BAB III PENILAIAN OLEH PENDIDIK
A. Karakteristik Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kurikulum untuk jenis pendidikan umum dan kejuruan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas kelompok mata pelajaran: 1 agama
dan akhlak mulia, 2 kewarganegaraan dan kepribadian, 3 iptek, 4 estetika, dan 5 jasmani, olahraga dan kesehatan.
Kelompok mata pelajaran iptek pada SDMISDLBPaket A atau bentuk lain yang sederajat dilaksanakan melalui muatan danatau kegiatan bahasa,
matematika, ilmu pengetahuan alam IPA, ilmu pengetahuan sosial IPS, keterampilan, kejuruan, dan muatan lokal yang relevan. Pada
SMPMTsSMPLBPaket B atau bentuk lain yang sederajat kelompok mata pelajaran ini dilaksanakan melalui muatan danatau kegiatan bahasa, matematika,
IPA, IPS, keterampilankejuruan, danatau teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan. Pada SMAMASMALBPaket C atau bentuk
lain yang sederajat kelompok mata pelajaran ini dilaksanakan melalui muatan danatau kegiatan bahasa, matematika, IPA, IPS, keterampilankejuruan,
teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal yang relevan. Pada SMKMAK atau bentuk lain yang sederajat kelompok mata pelajaran ini
dilaksanakan melalui muatan danatau kegiatan bahasa, matematika, IPA, IPS, keterampilan, kejuruan, teknologi informasi dan komunikasi, serta muatan lokal
yang relevan.
1. Karakteristik Rumpun Mata Pelajaran Bahasa
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan oleh manusia untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dalam
pembelajaran di Indonesia, bahan kajian bahasa mencakup bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing dengan pertimbangan: a bahasa Indonesia
merupakan bahasa nasional, b bahasa daerah merupakan bahasa ibu peserta
Harris, 3 Sept 2007
didik, dan c bahasa asing terutama bahasa Inggris merupakan bahasa internasional yang sangat penting penggunaannya dalam pergaulan global.
Pembelajaran bahasa bertujuan membekali peserta didik dengan kompetensi berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika dan
aturan kebahasaan yang berlaku. Hal itu dilakukan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif berbahasa.
Pembelajaran bahasa berfokus kepada empat aspek secara terintegrasi, yaitu: 1 mendengarkan, 2 berbicara, 3 membaca, dan 4 menulis. Dalam PP
No 19 pasal 26 ayat 3 disebutkan bahwa “Kompetensi lulusan untuk mata pelajaran bahasa menekankan pada kemampuan membaca dan menulis yang
sesuai dengan jenjang pendidikan”. Hal itu ditunjang juga dengan pernyataan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan
budaya membaca dan menulis” pasal 21 ayat 2. Akan tetapi, hal itu bukan berarti bahwa dalam pembelajaran-bahasa aspek mendengarkan dan berbicara
dapat diabaikan. Aspek mendengarkan dan berbicara tetap merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran bahasa hanya saja dengan penekanan yang
berbeda dengan aspek membaca dan menulis. Selain komunikatif dan integratif, pembelajaran bahasa juga bersifat
autentik, pragmatik, apresiatif, dan kreatif. Pembelajaran bahasa akan melatih peserta didik untuk mengungkapan pikiran dan perasaan secara autentik dan
pragmatik, mengapresiasi, dan mengkreasinya dalam bentuk tulis danatau lisan. Agak berbeda dengan bahan kajian bahasa daerah dan bahasa asing, bahan
kajian bahasa Indonesia juga mencakup bahan kajian sastra yang termasuk dalam kelompok mata pelajaran estetika. Fungsi utama sastra adalah untuk penghalusan
budi, peningkatan rasa kemanusiaan dan kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi budaya, penyaluran gagasan, penumbuhan imajinasi, serta peningkatan ekspresi
secara kreatif dan konstruktif. Pembelajaran sastra dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
menikmati, menghayati, dan memahami karya sastra.
Harris, 3 Sept 2007
2. Karakteristik Rumpun Mata Pelajaran Matematika