Analisis Kesiapan Guru IPA SMP Muhammadiyah dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang
ANALISIS KESIAPAN GURU IPA SMP
MUHAMMADIYAH DALAM MENERAPKAN
PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI
KOTA MALANG
SKRIPSI
DISUSUN OLEH: LUTHFIDAH IRMALIA
201010070311108
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
ii
ANALISIS KESIAPAN GURU IPA SMP
MUHAMMADIYAH DALAM MENERAPKAN
PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 DI
KOTA MALANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Disusun Oleh: LUTHFIDAH IRMALIA
201010070311108
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(3)
(4)
(5)
(6)
vi MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya kepada
Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (QS. Alam nasrah; 6-8)
Syukuri setiap detik kehidupan dan bermaknalah untuk diri sendiri dan orang lain (Mario Teguh)
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan semua kemudahan dan pertolongan hingga terselesainya skripsi iniKupersembahkan Skripsi ini untuk :
AyahandaH. BudiPrayitno dan IbundaHJ. Siti Mariyamyang selalu memberikan untaian kasih sayang yang tiada henti mengalir serta do’a yang selalu mengiringi langkah kakiku
Adekku Tercinta Rizki Estu Amelia dan Muhammad Firza Prahestian yang selalu memberikan kasih sayang
Keluarga besarku terutama Nenekku Tercinta Hj.Zubaidah dan tante Rokhanawati yang selalu memberikan kasih sayang serta do’a tiada henti
Almamaterku Universitas Muhammadiyah Malang yang selama ini menaungi pendidikanku
(7)
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “Analisis Kesiapan Guru IPA SMP Muhammadiyah dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang”.
Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan tenaga, informasi, bimbingan, dukungan, semangat serta do’a dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang teramat besar atas segala bantuan yang telah diberikan. Terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd.selaku ketua jurusan Pendidikan Biologi dan selaku pembimbing I serta Bapak Drs. Nur Widodo, M.Kesselaku pembimbing IIyang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi, petunjuk serta saran dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu guru SMP Muhammadiyah se-kota Malang telah memberikan izin penelitian serta dukungan moril.
4. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terimakasih sebesar-besarnya atas bantuan, dukungan serta do’anya.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Malang, Agustus 2014 Penulis,
(8)
viii DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR SAMPUL LUAR ... i
LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
SURAT PERNYATAAN ... iv
LEMBAR PENGESAHAN ... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Batasan Masalah ... 5
F. Definisi Istilah ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori ... 7
(9)
ix
1. Kurikulum 2013 ... 7
a. Pengertian Kurikulum ... 7
b. Pengertian Kurikulum 2013 ... 9
c. Pengembangan Kurikulum 2013 ... 10
2. Pembelajaran Kurikulum 2013 ... 16
a. Pengertian Pembelajaran ... 16
b. Standar Pembelajaran Kurikulum 2013 ... 17
c. Pembelajaran IPA dalam Kurikulum 2013 ... 23
3. Persepsi ... 25
a. Pengertian Persepsi ... 25
b. Faktor-faktor dalam Persepsi ... 26
c. Proses Persepsi ... 26
d. Bentuk-bentuk Persepsi ... 27
e. Jenis-jenis Persepsi ... 27
f. Persepsi guru terhadap Kurikulum 2013... 28
4. Kesiapan ... 30
a. Pengertian Persiapan ... 30
b. Persiapan guru menerapkan Kurikulum 2013 ... 34
5. Guru dan Kurikulum ... 35
B. Kerangka Konsep ... 37
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 38
(10)
x
C. Data dan Sumber Data ... 39
D. Teknik Pengumpulan Data ... 42
E. Tahap-tahap Penelitian ... 44
F. Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 48
1. Persepsi guru ... 48
2. Hambatan ... 51
3. Solusi... 59
B. Pembahasan ... 59
1. Persepsi guru ... 59
2. Hambatan ... 63
3. Solusi... 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 68
1. Persepsi guru ... 68
2. Hambatan ... 68
3. Solusi... 69
B. Saran ... 69
DAFTAR PUSTAKA ... 71
(11)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum ... 15
Tabel3.1 Daftar Sekolah SMP Muhammadiyah di Kota Malang ... 39
Tabel 3.2 Data dan Sumber Data ... 41
Tabel 3.3 Kriteria Persepsi guru berdasarkan skor dalam persentase ... 46
Tabel 4.1 Persentase Indikator tentang Persepsi Guru terhadap Perubahan Kurikulum ... 49
Tabel 4.2 Kategori Indikator tentang Persepsi Guru terhadap Perubahan Kurikulum ... 50
(12)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
(13)
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Matriks Penelitian ... 73
Lampiran 2 Kisi-kisi Instrument ... 75
Lampiran 3 Angket ... 82
