4 Gambar 11. Kadar Fenolik Ekstrak Gambir
Persentase kadar fenolik tertinggi terdapat pada ekstrak gambir menggunakan metode soxhlet yaitu 74.49 , sedangkan ekstrak gambir
menggunakan metode maserasi memiliki kadar fenolik lebih rendah yaitu 66.99 . Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan kadar fenolik ekstrak gambir metode
soxhlet lebih tinggi dibandingkan dengan metode maserasi. Hal ini sesuai dengan penelitian Hatam, dkk 2013 yang meneliti aktivitas antioksidan dari ekstrak kulit
nanas dengan metode maserasi, soxhlet dan refluks, hasilnya menunjukkan
metode soxhlet memiliki kadar fenolik yang paling tinggi dibandingkan dengan metode
maserasi dan refluks. Pada penelitian ini metode ekstraksi soxhlet menggunakan
suhu yang lebih tinggi yaitu sedang an pada metode maserasi mengguna an suhu C. Suhu
ekstraksi yang tinggi mempengaruhi peningkatan energi kinetik larutan, dimana konsentrasi senyawa fenol dalam pelarut pada akhir ekstraksi meningkat seiring
dengan naiknya suhu. Kenaikan suhu ekstraksi akan mempengaruhi kecepatan perpindahan massa atau gerakan molekul solut ke etanol sebagai pelarut Chu dan
Juneja, 1997. Menurut Jeong et al 2004, perlakuan panas dapat membebaskan dan mengaktifkan berat molekul rendah dari sub unit molekul yang berberat molekul
tinggi sehingga efektif untuk meningkatkan kandungan fenolik dalam tanaman. Senyawa fenol biasanya terdapat dalam rongga sel daun. Sebagian besar komponen
daun adalah karbohidrat termasuk sel sellulosa dan protein. Semua komponen tersebut tidak larut, hanya komponen dengan berat molekul kecil yang terinfusi
dalam panas yaitu senyawa polifenol Chu dan Juneja, 1997.
2. Aktivitas Antiradikal DPPH
Aktivitas antioksidan ekstrak gambir dinyatakan dengan persentase antiradikal DPPH selama waktu inkubasi yaitu 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 detik
setelah penambahan ekstrak gambir pada larutan DPPH. Besarnya persentase antiradikal DPPH selama waktu inkubasi menunjukkan aktivitas antioksidan yang
tinggi. Semakin besar persentase penangkapan radikal DPPH maka semakin besar aktivitas antioksidannya.
a. Aktivitas Antiradikal DPPH Ekstrak Gambir Berdasarkan Waktu Inkubasi Pengujian aktivitas antiradikal DPPH ekstrak gambir menggunakan
konsentrasi pengujian 50, 100 dan 150 ppm, serta waktu inkubasi 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 detik. Hasil analisa pengujian aktivitas antiradikal DPPH ekstrak gambir
maserasi pada berbagai waktu inkubasi dapat dilihat pada Tabel 2.
66,99 74.49
10 20
30 40
50 60
70 80
maserasi soxhlet
P e
rse n
ta se
K a
d a
r
F e
n o
lik
5 Tabel 2. Aktivitas Antiradikal DPPH Ekstrak Gambir Maserasi Berdasarkan Waktu
Inkubasi Waktu detik
Konsentrasi ppm 50
100 150
30 9.96 ± 2.45
a
16.49 ± 5.76
a
18.4 ± 3.48
a
60 18.86 ± 2.96
b
26.16 ± 3.49
b
32.06 ± 4.1
b
90 22.33 ± 6.14
bc
36.06 ± 2.71
c
41.86 ± 4.02
c
120 26.76 ± 3.39
c
37.16 ± 5.46
c
46.8 ± 3.74
cd
150 28.3 ± 4.02
c
40.76 ± 2.45
c
50.63 ± 2.65
d
180 29.7 ± 4.1
c
42.86 ± 2.89
c
52.7 ± 3.99
d
Nilai Sig 0.001
0.000 0.000
Keterangan : Notasi huruf pada kolom menunjukkan ada beda nyata dari hasil analisis Duncan
Berdasarkan uji Anova ekstrak gambir dengan metode maserasi menunjukkan hasil terdapat perbedaan persentase aktivitas antiradikal DPPH pada
ekstrak gambir maserasi pada masing-masing konsentrasi berdasarkan waktu inkubasi 30, 60, 90, 120, 150, 180 detik dengan nilai signifikansi berturut-turut p =
0.001, p = 0.000, p = 0.000, p 0.05.
