Model Analisis Data Manajemen . Termasuk database, yang mengandung data yang relevan

3.2 Model Analisis

DFD dari aplikasi website yang dibuat dimulai dari DFD level 0 hingga DFD level 1. DFD digunakan untuk menggambarkan aliran informasi dan proses data yang bergerak dari input data hingga output. DFD memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembangkan.

3.2.1 DFD Level 0

Sistem Pendukung Keputusan Investasi Batubara ADMIN USER Input data batubara jawaban News batubara Output data batubara Data pengaturan News batubara Data Username Data Username Info Batubara Data pengaturan Gambar 3.1 DFD Level 0 Penjelasan proses diagram konteks DFD sistem pendukung keputusan untuk menentukan potensi batubara pada suatu area dan menentukan kelayakan untuk berinvestasi a. Proses Nama Proses : Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Potensi Batubara Pada Suatu Area dan Menentukan Kelayakan Untuk Berinvestasi Keterangan : Proses penentuan keputusan potensi batubara berdasarkan kualitas serta kuantitas. b. Arus Data Masukan : - Data username dan password - Data Pengaturan Universitas Sumatera Utara - Data News - Input data kualitas, kuantitas serta komersial - Jawaban Keluaran : - Data username dan password - Data Pengaturan - Data News - Output data kualitas, kuantitas serta komersial a. Entitas Luar Nama Entitas : - Admin Keterangan : Merupakan bagian yang mengontrol dan memperbaiki sistem Masukan : - Data username dan password - Data Pengaturan - Data News Keluaran : - Data username dan password - Data Pengaturan - Data News Nama Entitas : - User Keterangan : Pengguna yang menggunakan sistem untuk mengetahui potensi batubara serta kelayakan untuk berinvestasi Masukan : - Output data kualitas, kuantitas serta komersial : - News batubara Keluaran : - Input data kualitas, kuantitas serta komersial - Jawaban

3.2.2 DFD Level 1

Proses yang ada pada DFD Level 0 dipecah lagi menjadi proses-proses yang lebih kecil dan lengkap dalam DFD level 1. Diagram untuk DFD level 1 dapat dilihat pada Gambar 3.2: Universitas Sumatera Utara P1 Validasi Login Admin Tabel News Tabel Admin Tabel config Data Username,password Data Username,password Data Username,password Data Username,password P2. Kelola Data Config Data Config Data Config Data Config Data config P3 Kelola Data News Data New Data News Data New Data New User P4 Proses Kualitas Data Kualitas Hasil Kualitas P5 Proses Kuantitas Data Kuantitas Hasil Kuantitas P6 Proses Komersial Data Komersial Hasil Komersial P6 Proses cari news Input Keyword Cari data news Data news Hasil pencarian Gambar 3.2 DFD Level 1 Penjelasan proses DFD level 1sistem pendukung keputusan untuk menentukan potensi batubara pada suatu area dan menentukan kelayakan untuk berinvestasi a. Proses 1 Nama Proses : Proses validasi login Masukan : - Data username dan password Keluaran : - Data username dan password Keterangan : Proses untuk mengecek kebenaran username dan password admin yang masuk Universitas Sumatera Utara a. Proses 2 Nama Proses : Proses kelola data config Masukan : - Data config Keluaran : - Data config Keterangan : Mengolah data config b. Proses 3 Nama Proses : Proses kelola data news Masukan : - Data news Keluaran : - Data news Keterangan : Mengolah data news seperti tambah, hapus,dan ubah data c. Proses 4 Nama Proses : Proses kualitas Masukan : - Data kualitas Keluaran : - Hasil kualitas Keterangan : Mengolah data kualitas batubara sehingga didapatkan hasil kualitas batubara d. Proses 5 Nama Proses : Proses kuantitas Masukan : - Data kuantitas Keluaran : - Hasil kuantitas Keterangan : Mengolah data kuantitas batubara sehingga didapatkan hasil kuantitas batubara e. Proses 6 Nama Proses : Proses komersial Masukan : - Data komersial Keluaran : - Hasil komersial Keterangan : Mengolah data komersial f. Proses 7 Nama Proses : Proses cari news Masukan : - Input Keyword Universitas Sumatera Utara : -Data News Keluaran : - Hasil pencarian : - Cari data news Keterangan : Mencari data news

