Latar Belakang PENDAHULUAN Analisis Kualitas Tingkat Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah Di Kabupaten Purworejo Tahun 2010.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu diarahkan untuk dapat bermanfaat terhadap kesejahteraan umat manusia. Hal ini memang terkait sangat erat dengan temuan yang dihasilkan oleh penelitian yang dilaksanakan. Penelitian tersebut tidak terlepas dari Kepekaan Lingkungan Sense of environment mengenai permasalahan lingkungan yang muncul baik dalam skala lokal, regional maupun nasional bahkan global perlu dimiliki oleh ilmuan, Sehingga penelitian yang dihasilkan dapat menelurkan buah pemikiran terhadap program pembangunan yang diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia Yunus, 2010. Geografi sendiri merupakan ilmu yang mempelajari hubungan gejala- gejala di muka bumi, baik yang menyangkut fisik maupun makhuk hidup beserta permasalahannya melalui pendekatan keruangan, ekologi, dan kewilayahan untuk kepentingan proses dan keberhasilan pembangunan. Bintarto dan surastopo, 1978 dalam Aji, 2012. Dalam bidang geografi terdapat 3 macam pendekatan penelitian utama yaitu pendekatan keruangan spatial approach, pendekatan ekologis ecological approach dan pendekatan kompleks wilayah regional complex approach. Ketiganya mempunyai ciri yang berbeda dalam mengungkapkan analisisnya untuk membahas keterikatan antar elemen manusia dengan lingkungannya atau antar elemen-elemen lingkungan sendiri Yunus, 2010. Manusia dalam geografi merupakan salah satu elemen penting, dimana manusia merupakan obyek yang sangat berpengaruh terhadap komponen- komponen yang lain. Manusia sendiri mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang mendasar, salah satunya adalah kebutuhan mendapatkan penghidupan layak yang dapat dicapai melalui pendidikan. Data mengenai pendidikan tersebut terdapat dalam data kependudukan. Data kependudukan merupakan hal yang penting dalam pembangunan dikarenakan semakin lengkap dan akurat data kependudukan yang tersedia maka pembangunan yang dibuat semakin tepat rencana dan mudah terealisasi. 1 Kemajuan suatu wilayah dapat dilihat dari kemajuan maupun kualitas tingkat pendidikan dan teknologinya. Semakin tinggi kualitas tingkat pendidikan di suatu wilayah, dapat dipastikan pula kesejahteraan daerah tersebut. Pendidikan menjadi salah satu tolok ukur kemajuan suatu wilayah dikarenakan dengan adanya pendidikan, penduduk yang mengenyam pendidikan akan lebih berkontribusi pada pembangunan karena daya pikir, wawasan dan pengetahuan yang luas. Kualitas tingkat pendidikan juga dirasa sangat penting karena kualitas tingkat pendidikan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan pembangunan yang akan dilakukan. Melihat kenyataan yang ada bahwa kualitas pendidikan di Indonesia sejak proklamasi menurun terus dan mencapai puncaknya dewasa ini, meskipun pada tahun 2006 kualitas pendidikan Indonesia pernah menduduki peringkat ke 6 di dunia Winarno Surakhmad, 2006 dalam Tilaar, 2006, Namun kenyataan dilapangan masih banyak warga negara yang belum sepenuhnya menikmati hak dalam mengenyam pendidikan dan mendapat penghidupan yang layak. Berbanding terbalik dengan semakin meningkatnya anggaran pendidikan yang dialokasikan sebesar 20 oleh pemerintah pusat dan daerah, khususnya Kabupaten Purworejo yang tertuang dalam RAPBN dan RAPBD. Kabupaten Purworejo merupakan Kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang terdiri dari 16 Kecamatan dimana tiap-tiap wilayahnya mempunyai karakteristik tersendiri serta mempunyai jumlah maupun kualitas yang berbeda- beda dalam hal pendidikan. Kualitas pendidikan salah satunya dapat dilihat dari data Angka Partisipasi Pendidikan Kasar maupun Murni APK dan APM, dari situ dapat dilihat seberapa tinggi partisipasi penduduk dalam mengenyam maupun mendapatkan pendidikan. Berikut data mengenai APK dan APM Kabupaten Purworejo : Tabel 1.1 APK dan APM Pendidikan Dasar SD, SMP dan Pendidikan Menengah SMA Kabupaten Purworejo Tahun 2010 No Kecamatan APK SD Kelas APK SD APM SD Kelas APM SD APK SMP Kelas APK SMP APM SMP Kelas APM SMP APK SMA Kelas APK SMA APM SMA Kelas APM SMA 1 Grabag 101,7 Tinggi 85,89 Tinggi 87,57 Tinggi 48,84 Sedang 121,8 Tinggi 90,35 Tinggi 2 Ngombol 94,06 Tinggi 77,77 Tinggi 69,68 Tinggi 46,45 Sedang 32,6 Rendah 27,45 Rendah 3 Purwodadi 96,12 Tinggi 80,71 Tinggi 72,34 Tinggi 38,57 Sedang 53,51 Sedang 41,74 Sedang 4 Bagelen 98,23 Tinggi 82,12 Tinggi 110,45 Tinggi 74,49 Tinggi 4,21 Rendah 2,88 Rendah 5 Kaligesing 97,41 Tinggi 82,82 Tinggi 60,09 Sedang 36,73 Rendah 40,16 Sedang 35,71 Sedang 6 Purworejo 113,3 Tinggi 98,1 Tinggi 117,54 Tinggi 80,19 Tinggi 108,3 Tinggi 75,41 Tinggi 7 Banyuurip 94,93 Tinggi 81,39 Tinggi 120,76 Tinggi 75,73 Tinggi 30,89 Rendah 21,06 Rendah 8 Bayan 109 Tinggi 94,3 Tinggi 56,41 Sedang 45,14 Sedang 47,94 Sedang 32,65 Rendah 9 Kutoarjo 113,3 Tinggi 95,74 Tinggi 131,48 Tinggi 76,35 Tinggi 38,95 Sedang 28,11 Rendah 10 Butuh 105,7 Tinggi 89,05 Tinggi 74,24 Tinggi 56,32 Sedang 16,06 Rendah 10,76 Rendah 11 Pituruh 99,47 Tinggi 84,9 Tinggi 70,24 Tinggi 56,63 Sedang 75,83 Tinggi 54,79 Sedang 12 Kemiri 108,7 Tinggi 92,76 Tinggi 87 Tinggi 57 Sedang 36,28 Sedang 27,99 Rendah 13 Bruno 119,1 Tinggi 102,7 Tinggi 75,41 Tinggi 55,7 Sedang 20,28 Rendah 13,96 Rendah 14 Gebang 111,7 Tinggi 94,65 Tinggi 99,26 Tinggi 75,14 Tinggi 85,14 Tinggi 69,4 Tinggi 15 Loano 139,9 Tinggi 118,9 Tinggi 114,67 Tinggi 80,37 Tinggi 76,88 Tinggi 57,43 Sedang 16 Bener 96,79 Tinggi 84,56 Tinggi 80,54 Tinggi 57,24 Sedang 4,57 Rendah 2,39 Rendah Sumber : Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo Tahun 2010 Data tersebut menunjukkan bahwa partisipasi Pendidikan sekolah dasar di sebagian besar Kecamatan di Kabupaten Purworejo dapat dikategorikan tinggi, partisipasi Pendidikan sekolah menengah pertama di sebagian besar Kecamatan di Kabupaten Purworejo dapat dikategorikan sedang, sedangkan partisipasi Pendidikan sekolah menengah atas di sebagian besar Kecamatan di Kabupaten Purworejo dapat dikategorikan rendah. Penduduk yang berperan serta maupun berpartisipasi dalam kegiatan belajar atau mengenyam pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah di Kabupaten Purworejo tidak merata di setiap wilayahnya. Karakteristik yang berbeda dan belum meratanya pembangunan jaringan infrastruktur serta sarana prasarana penunjang pendidikan yang menyebabkan tingkat pendidikan belum merata serta kualitas tingkat pendidikan yang berbeda di setiap wilayahnya, merupakan salah satu tantangan yang dihadapi pemerintah pusat pada umumnya dan pemerintah daerah pada khususnya Kabupaten Purworejo. Hal tersebut dapat menyebabkan permasalahan seperti kesenjangan pembangunan antar wilayah khususnya di bidang pendidikan karena seperti yang diketahui bahwa pendidikan merupakan hak semua penduduk, namun belum sepenuhnya dapat dinikmati semua penduduk. Dengan melihat perbedaan salah satu indikator kualitas tingkat pendidikan yaitu APK dan APM pendidikan tiap-tiap wilayah diatas maka peneliti tertarik mengambil judul “ANALISIS KUALITAS TINGKAT PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2010” untuk lebih mengkaji kualitas pendidikan berdasarkan data yang ada, selanjutnya dapat dianalisis dan dikaitkan dengan faktor-faktor dan keadaan geografis wilayah dalam bentuk peta. Sistem ini sering disebut dengan Sistem Informasi Geografis SIG. Analisis kualitas tingkat pendidikan sangat diperlukan karena informasi mengenai kualitas tingkat pendidikan dapat dituangkan, dan mudah untuk diamati dan dianalisis. Manfaat yang diperoleh dari perkembangan sistem tersebut tidak hanya mempermudah masyarakat dalam melihat data dan menampilkan data dalam bentuk yang lebih menarik, namun dapat pula digunakan sebagai referensi pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk perencanaan pembangunan wilayah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

