3
etanol lempuyang gajah Zingiber zerumbet setiap hari dalam jangka waktu tertentu terhadap profil kimia urin tikus putih. Dari penelitian ini akan didapatkan data keamanan
penggunaan ekstrak etanol lempuyang gajah terhadap fungsi hati dan ginjal yang dilihat dari profil kimia urin tikus putih dapat digunakan sebagai data penunjang untuk pengembangan
ekstrak etanol lempuyang gajah sebagai Obat Herbal Terstandar dan fitofarmaka.
METODOLOGI Alat
Alat-alat gelas Pyrex, Kandang tikus, tempat minum tikus, timbangan tikus, seperangkat alat bedah, metabolit cage, jarum peroral.
Bahan
Ekstrak Etanol Lempuyang Gajah Zingiber zerumbet, Minyak Jagung Corn Oil merk “Mama Suka”, binatang percobaan 15 ekor tikus jantan dan 15 ekor tikus betina,
umur 2-3 bulan, berat 200-300gram, galur Sprague DawleySD, Reagen strip untuk urin
“Uriscan” dan spuit injeksi 3 ml dan 5ml. Cara Kerja
A. Pembuatan ekstrak Lempuyang Gajah
Ekstrak lempuyang gajah didapatkan dengan cara mengekstraksi simplisia rimpang lempuyang gajah yang diserbukkan dan kemudian direndam dengan etanol
95 dengan rasio 1:5, yaitu 1 kg simplisia direndam dalam 5 L etanol 95 selama 5 hari dengan pengadukan. Disaring menggunakan corong buchner lalu dievaporasi
hingga didapatkan ekstrak kental. Untuk lebih mengentalkan ekstrak, hasil evaporasi diletakkan diatas waterbath hingga didapatkan ekstrak yang lebih kental.
B. Pembuatan Larutan Stok
Larutan stok dibuat dua konsentrasi dosis, yaitu dosis 400 mgkgBB dan 1000 mgkgBB sebanyak 500 mL setiap pembuatan. Pembuatan stok dosis 400 mgkgBB
dibutuhkan 16 g dan 40 g ekstrak dan untuk dosis 1000 mgkgBB. Masing-masing bahan dimasukkan ke dalam mortir sedikit demi sedikit yang diikuti dengan
penambahan corn oil sebagai pelarut hingga semua bahan terdispersi merata dan terbentuk seperti suspensi, kemudian dimasukkan kedalam wadah yang bertutup
baik.
C. Dosis dan Cara Pemberian Sediaan Uji
Ekstrak etanol lempuyang gajah diberikan secara peroral dan diberikan dengan tingkatan dosis yang berbeda tiap kelompok perlakuan. Hewan uji sejumlah
4
30 ekor tikus dikelompokkan secara acak sedemikian rupa sehingga penyebaran bobot badan merata pada semua kelompok. Hewan uji dikelompokkan dalam 3
kelompok, masing-masing kelompok terdiri 5 jantan dan 5 betina. Kelompok tersebut terdiri dari:
Kelompok I : Dosis 400 mgkg bb Ekstrak Lempuyang Gajah
dosis pemberian
yang memberikan
efek farmakologi sebagai antidiabetes Hanwar et al,
2013. Kelompok II
: Dosis 1000 mgkg bb Ekstrak Lempuyang Gajah dosis tertinggi pemberian sehari secara peroral
OECD, 2008. Kelompok III
: Hanya diberi Minyak Jagung Corn oil sebagai kontrol negatif.
D. Pemeriksaan Parameter Urin
Pemeriksaan parameter urin dilakukan pada hari ke-0 atau sebelum pemberian ekstrak lempuyang gajah Baseline dan setelah pemberian ekstrak
lempuyang gajah selama 28 hari. Selama pemeriksaan hewan dipuasakan dan ditempatkan dalam metablolic cage, Urin yang ditampung selama minimal 16
jam kemudian dilakukan pemeriksaan profil urin dengan cara mencelupkan reagen strip ke dalam urin. Dianalisis parameter-parameter urin yang meliputi
volume urin, warna urin, berat jenis, pH, protein, glukosa, bilirubin, keton,
urobilinogen, keton, nitrit, ada tidaknya eritrosit dan leukosit.
HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Pembuatan Ekstrak
Ekstrak lempuyang gajah diperoleh dengan cara mengekstraksi simplisia kering yang telah diserbukkan menggunakan metode maserasi. Metode maserasi
dipilih karena peralatan yang digunakan relatif lebih sederhana dan waktu yang diperlukan lebih cepat apabila dibandingkan dengan metode perkolasi. Ekstrak
lempuyang gajah yang diperoleh dan berwarna coklat bersifat sangat kental dan lengket mengandung zat aktif dari lempuyang gajah yaitu zerumbon yang memiliki
khasiat atau efek farmakologi terhadap tubuh.
5
B. Preparasi Sampel