4
C. Batasan Masalah
Permasalahan yang berkaitan dengan judul sangat luas sehingga tidak mungkin permasalahan yang ada dapat terjangkau dan terselesaikan semua. Perlu adanya
pembatasan dan pemfokusan masalah sehingga masalah yang diteliti lebih jelas dan kesalahpahaman dapat dihindari. Dalam penelitian tindakan kelas ini variabel
penelitian sebanyak dua jenis. 1.
Variabel penerapan metode bermain peran sebagai variabel terikat. Adapun yang menjadi bagian dari variabel tersebut adalah sebagai berikut:
a. Siswa SD Negeri 2 Banyusri.
b. Kelas III semester I Tahun Pelajaran 20122013.
c. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan pokok bahasan
lingkungan. 2.
Variabel motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai variabel bebas.
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
a. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. b.
Untuk meningkatkan kreatifitas siswa. c.
Untuk meningkatkan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat. d.
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. 2.
Tujuan Khusus Untuk meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan melalui
metode Bermain Peran pada siswa kelas III SD Negeri 2 Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 20122013.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Mendapatkan teori baru tentang peningkatan motivasi siswa dalam pembelajar
an Pendidikan Kewarganegaraan di kelas III melalui Bermain Peran. b.
Sebagai dasar untuk kegiatan penelitian selanjutnya yang sejenis. 2.
Manfaat Praktis
5
a. Manfaat Siswa
1 Menarik Perhatian siswa dalam menerima materi Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan. 2
Untuk mengembangkan kreatifitas siswa. 3
Untuk mempermudah menerima materi. 4
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. b.
Manfaat bagi Guru: 1
Untuk pengembangan materi pelajaran. 2
Untuk mengembangkan ketrampilan guru dalam mengajar 3
Mendapatkan strategi pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar Siswa.
c. Manfaat Bagi Sekolah :
1 Untuk mengembangkan profesionalisme guru.
2 Meningkatkan mutu Sekolah.
LANDASAN TEORI Kajian Teori
1. Kajian Motivasi Belajar
a.
Pengertian motivasi belajar
. Motivasi Belajar, motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “ daya penggerak yang telah menjadi aktif”
Sardiman, 2001: 71. Pendapat lain juga mengatakan bahwa motivasi adalah “
keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan” Prawiro, 2012: 319. Menurut Dalyono 2005: 55, memaparkan
bahwa “motivasi adalah daya penggerakpendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar”.
Dalam bukunya Purwanto 2007 : 61 mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan
tingkah laku terhadap suatu tujuan
goal
atau perangsang
incentive
. Tujuan adalah yang membatasi menentukan tingkah laku organisme itu. Dengan demikian motivasi
dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan untuk terjadinya percepatan dalam mencapai tujuan pendidikan dan pembelajaran secara khusus.
6
b.
Pengertian belajar
. Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai
hasil dari terbentuknya respon utama, dengan sarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya
perubahan sementara oleh suatu hal Nasution dkk, 1992: 3. Menurut Slameto 2003: 2 belajar
adalah ”merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Belajar merupakan usaha yang dilakukan secara sadar untuk
mendapat dari bahan yang dipelajari dan adanya perubahan dalam diri seseorang baik itu
pengetahuan, keterampilan,
maupun sikap
dan tingkah
lakunya.
Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang
individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. 2.
Kajian Bermain Peran a.
Pengertian bermain peran
. Metode bermain peran adalah berperan atau memainkan peranan dalam dramatisasi masalah sosial atau psikologis. Bermain
peran adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang di gunakan untuk menjelaskan perasaan, sikap, tingkah laku dan nilai, dengan tujuan untuk menghayati
perasaan, sudut pandangan dan cara berfikir orang lain Nur, 2000: 34. Melalui bermain peran, para siswa mencoba mengeksploitasi masalah-masalah
hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya. Hasilnya didiskusikan dalam kelas. Nur 2000: 35 menyatakan bahwa proses belajar dengan menggunakan
metode bermain peran diharapkan siswa mampu menghayati tokoh yang dikehendaki, keberhasilan siswa dalam menghayati peran itu akan menetukan apakah
proses pemahaman, penghargaan dan identifikasi diri terhadap nilai berkembang: b.
