Defenisi Merokok Bahan Kimia di Dalam Tembakau dan Rokok

individu secara langsung, namun dalam pembentukan sikap, media massa juga berperan karena merupakan satu bentuk informasi sugestif. 4. Faktor Emosi - Berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang, akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama.

2.3. Merokok

2.3.1. Defenisi Merokok

Merokok adalah perlakuan yang ditandai dengan membakar tembakau yang kemudian diisap asapnya, baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa. Temperatur pada sebatang rokok yang tengah dibakar adalah 900ºC untuk ujung rokok yang dibakar dan 30ºC untuk ujung rokok yang terselip di bibir perokok. Asap rokok yang diisap atau asap rokok yang dihirup melalui dua komponen yang lekas menguap berbentuk gas dan komponen yang bersama gas terkondensasi menjadi komponen partikulat. Dengan demikian, asap rokok yang diisap dapat berupa gas sejumlah 85 dan sisanya berupa partikel Harrisons, 1987. Merokok adalah suatu kebiasaan atau pola hidup yang tidak sehat. Perilaku merokok tidak hanya menyebabkan berbagai macam penyakit tetapi juga dapat memperberat sejumlah penyakit lainnya Hardinge et al., 2001.

2.3.2. Bahan Kimia di Dalam Tembakau dan Rokok

Dalam satu batang rokok terdapat lebih kurang 4000 jenis bahan kimia, 40 persen diantaranya beracun. Bahan kimia yang paling berbahaya terutama nikotin, tar, hidrokarbon, karbon monoksida, dan logam berat dalam asap rokok Kusmana, 2002. Bahan-bahan kimia ini berasal dari pertumbuhan daun tembakau itu sendiri, misalnya bersumber dari tanah, udara, dan bahan-bahan kimia yang digunakan baik di dalam proses pembuatan tembakau maupun sewaktu penanaman tembakau. Dengan kata lain, berbagai jenis tembakau yang ditanam di suatu daerah atau suatu negara serta cara pemprosesan tembakau akan mempengaruhi komposisi bahan kimia yang dikandung oleh tembakau. Seorang perokok yang menghisap 1-9 batang rokok perhari akan mengalami pemendekan umur sekitar 5,5 tahun White, 1981. Pada waktu rokok dibakar berarti tembakau, cengkeh, pembalut rokok, dan Universitas Sumatera Utara bahan tambahan lainnya ikut dibakar maka akan terbentuk bahan kimia hasil pembakaran dan berikut adalah hasilnya:  Bahan kimia di dalam rokok yang diisap Asap rokok mainstream mainstream smoke terdiri dari 4000 jenis bahan kimia Roberts,1988. Dibedakan menjadi fase partikulat dan fase gas. Fase pertikulat terdiri dari nikotin, nitrosamine dan N-nitrosonornikotin; polisiklik hidrokarbon; logam berat dan karsinogen amine. Sedangkan fase yang dapat menguap atau seperti gas adalah karbon monoksida, karbon dioksida, benzene, amonia, formaldehid, hidrosianida, dan lain-lain. Dari sifat aktivitas biologis asap rokok dibedakan menjadi asfiksant, iritant, sikiatoksin, mutagen, karsinogen, enzim inhibitor, neurotoksin dan bahan farmakologi yang aktif Sitepoe, 2000. Asap rokok sidestream: beberapa bahan kimia dalam asap rokok sidestream emiten ke udara. Di sini dijumpai adanya bahan kimia bersifat karsinogenik berupa N- nitrosodimetilamin dan N-notrosodilamin serta beberapa jenis logam berat. Bahkan ada lebih banyak bahan karsinogenik yang dijumpai di dalam asap sidestream Sitepoe, 2000.  Penggunaan tembakau tanpa dibakar smokeless tobacco dan bahaya kesehatan Pada penggunaan ini, terdapat nikotin yang bisa memberikan adiksi. Selain itu, di dalam tembakau yang diisap melalui mulut terkandung N-nitrosodietilamin bersifat kanserogenik. Juga, dapat memicu Penyakit Jantung Koroner PJK melalui kadar nikotin di dalam darah. Nikotin yang diisap-isap melalui mulut smokeless tobacco juga dapat meningkatkan tekanan darah Benowitz et al., 1988. Nanda 1988 mencatat bahawa smokeless tobacco akan meningkatkan tekanan darah dan menambah denyut nadi. Kanker mulut juga banyak dijumpai pada mereka yang mengisap-isap tembakau Simarak et al., 1977. 2.3.3. Bahan Kimia Asap Rokok dan Pengaruhnya terhadap Tubuh 2.3.3.1. Nikotin

Dokumen yang terkait

Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Merokok di Kalangan Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan Stambuk 2010

1 60 65

Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Peak Expiratory Flow Rate pada Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010

2 75 41

Hubungan Karakteristik, Pengetahuan, Dan Sikap Remaja Laki-Laki Terhadap Kebiasaan Merokok Di SMU Parulian 1 Medan Tahun 2009

0 36 80

Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Tahun Ajaran 2011/2012 terhadap Bahaya Merokok dan Penyakit Kanker Paru

0 3 71

PERBEDAAN INDEKS PRESTASI ANTARA MAHASISWA MEROKOK DAN TIDAK MEROKOK (Studi Kasus Mahasiswa Laki laki Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Surakarta)

0 3 47

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN PERILAKU MEROKOK MAHASISWA LAKI-LAKI Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Laki-Laki Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 16

Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Merokok di Kalangan Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan Stambuk 2010

0 0 19

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan - Tingkat Pengetahuan tentang Bahaya Merokok di Kalangan Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan Stambuk 2010

0 0 11

Pengaruh Kebiasaan Merokok Terhadap Peak Expiratory Flow Rate pada Mahasiswa Laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2010

0 0 15

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK BAGI KESEHATAN DENGAN SIKAP MEROKOK SISWA LAKI-LAKI KELAS X DAN XI DI SMK GIRIPURO SUMPIUH BANYUMAS

0 1 59