Dana Perimbangan Dana Perimbangan Lain-lain Pendapatan

V.17 KEBIJAKAN UMUM APBD TAHUN 2017 Tabel 4.1. Proyeksi Pendapatan Asli Daerah PAD KUA Tahun 2017 NO URAIAN APBD 2016 KUA - PPAS Tahun 2017 SELISIH 1 2 4 6 7=6-5 1.1 Pendapatan Asli Daerah 180,807,678,500 215,400,264,155 34,592,585,655 1.1.1 Pajak Daerah 38,153,500,000 45,678,500,000 7,525,000,000 1.1.2 Retribusi Daerah 27,853,821,500 21,133,688,500 6,720,133,000 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 6,340,000,000 8,215,000,000 1,875,000,000 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 108,460,357,000 140,373,075,655 31,912,718,655 4.2.1.2. Dana Perimbangan Penerimaan dana perimbangan untuk tahun 2017, dengan mempertimbangkan realisasi penerimaan Dana Perimbangan pada Tahun 2017, penerimaan dana perimbangan untuk tahun 2017 ditargetkan sebesar Rp. 863,620,472,211,- atau turun sebesar Rp. 106,667,712,789.- dari tahun 2016. Penurunan proyeksi Pendapatan dalam Rancangan KUA PPAS Tahun 2017 dikarenakan belum memperhitungkan potensi pendapatan yang bersumber dari DAK Fisik dan DAK Non Fisik APBN, adapun rancangan Dana Perimbangan adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Proyeksi Dana Perimbangan KUA Tahun 2017 NO URAIAN APBD 2016 KUA – PPAS Tahun 2017 SELISIH 1 2 4 6 7=6-5

1.2 Dana Perimbangan

970,288,185,000 863,620,472,211 106,667,712,789 Dana Transfer Umum 1.2.1 Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak 28,052,000,000 21,449,240,000 6,602,760,000 1.2.2 Dana Alokasi Umum 785,380,985,000 842,171,232,211 56,790,247,211 Dana Transfer Khusus - 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 156,855,200,000 - 156,855,200,000 1.2.4 Dana Alokasi Khusus Non Fisik Disisi lain, Rancangan lain - lain pendapatan yang sah pada Tahun 2017 ditargetkan sebesar Rp. 470,101,802,000,- atau naik sebesar Rp. 29,630,973,000 dibandingkan Tahun 2016. Kenaikan tersebut sebagian besar dari Dana Bagi Hasil Pajak dari pemerintah Provinsi dan pemerintah daerah lainnya. V.18 KEBIJAKAN UMUM APBD TAHUN 2017 Tabel 4.2 Proyeksi Pendapatan KUA Tahun 2017 NO URAIAN APBD INDUK 2016 KUA PPAS 2017 BERTAMBAH BERKURANG 1 2 3 4 5 = 4-3 1 PENDAPATAN DAERAH 1,596,566,692,500 1,554,122,538,366 42,444,154,134 1.1 Pendapatan Asli Daerah 180,807,678,500 215,400,264,155 34,592,585,655

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 38,153,500,000

45,678,500,000 7,525,000,000 1.1.2 Hasil Retribusi Daerah 27,853,821,500 21,133,688,500 6,720,133,000 1.1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 6,340,000,000 8,215,000,000 1,875,000,000 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 108,460,357,000 140,373,075,655 31,912,718,655

1.2 Dana Perimbangan

970,288,185,000 863,620,472,211 106,667,712,789 1.2.1 Dana Bagi Hasil PajakBagi Hasil Bukan Pajak 28,052,000,000 21,449,240,000 6,602,760,000 1.2.2 Dana Alokasi Umum 785,380,985,000 842,171,232,211 56,790,247,211 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 156,855,200,000 - 156,855,200,000 -

