Latar Belakang Analisis dan Perancangan Sistem 21

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perencanaan Tata Ruang merupakan suatu langkah maju yang ditempuh untuk perbaikan guna ruang secara terstruktur dengan hasil yang mendekati optimal. Hal ini dilakukan agar masalah yang terjadi selama ini dapat terselesaikan dengan satu solusi terbaik guna membangkitkan keselarasan dari masing-masing ruang yang ada dalam satu denah. Akan tetapi, permasalahan yang terjadi saat ini adalah terjadinya ketidakteraturan tata ruang, adanya beberapa pengaturan luas ruang, perkiraan kebutuhan dan penurunan kualitas ruang. Penataan ruangan dalam rumah haruslah menguntungkan penghuninya Budiyono, 2010. Untuk mengatasi masalah ini maka dibutuhkan suatu sistem tatanan ruang yang dapat menghasilkan layout sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sehingga metode algoritma genetika dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menghasilkan penentuan tata letak ruang. Penelitian-penelitian yang melibatkan optimasi telah banyak dilakukan, diantaranya oleh Siallagan 2004, Purnomo 2005, Dewi 2009, Abdullah 2009, Prasetio 2010, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, pengembangan dan pengkajian terus dilakukan. Melalui penelitian ini peneliti mengharapkan dapat menghasilkan tata letak ruang yang sesuai dengan kebutuhan. Algoritma Genetika adalah salah satu pendekatan untuk menentukan global optimum yang didasari oleh teori Darwin. Secara garis besar langkah dalam prosedur ini dimulai dengan menetapkan suatu set solusi potensial dan melakukan perubahan dengan beberapa iterasi dengan algoritma genetika untuk mencapat solusi terbaik. Algoritma genetika merupakan sebuah metode optimasi yang dapat memberikan alternatif solusi untuk suatu masalah. Metode ini didasari oleh proses evolusi biologi dalam kehidupan, antar lain mutation, crossover, inheritance dan natural selection. Menggunakan konsep survival of the fittest, Darwin menyatakan bahwa evolusi makhluk hidup terjadi karena adanya seleksi dari alam. Semakin adaptif sifatnya, individu tersebut semakin dapat bertahan dan menghasilkan keturunan. Keturunan yang bertahan dalam proses evolusi memiliki sifat dari induknya, akan tetapi perkawinan antar dua induk dan proses mutasi dapat mengakibatkan perubahan sifat pada keturunan tersebut. Perubahan-perubahan ini diharapkan dapat menghasilkan keturunan yang prima dan dapat bertahan. Dalam penyelesaian masalah, pilihan solusi-solusi diwujudkan dengan keturunan baru dari individu hasil perkawinan dan mutasi. Bila keturunan yang prima dapat dikembangkan, maka solusi yang baik juga dapat diperoleh.

1.2 Rumusan Masalah