Lampiran 4 Lembar Pedoman Wawancara ... 87
Lampiran 5 Hasil Data Angket ... 89
Lampiran 6 Hasil Data Wawancara ... 94
Lampiran 7 Contoh RPP ... 104
Lampiran 8Surat Ijin Penelitian ... 111
(14)
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Dekza, ferdika. 2012. http://ferdikakinestetik.blogspot.com/2012/12/makalah-kurikulum-2013.html./ Diakses pada tanggal 14 Januari 2014 Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Fathurrohman, Pupuh. 2012. Guru Profesional. Bandung: Refika Aditama
Habibi, Ahmad. 2013. Keunggulan dan kekurangan pendidikan pada kurikulum 2013. Tersedia: http://www.beritahu.me/2013/09/keunggulan-dan-kekurangan-pendidikan.html#sthash.zB5lFhO0.dpuf/ Diakses pada tanggal 3 November 2013
Hamalik O. 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya
Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Hasan H. 2013. Informasi Kurikulum 2013. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia
Hidayat, Sholeh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: Rosda
Isjoni. 2007. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta
Iswandono, donny. 2013. Artikel. http://www.aruemonitor.co/kurikulum-2013-mind-set-guru-diubah/ Diakses pada 5 Februari 2014
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Rencana Strategi Pendidikan Nasional 2010-2014. Jakarta: Kemendiknas
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Draft Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kusnandar. 2009. Guru Profesional: Implementasi Kurikulum KTSP. Jakarta: Rajawali Press
Kusumah, Wijaya. 2013. Kelebihan dan Kekurangan Diklat Implementasi Kurikulum 2013 Tersedia http://wijayalabs.com/2013/07/12/kelebihan-dan-kekurangan-diklat-implementasi-kurikulum-2013/ Diakses pada tanggal 3 November 2013
(15)
xv
Marno, Idris. 2010. Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Mulyasa, E. 2014. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Nadya. 2013. http://nadyaafrilia.blogspot.com/2013/10/makalah-kurikulum-2013.html / Diakses pada tanggal 5 Februari 2014
Nadya. 2013. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Nasution, S. 2008. Asas-Asas Kurikulum Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara Nere, Gladys. 2013. Kelebihan dan Kekurangan kurikulum 2013. Tersedia:
http://gladysnereweb.blogspot.com/2013/05/kelebihan-dan-kekuranga-kurikulum-2013.html/ Diakses pada tanggal 3 November 2013
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Bandung: Rosda
Setyaningrum, yanur. 2013.
http://yanursetyaningrum.guru-indonesia.net/artikel_detail-42570.html/ Diakses pada tanggal 21 Maret 2014
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Undang-Undang Republik Indonesia. No. 20 Tahun 2013 tentang Sistem
(16)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu usaha untuk melakukan proses pembelajaran bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang diterapkan di suatu negara. Pendidikan tidak terlepas dari Kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Kurikulum merupakan suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di suatu negara. Kurikulum yang dipakai saat ini, mengacu pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum dan pendidikan merupakan dua konsep yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum membahas mengenai pengembangan kurikulum. Kurikulum dan Pendidikan bagaikan dua keping uang, antara yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan tak bisa terpisahkan (Hamalik, 2013).
Kehidupan suatu negara pendidikan memegang peran yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Perwujudan masyarakat yang berkualitas menjadi tanggungjawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang makin berperan dalam menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan profesional dalam bidangnya masing-masing. Hal tersebut diperlukan, terutama untuk mengantisipasi era kesejagatan, khususnya globalisasi pasar bebas di lingkungan negara-negara
(17)
2
ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area), maupun di kawasan negara-negara Asia Pasifik (APEC) (Mulyasa, 2014).
Mempersiapkan lulusan pendidikan yang memasuki era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan. Untuk kepentingan tersebut pemerintah memprogramkan Kurikulum 2013 yaitu Kurikulum yang dapat menghasilkan Insan Indonesia yang Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi. Salah satu perubahan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Kurikulum 2013, adalah dengan meringkas jumlah mata pelajaran dan menambah jam belajar. Dengan begitu diharapkan agar para siswa akan lebih fokus, lebih mendalami dan memahami terhadap suatu bidang studi atau mata pelajaran yang diberikan (Kemendikbud, 2013).
