Kontribusi Pepohonan Terhadap Rumah Tangga pada Sistem Pekarangan (Studi Kasus di Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah)

RINGKASAN
Plarvasono Nugroho (E. 30 1939). KONTRIBUSI PEPOHONAN TERHADAP RUMAEI
TANGGA PADA SISTEM PEKARANGAN (Studi Kasus di Desa Katelan, Keeamatan Tangen,
Kabupatcn Smgen, Propinsi Javva Tengah). Di barvah bimbingan Ir. Nurheni Wijayanto, MS.
Peningkatan jumlah penduduk yang tidak diimbangi deng'an penyediaan 1apang;m pckerjaan
telal~meninibulkan berbagai masalali di Indonesia. Salah satu rnasalal~yang paling mendesak adalah
~uakin~iieluasnyakantong-kantong kemiskinan, baik yang bersifat sektoral maupun Borizontal. Di
sektor pertanian, proses pemiskinan petani diakibatkan ole11 tiga lid, yaitu : menciutnya luasan usaha
tani, kelidaksei~nbangan nilai lukar produk-produk pertanian.
ketidakberdayaan peta~udalam
nie~ldapatkanakses modal dm teknologi. Padahal di sektor pertanianlall ~iiayoritasr0,5 lia.
: pe~iiilikanlahan >0,26 - < 0.50 ha.
Strata I1
Strala I11 : peniilikan lahan >0,11 - < 0.26 ha, dan
lahan < 0,11 ha.
Stnta IV : pe~nilika~l
Tingk;~tinilur responden dalam penelitian ini berkisar ant;lra 28 s:unpai dcngan 71 tahun dan
kcscluruhan~iya berjenis kela~iiinlaki-laki. Dari segi pcndidikan, lingkill pendidika~~rcspo~idc~i
tergolong relatif rc~ldal~,
ini terlil~at&ri tingginya persentasc respondc~~
yang tidak sckolall dan tidak

tamat SD, yaitu mencapai 64 %. sedangkan ysng talnat SD me~icapai28 % dan selcbillnya (8 %) L;II~;II
SMP. Lcbili dari separull responden tidak ~ile~niliki
pekerjaan sambilan. sisanya ~ne~niliki
pckerjaan
s;lmbilan antara lain sebagai bnruh fani, petemak, dan pedagang kecil-kecilan. Jenis Ll11an yang
digunakan n111lik kegiatan usalia tani melipiiti tanah sawah. legal dan pekarangan, dengan rata-rala Illas
total adalal~0.372 ha. Luas pekarangan responden nta-nta 0.093 ha, tersebar dari 0,02 - 0,22 ha.
Berdasarkan strata kepeniilikan lalian, 32 % responden tennasuk kc dalam strata I. 40 %strata 11, I6 %
strata 111, dan 9 %strata IV.
Kesdaan pekarangan responden unulimya didonii~lasiole11 tanaman dari jcnis kayu-kayuarl.
kllususnya jati (Tectonagrandis), sedangk'm tanamcan perfaninn (rnusiman), seperli jagt~ng,ketela, dall
palawija, tidak dapat tumbuh dengan baik. N a ~ i ~ udemikian.
n
kengarnan j e r k fanalnannya terniasuk
cukup tinggi. Hal ini terlillat dari jumlah spesies yang dite~nukar~
di pekanngan responden yaitu ntarata rncncapai 12 spesies.
Jenis-jenis tanatnan yang ditemukan dapat dikelornpokkan ~ilenjadielnpat kalegori tanaman,
yaitu tanaman pengbasil kayu, su~iiberbahanniakanan taulbahan, obat-obatan, dCmtanaman luas. Pada
strata I, ju~iilah tananan penghasil kayu yang turnbull di pek,mngan adalnh sebesar 62,2 % dari


seluru~lltanaman, sedangkan pada strata I1 sebesar 49,9 %, strata 111 sebesar 60.01 %, dan pada strata
IV scbesar 5S,9 %,
Pekanngan tunmnnya ~nelnilikistruktur yang sarna dari talmn ke tal~un,walaupun ~nungkinada
sedikit variasi mnusiaman. Di lokasi penelitian, ditemukan adanya Ii~nalapisan tajuk yang ~ ~ i e r ~ ~ b c n t u k
struktur pekanngan. Lapisan pertma ( 10 m) didolninasi oleh kelapa dan pohon-pollon laimya, seperti jati mahoni. &an
sengon.
Jumlah pekerja yang terlibat dala~nusaha tani pekanngan lne~tlilikil~ubunganpositif dengan
luas pekarangan, tetapi l ~ a ini
l tidak benrti curahan kerja yang diberikan olch setiap anggota keluarga
akan selalu berta~nbal~
bany,ak pula. Hasil penelitian ini lne~~iperlil~atkan
bahwa curahan kerja tertinggi
yang diberikan oleh setiap anggota keluarga adalal~,s w n i pada strata I (1 10,s jam kerja per bulan),
istri pada smta I1 (34.1 jam kerja per bulan), anak laki-laki pada strata I (72,O jam kerja per bulan),
dan anak perelnpuan pada strata I1 (25,3 jam kerja per bulan).
Seperti yang dilaporkan oleh Tcra (1954) dan Stoler (1975). di J a w pekarang~n dapat
menghasilkan Iebih dari 40 % kebutul~anenergi dari penduduk lokal. Se~nenlaralapomn Soelnanvoto
dan Conway (1991) tentang perbandingan lalian perlanian di Jawa menunjukkan bahw;~pekanr~gall
merniliki l~asilyang paling bervariasi dan biasanya meningkatkan p e ~ r ~ p a t lcbil~
a n tinggi.

