Batasan-batasan Perhitungan Perhitungan pada Hamburan Elastik Perbandingan Model Penampang Hamburan Galster dan Miller Perbandingan Model Penampang Hamburan Galster dan Miller

6 dan berturut-turut memiliki hubungan dengan distribusi muatan dan momen magnetik neutron. Nilai numerik dan dapat ditentukan dari berbagai eksperimen yang dinyatakan dalam parametrisasi Galster dan Miller: = − 1 1 + 5.6 2.51 = 2.52 = 1 − 2.53 dengan adalah massa dipole vektor yang bernilai 0.84 GeV dari hasil hamburan elektron-proton.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Teori Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor sejak bulan Agustus 2010 sampai dengan Mei 2011.

3.2. Alat

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perangkat lunak MS. Office 2007 dan Plato IDE.

3.3. Prosedur Penelitian

Penelitian ini memiliki tahapan- tahapan sebagai landasan untuk mempermudah merumuskan hasil penelitian dari tema yang diambil. Tahapan-tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Tahap perumusan tema dan permasalahan Tahapan ini merupakan suatu awal bagi perumusan keseluruhan proses penelitian ini. 2. Tahap pengumpulan landasan teori dan data Tahap pengumpulan teori merupakan tahap lanjutan dari penjabaran permasalahan. Tahap ini secara makro memiliki tujuan mencari berbagai literatur yang memiliki relevansi dari tema yang diangkat penulis. Penelitian ini dimulai dengan telaah pustaka dari teori dasar Kuark dan Lepton dari sumber pustaka khususnya J.D. Bjorken and S.D. Drell dan F. Halzen and A.D. Martin serta hasil penelitian para peneliti mengenai hamburan elektron-neutron. 1,6 3. Tahap pengolahan data Tahapan ini diperlukan untuk memastikan bahwa cara penurunan rumus dan teknik perhitungan yang digunakan penulis memberikan hasil yang sama dari yang sudah dilakukan peneliti lain. Setelah itu didapatkan cara penurunan rumus dan teknik perhitungan yang sesuai. Kemudian diterapkan pada persoalan yang diteliti. Berikutnya dilakukan perhitungan: - Perumusan kinematika hamburan en → en dengan menggunakan aturan Feymann. - Penghitungan penampang lintang hamburan en → en untuk model Galster dan Miller. - Membandingkan kedua penampang hamburan Galster dan Miller. - Menguji faktor bentuk model Galster dan Miller dengan data BLAST 7 . 4. Tahap kesimpulan dan rekomendasi Tahap ini bertujuan untuk menyimpulkan keseluruhan hasil penelitian menjadi suatu pemahaman yang utuh dan bersifat komprehensif. Serta membandingkan hasil yang diperoleh dari hipotesis yang diangkat.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Batasan-batasan Perhitungan

Penampang hamburan differensial Ω → pada persamaan 2.49 merupakan pendekatan dengan asumsi − → 0. Dengan demikian perlu diperhatikan nilai-nilai E dan yang sesuai dengan kriteria ini. 7 Karena nilai − haruslah positif, maka energi elektron datang haruslah mempunyai energi minimal sebesar 0.287 GeV dan nilainya diambil bevariasi hingga energi 3.5 GeV. Pada sudut = 0° tidak terjadi hamburan serta pada sudut = 180° sulit dilakukan percobaan. Dengan memperhatikan hal tersebut, diambil bervariasi dari 5° sampai 135°. Perhitungan numerik diselesaikan dengan menggunakan program Plato IDE, sementara kurva-kurva dibuat dengan menggunakan aplikasi Microsoft Office Excel 2007. Program komputer dapat dilihat pada Lampiran 1.

4.2. Perhitungan pada Hamburan Elastik

→ Pada proses hamburan elastik, → , penampang hamburan diferensial pada persaman 2.49 dapat dituliskan pada persamaan 4.1. Ω → = Ω 4.1 dengan: Ω = 4 2 2 2 1 + 2 2 4.2 dan = 2 + 1 + + 2 2 4.3 Grafik penampang hamburan elastik → dan − dapat dilihat pada Lampiran 2.

4.3. Perbandingan Model Penampang Hamburan Galster dan Miller

pada Sudut Kecil Perbandingan model penampang hamburan Galster dan Miller pada sudut θ = 5° dapat dilihat pada Gambar 4.1. Grafik menunjukkan pada sudut θ = 5° nilai penampang hamburan menurun setiap kenaikan energi datang. Pada kisaran energi dari 0 sampai 1.0 GeV perbedaan kedua grafik lebih besar dibandingkan kisaran energi 1.0 sampai 3.5GeV.

4.4. Perbandingan Model Penampang Hamburan Galster dan Miller

pada Sudut Besar Perbandingan model penampang hamburan Galster dan Miller pada sudut θ = 90° dapat dilihat pada Gambar 4.2 . Gambar 4.1. Penampang hamburan model Galster dan Miller terhadap energi elektron datang pada sudut hambur θ = 5° 0,00E+00 5,00E-03 1,00E-02 1,50E-02 2,00E-02 2,50E-02 3,00E-02 3,50E-02 1 2 3 4 dσ d Ω en → en Energi elektron datang GeV Galster Miller 8 Gambar 4.2. Penampang hamburan model Galster dan Miller terhadap energi elektron datang pada sudut hambur θ = 90° Grafik menunjukkan pada sudut θ = 5° nilai penampang hamburan menurun setiap kenaikan energi datang. Pada kisaran energi dari 0 sampai 1.0 GeV perbedaan kedua grafik lebih besar dibandingkan kisaran energi 1.0 sampai 3.5 GeV. Nilai penampang hamburan antara Galster dan Miller pada kisaran energi 1.0 sampai 3.5 GeV nilai numeriknya hampir sama. Jika dilakukan iterasi numerik dari energi 0.3 sampai dengan 1.0 GeV, maka didapatkan grafik yang lebih teliti pada Gambar 4.4. Pada kisaran energi 0.3 sampai dengan 1.0 GeV menunjukkan perbedaan grafik antara Galster dan Miller, berbeda dengan Gambar 4.3. sekilas terlihat nilai grafik tersebut bernilai sama. Gambar 4.3. Penampang hamburan model Galster dan Miller terhadap energi elektron datang 0.3-1.0 GeV pada sudut hambur θ = 90° 0,00E+00 5,00E-06 1,00E-05 1,50E-05 2,00E-05 2,50E-05 3,00E-05 3,50E-05 4,00E-05 4,50E-05 5,00E-05 1 2 3 4 dσ d Ω en → en Energi elektron datang GeV Galster Miller 0,00E+00 5,00E-06 1,00E-05 1,50E-05 2,00E-05 2,50E-05 0,5 1 1,5 dσ d Ω en → en Energi Elektron Datang GeV Galster Miller 9

4.5. Model Penampang Hamburan Galster dan Miller