Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga

3 ruko yang difungsikan sebagai tempat berjualan barang seni patung dan hiasan khas Sukawati. Namun karena keadaan ekonomi yang mendesak dan perlunya dana untuk membiayai sekolah anak kedua beliau, akhirnya ruko tersebut dijual. Selain sebagai buruh di pasar seni Sukawati, sumber pendapatan juga berasal dari hasil berjualan canang ke rumah-rumah kerabat beliau di daerah Sukawati. Canang yang dijual beliau kerjakan sendiri dan juga dibantu oleh kedua anak beliau. Kegiatan sehari-hari dari keluarga Ibu Ni Nyoman Mustinawati berbeda- beda. Ibu Nyoman bekerja sebagai buruh patung di pasar pagi Sukawati setiap hari dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Sebelum berangkat ke pasar, beliau terlebih dahulu menjual canang yang telah dibuat ke rumah-rumah dan toko langganan beliau. Saat toko sedang sepi, beliau menyempatkan diri untuk pulang kerumah dan merawat cucunya. Anak pertama beliau, Wayan Esa Trezanny yang bekerja sebagai ahli gizi, setiap hari bekerja di Rumah Sakit Prima Medika dari jam 8 pagi hingga jam 3 sore. Terkadang Wayan Esa mendapat kerja pada shift malam yang dimulai dari jam 8 malam. Sementara Made Dwi Tarzaning yang merupakan pelajar SMK sehari-harinya berkegiatan belajar di sekolah dan membantu ibunya membuat canang untuk dijual. Terkadang Made Dwi juga mendapat panggilan untuk ngayah menari Bali saat odalan-odalan ataupun kegiatan adat lainnya.

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Sumber pendapatan keluarga Ibu Ni Nyoman Mustinawati berasal dari mata pencaharian beliau sebagai buruh patung di pasar seni Sukawati dan berjualan canang ke rumah-rumah langganan beliau. Rata-rata penghasilan Ibu Nyoman Mustinawati sebagai buruh patung adalah 30.000 rupiah perhari, dan penghasilan dari berjualan canang 12.000 rupiah per bungkus canang berisi 50 buah canang. Selain itu pendapatan keluarga Ibu Ni Nyoman Mustinawati juga dibantu oleh anak pertama beliau yang bekerja sebagai ahli gizi di rumah sakit Prima Medika. 4

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

a. Kebutuhan Sehari-hari Pengeluaran keluarga Ibu Ni Nyoman Mustinawati paling besar untuk kebutuhan dapur untuk memasak. b. Pendidikan Untuk kebutuhan pendidikan, Ibu Ni Nyoman Mustinawati hanya fokus pada biaya pendidikan dari anak keduanya yaitu Made Dwi Tarazanny yang saat ini duduk di kelas 3 di SMK Seni Batubulan. Biaya pendidikan untuk Made Dwi Tarazanny bersumber dari penghasilan ibunya sebagai buruh patung dan berjualan canang dan dari kakaknya yang bekerja sebagai ahli gizi. Selain itu, biaya pendidikan Made Dwi Tarazanny juga dibantu dari bantuan dana beasiswa anak yatim yang didapat. Biaya yang dikeluarkan antara lain untuk membayar SPP setiap bulannya, uang pembelian buku paket dan kelengkapan belajar lainnya, serta bekal sehari-hari untuk kegiatan di sekolah. c. Kesehatan Pengeluaran untuk kebutuhan kesehatan keluarga Ibu Ni Nyoman Mustinawati tidak terlalu banyak dikarenakan anggota keluarga beliau tidak memiliki riwayat penyakit kronis. d. Sosial Keadaan Ibu Ni Nyoman Mustinawati yang sudah berkeluarga membuat tanggung jawab yang dimiliki semakin bertambah. Tanggung jawab tersebut antara lain di bidang sosial dimana keadaan dari warga yang berkeluarga untuk ikut menyumbang iuran untuk pembangunan desa ataupun kegiatan sosial lainnya. e. Kerohanian Pengeluaran keluarga Ibu Ni Nyoman Mustinawati dari segi rohani adalah adanya pembayaran iuran setiap bulannya untuk kegiatan-kegiatan yang nantinya akan dilaksanakan di Pura Dalem setempat. 5 BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH Pertemuan dimulai dari tanggal 23 Agustus 2016 diawali dengan perkenalan biasa serta dilanjutkan dengan bincang-bincang yang secara tak langsung menuju permasalahan-permasalahan yang dialami oleh KK Dampingan sebagai pemenuhan dalam penyusunan laporan KK Dampingan dari KKN-PPM 2016. Program KK Dampingan terdiri dari identifikasi masalah prioritas dan diakhiri dengan pemberian solusi berupa saran ataupun pemberian bantuan untuk menyelesaikan permasalahan KK Dampingan.

2.1 Permasalahan Keluarga