Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Pola Pangan Pokok Beras dan Besar-Jagung serta Keragaan Tingkat Konsumsi Pangan pada Masyarakat Madura
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHl PERBEDAAN
POLA PANGAN POKOK BERAS D A N BERAS-JAGUNG
SERTA KERAGAAN TINGKAT KONSUMSl PANGAN
PADA MASYARAKAT MADURA
Oleh
ISRAWAN TRI SANTQSO
A.260166
JURUSAN GI21 MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANlAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
ISRAWAN TRI SANTOSO. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Pola Pangan Pokok Beras dan Beras-jagung serta Keragaan
(Di bawah
Tingkat Konsumsi Pangan Pada Masyarakat Madura.
bimbingan ALI KHOMSAN dan IKEU EKAYANTI).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari faktorfaktor yang mempengaruhi perbedaan pola pangan pokok beras
dan beras-jagung, mempelajari pengaruh tingkat pendidikan,
pendapatan, nilai sosial pangan, preferensi pangan dan
ketersediaan pangan, serta membandingkan tingkat konsumsi
pangan antara rumahtangga yang berpola pangan pokok beras
dengan rumahtangga yang berpola pangan pokok beras-jagung.
yakni Desa
Penelitian dilaksanakan di dua tempat
Pangpajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan dan Desa
Penelitian
Noreh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang.
dimulai dari bulan Juni sampai Agustus 1993.
Data yang
dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh dari
wawancara dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder
yang diperoleh dari kantor desa setempat.
Pengolahan dan analisis data dilaksanakan secara manual
dan dengan komputer. Pola konsumsi pangan pokok ditentukan
berdasarkan kriteria yang ditetapkan Suhardjo dan Hartianto
(1992). Ketersediaan pangan dihitung dari jumlah dan jenis
pangan yang tersedia. Pendapatan didekati dari pengeluaran
pangan dan non pangan
rumahtangga.
Konsumsi pangan
dihitung dari hasil recall selama dua hari berturut-turut
dan dikonversi dalam bentuk energi dan protein. Preferensi
pangan dibedakan menjadi suka, biasa dan tidak suka,
sedangkan nilai sosial pangan dihitung dengan skor dan
tabulasi silang.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan pola pangan pokok beras dan beras-jagung
pada
masyarakat
Madura
adalah
tingkat
pendidikan,
pendapatan, nilai sosial jagung, preferensi beras dan jagung
serta ketersediaan beras.
Tidak terdapat hubungan yang
nyata antara nilai sosial beras dengan pola pangan pokok
pada kedua kelompok rumahtangga contoh.
Tingkat konsumsi protein rumahtangga dengan pola pangan
pokok beras berbeda dengan tingkat konsumsi protein
rumahtangga dengan pola pangan pokok beras-jagung. Ratarata tingkat konsumsi energi dan protein rumahtangga dengan
pola pangan pokok beras-jagung lebih tinggi daripada ruiuahtangga dengan pola pangan pokok beras yaitu masing-masing
112,3% dan 100,2% untuk tingkat konsumsi energi, 120,1% dan
100,7% untuk tingkat konsumsi protein.
Di dalam penyuluhan gizi perlu ditekankan keunggulan
gizi jagung sebagai bahan makanan sehingga masyarakat tidak
tergantung pada satu jenis pangan pokok (beras).
FAKTOR-FAKTOR PANG mMPENGARUHI PEBEDBBM
POLA PANGAN POKOK B E U S DAN BEUS-JAGUNG
SERTA ELEPL4G
T I M G U T KONSUMSI P M G A N
PADA MASYARAKAT MtaEZURA
Sebagai salah satu syarat untrak ntemperoleh gelar
Sarjana Perrtanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
0leh
ISRAWM TRI S
SO
A. 260166
JURUSAN GIZI M S U
T DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKmTAS PERTANIIAM
INSTITUT PERTANLCnPd B W O R
1993
Ir. Ikezp &ayanti
Dr. Is, Ali Rnonnsan, H.S.
NIP. 131404218
Tanggal lulus
:
-
18 DFC
NIP. 131879338
49??
Penulis dilahirkan di Sampang, Nadura, pada tanggal 31
Desember 1970, putera
dari keluarga Bapak Rachmadin B.