Hasil analisis Duncan pada ekstrak gambir dengan metode maserasi berdasarkan waktu inkubasi menunjukkan terdapat perbedaan aktivitas antiradikal
DPPH yang signifikan pada tiap konsentrasi dengan waktu inkubasi 30 detik sampai 90 detik, sedangkan pada detik ke-90 sampai detik ke-180 tidak memiliki perbedaan
yang signifikan, kecuali pada konsentrasi 150 ppm detik ke-90 terdapat perbedaan yang signifikan dengan detik ke-150 dan 180. Hal ini sesuai dengan penelitian Rauf
dkk 2011 yang meneliti kadar fenolik dan aktivitas penangkapan radikal DPPH berbagai jenis ekstrak jahe Zingiber officinale hasilnya menunjukkan bahwa dari
waktu inkubasi menit ke-0 sampai menit ke-7.5, terjadi penangkapan radikal DPPH yang cukup tinggi pada menit ke-2.5, selanjutnya penangkapan radikal mengalami
peningkatan yang semakin kecil.
Aktivitas antiradikal DPPH meningkat seiring dengan meningkatnya waktu inkubasi yaitu pada detik ke-30 sampai detik ke-90, kemudian pada detik ke-90
sampai detik ke-180 cenderung stabil. Hal ini menunjukkan waktu inkubasi pada detik ke-90 merupakan waktu inkubasi yang optimal dalam menangkap radikal DPPH
ekstrak gambir.
Hasil analisis pengujian aktivitas antiradikal DPPH ekstrak gambir soxhlet pada berbagai waktu inkubasi dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Aktivitas Antiradikal DPPH Ekstrak Gambir Soxhlet Berdasarkan Waktu Inkubasi
Waktu Konsentrasi
50 100
150 30
11.6 ± 1.3
a
10.31 ± 3.88
a
21.5 ± 3.95
a
60 13.53 ± 0.35
b
15.93 ± 2.92
b
32.23 ± 0.4
b
90 17.1 ± 0.51
c
23.43 ± 1.62
c
42.2 ± 2.62
c
120 19.16 ± 0.2
d
27.1 ± 1.21
cd
45.2 ± 1.05
cd
150 20.23 ± 0.2
de
29.13 ± 1.2
d
47.7 ± 0.85
de
180 21 ± 0.1
e
30.86 ± 1.16
d
49.7 ± 1.04
e
Nilai Sig 0.000
0.000 0.000
Keterangan : Notasi huruf pada kolom menunjukkan ada beda nyata dari hasil analisis Duncan
6 Berdasarkan hasil uji Anova ekstrak gambir dengan metode soxhlet terdapat
perbedaan persentase aktivitas antiradikal DPPH pada tiap konsentrasi berdasarkan waktu inkubasi 30, 60, 90, 120, 150, 180 detik dengan nilai signifikansi berturut-turut
p = 0.000, p = 0.000, p = 0.000 p 0.05. Hasil analisis Duncan pada ekstrak gambir dengan metode soxhlet
menunjukkan terdapat perbedaan aktivitas antiradikal DPPH yang signifikan pada tiap konsentrasi dengan waktu inkubasi 30 detik sampai 90 detik, sedangkan pada
detik ke-90 sampai detik ke-180 tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini sesuai dengan penelitian Rusdin dkk 2012 yang meneliti aktivitas antioksidan
ekstrak gambir yang dipurifikasi menggunakan kromatografi kolom sephadex LH-20, hasilnya menunjukkan bahwa dari waktu inkubasi menit ke-0 sampai menit ke-30,
persentase penangkapan radikal DPPH yang cukup tinggi pada menit ke-5, kemudian pada menit ke-10 sampai menit ke-30 menunjukkan kecenderungan yang
melambat.
Aktivitas antiradikal DPPH meningkat seiring dengan meningkatnya waktu inkubasi yaitu pada detik ke-30 sampai detik ke-90, kemudian pada detik ke-90
sampai detik ke-180 cenderung stabil. Hal ini menunjukkan waktu inkubasi pada detik ke-90 merupakan waktu inkubasi yang optimal dalam menangkap radikal DPPH
ekstrak gambir.
b. Aktivitas Antiradikal DPPH Ekstrak Gambir Berdasarkan Konsentrasi Pengujian aktivitas antiradikal DPPH ekstrak gambir menggunakan
konsentrasi pengujian 50, 100 dan 150 ppm, serta waktu inkubasi 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 detik. Hasil analisis pengujian aktivitas antiradikal DPPH ekstrak
gambir maserasi pada berbagai konsentrasi pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Aktivitas Antiradikal DPPH Ekstrak Gambir Maserasi Berdasarkan Konsentrasi
Konsentrasi ppm
Waktu Inkubasi detik 30
60 90
120 150
180 50
9.96±2.45
a
18.88±2.98
a
22.33±6.14
a
26.76±3.39
a
28.33±4.02
a
29.70±4.10
a
100 16.49±5.76
a
26.16±3.49
b
36.06±2.71
b
37.16±5.46
b
40.76±2.45
b
42.86±2.89
b
150 18.40±3.48
a
32.06±4.02
b
41.93±4.14
b
46.80±3.74
c
50.63±2.65
c
52.70±3.99
c
Nilai Sig 0.102
0.011 0.005
0.004 0.000
0.001 Keterangan : Notasi huruf pada kolom menunjukkan ada beda nyata dari hasil
analisis Duncan Berdasarkan uji Anova ekstrak gambir dengan metode maserasi
menunjukkan hasil terdapat perbedaan persentase aktivitas antiradikal DPPH pada ekstrak gambir maserasi pada tiap waktu inkubasi berdasarkan konsentrasi 50, 100
dan 150 ppm dengan nilai signifikansi berturut-turut p = 0.102, p = 0.011, p = 0.005, p = 0.004, p = 0.000, p = 0.001 p 0.05.
Hasil analisis Duncan pada ekstrak gambir dengan metode maserasi berdasarkan konsentrasi menunjukkan terdapat perbedaan aktivitas antiradikal
DPPH yang signifikan pada konsentrasi 50, 100 dan 150 ppm dengan waktu inkubasi 60 detik sampai 180 detik, pada waktu inkubasi detik ke-30 tidak ada perbedaan
yang signifikan.
Hasil analisis pengujian aktivitas antiradikal DPPH ekstrak gambir soxhlet pada berbagai konsentrasi pengujian dapat dilihat pada Tabel 5.
7 Tabel 5. Aktivitas Antiradikal DPPH Ekstrak Gambir Soxhlet Berdasarkan
Konsentrasi Konsentrasi
ppm Waktu Inkubasi detik
30 60
90 120
150 180
50 11.60±1.30
a
13.53±0.35
a
17.10±0.51
a
19.16±0.20
a
20.23±0.20
a
21.00±0.10
a
100 10.31±3.88
a
15.93±2.92
b
23.43±1.62
b
27.10±1.21
b
29.13±1.20
b
30.86±1.16
b
150 21.50±3.95
b
32.23±0.40
b
42.20±2.62
b
45.20±1.05
c
47.73±0.85
c
49.70±1.04
c
Nilai Sig 0.011
0.000 0.000
0.000 0.000
0.000 Keterangan : Notasi huruf pada kolom menunjukkan ada beda nyata dari hasil
analisis Duncan Berdasarkan uji Anova ekstrak gambir dengan metode soxhlet menunjukkan
hasil terdapat perbedaan persentase aktivitas antiradikal DPPH pada ekstrak gambir maserasi pada tiap waktu inkubasi berdasarkan konsentrasi 50, 100 dan 150 ppm
dengan nilai signifikansi berturut-turut p = 0.011, p = 0.000, p = 0.000, p = 0.000, p = 0.000, p = 0.000 p 0.05.
Hasil analisis Duncan pada ekstrak gambir dengan metode soxhlet berdasarkan konsentrasi menunjukkan terdapat perbedaan aktivitas antiradikal
DPPH yang signifikan pada konsentrasi 50, 100 dan 150 ppm dengan waktu inkubasi 30 detik sampai 180 detik. Hal ini sesuai dengan penelitian Rusdin dkk 2012 yang
meneliti aktivitas antioksidan ekstrak gambir yang dipurifikasi menggunakan kromatografi kolom sephadex LH-20, hasilnya menunjukkan bahwa dari konsentrasi
pengujian 60 ppm, 80 ppm dan 100 ppm terjadi peningkatan aktivitas antiradikal DPPH seiring dengan peningkatan konsentrasi pengujian.
c. Hasil Uji Univariat Aktivitas Antiradikal DPPH Ekstrak Gambir Hasil analisis pengujian univariat aktivitas antiradikal DPPH ekstrak gambir
menggunakan konsentrasi 50, 100 dan 150 ppm dan waktu inkubasi 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 detik dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Hasil Uji Univariat Aktivitas Antiradikal DPPH Ekstrak Gambir Metode Maserasi dan Soxhlet
Konsentrasi ppm Nilai Sig
50 Jenis metode
0.000 Waktu inkubasi
0.000 Interaksi
0.056 100
Jenis metode 0.000
Waktu inkubasi 0.000
Interaksi 0.584
150 Jenis metode
0.523 Waktu inkubasi
0.000 Interaksi
0.483 Berdasarkan hasil analisis Univariat menunjukkan terdapat perbedaan
aktivitas antiradikal DPPH pada konsentrasi 50 dan 100 ppm berdasarkan jenis metode ekstraksi dan waktu inkubasi p = 0.000 p 0.05. Pada konsentrasi 150
ppm menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan berdasarkan jenis metode ekstraksi p = 0.000 p 0.05, berdasarkan waktu inkubasi menunjukkan hasil tidak
terdapat perbedaan yang signifikan p = 0.523 p 0.05. Pada konsentrasi 50, 100 dan 150 ppm berdasarkan interaksi antara jenis metode ekstraksi dan waktu inkubasi
8 menunjukkan hasil tidak terdapat perbedaan yang signifikan p = 0.056, p = 0.584, p
= 0. 483 p 0.05. d. Hasil Uji t Aktivitas Antiradikal DPPH Ekstrak Gambir
Hasil analisis uji t aktivitas antiradikal DPPH ekstrak gambir menggunakan konsentrasi 50, 100 dan 150 ppm dan waktu inkubasi 30, 60, 90, 120, 150 dan 180
detik dapat dilihat pada Tabel 7, 8 dan 9. Tabel 7. Hasil Uji t Aktivitas Antiradikal DPPH dari Ekstrak Gambir Konsentrasi
50 ppm Maserasi dan Soxhlet Waktu Inkubasi
detik Aktivitas Antiradikal DPPH
Nilai Sig Maserasi
Soxhlet 30
9.96 11.6
0.366 60
18.88 13.53
0.088 90
22.33 17.1
0.278 120
26.76 19.16
0.018 150
28.3 20.23
0.025 180
29.7 21
0.021 Pada uji t menunjukkan hasil tidak terdapat perbedaan aktivitas antiradikal
DPPH ekstrak gambir konsentrasi 50 ppm berdasarkan waktu inkubasi 30, 60 dan 90 detik antara metode maserasi dan soxhlet dengan nilai signifikansi berturut-turut
p = 0.366, p = 0.088, p= 0.278 p 0.05. Terdapat perbedaan aktivitas antiradikal DPPH ekstrak gambir konsentrasi 50 ppm berdasarkan waktu inkubasi 120, 150 dan
180 detik antara metode maserasi dan soxhlet dengan nilai signifikansi berturut-turut p = 0.018, p = 0.025, p = 0.021 p 0.05.
Tabel 8. Hasil Uji t Aktivitas Antiradikal DPPH dari Ekstrak Gambir Konsentrasi 100 ppm Maserasi dan Soxhlet
Waktu Inkubasi detik
Aktivitas Antiradikal DPPH Nilai Sig
Maserasi Soxhlet
30 16.49
10.31 0.199
60 26.16
15.93 0.018
90 36.06
23.43 0.002
120 37.16
27.1 0.079
150 40.76
29.13 0.002
180 42.86
30.86 0.003
Pada uji t menunjukkan hasil tidak terdapat perbedaan aktivitas antiradikal DPPH ekstrak gambir konsentrasi 100 ppm berdasarkan waktu inkubasi 30 dan 120
detik antara metode maserasi dan soxhlet dengan nilai signifikansi berturut-turut p = 0.199, p = 0.079 p 0.05. Terdapat perbedaan aktivitas antiradikal DPPH ekstrak
gambir konsentrasi 100 ppm berdasarkan waktu inkubasi 60, 90, 150 dan 180 detik antara metode maserasi dan soxhlet dengan nilai signifikansi berturut-turut p =
0.018, p = 0.002, p = 0.002, p = 0.003 p 0.05.
