1.
Kepala Missi Adalah Orang yang diberi tugas oleh negara pengirim yang bertindak
dalam kapasitas sebagai kepala missi
2. Anggota Missi
Adalah Kepala missi da anggota-anggota staf missi
3. Anggota Staf Missi terdiri dari a. Anggota-anggota staf diplomatik
b. Anggota-anggota staf administrasi dan teknik c. Anggota-anggota staf pelayan
4. Agen Diplomatik
Adalah Kepala Missi atau anggota staf diplomatik
5.
Pelayan Pribadi Tidak termasuk sebagai anggota missi karena bukan pegawai negara
pengirim missi.
Kewarganegaraan Anggota Missi Pasal 8 Ditentukan oleh Pasal 8 Konvensi, bahwa anggota-anggota staf
diplomatik harus berkebangsaan negara pengirim dan tidak boleh orang-orang yang berkebangsan negara penerima kecuali dengan
persetujuan negara tersebut yang dapat ditarik kembali setiap saat.
Besarnya Missi Pasal 11
Diatur dengan perjanjian antara negara pengirim dan penerima. Apabila tidak ada persetujuan maka negara penerima boleh
mengharuskan bahwa besarnya missi harus dalam batas yang dianggap layak dan wajar dengan memperhatikan keadaan dan
syarat dalam negara penerima serta pada kebutuhan missi itu
Penunjukan Anggota Staf Missi Pasal 7
Negara pengirim bebas mengangkat anggota staf missinya dengan memperhatikan ketentuan Konvensi Pasal 8
Negara pengirim boleh mengirimkan kepala missi atau menugaskan seorang staf diplomatik kepada lebih dari satu negara setelah
memberikan pemberitahuan kepada negara penerima.
Kalau negara pengirim mengirimkan seorang kepala missi kepada lebih dari satu negara dimana dalam setiap negara kepala missi
tidak mempunyai tempat kedudukan yang tetap maka Negara Pengirim boleh membentuk suatu missi diplomatik yang dikepalai
oleh seorang “charge d affaires ad interim”
Seorang kepala missi atau setiap anggota staf diplomatik dapat bertindak sebagai wakil negara pengirim pada sesuatu organisasi
internasional
Pasal 6 menentukan bahwa jika tidak ada keberatan dari Negara Penerima, dua atau
lebih negara-negara dapat mengirimkan orang yang sama sebagai kepala missi kepada satu
negara lainnya.
Seorang Kepala Missi Sebagai Utusan Beberapa Negara Pasal 6
Negara Pengirim harus memastikan bahwa agrement dari Negara Penerima telah diperoleh untuk orang yang akan diusulkan sebagai kepala missi untuk negara
tersebut. Dan apabila negara penerima menolak memberikan agrement itu, ia tidak
berkewajiban memberikan alasan atas penolakannya. Negara penerima dapat menyatakan kepada negara pengirim bahwa kepala
missinya atau seorang anggota staf diplomatiknya adalah persona non grata atau tidak dapat diterima non acceptable. Dan negara pengirim harus
memanggil orang tersebut atau mengakiri fungsinya dalam missi. Pernyataan negara penerima itu dapat dinyatakan setiap saat tanpa harus
memberikan penjelasan atas keputusannya. Kalau negara pengirim menolak , maka negara penerima boleh menolak untuk
mengakuinya sebagai anggota missi Pasal 9
Negara pengirim tidak boleh mendirikan kantor- kantor yang merupakan bagian dari missi di
tempat-tempat selain dari tempat yang missi itu sendiri sendiri telah didirikan tanpa adanya
persetujuan lebih dahulu dari Negara Penerima Pasal 12
Hubungan dan Pemberitahuan Kepada Negara Penerima
Semua tugas resmi missi yang dibebankan negara pengirim dala hubungannya dengan
negara penerima harus dilakukan dengan atau melalui Kementerian Luar Negeri Negara
Penerima atau Kementerian lainnya yang disetujui Pasal 41 ayat 2
Negara Penerima harus diberitahu mengenai orang-orang tertentu dari missi yaitu :
a.
Anggota-anggota missi mengenai pengangkatannya, kedatangan dan keberangkatannya
yang terakhir atau berakhirnya fungsi-fungsi mereka dalam missi
a.
Orang-orang yang termasuk keluarga dari seorang anggota missi tentang kedatangan dan keberangkatan terakhir mereka.
b.
Pelayan pribadi yang bekerja pada anggota missi tentang kedatangan dan keberangkatan terakhir mereka dan
c.
Orang-orang yang berdiam di Negara Penerima sebagai anggota missi atau pelayan pribadi yang berhak akan hak-hak istiewa dan
kekebalan hukum, mengenai penugasan dan pemberhentian mereka
Pembagian Golongan Kepala Missi
Kepala missi dibagi dalam tiga golongan yaitu:
a.
Duta Besar atau Nuncious yang diutus kepada Kepala
Negara, dan kepala missi yang tingkatannya sama
b.
Envoys, ministers dan internuncious yang dikirimkan
kepada Kepala Negara
c.
