115 kemiskinan daerah yaitu sektor infrastruktur, pertanian, pelayanan, pendidikan
dan kesehatan Usman, 2006.
Tabel 16. Hasil Simulasi Berbagai Skenario
Variabel Endogen Skenario perubahan dalam
1 2
3 4
5 6
Dana Alokasi Umum 20.00
-2.98 1.14
3.98 1.22
1.74 Bagi Hasil Penerimaan SDA
3.56 10.00
0.98 0.20
2.31 4.87
Bagi Hasil Pajak Daerah 1.91
0.14 2.13
0.64 1.70
2.24 Pendapatan Asli Daerah
4.65 2.12
20.00 3.72
5.54 4.14
Total Penerimaan Daerah 11.03
13.42 8.66
13.22 9.78
7.79 Pengeluaran Sektor Pertanian
7.79 6.66
7.05 8.66 20.00
4.23 Pengeluaran Sektor Non Pertanian
4.23 6.05
9.37 9.05
1.45 7.73
Pengeluaran Infrastruktur 7.73
8.37 3.96
9.37 10.00
1.50 Pengeluaran Pelayanan Sosial
6.44 5.65
4.77 20.00
5.04 5.54
Pengeluaran Pelayanan Umum 0.68
1.46 2.01
20.00 2.01
20.00 Pengeluaran Rutin Daerah
10.17 9.62
4.87 13.62
5.58 2.31
Pengeluaran Sektor Ekonomi 6.43
10.03 2.24
11.03 3.09
0.70 Pengeluaran Pelayanan Sosum
5.22 6.08
0.68 15.08
4.04 6.74
Total Pengeluaran Pemerintah 8.36
9.87 10.17
11.38 17.01 6.66
Ekspor Daerah 4.87
5.26 2.43
6.26 3.51
0.98 Impor Daerah
2.24 3.32
2.44 3.32
1.24 2.13
Investasi Daerah 5.59
6.30 4.92
8.30 3.30
2.31 Produksi Sektor Pertanian
2.62 3.15
3.96 4.15
5.69 1.50
Produksi Sektor Non Pertanian 4.90
5.47 4.77
5.47 7.45
5.54 PDRB
6.97 7.43
6.10 8.63
7.97 6.85
Penduduk Miskin Perkotaan -1,14
-0,92 -0.91
-0,96 -0.80
-0.92 Penduduk Miskin Perdesaan
-0,74 -0,84
-0.72 -0,89
-1.31 -0.89
Total Penduduk Miskin -1,08
-0,91 -0.88
-0,91 -1.10
-0.90
6.2.1. Peningkatan Dana Alokasi Umu m DAU Naik 20
Peningkatan DAU sebesar 20 didasarkan pada pertimbangan bahwa DAU merupakan faktor penyeimbang yang dapat menjaga kapasitas pemerintah daerah
dalam me mberikan pelayanan pada masyarakat. DAU bertujuan untuk mengurangi fiscal gap dan mengurangi ketimpangan daerah. Realisasi penerimaan
DAU Provinsi Riau cenderung fluktuatif, dimana pada awalnya cenderung menurun, sejak 2003 penerimaan DAU terus meningkat. Pada tahun 2005
penerimaan DAU Provinsi Riau meningkat sebesar 92,15 milyar rupiah.
116 Peningkatan penerimaan DAU Provinsi Riau punya potensi meningkat terkait
masih banyaknya jumlah penduduk miskin, angkatan kerja dan ketimpangan antardaerah. Studi ini mencoba mensimulasi peningkatan penerimaan DAU
sebesar 20 dan dampaknya bagi perekonomian dan tingkat kemiskinan. Dampak meningkatkan Dana Alokasi Umum DAU sebesar 20 terhadap
kinerja fiskal dan tingkat kemiskinan disajikan pada Tabel 16. Hasil simulasi menunjukkan, meningkatnya DAU sebesar 20 berdampak positif terhadap
Pendapatan Asli Daerah PAD sebesar 4,65 , termasuk peningkatan Penerimaan Pajak Daerah TAXD sebesar 2,60 dan Retribusi Daerah
RETRD sebesar 2,68 . Hal tersebut menunjukkan bahwa meningkatnya DAU akan berdampak pada total penerimaan dan pengeluaran daerah.
Simulasi kenaikan DAU sebesar 20 , berdampak pada meningkatnya kinerja fiskal daerah baik dari sisi ketersediaan fiskal Fiscal Available maupun
kebutuhan fiskal Fiscal Needs. Meningkatnya DAU juga berdampak terhadap kinerja perekonomian daerah, hal tersebut ditunjukkan oleh peningkatan Produk
Domestik Regional Bruto PDRB di mana memiliki peningkatan sebesar 6,97 , Investasi Daerah INVD sebesar 5,59 . Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja
fiskal daerah menunjukkan dampak positif, yang selanjutnya berdampak positif terhadap perekonomian daerah.
Kebijakan kenaikan DAU memberikan peningkatan terhadap total penerimaan daerah, yang berarti daerah mendapatkan ketersediaan fiskal yang
memadai untuk kebutuhan pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Dengan demikian peningkatan DAU akan mampu mengurangi usaha pemerinta h
daerah untuk meningkatkan PAD dari sisi pajak daerah dan retribusi. Namun
117 daerah tidak harus tergantung pada DAU, karena hal tersebut tidak memberikan
kebebasan daerah untuk mencari sumber-sumber pemasukan dari daerahnya. Ketergantungan daerah terhadap sumber-sumber penerimaan daerah dalam
implementasinya diperlukan berbagai pertimbangan rasional terutama berkaitan dengan besarnya jumlah retribusi dan pajak, terutama pajak bangunan dan
kendaraan bermotor, sehingga masyarakat tidak merasa terbebani dengan kebijakan tersebut.
Peningkatan penerimaan DAU berdampak pada Jumlah Penduduk Miskin MISTOT, dimana jumlah penduduk miskin total berkurang sebesar 1,18 dari
sebelumnya dan jumlah penduduk miskin perkotaan MISKT menurun sebesar 1,14 dan MISDS menurun sebesar 0,74 . Penurunan jumlah penduduk
miskin terjadi karena dengan otonomi daerah, PDRB meningkat sehingga beberapa sektor ekonomi mulai bergairah. Peningkatan sektor ekonomi pada
akhirnya akan meningkatkan pendapatan tenaga kerja dan memperluas peluang usaha ketika semua sektor ekonomi mampu bergerak.
6.2.2. Peningkatan Bagi Hasil Penerimaan Sumberdaya Alam Sebesar 10