Pemegang peranan penting dalam penerapan kurikulum adalah guru. Guru sebagai tenaga pendidik yang berurusan langsung dengan peserta didik untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum yang telah ditetapkan. Menurut Fathurrohman “Guru adalah ujung tombak dalam proses belajar mengajar”. Karena gurulah yang berinteraksi langsung dengan siswa di dalam kelas. Gurulah yang memegang peranan penting dalam membuat siswa mengerti dan paham mengenai matapelajaran yang diajarkan”. Guru disetiap jenjang pendidikan baik pendidikan dari dasar sampai menengah, memberikan pengalaman belajar pada siswa berdasarkan pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan mengembangkan sendiri dalam pembelajaran.
(18)
3
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, MA menegaskan bahwa Muhammadiyah mendukung langkah Kemdikbud meningkatkan kualitas pendidikan melalui perubahan Kurikulum. Muhammadiyah akan melaksanakan Kurikulum itu dengan memperkuat, memperkaya dan memperkecil resiko kelemahan Kurikulum yang ada. Kebijakan yang diambil oleh Kemdikbud dalam memperbaiki mutu generasi bangsa melalui pendidikan tersebut sejalan dengan semangat yang diusung oleh Muhammadiyah. Untuk itu, perubahan Kurikulum yang bertujuan memajukan anak bangsa ini memperoleh dukungan penuh (Kompas, 2013).
Kesiapan guru lebih penting daripada pengembangan Kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Kurikulum boleh berganti, tetapi guru yang akan menentukan apakah guru mau menggunakan Kurikulum itu atau tidak. Paling tidak, kenyataan selama ini secara empiris membuktikan bahwa guru yang menentukan, guru yang menjadi aktor utama implementasi kurikulum. Faktor keberhasilan penerapan Kurikulum 2013 adalah kesiapan guru. Karena peran guru adalah orang yang mengimplementasikan Kurikulum dalam satuan pendidikan. Bila guru tidak bisa mendalami Kurikulum yang berlaku, maka tujuan pendidikan yang diinginkan tidak akan tercapai.
Latar belakang di atas peneliti ingin meneliti tentang “Analisis Kesiapan Guru IPA SMP Muhammadiyah dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang”.
(19)
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti menetapkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Persiapan guru IPA SMP Muhammadiyah dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang.
a. Bagaimana persepsi guru IPA SMP Muhammadiyah terhadap Kurikulum 2013?
b. Apa saja hambatan yang dihadapi guru IPA SMP Muhammadiyah dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang?
c. Apa solusi guru IPA SMP Muhammadiyah menghadapi hambatan dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, Penelitian ini bertujuan:
1. Mengetahui persiapan guru IPA SMP Muhammadiyah dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang.
a. Mengetahui persepsi guru IPA SMP Muhammadiyah terhadap Kurikulum 2013.
b. Mengetahui hambatan yang dihadapi guru IPA SMP Muhammadiyah dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang.
(20)
5
c. Mengetahui solusi guru IPA SMP Muhammadiyah menghadapi hambatan dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang.
D. Manfaat Penelitian Manfaat praktis:
Mengetahui pengetahuan tentang kesiapan guru IPA SMP Muhammadiyah dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013
Memberikan wawasan baru tentang Kurikulum 2013 kepada semua tenaga pengajar
Memberikan informasi kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang tentang kesiapan guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013
Manfaat teoritis:
Menambah pengetahuan lebih tentang perubahan kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah yang sekarang diubah menjadi kurikulum 2013, serta dapat memperbanyak informasi kepada tenaga pengajar tentang mutu pendidikan yang ada di Indonesia.
E. Batasan Masalah
Untuk memberikan kejelasan dan menghindari penafsiran yang salah pada penelitian, maka Kesiapan guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu:
(21)
6
a. Persepsi
Persepsi guru mengenai perubahan pada Kurikulum 2013 seperti Pemahaman guru terhadap Kurikulum 2013, pemahaman guru terhadap struktur Kurikulum 2013, pemahaman guru terhadap strategi pembelajaran dan pemahaman terhadap sistem penilaian dalam Kurikulum 2013.
b. Hambatan yang dihadapi oleh guru IPA dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013.
c. Solusi guru IPA dalam mengatasi hambatan yang muncul dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013.
F. Definisi Istilah
1. Kesiapan adalah keadaan maupun kemampuan yang telah dimiliki seseorang sebelum melakukan sesuatu yang tertentu (Hendro Widodo, 2005: 42). Kesiapan guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan guru IPA SMP dalam menerapkan Kurikulum 2013.
2. Guru IPA adalah salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran IPA, karena fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.