Tujuan Penggunaan Bermain Peran.
Tujuan dari penggunaan metode bermain peran adalah sebagai berikut :
1 Untuk motivasi siswa,
2 Untuk menarik minat dan perhatian siswa,
3 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi situasi dimana
mereka mengalami emosi, perbedaan pendapat dan permasalahan dalam
7
lingkungan kehidupan sosial anak, 4
Menarik siswa untuk bertanya, 5
Mengembangkan kemampuan komusikasi siswa, 6
Melatih siswa untuk berperan aktif dalam kehidupan nyata
Kajian Penelitian yang Relevan
Motivasi siswa dalam proses pembelajaran di pengaruhi oleh beberapa faktor, salah satu di antaranya adalah penerapan strategi melalui bermain peran. Bermain
peran adalah merupakan metode mengajar yang dilakukan dengan jalan pemeranan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan spontan tanpa diadakan latihan.
Dengan adanya pembelajaran bermain peran siswa tidak akan jenuh dalam proses pembelajaran dan suasana belajar juga menyenangkan, sehingga mampu membang-
kitkan semangat dalam belajar. Hasil penelitian Sulistiyani 2009: 17 membuktikan motivasi belajar pada
siklus I siswa yang mengerjakan PR lengkap sebanyak 5 siswa atau 23, mengerjakan PR tidak lengkap 11 siswa atau 50 dan tidak mengerjakan PR sebesar
6 anak atau 27. Pada siklus II siswa yang mengerjakan PR lengkap sebanyak 13 siswa atau 23, mengerjakan PR tidak lengkap 6 siswa atau 27 dan tidak
mengerjakan PR sebesar 3 anak atau 14. Siklus III sebanyak 22 siswa atau 100 telah mengerjakan PR. Siklus I terdapat 17 siswa atau 77 tidak tuntas dan hanya 5
siswa atau 23 yang berhasil tuntas. Pada siklus II terdapat 5 siswa atau 23 tidak tuntas dan 17 siswa atau 77 tuntas. Pada siklus III siswa yang tuntas sebanyak 20
siswa atau 91 sedangkan 2 siswa atau 9 tidak tuntas. Jadi terbukti melalui metode pemberian tugas secara tepat dapat meningkatkan motivasi belajar IPA pada siswa
Kelas V SD Negeri 01 Nglebak Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Semester 1 Tahun Pelajaran 20092010.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa motivasi siswa sangat dipengaruhi oleh strategi pembelajaran. Dalam penelitian ini strategi yang
akan di terapkan adalah bermain peran. Oleh karena itu sangat beralasan diadakan kajikan mengenai penerapan strategi Bermain Peran sebagai upaya meningkatkan
motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan pada siswa kelas III SD Negeri 2 Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012 2013.
8
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritik dan sering diformulasikan dalam bentuk anggaran dasar. Menurut Arikunto 2006: 68 yang
dimaksud anggapan dasar adalah “sesuatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang harus dirumuskan secara jelas”. Berdasarkan kajian teoritis
sebagaimana telah dipaparkan di atas, maka dalam penelitian ini dipandang perlu mengajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:
1. Melalui metode bermain peran akan memotivasi siswa pada waktu mengikuti
materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 2.
Penggunaan metode bermain peran akan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif.
3. Adanya keterkaitan antara penggunaan model pembelajaran bermain peran
dengan peningkatkan motivasi siswa tentang materi Lingkungan.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Diduga melalui metode bermain peran dapat meningkatkan motivasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan
pada Siswa Kelas III SD Negeri 2 Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 20122013”.
METODE PENELITIAN A.
Setting
Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SD Negeri 2 Banyusri Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012 2013.Tahap-tahap
pelaksanaan kegiatan sejak persiapan sampai dengan penulisan laporan secara keseluruhan dilakukan salama kurang lebih empat bulan, yaitu bulan Mei sampai
dengan bulan Agustus 2012.
B. Subjek Penelitian