Islamuddin, 2014 NILAI
–NILAI KEARIFAN LOKAL SEBAGAI CIVIC CULTURE PADA BUDAYA SUKU TALANG MAMAK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
“pengumpulan datareduksi data, display data dan penarikan kesimpulanverifikasi data.
” Untuk memahami penelitian ini maka penjelasan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan kegiatan merangkum catatan –catatan lapangan
dengan memilah hal-hal yang pokok yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, rangkuman catatan-catatan lapangan itu kemudian disusun secara
sistematis agar memberikan gambaran yang lebih tajam serta mempermudah pelacakan kembali apabila sewaktu-waktu data diperlukan kembali.
2. Display data
Display data berguna untuk melihat gambaran keseluruhan hasil penelitian, baik yang berbentuk matrik atau pengkodean, dari hasil reduksi data
dan display data itulah selanjutnya peneliti dapat menarik kesimpulan data memverifikasikan sehingga menjadi kebermaknaan data.
3. Kesimpulan dan Verifikasi
Untuk menetapkan kesimpulan yang lebih beralasan dan tidak lagi berbentuk kesimpulan yang coba-coba, maka verifikasi dilakukan sepanjang
penelitian berlangsung sejalan dengan memberchek, trianggulasi dan audit trail, sehingga menjamin signifikansi hasil penelitian. Dengan demikian secara umum
proses pengolahan data yang dimulai dari pencatatan data lapangan, kemudian di tulis kembali dalam bentuk unifikasi dan kategorisasi data, setelah data
dirangkum, direduksi dan disesuaikan dengan fokus masalah penelitian langsung dibahas agar tidak ada data yang tertinggal untuk dibahas.
Islamuddin, 2014 NILAI
–NILAI KEARIFAN LOKAL SEBAGAI CIVIC CULTURE PADA BUDAYA SUKU TALANG MAMAK
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab V membahas tentang simpulan dan saran. Mengacu pada hasil temuan dan pembahasan penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat
dirumuskan beberapa simpulan dan rekomendasi sesuai dengan hasil penelitian.
A. Simpulan
1. Simpulan Umum
Berdasarkan sejumlah temuan penelitian yang diuraikan pada bahasan sebelumnya maka secara umum dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai kearifan
lokal sebagai civic culture pada budaya suku Talang Mamak yaitu kebudayaan suku Talang Mamak terdapat sebuah nilai-nilai kearifan lokal dan merupakan
bagian dari civic culture. Kebudayaan suku Talang Mamak sesuai dengan siklus kehidupan manusia meliputi kelahiran, perkawinan, mata pencaharian,
pengobatan, dan kematian. Dalam proses kebudayaan ini terdapat nilai-nilai kearifan lokal masyarakat suku Talang Mamak mengenai adat, penggunaan lahan,
hukum waris, kedudukan anak laki-laki dan perempuan, upacara perkawinan, penggunaan tumbuhan, dan pedoman berprilaku sehari-hari.
Kebudayaan dan nilai-nilai kearifan lokal terdapat sebuah nilai-nilai civic culture yaitu sikap saling percaya, sikap kemampuan bekerja sama, kepercayaan
religius, tanggung jawab, solidaritas, musyawarah, kebersamaan, gotong royong, cinta tanah air, nilai kesetaraan, kepedulian, nilai kemandirian dan nilai
pengetahuan. Pengembangan civic culture dalam peroses pendidikan yaitu belajar spontan dalam ruang lingkup informal dan non formal. Masyarakat suku Talang
Mamak memiliki pengembangan kebudayaan yang mana dulunya masyarakat suku Talang Mamak sangat tertutup terhadap kebudayaan luar tetapi sekarang
sudah sedikit mulai terbuka dengan kebudayaan luar.