ANALISIS KUALITAS TINGKAT PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH DI KABUPATEN PURWOREJO Analisis Kualitas Tingkat Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah Di Kabupaten Purworejo Tahun 2010.

0 2 15

ANALISIS KUALITAS TINGKAT PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DI KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2010 Analisis Kualitas Tingkat Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah Di Kabupaten Purworejo Tahun 2010.

0 1 13

ANALISIS KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN Analisis Kualitas Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun 2012.

0 2 15

ANALISIS KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN Analisis Kualitas Pendidikan Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Gemolong Kabupaten Sragen Tahun 2012.

0 1 17

EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN TINGKAT SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN GRABAG Evaluasi Ketersediaan Fasilitas Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Tahun 2014.

0 0 9

EVALUASI KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN TINGKAT SEKOLAH DASAR NEGERI Evaluasi Ketersediaan Fasilitas Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Tahun 2014.

0 2 16

PENDAHULUAN Evaluasi Ketersediaan Fasilitas Pendidikan Tingkat Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo Tahun 2014.

0 4 30

PENDAHULUAN Analisis Perkembangan Pendidikan Dasar Muhammadiyah Kota Surakarta Tahun 2005 - 2010.

0 0 22

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN TAHUN 2004

0 0 48

JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN TAHUN 2004

0 1 40