Charge d’ Affaires yang dikirimkan kepada Menteri Luar
Negeri
Perbedaan golongan hanya menimbulkan perbedaan dalam preseden dan etiket, tidak ada perbedaan lain pada mereka
karena alasan golongan Pasal 14
Golongan yang ditetapkan harus ada persetujuan dari negara-negara yang bersangkutan Pasal 15
1.
Pada saat ia telah menyampaikan credentials surat-surat kepercayaan, atau
2.
Ketika ia telah memberitahukan kedatangannya dan salinan sesuai aslinya
dari surat-surat kepercayaannya telah disampaikan kepada Kementerian Luar
Negeri Negara Penerima atau kepada kementrian lainnya yang disetujui
Tanggung Jawab administrasi missi kalau anggota staff diplomatik tak ada yan hadir di
negara penerima :
Kalau terjadi hal demikian maka tanggung jawab dalam hal hubungan administrasi dari
pada missi dapat dilakukan oleh seorang angota staff teknik dan administrasi yang
diangkat oleh negara pengirim dengan persetujuan negara penerima Pasal 19 ayat 2
1.
Memperoleh gedung missi dan akomodasi
2.
Bendera dan emblem lambang Negara Pengirim
3.
Pembebasan dari iuran dues dan pajak taxes
4.
Kebebasan bergerak dan berpergian
5.
Kemudahan komunikasi dan kekebalan kurir diplomatik
6.
Tas diplomatik
7.
Kekebalan gedung missi
8.
Kekebalan alat pengangkutan dari pada missi
9.
Kekebalan arsip, dokumen dan korespondensi
10.
Kekebalan tempat kediaman pribadi agen diplomatik
bersambung
a. Orang agen diplomatik tidak dapat diganggu gugat inviolable b. Seorang agen diplomatik tidak berkewajiban menjadi saksi
untuk memberikan bukti c. Seorang agen diplomatik kebal dari yurisdiksi sipil dan
administratif negara penerima, kecuali dalam hal : i. suatu perkara yang berhubungan dengan barang-
barang tetap yang terletak di dalam wilayah negara penerima jika ia memegangnya itu tidak untuk pihak
pengirim untuk tujuan-tujuan missi ii. Suau perkaran yang berhubungan dengan suksesi dimana
agen diplomatik termasuk sebagai eksekutor, administrator, ahli waris atau legate sebagai orang privat dan tidak untuk
pihak negara pengirim iii Suatu perkara yang berhubungan dengan setiap kegiatan
profesional atau dagan yang dijalankan oleh agen diplomatik di dalam negara penerima di laur fungsi resminya
bersambung
d. Tiada tindakan eksekusi boleh diambil terhadap agen diplomatik kecuali di dalam hal-hal yang termasuk dalam
huruf i, ii, iii e. Pemulaian sidang oleh agen diplomatik akan menghalangi
untuk mengajukan kekebalan terhadap yurisdiksi dalam hal tuntutan balik yang secara langsung berhubungan dengan
gugatan pokok f. Kekebalan agen diplomatik terhadap yurisdiksi negara
penerima tidak membebaskannya dari yurisdiksi negara pengirim
g. Kekebalan terhadap yurisdiksi dari agen-agen diplomatik dapat ditanggalkan oleh negara pengirim dan pelepasan
kekebalan harus dinyatakan dengan tegas h. Penanggalan kekebalan terhadap yurisdiksi dalam hal
sidang-sidang sipil atau administratif tidak dapat dipakai untuk menyatakan secara tidak langsung adanya penangalan
kekebalan dalam hal eksekusi keputusan, yang untuk ini suatu penangalan terpisah diperlukan
a. Agen diplomatik bebas dari ketentuan keamanan sosial yang mungkin berlaku di dalam negara penerima
b. Pembebasan demikian juga berlaku untuk pelayan-pelayan pribadi yang di dalam pemekerjaan tersendiri dari agen diplomatik dengan
syarat : i. mereka bukan warga negara atau tidak berdiam menetap
di negara penerima; dan ii. Mereka terkena ketentuan keamanan sosial yang
mungkin berlaku di dalam negara penerima atau suatu negara ketiga
c. Agen diplomatik yang mempekerjakan orang yang pembebasan tersebut di atas tidak berlaku baginya, harus mematuhi
kewajiban ketentuan keamanan sosial negara penerima yang dibebankan kepada pemakai tenaga kerja
d. Ketentuan-ketentuan tersebut di atas tida mempengaruhi perjanjian- perjanjian bilateral ataupun multilaeral mengenai keamanan sosial yan
ditutup sebelumnya dan tida akan mencegah penutupan perjanjian demikian ini di masa mendatang
militer. 14. Hak-hak istimewa dan kekebalan hukum orang-orang lainnya
selain agen diplomatik
a. Anggota keluarga agen diplomatik b. Anggota staff administrasi dan teknik dari pada missi
bersama dengan anggota keluarga mereka c. Anggota staff pelayan missi yang bukan warga negara dari
atau tidak berdiam menetap di negara penerima d. Pelayan pribadi dari pada missi
15. Orang di dalam missi yang berkewarganegaraan dari atau