Terapi Latihan dengan William Fexion Exercise

29 3 Straching jaringan Dengan dilakukan penekanan pada otot-otot tertentu, maka otot-otot tersebut akan terulur. 4 Mencerai beraikan perlengketan jaringan Scar tissue jaringan parut akibat dari luka bakar dengan dilakukan Massage dengan tehnik friksin secara continyu pada jaringan sub cutan pada jaringan scar tissue akan membebaskan perlengketan jaringan tersebut. Efek fisiologis 1 Menaikkan metabolisme Kontraksi otot akan menaikkan metabolisme 2 Mencegah vonestatik

3. Terapi Latihan dengan William Fexion Exercise

Dr. Paul William pertama kali memperkenalkan program latihan ini pada tahun 1937 untuk pasien dengan Low back pain LBP kronik sebagai respon atas pengamatan klinik dimana kebanyakan pasien yang pernah mengalami LBP dengan degenerasi vertebra hingga penyakit degeneratif discus httpwww.backtrainer.com. Latihan ini terdiri dari 6 bentuk gerakan yang dirancang untuk mengurangi nyeri punggung dengan memperkuat otot-otot yang memfleksikan lumbosacral spine terutama otot abdominal dan otot gluteus maksimus dan meregangkan kelompok otot ekstensor Basmajian, 1978. Bentuk-bentuk latihannya sebagai berikut : 30 a. William Flexion Exercise nomor 1 Posisi awal : terlentang, kedua lutut menekuk dan kedua kaki rata pada permukaan matras. Gerakan : pasian diminta meratakan pinggang dengan menekan pinggang ke bawah melawan matras dengan mengkontraksikan otot perut dan otot pantat. Setiap kontraksi ditahan 5 detik kemudian lemas, ulangi 10 kali. Usahakan pada waktu lemas pinggang tetap rata. b. William Flexion Exercise nomor 2 Posisi awal : sama dengan nomor 1. Gerakan : pasien diminta mengkontraksikan otot perut dan memfleksikan kepala, sehingga dagu menyentuh dada dan bahu terangkat dari matras. Setiap kontraksi ditahan 5 detik, kemudian lemas, ulangi sebanyak 10 kali. c. William Flexion Exercise nomor 3 Posisi awal : sama dengan nomor 1 Gerakan : pasien diminta untuk memfleksikan satu lutut kearah dada sejauh mungkin, kemudian kedua tangan mencapai paha belakang dan menarik lututnya ke dada. Pada waktu bersamaan angkat kepala hingga dagu menyentuh dada dan bahu lepas dari matras, tahan 5 detik. Latihan diulangi pada tungkai yang lain, ulangi latihan sebanyak 10 kali. Kedua tungkai lurus naik harus dihindari, karena akan memperberat problem pinggangnya. d. William Flexion Exercise nomor 4 Posisi awal : sama dengan nomor 1 31 Gerakan : pasien diminta untuk melakukan latihan yang sama dengan nomor 3, tetapi kedua lutut dalam posisi menekuk, dinaikkan ke atas dan ditarik dengan kedua tangn kearah dada, naikkan kepala dan bahu dari matras, ulangi 10 kali. Pada waktu menaikkan kedua tungkai ke atas sejauh mungkin ia rapat, baru ditarik dengan kedua tangan mendekati dada. e. William Flexion Exercise nomor 5 Posisi awal : exaggregated starter’s position Gerakan : kontraksikan otot perut dan gluteus maksimus serta tekankan dada ke paha, tahan 5 hitungan dan rileks. Frekuensi 10 kali sesi, pertahankan kaki depan rata dengan lantai dan berat badan disangga oleh kaki bagian depan tungkai yang belakang. f. William Flexion Exercise nomor 6 Posisi awal : berdiri menempel dan membelakangi dinding dengan tumit 10-15 cm di depan dinding, lumbal rata dengan dinding. Gerakan : satu tungkai melangkah ke depan tanpa merubah posisi lumbal pada dinding, tahan 10 hitungan dan rileks. Frekuensi 10 kali sesi. Bila latihan terlalu berat, lamanya penahanan dapat dikurangi. Latihan William Flexion Exercise ini disamping efektif untuk nyeri punggung bawah, juga memperbaiki fleksibilitas otot-otot punggung dan sirkulasi darah yang membawa nutrisi ke discus intervertebralis Basmajian, 1978. 33

BAB III RENCANA PENATALAKSANAAN STUDI KASUS

Fisioterapi sebagai tenaga kesehatan profesional harus melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum melaksanakan suatu program terapi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui masalah yang berhubungan dengan kondisi pasien, sehingga mempermudah kita menentukan diagnosis menentukan program terapi selanjutnya.

A. Rencana Pengkajian Fisioterapi

1. Pemeriksaan subyektf a. Anamnesis

Anamnesis adalah pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab kepada pasien maupun dengan keluarga pasien. Anamnesis dapat dikelompokkan menjadi: 1. Anamnesis umum Data yang dapat diperoleh dari anamnesis umum berupa keterangan tentang nama, umur, jenis kelamin, agama, hobi, pekerjaan, dan alamat pasien. 2. Anamnesis khusus a. Keluhan utama Ditanyakan untuk mengetahui keluhan pasien. Misalnya nyeri pada punggung bawah saat membungkuk, nyeri disertai kesemutan pada tungkai, menjalar sampai pada paha bagian belakang, dan lain-lain.

Dokumen yang terkait

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain Et Causa Ischialgia Di RSUD Kab. Sukoharjo.

0 1 18

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN et Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain Et Causa Ischialgia Di RSUD Kab. Sukoharjo.

1 15 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain Myogenic Di Rsud Dr Moewardi Surakarta.

0 3 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN MYOGENIC PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LOW BACK PAIN MYOGENIC DI RSUD SUKOHARJO.

0 4 12

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST DR. SOEDJONO MAGELANG Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Low Back Pain Miogenik Di RST DR. Soedjono Magelang.

0 3 20

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Low Back Pain Miogenik Di RST DR. Soedjono Magelang.

1 4 16

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Low Back Pain Miogenik Di RST DR. Soedjono Magelang.

0 3 4

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI PADA KASUS LOW BACK Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain Akibat Spondyloarthrosis L3–L4 Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 20

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LOW BACK PAIN MIOGENIK DI RST. Dr. SOEJONO MAGELANG.

1 1 7

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI LOW BACK PAIN KARENA ISCHIALGIA Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain karena Ischialgia Di RSUD Dr Moewardi Surakarta.

0 1 16