3.2.3 Perancangan Flowchart Sistem

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan langkah- langkah penyelesaian suatu masalah. Perancangan flowchart untuk aplikasi sistem pendukung keputusan untuk menentukan potensi batubara pada suatu area dan menentukan kelayakan untuk berinvestasi dapat dibagi ke dalam 2 bentuk perancangan flowchart kualitas batubara dan flowchart kuantitas batubara yang dapat dilihat pada gambar 3.3, 3.4, 3.5, dan 3.6 Universitas Sumatera Utara mulai fcp fcp ≥98 92 ≤fcp98 86 ≤fcp92 78 ≤fcp86 69 ≤fcp78 Ktg_fcp=1 Ktg_fcp=2 Ktg_fcp=3 Ktg_fcp=4 Ktg_fcp=5 Ktg_fcp=6 YA TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA YA YA YA A Gambar 3.3 Flowchart Kualitas Batubara Universitas Sumatera Utara A vmp vmp≤2 2vmp ≤8 8vmp ≤14 14vmp ≤22 22vmp ≤31 Ktg_vmp=1 Ktg_vmp=2 Ktg_vmp=3 Ktg_vmp=4 Ktg_vmp=5 Ktg_vmp=6 TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA YA YA YA YA B Gambar 3.4 Lanjutan Flowchart Kualitas Batubara Universitas Sumatera Utara cv, cv_unit cv_unit=btupp cv_unit=mpk cv≥14000 13000 ≤cv14000 11500 ≤cv13000 10500 ≤cv11500 9500 ≤cv10500 Ktg_cv=1 Ktg_cv=2 Ktg_cv=3 Ktg_cv=4 Ktg_cv=5 Ktg_cv=8 cv≥32,6 30,2 ≤cv32,6 26,7 ≤cv30,2 24,4 ≤cv26,7 22,1 ≤cv24,4 Ktg_cv=1 Ktg_cv=2 Ktg_cv=3 Ktg_cv=4 Ktg_cv=5 Ktg_cv=8 8300 ≤cv9500 Ktg_cv=6 6300 ≤cv8300 Ktg_cv=7 19,3 ≤cv22,1 Ktg_cv=6 14,7 ≤cv19,3 Ktg_cv=7 TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA B C Gambar 3.5 Lanjutan Flowchart Kualitas Batubara Universitas Sumatera Utara Ktg_fcp=1 Ktg_vmp=1 Ktg_cv=1 Ktg_fcp=2 Ktg_vmp=2 Ktg_cv=1 Ktg_fcp=3 Ktg_vmp=3 Ktg_cv=1 Ktg_fcp=4 Ktg_vmp=4 Ktg_cv=1 Ktg_fcp=5 Ktg_vmp=5 Ktg_cv=1 Ktg_fcp=6 Ktg_vmp=6 Ktg_cv=1 Ktg_fcp=6 Ktg_vmp=6 Ktg_cv=2 Ktg_fcp=6 Ktg_vmp=6 Ktg_cv=3 Ktg_fcp=6 Ktg_vmp=6 Ktg_cv=4 Ktg_fcp=6 Ktg_vmp=6 Ktg_cv=5 Ktg_fcp=6 Ktg_vmp=6 Ktg_cv=6 Ktg_fcp=6 Ktg_vmp=6 Ktg_cv=7 Ant 1 Ant 2 Ant 3 Bit 1 Bit 2 Bit 3 Bit 4 Bit 5 Sbit 1 Sbit 2 Sbit 3 Lig 1 Ktg_fcp=6 Ktg_vmp=6 Ktg_cv=8 Lig 2 ? selesai TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA TIDAK YA C Gambar 3.6 Lanjutan Flowchart Kualitas Batubara Universitas Sumatera Utara Keterangan Flowchart kualitas batubara Pada Flowchart mengenai kualitas batubara terdapat beberapa parameter untuk menentukan kualitas batubara yaitu : Fix Carbon Percentage FCP, Volatile Matter Percentage VMP dan Caloric Value CV. Dimana setiap parameter mempunyai kategori masing-masing yaitu pada FCP terdapat 6 katagori, VMP terdapat 6 kategori serta CV terdapat 8 kategori dimana user bisa menentukan apakah menggunakan parameter british thermal unit per pound atau menggunakan parameter megajoul per kilogram. Dari katagori yang di dapat pada setiap parameter menentukan kepada kualitas batubara sesuai tabel ASTM dimana akan menunjukkan kualitas batubara yang dibagi kedalam 4 ranking dan 13 kelompok batubara. Pada gambar 3.3 adalah penentuan fix carbon percentage FCP dimana fcp yang lebih besar atau sama dengan 98 maka akan masuk pada fcp kategori 1. Jika tidak maka dilihat nilainya apakah nilai fcp tersebut lebih kecil dari 98 sampai dengan 92, jika iya maka akan masuk kedalam fcp kategori 2. Jika tidak maka dilihat nilainya apakah nilai fcp tersebut lebih kecil dari 92 sampai dengan 86, jika iya maka akan masuk kedalam fcp kategori 3. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai fcp tersebut lebih kecil dari 86 sampai dengan 78, jika iya maka akan masuk kedalam fcp kategori 4. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai fcp tersebut lebih kecil dari 78 sampai dengan 69, jika iya maka akan masuk kedalam fcp kategori 5. Jika tidak maka akan masuk kedalam fcp kategori 6. Selanjutnya flowchart menuju proses penentuan volatille matter percentage VMP Pada gambar 3.4 adalah penentuan volatille matter percentage VMP dimana prosesnya sama dengan penentuan fix carbon percentage hanya nilainya saja yang berubah. Dilihat apakah nilai vmp lebih kecil sama dengan 2, jika iya maka akan masuk vmp kategori 1. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai vmp tersebut lebih besar 2 sampai dengan 8, jika iya maka akan masuk vmp kategori 2. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai vmp tersebut lebih besar 8 sampai dengan 14, jika iya maka akan masuk vmp kategori 3. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai vmp tersebut lebih besar 14 sampai dengan 22, jika iya maka akan masuk vmp kategori 4. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai vmp tersebut lebih Universitas Sumatera Utara besar 22 sampai dengan 31, jika iya maka akan masuk vmp kategori 5. Jika tidak maka akan masuk kedalam vmp kategori 6. Selanjutnya flowchart menuju proses Penentuan caloric value CV. Pada gambar 3.5 adalah penentuan caloric value CV dimana prosesnya sama dengan penentuan fix carbon percentage fcp dan volatille matter percentage VMP. Untuk pertama adalah penentuan unit cv, apakah menggunakan british thermal unit per pound btupp atau megajouls per kilogram mpk. Jika pilihan ke btupp maka dilihat apakah nilai cv lebih besar atau sama dengan 14000, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 1. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai cv tersebut lebih kecil 14000 sampai dengan 13000, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 2. