Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN Pengaruh Prestasi Belajar Kewirausahaan dan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri minat berwirausaha pada siswa kelas XI Program keahlian Akuntansi SMK Muhammadiyah 3 Gemolong Tahun Ajaran 2011/2012.

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, dan cara bertingkah laku sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan bukan hanya untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi selanjutnya, tetapi diharapkan juga mampu merubah dan mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. Peningkatan mutu pendidikan bagi bangsa Indonesia merupakan masalah yang selalu mendapat perhatian mutlak bagi pelaksanaan pembangunan masyarakat suatu negara. Pembangunan bangsa Indonesia yang berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan bidang pendidikan menempati posisi yang sangat penting. Oleh karena itu, bidang pendidikan masih harus mendapat prioritas, perhatian, dan pengarahan yang serius, baik pemerintah, masyarakat pada umumnya dan pengelolaan pada khususnya. Dalam Undang-undang No. 20, tahun 2003 tentang sistem atau tujuan nasional, pasal 3 RI, 2003:12-13, berbunyi: Pendidikan nasional berfungsi mengembangakan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk perkembangan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Peranan pendidikan dalam era pembangunan adalah membangun pribadi-pribadi yang yang dibutuhkan oleh negara yang sedang membangun, yang pada gilirannya pribadi tersebut bisa mengubah masyarakat. Pribadi- pribadi yang dibuat oleh pembangunan adalah pribadi-pribadi yang berjiwa kritis, jujur, bertanggungjawab, memiliki motivasi yang kuat untuk berprestasi, memiliki ketrampilan, professional, serta berwawasan luas dan mendalam. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang memberikan sumbangan yang sangat besar terhadap pembangunan sarana kehidupan. Sehingga kehidupan manusia dari waktu ke waktu semakin membaik. Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan perguruan tinggi. Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan atau memperluas pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuannya lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, dan pendidikan agama. Salah satu bentuk pendidikan menengah adalah sekolah menengah kejuruan SMK. Menurut Undang-Undang Sistem Nasional Tahun 2003 Pasal 15 menyebutkan bahwa “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”. Sebagai salah satu sekolah yang menghasilkan lulusan siap kerja dituntut untuk memiliki ketrampilan untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sesuai dengan tujuan sekolah menengah kejuruan SMK yaitu menciptakan tenaga kerja tingkat menengah, siswa diharapkan mampu mengisi kebutuhan tenaga kerja pada instansi pemerintah maupun swasta. Siswa SMK setelah lulus akan mencari pekerjaan sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Walaupun demikian tidak semua lulusan SMK mendapatkan pekerjaan, sehingga dapat menimbulkan pengangguran. Pengangguran adalah salah satu permasalahan yang cukup besar yang kini dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini. Upaya untuk mengurangi pengangguran tersebut minimal harus ada perubahan pola pikir masyarakat khususnya pada lulusan SMK dari mencari kerja menjadi menciptakan lapangan kerja. Pembangunan akan semakin berhasil jika ditunjang oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangatlah terbatas. Menurut Soedjono dalam Suryana, 2003:39 mengungkapkan bahwa, “Proses kewirausahaan atau tindakan kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor pemicu, salah satunya adalah kemampuan efektif yang mencakup sikap, nilai- nilai aspirasi, perasaan, dan emosi”. Atas dasar itulah, maka dapat diartikan bahwa seseorang yang berwirausaha perlu menumbuhkan minat didalam dirinya sehingga tindakan untuk berwirausaha dapat terbentuk. Menurut Walgito 2004:234 mengemukakan, “Minat interest , yaitu motif yang timbul karena organisme tertarik pada objek sebagai hasil eksplorasi, sehingga organisme mempunyai minat terhadap obje k yang bersangkutan”. Untuk mengurangi pengangguran tersebut juga harus didorong dengan menghasilkan output yang berkualitas dalam proses pendidikan. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dapat diketahui dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa. Menurut Sukmadinata 2003:101, “Prestasi belajar adalah realisasi dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”. Prestasi belajar merupakan cerminan dari usaha belajar, semakin baik usaha belajarnya, maka semakin baik pula prestasi. Prestasi belajar yang diraih seseorang dapat dilihat dari seberapa besar kuantitas pengetahuan yang dimilikinya. Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai pengukur keberhasilan program dalam pencapaian tujuan yang diterapkan. Prestasi belajar kewirausahaan menggambarkan hasil yang dicapai akibat adanya kewajiban bagi siswa yang belajar untuk mengikuti kegiatan pembelajaran kewirausahaan. Kegiatan pembelajaran kewirausahaan terjadi dalam waktu yang telah ditentukan atas batas-batasnya dan dapat diketahui hasilnya melalui pencapaian prestasi baik minimal maupun maksimal. Dari prestasi belajar yang dicapai maka diharapkan siswa tersebut memiliki kemampuan sesuai dengan yang diajarkan. Pembelajaran di sekolah menengah kejuruan SMK tidak terlepas dari adanya program pelaksanaan praktek kerja industri Prakerin, yang dilaksanakan selama dua bulan. Dari praktek tersebut diharapkan siswa memiliki suatu pengalaman bekerja serta memiliki kemampuan atau ketrampilan sesuai dengan yang program keahliannya. Pelaksanaan praktik kerja industri Prakerin merupakan bagian dari pendidikan sistem ganda yang merupakan inovasi pada program SMK dimana peserta didik melakukan praktek kerja magang di perusahaan atau industri yang merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan di SMK. Praktek kerja industri mulai diberlakukan di Indonesia berdasarkan kurikulum SMK tahun 1994, dipertajam dengan kurikulum SMK edisi 1999 dan dipertegas dengan kurikulum SMK edisi 2004. Di Indonesia dalam penyelenggaraan pendidikan sistem ganda, peserta diklat SMK menjalani magang di industri hanya beberapa bulan selama mereka menjalani sistem pendidikan tiga tahun di SMK. Program praktik kerja industri merupakan suatu langkah nyata untuk membuat sistem pendidikan dan pelatihan kejuruan lebih relevan dengan dunia kerja dalam rangka menghasilkan tamatan yang bermutu. Masalah utama dunia ketenagakerjaan adalah tidak sesuainya jumlah angkatan kerja dengan lapangan kerja yang tersedia. Dampaknya adalah adanya jumlah pengangguranyang tiap tahun melonjak. Menghadapi keadaan seperti itu, mengharuskan individu untuk mampu berfikir kreatif. Karena hal itu sangat diperlukan agar mampu mengatasi setiap permasalahan yang ada dan tidak selalu menggantungkan dirinya kepada orang lain. SMK Muhammadiyah 3 Gemolong juga membekali siswanya dengan pengetahuan kewirausahaan, yang berarti siswa diharapkan mampu mengembangkan usaha yang bersifat mandiri. Keinginan untuk mengembangkan wirausaha di kalangan siswa terus didorong agar siswa mempunyai keyakinan dan kepercayaan diri sehingga dapat membuka usaha sendiri dan tidak bergantung pada orang lain. Keinginan siswa untuk menekuni kewirausahaan timbul setelah dihadapkan dengan pelaksanaan praktek kerja industri, sehingga siswa terdorong untuk mengembangkan usaha sendiri. Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan di atas maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul. “PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG TAHUN AJARAN 20112012”.

B. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (Studi Evaluasi Pelaksanaan Program Praktek Kerja Industri Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Tanggul Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2010/2011)

0 3 18

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (Studi Evaluasi Pelaksanaan Program Praktek Kerja Industri Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Tanggul Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2010/2011)

1 22 18

Pengaruh Pelaksanaan Metode Drill Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Vii Smp Islam Al-Ikhlas Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2011-2012

0 4 104

Perbedaan motivasi berwirausaha antara siswa SMA dan SMK di Jakarta Timur

0 3 90

Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa di SMKN 18 Jakarta

0 10 117

Penerapan Metode Weigth Product Untuk Rekomendasi Penempatan Praktek Kerja Industri (Study Kasus: SMK Muhammadiyah 01 Pekanbaru)

1 2 6

Pengaruh Praktik Kerja di Unit Produksi dan Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja pada Siswa Kelas XI di SMK N 1 Surakarta Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 16

Pengaruh Pembelajaran Sekolah Lima Hari, Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa XII Pemasaran SMK Negeri 1 Surakarta Ajaran 2018/2019

0 0 16

Pengaruh Disipilin Siswa Dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Di SMA Negeri 1 Mojolaban Tahun Ajaran 2017/2018â€

0 0 15

Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, dan Kecerdasan Spiritual terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Peserta Didik Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Bulu Tahun Ajaran 2017/2018

0 1 19