Teknik Pengumpulan Data TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN.

26 Candri MP Ramadhani, 2014 TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu nanggok. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan di antaranya berupa pedoman wawancara baik secara terstruktur maupun tidak terstruktur adalah dengan melakukan wawancara terhadap responden melalui pedoman wawancara. Adapun alat yang digunakan untuk mencari sumber dan mendokumentasikan hasil penelitian berupa: a. Digital Camera Digital camera kamera digital digunakan untuk mendokumentasikan setiap hal yang berhubungan dengan penelitian, mendokumentasikan setiap gerakan penari, busana, rias serta mendokumentasikan kegiatan penelitian di lapangan. b. Handphone Handphone digunakan untuk mencari sumber melalui komunikasi dengan orang-orang yang bersangkutan walaupun melalui jarak jauh. Handphone juga dapat digunakan untuk merekam suara ketika wawancara bersama narasumber.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan beberapa teknik sebagai berikut. 1. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik yaitu tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam lain. Hadi dalam Sugiyono, 2011:203, mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi participant observation observasi berperan serta dan non participant, 27 Candri MP Ramadhani, 2014 TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu selanjutnya dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Observasi dilakukan secara menyeluruh terhadap struktur koreografi, busana, rias, serta alat musik pengiring tari nanggok dengan cara mendatangi Sanggar Sebimbing Sekundang Kabupaten Ogan Komering Ulu pada tanggal 26 desember 2013, untuk meminta izin kepada pencipta tari nanggok yaitu ibu Erma Yanti dan bermaksud mendapatkan informasi mengenai tari nanggok. Selain meminta izin kepada pencipta tari nanggok peneliti juga melihat dan mengamati proses latihan di Sanggar Sebimbing Sekundang. Selanjutnya pada tanggal 28 desember 2013 kembali mendatangi Sanggar Sebimbing Sekundang untuk menemui guru seni budaya SMA yang merupakan salah satu anggota bidang seni tari di Sanggar Sebimbing Sekundang, untuk mendapatkan informasi mengenai nilai pendidikan yang terkandung dalam tari Nanggok, yang dijadikan hasil penelitian. Selanjutnya meminta izin untuk mendapatkan informasi mengenai musik tari nanggok kepada penata musik tari nanggok dan mendapatkan informasi selengkap mungkin mengenai tari nanggok sesuai dengan apa yang ada di lapangan. 2. Wawancara Wawancara merupakan proses pencarian data tentang diri subyek, wawancara dapat dilaksanakan secara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur. Peneliti melakukan tanya jawab dengan narasumber yang komponen dalam bidang yang diteliti. Tanya jawab berupa pedoman wawancara berbentuk pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan teratur sesuai dengan masalah yang akan diteliti agar mendapatkan data dan keterangan yang akurat. Wawancara merupakan sebagai teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab. Wawancara dilakukan kepada beberapa narasumber yang dianggap 28 Candri MP Ramadhani, 2014 TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mampu memberikan data yang dibutuhkan. Dalam penulisan laporan penelitian ini, wawancara dilakukan pada pencipta tari, penari, pemusik, guru seni budaya SMA dan lembaga yang menaungi seni budaya. Adapun narasumber yang diwawancarai adalah sebagai berikut: a. Erma Yanti Selaku pengurus organisasi Sanggar Sebimbing Sekundang, sekaligus pencipta tari nanggok. Erma Yanti dijadikan sebagai narasumber inti oleh peneliti karena beliau merupakan pencipta tari nanggok yang mengetahui tari naggok dari awal hingga sekarang. Berdasarkan hasil wawancara dengan Erma Yanti pada tanggal 23 februari 2014 diperoleh data mengenai keseluruhan struktur koreografi, busana dan rias. Kemudian tanggal 25 februari 2014 iringan musik tari nanggok. b. Oktamisari Selaku guru seni budaya SMA di Kabupaten Ogan Komering Ulu, sekaligus anggota bidang seni tari di Sanggar Sebimbing Sekundang. Ibu Oktamisari dijadikan narasumber pendukung untuk mengungkap nilai pendidikan yang terkandung dalam tari nanggok yang akan menjadi hasil penelitian. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Oktamisari pada tanggal 25 februari 2014 diperoleh data untuk memperoleh data tentang pendidikan seni dan semua yang berhubungan tari nanggok. c. Muthia Selaku penari tari nanggok sekaligus anggota bidang seni tari di Sanggar Sebimbing Sekundang dan dijadikan narasumber pendukung oleh peneliti. Berdasarkan wawancara bersama Muthia pada tanggal 2 januari 2014, peneliti memperoleh data mengenai struktur tari nanggok. d. Aan 29 Candri MP Ramadhani, 2014 TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Selaku penata musik tari nanggok sekaligus ketua bidag seni musik di sanggar sebimbing sekundang dan dijadikan narasumber pendukung untuk mengungkap musik dan alat musik pengiring tari nanggok. Berdasarkan wawancara pada tanggal 3 januari 2014 bersama Aan, peneliti memperoleh data mengenai iringan dan alat musik pengiring yang digunakan pada penyajian tari nanggok. e. Masyarakat Berdasarkan wawancara pada tanggal 25 februari 2014, peneliti memperoleh data mengenai respon masyarakat terhadap tari nanggok dan harapan masyarakat terhadap tari nanggok. Masyarakat juga dijadikan narasumber pendukung oleh peneliti. 3. Studi Pustaka Dalam penelitian ini tinjauan atau telaah pustaka perlu dilakuakan dalam rangka mendapat teori-teori, konsep-konsep tertentu yang akan dijadikan dasar kebijakan dalam mengkaji permasalahan yang diteliti. Pada penelitian ini, peneliti melakukan pencarian sumber-sumber tertulis berupa buku-buku, skripsi, karya ilmiah yang berkaitan dan mendekati pembahas dengan topik penelitian yang sedang berlangsung. Penggunaan sumber-sumber tersebut sebagai landasan dalam mengembangkan dan menganalisis hasil penelitian. Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti memperoleh data dalam penelitian ini dari beberapa sumber dan perpustakaan, baik dari perpustakaan dimana peneliti menjalani studi saat ini yaitu perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia peneliti menemukan buku yang berjudul Pengantar Ilmu Antropologi dan Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Di perpustakaan STSI Bandung peneliti menemukan buku yang berjudul Tari di Tatar Sunda, Catatan Seni, Antropologi Tari, Menggali Kompleksitas Gerak dan Marajut Ekspresivitas Koreografi, dan Seni Pertunjukan Indonesia Suatu 30 Candri MP Ramadhani, 2014 TARI KREASI NANGGOK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SUMATERA SELATAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pendekata Sejarah. Kemudian terakhir peneliti menemukan buku yang berjudul Pengantar Kebudayaan Sumatera Selatan, Bahan Ajar Mata Kuliah Pengantar Kesenian dan Pengantar Kebudayaan Sumatera Selatan Bahan Ajar di perpustakaan Universitas PGRI Palembang. 4. Studi Dokumentasi Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, hasil karya, maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis diurai, dibandingkan dan dipadukan membentuk satu hasil kajian yang sistematis, terpadu, dan utuh. Dokumentasi ini dilakukan dengan mengamati pertunjukan tari nanggok terdahulu melalui video yang di arsipkan oleh Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Ogan Komering Ulu, dan foto-foto mengenai tari nanggok yang di dokumentasikan sendiri oleh peneliti ataupun penari. Hal ini dilaksanakan untuk mendapatkan data awal dan menambah wawasan tentang penyajian tari nanggok.

F. Pengolahan dan Analisis Data