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai cv tersebut lebih kecil 13000 sampai dengan 11500, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 3. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai cv tersebut lebih kecil 11500 sampai dengan 10500, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 4. Jika tidak maka akan dilihat nilainyaapakah nilai cv tersebut lebih kecil 10500 sampai dengan 9500, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 5. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai cv tersebut lebih kecil 9500 sampai dengan 8300, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 6. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai cv tersebut lebih kecil 8300 sampai dengan 6300, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 7. Jika tidak maka akan masuk ke cv kategori 8. Jika pilihan ke megajouls per kilogram MPK maka dilihat apakah nilai cv lebih besar atau sama dengan 32,6, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 1. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai cv tersebut lebih kecil 32,5 sampai dengan 30,2 , jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 2. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai cv tersebut lebih kecil 30,2 sampai dengan 26,7, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 3. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai cv tersebut lebih kecil 26,7 sampai dengan 24,4, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 4. Jika tidak maka akan dilihat nilainyaapakah nilai cv tersebut lebih kecil 24,4 sampai dengan 22,1, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 5. Jika tidak maka akan dilihat nilainya apakah nilai cv tersebut lebih kecil 22,1 sampai dengan 19,3, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 6. Jika tidak maka akan Universitas Sumatera Utara dilihat nilainya apakah nilai cv tersebut lebih kecil 19,3 sampai dengan 14,7, jika ya maka akan masuk kedalam cv kategori 7. Jika tidak maka akan masuk ke cv kategori 8. Seterusnya flowchart akan masuk ke tahap penntuan kualitas batubara dari ketiga parameter fcp, vmp dan cv. Pada gambar 3.6 adalah proses penentuan kualitas batubara. Jika nilai fcp kategori 1, vmp kategori 1, cv kategori 1 maka masuk antrasit 1. Jika tidak maka dilihat apakah nilai fcp kategori 2, vmp kategori 2, cv kategori 1 maka masuk antrasit 2. Jika tidak maka dilihat apakah nilai fcp kategori 3, vmp kategori 3, cv kategori 1 maka masuk antrasit 3. Jika tidak maka dilihat apakah nilai fcp kategori 4, vmp kategori 4, cv kategori 1 maka masuk bituminous 1. Jika tidak maka dilihat apakah nilai fcp kategori 5, vmp kategori 5, cv kategori 1 maka masuk bituminous 2. Jika tidak maka dilihat apakah nilai fcp kategori 6, vmp kategori 6, cv kategori 1 maka masuk bituminous 3. Jika tidak maka dilihat apakah nilai fcp kategori 6, vmp kategori 6, cv kategori 2 maka masuk bituminous 4. Jika tidak maka dilihat apakah nilai fcp kategori 6, vmp kategori 6, cv kategori 3 maka masuk bituminous 5. Jika tidak maka dilihat apakah nilai fcp kategori 6, vmp kategori 6, cv kategori 4 maka masuk subbituminous 1. Jika tidak maka dilihat apakah nilai fcp kategori 6, vmp kategori 6, cv kategori 5 maka masuk subbituminous 2. Jika tidak maka dilihat apakah nilai fcp kategori 6, vmp kategori 6, cv kategori 6 maka masuk subbituminous 3. Jika tidak maka dilihat apakah nilai fcp kategori 6, vmp kategori 6, cv kategori 7 maka masuk lignite 1. Jika tidak maka dilihat apakah nilai fcp kategori 6, vmp kategori 6, cv kategori 8 maka masuk lignite 2. Jika tidak maka nilainya error dan selesai untuk penentuan kualitas batubara. Universitas Sumatera Utara Pada kuantitas batubara dapat kita lihat perancangan flowchart pada gambar 3.7 ini Mulai Jumlah blok n Bentuk ke-i Panjang alas ke-i Lebar tinggi ke-i Bentuk ke-I Persegi panjang? Luas ke-I = Panjang ke- ilebar ke-i Luas ke-i=12alas ke- itinggi ke-i Ketebalan ke-i Vol i = luas i tebal i Total vol = vol i1 + vol i2 + …. + vol n Tonase = Berat Jenis batubara + total volume Koreksi tonase = 55 tonase Total tonase = Tonase – Koreksi tonase selesai YA TIDAK Ket I = 1,2,3,… n Gambar 3.7 Flowchart Kuantitas Batubara Universitas Sumatera Utara Keterangan flowchart Kuantitas batubara Untuk menentukan kuantitas batubara user harus mengisi jumlah blok, kemudian memilih bentuk dari setiap blok apakah berbentuk persegi panjang atau segitiga, setelah menentukan jenis bloknya maka user harus mengisi panjang dan lebar apabila blok tersebut berbentuk persegi panjang dan jika blok tersebut berbentuk segitiga maka isiannya berupa alas dan tinggi blok sehingga akan diperoleh luas untuk setiap blok. Selanjutnya user harus mengisi ketebalan rata-rata dari setiap blok untuk memperoleh nilai volume batubara dari setiap blok sehingga secara otomatis sistem akan menjumlahkan volume setiap blok, sehingga di dapat total blok. Setelah didapat total blok adalah penentuan tonase yaitu penjumlahan berat jenis batubara dengan total volume. Selanjutnya adalah koreksi tonase yaitu pengalian tonase dengan 55. Selanjutnya didapat total tonase dari pengurangan tonase dengan koreksi tonase dan proses penghitungan kuantitas batubara selesai.

