KETENTUAN UMUM Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor 23 Tahun 2005

13. Peraturan Daerah Kabupaten Parigi Moutong Nomor 1 tahun 2004 Tentang Kewenangan Kabupaten Parigi Moutong Sebagai Daerah Otonom Lembaran Daerah Tahun 2004 Nomor 4 Seri E Nomor 3; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG dan BUPATI PARIGI MOUTONG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PAJAK HOTEL

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Parigi Moutong. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 3. Bupati adalah Bupati Parigi Moutong. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. 5. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang perpajakan daerah sesuai dengan peraturan perundang­undangan yang berlaku. 6. Badan adalah Sekumpulan Orang danatau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan Lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan Nama dan dalam bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan,Perkumpulan, Yayasan Organisasi Massa, Organisasi Politik atau Organisasi yang sejenis lembaga, bentuk usaha tetap dan badan lainnya. 7. Dinas adalah Dinas Pariwisata Kabupaten Parigi Moutong. 8. Hotel adalah Bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap istirahat, memperoleh pelayanan dan atau fasilitas lainnya yang dipungut bayaran, termasuk bqangunan lainnya yang menyatu dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama kecuali untuk pertokoan dan perkantoran. 9. Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang­undangan perpajakan daerah diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajak yang terhutang, termasuk pemungutan atau pemotong pajak tertentu. PERATURAN DAERAH NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PAJAK HOTEL 3 10. Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 satu bulan takwin atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. 11. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang dapat disingkat SPTPD, adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan atau bukan pembayaran pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak, dan atau harta dan kewajiban menurut ketentuan Peraturan­perundangan perpajakan daerah. 12. Surat Setoran Pajak Daerah, yang dapat disingkat SSPD adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas daerah atau ketempat pembayaran lainnya yang ditunjuk oleh Bupati. 13. Surat Ketetapan Pajak Daerah, yang dapat disingkat SKPD, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak. 14. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, yang dapat disingkat SKPDKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sangsi administrasi, dan jumlah yang masih harus dibayar. 15. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang dapat disingkat SKPDKBT, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. 16. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar, yang dapat disingkat SKPDLB adalah Surat Ketetapan Pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih bayar daripada pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang. 17. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil, yang dapat disingkat SKPDN, adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. 18. Surat Tagihan Pajak Daerah, yang dapat disingkat STPD, adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sangsi administrasi berupa bunga dan atau denda. 19. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan,mengolah data dan atau keterangan lainnya yang menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang­undangan perpajakan daerah. 20. Penyidikan tindak pidana di bidang perpajakan daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya di sebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang Perpajakan Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB II NAMA OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI