Analisis Data Lokasi dan Subjek Penelitian

117 Maman Aburahman Saepulrahman, 2014 Model Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa tunagrahita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu statistik, misalnya pengujian kecakapannya. Dalam hal ini Nana Saodih Sukmadinata 2009 : 204 mengemukakan : Dalam bidang sosial sangat sulit untuk menemukan kelompok-kelompok yang sudah terbentuk yang betul-betul homogin memiliki karakteristik yang sama. Dengan demikian umumnya kelompok-kelompok dalam eksperimen adalah kelompok bentukan baru. Oleh karena itu, kelompok subjek penelitian dalam eksperimen ini disamakan terlebih dahulu karakteristiknya. Setelah penetapan aspek yang dinilai, selanjutnya menentukan sistem penilaian. Iskandarwasid dan Dadang Sunendar, 2008 : 257 mengemukakan : Klasifikasi penilaian pemahaman seseorang atas keterampilan berbicaranya dapat dibedakan atas dapat memahami masalah tanpa kesulitam, dapat memahami percakapan dengan kecepatan yang normal dan dapat bereaksi secara cepat, dapat memahami sebagian besar percakapan tetapi lambat bereaksi, sulit mengikuti percakapan orang lain. Penilaian dilakukan dengan sederhana, yaitu dengan mengamati apakah siswa dapat melakukan hal-hal yang berhubungan dengan aspek-aspek bahasa reseptif atau menyimak maupun bahasa ekpresif atau berbicara.

F. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis data dalam penelitian kualitatif dimulai pada saat pengumpulan data atau studi pendahuluan berlangsung sampai selesai penggumpulan data. Miles dan Huberman Sugiyono, 2008 : 246 mengemukakan, bahwa : Aktivitas dalam analisis kualitatif dilakukan secara interakstif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification. 118 Maman Aburahman Saepulrahman, 2014 Model Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa tunagrahita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Oleh karena itu, data kualitatif yang diperoleh melalui pengamatan akan dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Mereduksi Data. Data yang diperoleh melalui observasi diseleksi atau dipilih hal-hal yang dianggap penting pokok dan difokuskan pada permasalahan atau pertanyaan penelitian yang diajukan, kemudian disusun secara sistematis. 2. Menyajikan Data. Setelah data direduksi kemudian disajikan dalam suatu rakitan organisasi informasi atau melalui bentuk tabel sehingga mudah dipahami. 3. Mengambil Simpulan dan Memferifikasi. Dalam langkah ini peneliti menyimpulkan hasil penelitian sebagai upaya untuk mencoba memahami makna yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini. Data yang diperoleh melalui penelitian dengan menggunakan metode eksperimen diolah dengan menggunakan statistik deskriptif karena datanya adalah data kuantitatif. Setelah data terkumpul, selanjutnya dianalisis dengan perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Untuk menganalisis data tersebut akan menggunakan teknik analisis uji t dengan program SPSS 17.

G. Lokasi dan Subjek Penelitian

Kondisi sampel yang ada di SLB relatif sedikit. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tidak menggunakan istilah sampel, tetapi subjek penelitian. P enentuan subjek penelitian tersebut dilakukan secara “purposif”. Dengan pertimbangan bahwa subjek penelitian yang digunakan relatif sedikit dan tersebar di beberapa SLB yang ada di kotamadya Bandung dan kabupaten Cianjur. Penarikan subjek penelitian memiliki ciri-ciri dan prasyarat yang sama. Hal tersebut berlaku untuk semua subjek uji coba dan uji produk atau pengujian model akhir. Yang menjadi subjek dalam penelitian model pembelajaran bahasa 119 Maman Aburahman Saepulrahman, 2014 Model Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa tunagrahita Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Indonesia untuk meningkatkan kemampuan berbicara ini adalah siswa tunagrahita sedang dan guru kelas D3, D4, D5, dan D6 SDLB Sekolah Luar Biasa Bagian C di kotamadya Bandung dan kabupaten Cianjur. Subjek penelitian tersebut terdiri atas subjek untuk uji coba terbatas. uji coba lebih luas, dan untuk uji coba produk atau validasi model. Yang dijadikan subjek dalam studi pendahuluan adalah siswa dan guru yang ada di SLB Bagian C Asih Manunggal kotamadya Bandung, SLB Bagian AB Bina Asih Cianjur kelas jauh Cibeber, dan SLB Bagian C Bina Asih Cianjur. Uji coba terbatas dilakukan di SLB Bagian C Bina Asih Cianjur dengan jumlah siswa empat orang, yang terdiri atas satu orang laki-laki dan tiga orang perempuan. Uji coba lebih luas dilakukan di kabupaten Cianjur dan kotamadya Bandung, yaitu : 1. SLB Bagian C Bina Bangsa Karang Tengah Cianjur dengan jumlah siswa lima orang yang terdiri atas tiga orang laki-laki dan dua orang perempuan. 2. SLB Bagian C Asih Manunggal dengan jumlah siswa empat orang, terdiri atas empat orang laki-laki dan satu perempuan. Uji coba produk dilakukan di sekolah-sekolah sebagai berikut : 1. SLB Bagian C Sabilulngan Bandung dengan jumlah siswa enam orang terdiri atas tiga orang laki-laki dan empat orang perempuan. 2. SLB Bagian C Sumber Sari Bandung dengan jumlah siswa enam orang yang terdiri atas tiga orang laki-laki dan tiga orang perempuan 3. SLB Bagian C Permata Ciranjang Cianjur dengan jumlah siswa lima orang yang terdiri atas dua orang laki-laki dan tiga orang perempuan.

H. Asumsi

Dokumen yang terkait

Model Ikol: Inovasi Model Pembelajaran untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa

0 3 7

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL ) Meningkatkan Keterampilan Berbicara Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas

0 3 11

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI DONGENG DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KARANGDUREN KECAM

0 0 15

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN MENULIS SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 4 43

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA.

0 2 43

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA.

1 11 29

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA SMA :Studi Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Provinsi Riau.

0 0 73

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA TUNAGRAHITA RINGAN JENJANG SDLB : Penelitian Subjek Tunggal pada Siswa SDLB-C di Kota Bandung).

0 1 71

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TUNAGRAHITA - repository UPI D PK 0907542 Title

0 0 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TSTS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA

1 3 11