3.2.3 Kamus Data

Kamus data merupakan katalog tempat penyimpanan dari elemen-elemen yang berada dalam satu sistem yang memudahkan proses analisis dan desain sistem. Kamus data mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut : 1. Menjelaskan arti aliran data dan penyimpanan dalam DFD. 2. Mendeskripsikan komposisi paket data yang bergerak melalui aliran misalnya alamat diuraikan menjadi kota, negara dan kode pos. 3. Mendeskripsikan komposisi penyimpanan data. 4. Menspesifikasikan nilai dan satuan yang relevan bagi penyimpanan dan aliran. 1. Tabel Config Tabel ini berisi semua data config tentang harga dari masing-masing jenis batubara, berat jenis batubara, serta koreksi tonase dalam persen Kamus data untuk tabel config diperlihatkan pada Tabel 3.1 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Config 1. Tabel News Tabel ini berisi news berisikan berita seputar batubara. Kamus data untuk daftar news diperlihatkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Tabel News NAMA TIPE KETERANGAN Id BigInt20 Id news Date Date Tanggal news Title Varchar255 Judul news News Text Isi news 3. Tabel Admin Tabel ini berisi data admin selaku pengelola sistem. Kamus data untuk daftar admin diperlihatkan pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Tabel Admin No Nama Field Tipe Keterangan 1 Username Varchar20 Nama Admin 2 Password Varchar50 Password Admin

3.3 Perancangan Antarmuka Interface