1.3 Lain-lain Pendapatan

Daerah yang Sah 445,470,829,000 475,101,802,000 29,630,973,000 1.3.1 Pendapatan Hibah 1,566,904,000 1,566,904,000 - 1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak dari pemerintah Provinsi dan pemerintah daerah lainnya 75,549,967,000 99,318,019,000 23,768,052,000 1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 368,353,958,000 374,216,879,000 5,862,921,000 1.3.5 Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya - -  Upaya - Upaya Pemerintah Daerah dalam Mencapai Target Dalam rangka untuk mencapai target pendapatan sebagaimana tersebut diatas maka upaya yang akan ditempuh adalah: 1 Intensifikasi dan ekstensifikasi pajak daerah dan retribusi daerah serta lain - lain pendapatan yang sah sesuai dengan potensi pungutan; 2 Menyelenggarakan pelayanan prima melalui pengadaan sarana prasarana yang memberikan kenyamanan dan keamanan serta memberikan pelayanan yang cepat dan sederhana dengan didukung teknologi informasi yang memadai; 3 Pemantapan kelembagaan. sistem dan Operasional Pemungutan Pendapatan Daerah; 4 Pengembangan koordinasi secara sinergis di bidang Pendapatan Daerah dengan Pemerintah PusatProvinsi. PD Penghasil. serta mitra kerja dan Unit Kerja terkait lainnya untuk mengoptimalkan penerimaan pendapatan dan pelayanan masyarakat; 5 Mengoptimalkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah agar memberikan kontribusi Pendapatan kepada Pemerintah Daerah; 6 Peningkatan akurasi data Sumber Daya Alam sebagai dasar perhitungan pembagian dalam Dana Perimbangan. V.19 KEBIJAKAN UMUM APBD TAHUN 2017 4.2.1.3. Belanja Daerah Kebijakan Terkait dengan Perencanaan Belanja Daerah Meliputi Perkiraan Belanja Daerah Dengan berpedoman pada prinsip - prinsip penganggaran berbasis kinerja, belanja daerah tahun 2017 disusun dengan pendekatan anggaran performance based yang berorientasi pada pencapaian input yang direncanakan. Belanja daerah tahun 2017 akan di pergunakan untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupaten sesuai dengan amanat Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang terdiri dari urusan wajib. urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu dapat dilaksanakan bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten. Belanja penyelenggaraan urusan wajib diprioritaskan untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar. pendidikan. kesehatan. fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial. Belanja daerah terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja langsung adalah belanja yang terkait langsung dengan pelaksanaan kegiatan dan dapat diukur dengan capaian prestasi kerja yang telah ditetapkan dengan fokus kegiatan pada pencapaian program prioritas daerah. Kelompok belanja langsung ini terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Belanja yang bersifat strategis, dengan nilai yang besar dapat dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak terkait langsung dengan kegiatan yang dilaksanakan dan sukar diukur dengan capaian prestasi kerja yang ditetapkan. Adapun yang termasuk dalam belanja tidak langsung adalah Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan kepada Desa dan Belanja Tidak Terduga. Adapun rencana belanja tidak langsung tersebut adalah sebagai berikut: 1 Belanja Pegawai a. Belanja Gaji ; b. Tunjangan Penghasilan Pegawai; c. Gaji Bupati dan Wakil Bupati; d. Gaji Anggota DPRD. 2 Bunga yaitu untuk membayar bunga pinjaman yang sudah jatuh tempo. 3 Hibah 4 Bantuan Sosial akan diberikan kepada masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, lembaga keagamaan, lembaga kemasyarakatan secara selektif dan tidak terus menerus. 5 Belanja bagi hasil akan diberikan kepada desa yang secara berkelanjutan mendukung upaya pencapaian dalama pembayaran pajak. V.20 KEBIJAKAN UMUM APBD TAHUN 2017 6 Belanja bantuan keuangan a. Insentif kepada Kepala Desa dan Perangkat desa; b. Alokasi Dana Desa; c. Bantuan Keuangan kepada Partai Politik. 7 Belanja tidak terduga direncanakan sebagai dana cadangan untuk kegiatan bencana alam. Kebijakan Umum APBD Tahun 2017 disusun dengan semangat yang kuat dan fokus untuk melaksanakan program prioritas daerah sebagaimana diamanatkan dalam RKPD Kabupaten Rembang Tahun 2017 serta dipergunakan sebesar - besarnya untuk perbaikan kesejahteraan rakyat banyak. Disamping itu Pemerintah juga akan melakukan efisiensi dan bahkan penghematan belanja barang yang tidak produktif dan tidak prioritas, termasuk perjalanan dinas dan berbagai program - program yang dianggap kurang bermanfaat. Pemerintah juga melakukan penajaman belanja modal yang benar - benar sesuai dengan prioritas yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan kesempatan kerja dan mengurangi kemiskinan. dengan memotong belanja modal yang kurang produktif seperti pembangunan dan renovasi gedung pemerintah. Sumber dana yang ada digunakan untuk belanja modal yang produktif yaitu pembangunan jalan, jembatan, irigasi dan sarana prasarana perhubungan serta infrastruktur penting lainnya. Sejalan dengan itu, juga dilakukan penyempurnaan baik dalam perencanaan dan penganggaran alokasi belanja pemerintah daerah, maupun dalam perencanaan rencana kerja dan anggaran PD. Berdasarkan berbagai pertimbangan dan langkah - langkah kebijakan yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran pembangunan sebagaimana tertuang dalam RKPD tahun 2017 tersebut, maka kebijakan yang diambil dalam Rancangan APBD tahun 2017 adalah Anggaran belanja pemerintah Kabupaten Rembang direncanakan jumlahnya mencapai Rp. 1,731,069,268,368,- adapun Outcome yang diharapkan dari alokasi anggaran belanja pemerintah Kabupaten Rembang 2017 tersebut adalah tercapainya pertumbuhan PDRB yang didorong oleh investasi pemerintah sebesar 20 persen serta pengeluaran pemerintah berupa belanja modal pemerintah setidak - tidaknya 30. Dengan stimulasi investasi sektor pemerintah tersebut. diharapkan sasaran pertumbuhan ekonomi +- 5 di tahun 2017 dapat tercapai. Selain itu. alokasi anggaran belanja pemerintah Daerah tahun 2017 tersebut diharapkan juga akan dapat memberikan dampak pada berkurangnya tingkat pengangguran terbuka sekitar 4,20 dari angkatan kerja dan berkurangnya angka kemiskinan sekitar 16,11. V.21 KEBIJAKAN UMUM APBD TAHUN 2017 Tabel 4.4. Proyeksi Belanja KUA Tahun 2017 NO URAIAN APBD 2016 KUA - PPAS Tahun 2017 SELISIH 1 2 4 6 7=6-5 2. BELANJA DAERAH 1,937,216,565,110 1,731,069,268,368 206,147,296,742 -

2.1 Belanja Tidak Langsung