Dalamn penelitian ini, sunbangan pendapatan yang dillasilkan dari usaba tani pckmramig terlihat
,
I1 sebesar 30,33
cukup sig~ufikan,pada stnta I sebesar 34,75 % dari total pendapatan usaha t a ~ stnta
%, strata I11 sebesar 30,49 %, d m pada strata IV sebesar 27,82 %. Besarnya kontribusi dari usaha tani
pekarangan ini dikarenakan s1wa11 di desa KaleIan hmya dapat ditana~nipadi gogo satu kali dala111
setal~un. Hasil penelitian ini juga mnelnperlil~atkandomninasi kayu atas tan;lmnan non kayu dala~n11;11
sumbangan pendapatan yang diperolel~ responden dari usaha tani pckarangan. Pada strata I
sumbangan pcndapatan dari lanalnan pengl~asilkayu niencapai 73,33 %. stnmta 11 72,21 O/o. strata 111
G9,96 %, dan strata IV 68,91 %.
Dalaln penelitian ini dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitn:
I. Sisleln usaha tani pekanngan
. telal~berke~nbangdi dcsa Katelan dengau intcnsitas yang cukup
tinggi.
2. Faktor fisik dan lingkungan (seperli jellis tanah, topografi. dan ko~tdisiikli~nselcmpz~t)ad;11;111
hktor yang paling menentukan dalan~membentuk pekanngan.
3. Suiob;mligan pendapatan dari I I S R ~ I ~lalii
I
pekarangan berkorclasi scalra positif dc~iganluas
pek~ranganyang dimiliki.

4. Sumubangan pendapatan yalig dibcrikan ole11 tanam;mn pcnghasil kayu :idal;111 lcbih bcsar jika
dibat~diligkandengan tanaman non ka)u.
Kcgiatan usaha t;rni sebagai scbuah ilpaya sadar sckaligus 11:lrapan bagi 111asyar;mkat dcsn
Katelan perlu iebih dioptimalkan. Olch karena itu, pen11 maupun dttkmng;~nbcrbagai pillak. scperti
pcmerintah daerah, iustansi kehutanan, lelnbaga keuangan, kak~ngan;k;~dcmisisangat dibutnhkan.
Peneliti;tn ir~isendiri masih mengandung banyak kelmialla~~,
~nisalny;~
bclum tcrungkapnya aspek
ekologis d a ~sosio-kultural
i
dalamn pc~nanfaatan1al1an pekarangan, sehingga pcncliti;~nyang ~ncndalam
tentang kedua aspek tersebut sang;mt direkomendasik;m.

Dokumen yang terkait

Kontribusi Hutan Rakyat Kemenyan Terhadap Pendapatan Rumah Tangga (Studi Kasus di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan)

2 53 66

Kajian Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Kebun Campuran Terhadap Pendapatan Rumah Tangga pada Masyarakat Desa Jlarem, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah

0 9 73

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-faktor Produksi Industri Tahu(Kasus di Desa Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Propinsi Jawa Tengah)

0 14 87

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Hutan Rakyat Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Kasus di Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur)

0 19 97

Sistem Pengelolaan dan Kontribusi Kebun Campuran terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Desa Sukadamai, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa barat.

4 73 135

Kontribusi pengelolaan agroforestri terhadap pendapatan rumah tangga petani (Studi Kasus: Desa Bangunjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat)

0 3 110

Kontribusi Pengelolaan Agroforestri Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani (Studi Kasus Di Desa Sukaluyu, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 4 36

Evaluasi sistem keuangan desa kabupaten Sragen (studi kasus di kecamatan Karangmalang) Supriyadi2009

0 4 133

KONTRIBUSI USAHA TANI TEMBAKAU TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA SALAMREJO KECAMATAN SELOPAMPANG KABUPATEN TEMANGGUNG JAWA TENGAH.

0 0 94

KONTRIBUSI USAHATANI TEMBAKAU (NICOTIANAE TABACUM) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TIENG KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH.

0 0 166