Mursyidien dan Ibu Muthmainnah Muljohardjo.
Penulis lulus dari SD Negeri Demangan 2 Bangkalan pada
tahun 1983, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3
Bangkalan dan lulus tahun 1986.
Pada tahun yang sama
penulis masuk SMA Negeri 2 Bangkalan dan lulus tahun 1989.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian
Bogor (IPB) pada tahun 1989 melalui program Undangan Seleksi
Plasuk IPB (USMI).
Tahun 1990 penulis masuk Jurusan Gizi
2.iasyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB.
Penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu Gizi
Pertanian
(HIMAGITA) sejak tahun
1990,
dari tahun 1991
sampai 1993 penulis menjadi Ketua I organisasi tersebut.
Pada tahun 1992 dan 1993 mewakili HIMAGITA dalam Lomba Karya
Inovatif Produktif (LKIP) tingkat nasional.
Penulis pernah
menjadi asisten pada mata ajaran Pengolahan Pangan pada
tahun 1992 dan asisten muda tidak tetap pada mata ajaran
Ekonomi Gizi pada tahun 1993.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHl PERBEDAAN
POLA PANGAN POKOK BERAS D A N BERAS-JAGUNG
SERTA KERAGAAN TINGKAT KONSUMSl PANGAN
PADA MASYARAKAT MADURA
Oleh
ISRAWAN TRI SANTQSO
A.260166
JURUSAN GI21 MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANlAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
ISRAWAN TRI SANTOSO. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Pola Pangan Pokok Beras dan Beras-jagung serta Keragaan
(Di bawah
Tingkat Konsumsi Pangan Pada Masyarakat Madura.
bimbingan ALI KHOMSAN dan IKEU EKAYANTI).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari faktorfaktor yang mempengaruhi perbedaan pola pangan pokok beras
dan beras-jagung, mempelajari pengaruh tingkat pendidikan,
pendapatan, nilai sosial pangan, preferensi pangan dan
ketersediaan pangan, serta membandingkan tingkat konsumsi
pangan antara rumahtangga yang berpola pangan pokok beras
dengan rumahtangga yang berpola pangan pokok beras-jagung.
yakni Desa
Penelitian dilaksanakan di dua tempat
Pangpajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan dan Desa
Penelitian
Noreh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang.
dimulai dari bulan Juni sampai Agustus 1993.
Data yang
dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh dari
wawancara dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder
yang diperoleh dari kantor desa setempat.
Pengolahan dan analisis data dilaksanakan secara manual
dan dengan komputer. Pola konsumsi pangan pokok ditentukan
berdasarkan kriteria yang ditetapkan Suhardjo dan Hartianto
(1992). Ketersediaan pangan dihitung dari jumlah dan jenis
pangan yang tersedia. Pendapatan didekati dari pengeluaran
pangan dan non pangan
rumahtangga.
Konsumsi pangan
dihitung dari hasil recall selama dua hari berturut-turut
dan dikonversi dalam bentuk energi dan protein. Preferensi
pangan dibedakan menjadi suka, biasa dan tidak suka,
sedangkan nilai sosial pangan dihitung dengan skor dan
tabulasi silang.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan pola pangan pokok beras dan beras-jagung
pada
masyarakat
Madura
adalah
tingkat
pendidikan,
pendapatan, nilai sosial jagung, preferensi beras dan jagung
serta ketersediaan beras.
Tidak terdapat hubungan yang
nyata antara nilai sosial beras dengan pola pangan pokok
pada kedua kelompok rumahtangga contoh.
Tingkat konsumsi protein rumahtangga dengan pola pangan
pokok beras berbeda dengan tingkat konsumsi protein
rumahtangga dengan pola pangan pokok beras-jagung. Ratarata tingkat konsumsi energi dan protein rumahtangga dengan
pola pangan pokok beras-jagung lebih tinggi daripada ruiuahtangga dengan pola pangan pokok beras yaitu masing-masing
112,3% dan 100,2% untuk tingkat konsumsi energi, 120,1% dan
100,7% untuk tingkat konsumsi protein.
Di dalam penyuluhan gizi perlu ditekankan keunggulan
gizi jagung sebagai bahan makanan sehingga masyarakat tidak
tergantung pada satu jenis pangan pokok (beras).
