Variable dan Definisi Operasional 1. Variable Penelitian

8. Sabtu 23 Juli 2011 07.00-13.00 WIB Observasi efektivitas penampilan guru sebanyak 4 kali tampil 2x lesson study dan 2x non lesson study SMU Pasundan1 Cianjur 9 Sabtu23 Juli 2011 13.00-17.30 WIB Observasi efektivitas penampilan guru sebanyak 4 kali tampil 2x lesson study dan 2x non lesson study SMU Pasundan 1 Cianjur 10. Senin 25 Juli 2011 07.00-13.00 WIB Observasi efektivitas penampilan guru sebanyak 4 kali tampil 2x lesson study dan 2x non lesson study SMUN 1 Cianjur 11. Senin25 Juli 2011 13.00-15.30 WIB Observasi efektivita penampilan guru sebanyak 2 kali tampil. 2x non lesson study SMU Al- Azhari Cianjur

B. Variable dan Definisi Operasional 1. Variable Penelitian

Variabel adalah konstruk constructs atau sifat yang akan dipelajari Kerlinger 1973 dalam Sugiyono, 2009:61. Dengan kata lain variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono 2009:61. Pada penelitian ini penulis menetapkan variabel-variabel yang akan dikaji dan diberi batasan-batasan terhadap kemungkinan terjadinya penafsiran suatu istilah yang menyebabkan kekeliruan pendapat dan dapat mengaburkan menjadi bias akan pengertian yang sebenarnya. Variabel-variabel tersebut terdiri dari variable bebas dan variable terikat. Variable bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya dan timbulnya variable terikat dependen. Pada penelitian ini yang menjadi variable bebas adalah proses pembinaan profesi guru melalui lesson study, serta variable yang menjadi kontrol yaitu proses pembinaan profesi guru non lesson study. Sedangkan variable terikat adalah merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah efektivitas proses belajar mengajar guru. Secara rinci dapat diidentifikasikan variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Variable bebas Independen Pada penelitian ini, yang menjadi variabel bebasnya adalah proses pembinaan profesi guru melalui lesson study. b. Variabel Terikat Dependen . Pada penelitian ini, yang menjadi variabel terikat dependen adalah efektivitas proses belajar mengajar. Efektivitas berasal dari kata “efektif yang berarti ada efeknya, akibatnya, kesan serta pengaruhnya terhadap sesuatu benda atau perkara” Depdikbud, 2001:115. Efektivitas berasal dari bahasa Inggris yaitu Effective yang berarti berhasil, tepat atau manjur. Efektivitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan, suatu usaha dikatakan efektif jika usaha itu mencapai tujuannya. Dari uraian diatas dapat dijelaskan kembali bahwa efektivitas merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan, dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan dengan hasil yang di capai. Setiap pekerjaan yang dilaksanakan secara efisien sudah tentu efektif, karena dilihat dari segi hasil, tujuan atau akibat yang dikehandaki dengan perbuatan itu telah tercapai. Menurut Moh.Uzer Usman 2009:5 menyebutkan bahwa, “Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi anatara individu dan individu dengan lingkungannya.” Dengan demikian efektivitas belajar dapat diartikan suatu proses akibat dari perubahan tingkah laku pada individu akibat adanya interaksi antara individu dan individu dengan lingkungannya. Dalam penelitian ini efektivitas mengajar diartikan bagaimana seorang guru yang aktif dalam mengajar, baik dalam memberikan motivasi, memberikan penguatan, sehingga siswa menjadi aktif belajar, dan guru selalu mengawasi proses belajar siswa dan langsung mengoreksi kesalahan-kesalahan yang terjadi.

2. Definisi Operasional.

Untuk menghindari penafsiran terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis kemukakan beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun beberapa istilah yang termasuk adalah: a. Pengaruh didefinisikan bahwa jika suatu tindakan diikuti oleh suatu perubahan yang memuaskan dalam lingkungan kemungkinan bahwa tindakan itu diulang dalam situasi-situasi yang mirip, akan meningkat. Tetapi bila suatu prilaku diikuti oleh suatu perubahan yang tidak memuaskan dalam lingkungan, kemungkinan-kemugkinan prilaku itu diulangi akan menurun. Jadi konsekuensi-konsekuensi dari prilaku seseorang pada suatu saat, memegang peranan penting dalam menentukan prilaku orang itu selanjutnya. b. Lesson study adalah satu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-psrinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. c. Efektivitas didefinisikan adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya efek atau akibat yang dikehendaki. Jika seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang memang dikehendaki, maka orang itu dikatakan efektif kalau memang menimbulkan akibat dari yang dikehendakinya itu. Efektivitas merujuk pada kemampuan untuk memiliki tujuan yang tepat atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan. d. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. e. Mengajar adalah aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa, sehingga terjadi proses belajar. Aktivitas kompleks yang dimaksud antara lain adalah 1 mengatur kegiatan belajar siswa, 2 memanfaatkan lingkungan, baik ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, dan 3 memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa. f. Pedidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan didefinisikan suatu proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, tujuan yang ingin dicapai bersifat menyeluruh, mencakup domain psikomotor, kognitif dan afektif. Dengan kata lain dengan aktivitas jasmani itu anak diarahkan untuk belajar, sehingga terjadi perubahan prilaku, tidak saja menyangkut fisikal, tetapi juga intelektual, emosional, sosial dan moral.

C. Populasi dan Sampel.

Dokumen yang terkait

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehata

6 147 156

PENGARUH SUPERVISI DAN LESSON STUDY TERHADAP KINERJA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 5 45

ANALISIS PEDAGOGIS PROSES BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE KOTA CIMAHI.

0 1 56

(ABSTRAK) PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR DI DABIN IV KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES.

0 0 2

PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR DI DABIN IV KECAMATAN BREBES KABUPATEN BREBES.

0 1 82

Survei Perilaku Ajar Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam Proses Belajar Mengajar di SMP dan SMA Negeri se Kabuipaten Belitung Timur.

0 0 1

PERSEPSI GURU NON PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH DASAR DAERAH BINAAN 5 KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

0 0 68

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE-KABUPATEN MAGELANG TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN.

0 2 123

PENGARUH SUPERVISI DAN LESSON STUDY TERHADAP KINERJA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA - repository UPI T POR 1004761 Title

0 0 3

SURVEI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

0 0 11