Indonesia yang memiliki kewenangan yang lebih istimewa seperti Nangroe Aceh Darussalam yang memiliki kewenangan lebih besar dibanding daerah-daerah lain di Pulau Jawa.

b) Pelaku bisnis, yakni para investor dan pengusaha yang menanamkan sahamnya dalam bisnis sumber daya alam.

c) Masyarakat sekitar daerah eksploitasi sumber daya alam.

d) Organisasi-organisasi sosial yang memiliki kepedulian terhadap kerusakan lingkungan sebagai eksploitasi sumber daya alam.

2. Resolusi Konflik

Resolusi konflik adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan atau menghilangkan konflik dengan cara mencari kesepakatan antara pihak-pihak yang berkonflik (Soeharto 2013:13). Resolusi konflik (conflict resolution) adalah upaya menyelesaikan konflik baik secara langsung (negosiasi) maupun melalui mediasi secara komprehensif artinya bahwa kesepakatan yang dibangun bukan hanya berkaitan dengan dampak yang muncul tetapi juga berkaitan dengan sumber permasalahannya. Moore (dalam Soeharto 2013:12). mengajukan beberapa tipologi atau jenis Resolusi konflik yakni :


(5)

a) Penghindaran konflik

b) Diskusi dan penyelesaian masalah secara informal c) Negosiasi

d) Mediasi

e) Keputusan administratif f) Arbitrase

g) Keputusan hukum h) Keputusan legislatif i) Paksaan tanpa kekerasan j) Paksaan dengan kekerasan

Pendekatan dalam manajemen dan resolusi konflik di atas bisa dideretkan dalam spektrum berdasarkan aspek-aspek seperti formalitas proses, ketertutupan pendekatan, pihak-pihak yang terlibat, otoritas pihak ketiga (jika ada), jenis keputusan yang dihasilkan, dan derajat paksaan yang akan diterapkan kepada para pihak yang berkonflik. Pada urutan teratas adalah pendekatan informal yang paling tidak membutuhkan paksaan dari pihak lain dan keputusan final berada pada pihak yang berkonflik. Urutan paling bawah adalah pendekatan formal yang paling membutuhkan paksaan dari pihak lain dan keputusan final berada di luar para pihak yang berkonflik. Semakin ke urutan atas menjanjikan penyelesaian bersifat menang-menang (win-win Solutions),


(6)

semakin ke urutan bawah berpotensi menghasilkan penyelesaian yang sifatnya menang-kalah (win-lose solution).

3. Masyarakat

Auguste Comte mengatakan bahwa masyarakat merupakan kelompok-kelompok makhluk hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hukum-hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembangan yang tersendiri. Masyarakat dapat membentuk kepribadian yang khas bagi manusia, sehingga tanpa adanya kelompok, manusia tidak akan mampu untuk dapat berbuat banyak dalam kehidupannya (Abdulsyani, 2002:31).

4. Perusahaan

Perusahaan adalah suatu organisasi di mana sumber daya (input) dasar seperti bahan dan tenaga kerja dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa (output) kepada pelanggan. Hampir di semua perusahaan mempunyai tujuan yang sama, yaitu memaksimalkan laba. Jenis perusahaan dibedakan menjadi tiga, yaitu: perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Sedangkan bentuk dari perusahaan itu sendiri dibedakan menjadi: perusahaan perseorangan dan persekutuan ( perseroan).