FAKTOR-FAKTOR PANG mMPENGARUHI PEBEDBBM
POLA PANGAN POKOK B E U S DAN BEUS-JAGUNG
SERTA ELEPL4G
T I M G U T KONSUMSI P M G A N
PADA MASYARAKAT MtaEZURA
Sebagai salah satu syarat untrak ntemperoleh gelar
Sarjana Perrtanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
0leh
ISRAWM TRI S
SO
A. 260166
JURUSAN GIZI M S U
T DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKmTAS PERTANIIAM
INSTITUT PERTANLCnPd B W O R
1993
Ir. Ikezp &ayanti
Dr. Is, Ali Rnonnsan, H.S.
NIP. 131404218
Tanggal lulus
:
-
18 DFC
NIP. 131879338
49??
Penulis dilahirkan di Sampang, Nadura, pada tanggal 31
Desember 1970, putera
dari keluarga Bapak Rachmadin B.
Mursyidien dan Ibu Muthmainnah Muljohardjo.
Penulis lulus dari SD Negeri Demangan 2 Bangkalan pada
tahun 1983, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3
Bangkalan dan lulus tahun 1986.
Pada tahun yang sama
penulis masuk SMA Negeri 2 Bangkalan dan lulus tahun 1989.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian
Bogor (IPB) pada tahun 1989 melalui program Undangan Seleksi
Plasuk IPB (USMI).
Tahun 1990 penulis masuk Jurusan Gizi
2.iasyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB.
Penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu Gizi
Pertanian
(HIMAGITA) sejak tahun
1990,
dari tahun 1991
sampai 1993 penulis menjadi Ketua I organisasi tersebut.
Pada tahun 1992 dan 1993 mewakili HIMAGITA dalam Lomba Karya
Inovatif Produktif (LKIP) tingkat nasional.
Penulis pernah
menjadi asisten pada mata ajaran Pengolahan Pangan pada
tahun 1992 dan asisten muda tidak tetap pada mata ajaran
Ekonomi Gizi pada tahun 1993.
POLA PANGAN POKOK BERAS D A N BERAS-JAGUNG
SERTA KERAGAAN TINGKAT KONSUMSl PANGAN
PADA MASYARAKAT MADURA
Oleh
ISRAWAN TRI SANTQSO
A.260166
JURUSAN GI21 MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANlAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
ISRAWAN TRI SANTOSO. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Pola Pangan Pokok Beras dan Beras-jagung serta Keragaan
(Di bawah
Tingkat Konsumsi Pangan Pada Masyarakat Madura.
bimbingan ALI KHOMSAN dan IKEU EKAYANTI).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari faktorfaktor yang mempengaruhi perbedaan pola pangan pokok beras
dan beras-jagung, mempelajari pengaruh tingkat pendidikan,
pendapatan, nilai sosial pangan, preferensi pangan dan
ketersediaan pangan, serta membandingkan tingkat konsumsi
pangan antara rumahtangga yang berpola pangan pokok beras
dengan rumahtangga yang berpola pangan pokok beras-jagung.
yakni Desa
Penelitian dilaksanakan di dua tempat
Pangpajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan dan Desa
Penelitian
Noreh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang.
dimulai dari bulan Juni sampai Agustus 1993.
Data yang
dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh dari
wawancara dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder
yang diperoleh dari kantor desa setempat.
Pengolahan dan analisis data dilaksanakan secara manual
dan dengan komputer. Pola konsumsi pangan pokok ditentukan
berdasarkan kriteria yang ditetapkan Suhardjo dan Hartianto
(1992). Ketersediaan pangan dihitung dari jumlah dan jenis
pangan yang tersedia. Pendapatan didekati dari pengeluaran
pangan dan non pangan
rumahtangga.
Konsumsi pangan
dihitung dari hasil recall selama dua hari berturut-turut
dan dikonversi dalam bentuk energi dan protein. Preferensi
pangan dibedakan menjadi suka, biasa dan tidak suka,
sedangkan nilai sosial pangan dihitung dengan skor dan
tabulasi silang.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan pola pangan pokok beras dan beras-jagung
pada
masyarakat
Madura
adalah
tingkat
pendidikan,
pendapatan, nilai sosial jagung, preferensi beras dan jagung
serta ketersediaan beras.
