Kriteria diagnosis Resistensi Insulin .1 Definisi

translokasi, penyimpanan, dan fusi dari vesikel yang mengandung GLUT4 dengan membrane plasma Kahn dan Flier, 2000. Individu dengan resistensi insulin bila tidak mampu mempertahankan derajat hiperinsulinemia yang dibutuhkan untuk mengatasi resistensi insulin, akan berkembang menjadi diabetes mellitus tipe 2. Sedangkan apabila individu dengan resistensi insulin mampu mensekresi insulin yang cukup untuk tetap berada dalam kondisi non diabetes, individu ini tetap memiliki risiko yang meningkat untuk mengalami sekumpulan kelainan yang disebut dengan istilah Sindrom Resistensi Insulin. Istilah lain yang juga sering dipergunakan adalah Sindrom Metabolik atau Sindrom Dismetabolik. ACE, 2003

2.2.3 Kriteria diagnosis

Pendekatan untuk menegakkan diagnosis resistensi insulin dapat menggunakan beberapa pendekatan. Hingga saat ini beberapa pemeriksaan yang sering dipergunakan untuk menegakkan resistensi insulin adalah pemeriksaan kadar gula darah puasa, tes toleransi glukosa oral, tes toleransi glukosa intravena, dan pemeriksaan insulin. Standar baku untuk resistensi insulin adalah hyperinsulinemic-euglycemic clamp dan tes toleransi glukosa intravena. Kedua jenis pemeriksaan tersebut bersifat invasif dan mahal dan tidak dianjurkan untuk penelitian epidemiologis berskala besar. Metode yang lebih sederhana dan praktis adalah homeostasis model assessment of insulin resistance HOMA-IR. Lee dkk., 2006 HOMA-IR merupakan perkiraan resistensi insulin yang dinilai dari gula darah puasa dan kadar insulin, dengan kadar yang lebih tinggi menunjukkan derajat resistensi insulin yang lebih tinggi. HOMA-IR telah divalidasi sebagai metode pengukuran pengganti untuk resistensi insulin pada anak yang non-diabetik. HOMA-IR dihitung dengan membagi kadar insulin mikrounitml dan gula darah puasa mgdl dengan 405 Matthews dkk., 1985. Hingga saat ini belum terdapat standar nilai cut-off HOMA-IR untuk menentukan ada tidaknya resistensi insulin. Penelitian yang dilakukan oleh Keskin dkk. 2005 pada anak dan remaja menemukan nilai cut-off untuk diagnosis resistensi insulin sebesar 3,16 dengan sensitifitas dan spesifisitas yang cukup baik yaitu sensitivitas 76 dan spesifisitas 66. Sementara itu, beberapa penelitian lain menganjurkan nilai cut off yang berbeda-beda seperti penelitian oleh Burrows dkk. pada remaja Chili cut off 2,6; sensitivitas 59; spesifisitas 87, penelitian oleh Yin dkk. pada anak dan remaja di Cina cut off 2,6; sensitivitas 78; spesifisitas 67, dan penelitian oleh Singh dkk. pada remaja di India cut off 2,5; sensitivitas 70; spesifisitas 60. Untuk mendapatkan nilai standar baku HOMA-IR serta dengan memperhitungkan faktor jenis kelamin dan umur yang mempengaruhi nilai tersebut, masih diperlukan penelitian epidemiologis dengan sampel yang representative Keskin dkk., 2005; Yin dkk., 2013; Singh dkk., 2013; Burrows dkk., 2015.

2.3 Peran Tumor Necrosis Faktor α pada Resistensi Insulin