9 Tabel 9. Hasil Uji t Aktivitas Antiradikal DPPH dari Ekstrak Gambir Konsentrasi
150 ppm Maserasi dan Soxhlet Waktu Inkubasi
detik Aktivitas Antiradikal DPPH
Nilai Sig Maserasi
Soxhlet 30
18.4 21.5
0.366 60
32.06 32.23
0.950 90
41.86 42.2
0.929 120
46.8 45.2
0.515 150
50.63 47.7
0.145 180
52.7 49.7
0.277 Pada uji t menunjukkan hasil tidak terdapat perbedaan aktivitas antiradikal
DPPH ekstrak gambir konsentrasi 150 ppm berdasarkan waktu inkubasi 30, 60, 90, 120, 150 dan 180 detik antara metode maserasi dan soxhlet dengan nilai
signifikansi p = 0. 366, p = 0. 950, p = 0. 929, p = 0. 515, p = 0.145, p = 0. 277 p 0.05.
Gambar 12. Persentase Aktivitas Antiradikal DPPH Ekstrak Gambir Maserasi dan Soxhlet
Pada Gambar 15 menunjukkan persentase antiradikal DPPH yang tinggi pada waktu inkubasi detik ke-90. Kemudian pada detik ke-120 sampai detik ke-180
menunjukkan kecenderungan yang melambat. Aktivitas antiradikal DPPH optimum terjadi pada inkubasi detik ke-90. Waktu inkubasi detik ke-120 sampai detik ke-180
secara umum tidak berbeda nyata dengan detik ke-90.
Persentase aktivitas antiradikal DPPH tertinggi pada konsentrasi 50 ppm terdapat pada ekstrak gambir maserasi dengan waktu inkubasi 180 detik yaitu 29.7
. Pada konsentrasi 100 ppm persentase aktivitas antiradikal DPPH tertinggi terdapat pada ekstrak gambir maserasi dengan waktu inkubasi 180 detik yaitu 42.86
. Sedangkan pada konsentrasi 150 ppm persentase aktivitas antiradikal DPPH tertinggi terdapat pada ekstrak gambir maserasi dengan waktu inkubasi 180 detik
yaitu 52.70 .
Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi pengujian aktivitas antiradikal DPPH dan semakin lama waktu inkubasi maka
semakin tinggi persentase aktivitas antiradikal DPPH. Hasil diatas juga menunjukkan bahwa persentase aktivitas antiradikal DPPH ekstrak gambir maserasi lebih tinggi
dibandingkan dengan ekstrak gambir soxhlet, meskipun memiliki kadar fenolik terendah. Sebaliknya ekstrak gambir soxhlet meskipun memiliki kadar fenolik
tertinggi, namun memiliki aktivitas antiradikal DPPH yang lebih rendah dibanding ekstrak gambir maserasi. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas penangkapan radikal
10 20
30 40
50 60
30 60
90 120
150 180
a kt
iv it
a s
a n
ti ra
d ika
l D
P P
H
Waktu Inkubasi detik
masera si 50
ppm masera
si 100 ppm
masera si 150
ppm
10 DPPH suatu senyawa antioksidan tidak hanya ditentukan oleh kadar fenoliknya,
tetapi juga ditentukan oleh struktur dari senyawa fenolik tersebut Rauf dkk, 2010. Ekstrak gambir soxhlet menggunakan suhu ekstraksi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan suhu ekstraksi maserasi, perbedaan suhu ini juga dapat berpengaruh terhadap aktivitas antiradikal DPPH. Chan dkk 2009 dan Liyana
2005, menyatakan bahwa rendahnya aktivitas antioksidan ekstrak tanaman pada suhu ekstraksi yang tinggi dimungkinkan karena terdapat degradasi senyawa fenolik.
Jadi, senyawa fenolik yang diekstrak pada suhu tinggi memiliki aktivitas antiradikal DPPH yang lebih rendah dibandingkan dengan senyawa fenolik yang diekstrak pada
suhu yang rendah.
D. SIMPULAN