Tidak terdapat hubungan yang
nyata antara nilai sosial beras dengan pola pangan pokok
pada kedua kelompok rumahtangga contoh.
Tingkat konsumsi protein rumahtangga dengan pola pangan
pokok beras berbeda dengan tingkat konsumsi protein
rumahtangga dengan pola pangan pokok beras-jagung. Ratarata tingkat konsumsi energi dan protein rumahtangga dengan
pola pangan pokok beras-jagung lebih tinggi daripada ruiuahtangga dengan pola pangan pokok beras yaitu masing-masing
112,3% dan 100,2% untuk tingkat konsumsi energi, 120,1% dan
100,7% untuk tingkat konsumsi protein.
Di dalam penyuluhan gizi perlu ditekankan keunggulan
gizi jagung sebagai bahan makanan sehingga masyarakat tidak
tergantung pada satu jenis pangan pokok (beras).
FAKTOR-FAKTOR PANG mMPENGARUHI PEBEDBBM
POLA PANGAN POKOK B E U S DAN BEUS-JAGUNG
SERTA ELEPL4G
T I M G U T KONSUMSI P M G A N
PADA MASYARAKAT MtaEZURA
Sebagai salah satu syarat untrak ntemperoleh gelar
Sarjana Perrtanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
0leh
ISRAWM TRI S
SO
A. 260166
JURUSAN GIZI M S U
T DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKmTAS PERTANIIAM
INSTITUT PERTANLCnPd B W O R
1993
Ir. Ikezp &ayanti
Dr. Is, Ali Rnonnsan, H.S.
NIP. 131404218
Tanggal lulus
:
-
18 DFC
NIP. 131879338
49??
Penulis dilahirkan di Sampang, Nadura, pada tanggal 31
Desember 1970, putera
dari keluarga Bapak Rachmadin B.
Mursyidien dan Ibu Muthmainnah Muljohardjo.
Penulis lulus dari SD Negeri Demangan 2 Bangkalan pada
tahun 1983, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3
Bangkalan dan lulus tahun 1986.
Pada tahun yang sama
penulis masuk SMA Negeri 2 Bangkalan dan lulus tahun 1989.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian
Bogor (IPB) pada tahun 1989 melalui program Undangan Seleksi
Plasuk IPB (USMI).
Tahun 1990 penulis masuk Jurusan Gizi
2.iasyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB.
Penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu Gizi
Pertanian
(HIMAGITA) sejak tahun
1990,
dari tahun 1991
sampai 1993 penulis menjadi Ketua I organisasi tersebut.
Pada tahun 1992 dan 1993 mewakili HIMAGITA dalam Lomba Karya
Inovatif Produktif (LKIP) tingkat nasional.
Penulis pernah
menjadi asisten pada mata ajaran Pengolahan Pangan pada
tahun 1992 dan asisten muda tidak tetap pada mata ajaran
Ekonomi Gizi pada tahun 1993.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHl PERBEDAAN
POLA PANGAN POKOK BERAS D A N BERAS-JAGUNG
SERTA KERAGAAN TINGKAT KONSUMSl PANGAN
PADA MASYARAKAT MADURA
Oleh
ISRAWAN TRI SANTQSO
A.260166
JURUSAN GI21 MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKULTAS PERTANlAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1993
ISRAWAN TRI SANTOSO. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Pola Pangan Pokok Beras dan Beras-jagung serta Keragaan
(Di bawah
Tingkat Konsumsi Pangan Pada Masyarakat Madura.
bimbingan ALI KHOMSAN dan IKEU EKAYANTI).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari faktorfaktor yang mempengaruhi perbedaan pola pangan pokok beras
dan beras-jagung, mempelajari pengaruh tingkat pendidikan,
pendapatan, nilai sosial pangan, preferensi pangan dan
ketersediaan pangan, serta membandingkan tingkat konsumsi
pangan antara rumahtangga yang berpola pangan pokok beras
dengan rumahtangga yang berpola pangan pokok beras-jagung.
yakni Desa
Penelitian dilaksanakan di dua tempat
Pangpajung, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan dan Desa
Penelitian
Noreh, Kecamatan Sreseh, Kabupaten Sampang.
dimulai dari bulan Juni sampai Agustus 1993.
Data yang
dikumpulkan merupakan data primer yang diperoleh dari
wawancara dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder
yang diperoleh dari kantor desa setempat.
Pengolahan dan analisis data dilaksanakan secara manual
dan dengan komputer. Pola konsumsi pangan pokok ditentukan
berdasarkan kriteria yang ditetapkan Suhardjo dan Hartianto
(1992). Ketersediaan pangan dihitung dari jumlah dan jenis
pangan yang tersedia. Pendapatan didekati dari pengeluaran
pangan dan non pangan
rumahtangga.
Konsumsi pangan
dihitung dari hasil recall selama dua hari berturut-turut
dan dikonversi dalam bentuk energi dan protein. Preferensi
pangan dibedakan menjadi suka, biasa dan tidak suka,
sedangkan nilai sosial pangan dihitung dengan skor dan
tabulasi silang.
Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan pola pangan pokok beras dan beras-jagung
pada
masyarakat
Madura
adalah
tingkat
pendidikan,
pendapatan, nilai sosial jagung, preferensi beras dan jagung
serta ketersediaan beras.
Tidak terdapat hubungan yang
nyata antara nilai sosial beras dengan pola pangan pokok
pada kedua kelompok rumahtangga contoh.
Tingkat konsumsi protein rumahtangga dengan pola pangan
pokok beras berbeda dengan tingkat konsumsi protein
rumahtangga dengan pola pangan pokok beras-jagung. Ratarata tingkat konsumsi energi dan protein rumahtangga dengan
pola pangan pokok beras-jagung lebih tinggi daripada ruiuahtangga dengan pola pangan pokok beras yaitu masing-masing
112,3% dan 100,2% untuk tingkat konsumsi energi, 120,1% dan
100,7% untuk tingkat konsumsi protein.
Di dalam penyuluhan gizi perlu ditekankan keunggulan
gizi jagung sebagai bahan makanan sehingga masyarakat tidak
tergantung pada satu jenis pangan pokok (beras).
FAKTOR-FAKTOR PANG mMPENGARUHI PEBEDBBM
POLA PANGAN POKOK B E U S DAN BEUS-JAGUNG
SERTA ELEPL4G
T I M G U T KONSUMSI P M G A N
PADA MASYARAKAT MtaEZURA
Sebagai salah satu syarat untrak ntemperoleh gelar
Sarjana Perrtanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
0leh
ISRAWM TRI S
SO
A. 260166
JURUSAN GIZI M S U
T DAN SUMBERDAYA KELUARGA
FAKmTAS PERTANIIAM
INSTITUT PERTANLCnPd B W O R
1993
Ir. Ikezp &ayanti
Dr. Is, Ali Rnonnsan, H.S.
NIP. 131404218
Tanggal lulus
:
-
18 DFC
NIP. 131879338
49??
Penulis dilahirkan di Sampang, Nadura, pada tanggal 31
Desember 1970, putera
dari keluarga Bapak Rachmadin B.
Mursyidien dan Ibu Muthmainnah Muljohardjo.
Penulis lulus dari SD Negeri Demangan 2 Bangkalan pada
tahun 1983, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3
Bangkalan dan lulus tahun 1986.
Pada tahun yang sama
penulis masuk SMA Negeri 2 Bangkalan dan lulus tahun 1989.
Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian
Bogor (IPB) pada tahun 1989 melalui program Undangan Seleksi
Plasuk IPB (USMI).
Tahun 1990 penulis masuk Jurusan Gizi
2.iasyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian IPB.
Penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu Gizi
Pertanian
(HIMAGITA) sejak tahun
1990,
dari tahun 1991
sampai 1993 penulis menjadi Ketua I organisasi tersebut.
Pada tahun 1992 dan 1993 mewakili HIMAGITA dalam Lomba Karya
Inovatif Produktif (LKIP) tingkat nasional.
Penulis pernah
menjadi asisten pada mata ajaran Pengolahan Pangan pada
tahun 1992 dan asisten muda tidak tetap pada mata ajaran
Ekonomi Gizi pada tahun 1993.