3. Kurikulum 2013 adalah rancangan pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(1)
1
Pendidikan adalah suatu usaha untuk melakukan proses pembelajaran bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang diterapkan di suatu negara. Pendidikan tidak terlepas dari Kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Kurikulum merupakan suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di suatu negara. Kurikulum yang dipakai saat ini, mengacu pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum dan pendidikan merupakan dua konsep yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum membahas mengenai pengembangan kurikulum. Kurikulum dan Pendidikan bagaikan dua keping uang, antara yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan dan tak bisa terpisahkan (Hamalik, 2013).
Kehidupan suatu negara pendidikan memegang peran yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Perwujudan masyarakat yang berkualitas menjadi tanggungjawab pendidikan, terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang makin berperan dalam menampilkan keunggulan dirinya yang tangguh, kreatif, mandiri dan profesional dalam bidangnya masing-masing. Hal tersebut diperlukan, terutama untuk mengantisipasi era kesejagatan, khususnya globalisasi pasar bebas di lingkungan negara-negara
(2)
ASEAN, seperti AFTA (Asean Free Trade Area), maupun di kawasan negara-negara Asia Pasifik (APEC) (Mulyasa, 2014).
Mempersiapkan lulusan pendidikan yang memasuki era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian diperlukan pendidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan. Untuk kepentingan tersebut pemerintah memprogramkan Kurikulum 2013 yaitu Kurikulum yang dapat menghasilkan Insan Indonesia yang Produktif, Kreatif, Inovatif, Afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi. Salah satu perubahan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Kurikulum 2013, adalah dengan meringkas jumlah mata pelajaran dan menambah jam belajar. Dengan begitu diharapkan agar para siswa akan lebih fokus, lebih mendalami dan memahami terhadap suatu bidang studi atau mata pelajaran yang diberikan (Kemendikbud, 2013).
Pemegang peranan penting dalam penerapan kurikulum adalah guru. Guru sebagai tenaga pendidik yang berurusan langsung dengan peserta didik untuk melakukan pembelajaran sesuai dengan Kurikulum yang telah ditetapkan. Menurut Fathurrohman “Guru adalah ujung tombak dalam proses belajar mengajar”. Karena gurulah yang berinteraksi langsung dengan siswa di dalam kelas. Gurulah yang memegang peranan penting dalam membuat siswa mengerti dan paham mengenai matapelajaran yang diajarkan”. Guru disetiap jenjang pendidikan baik pendidikan dari dasar sampai menengah, memberikan pengalaman belajar pada siswa berdasarkan pada kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan mengembangkan sendiri dalam pembelajaran.
(3)
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, MA menegaskan bahwa Muhammadiyah mendukung langkah Kemdikbud meningkatkan kualitas pendidikan melalui perubahan Kurikulum. Muhammadiyah akan melaksanakan Kurikulum itu dengan memperkuat, memperkaya dan memperkecil resiko kelemahan Kurikulum yang ada. Kebijakan yang diambil oleh Kemdikbud dalam memperbaiki mutu generasi bangsa melalui pendidikan tersebut sejalan dengan semangat yang diusung oleh Muhammadiyah. Untuk itu, perubahan Kurikulum yang bertujuan memajukan anak bangsa ini memperoleh dukungan penuh (Kompas, 2013).
Kesiapan guru lebih penting daripada pengembangan Kurikulum 2013. Kenapa guru menjadi penting? Kurikulum boleh berganti, tetapi guru yang akan menentukan apakah guru mau menggunakan Kurikulum itu atau tidak. Paling tidak, kenyataan selama ini secara empiris membuktikan bahwa guru yang menentukan, guru yang menjadi aktor utama implementasi kurikulum. Faktor keberhasilan penerapan Kurikulum 2013 adalah kesiapan guru. Karena peran guru adalah orang yang mengimplementasikan Kurikulum dalam satuan pendidikan. Bila guru tidak bisa mendalami Kurikulum yang berlaku, maka tujuan pendidikan yang diinginkan tidak akan tercapai.
Latar belakang di atas peneliti ingin meneliti tentang “Analisis Kesiapan Guru IPA SMP Muhammadiyah dalam Menerapkan Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang”.
(4)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti menetapkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Persiapan guru IPA SMP Muhammadiyah dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang.
a. Bagaimana persepsi guru IPA SMP Muhammadiyah terhadap Kurikulum 2013?
b. Apa saja hambatan yang dihadapi guru IPA SMP Muhammadiyah dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang?
c. Apa solusi guru IPA SMP Muhammadiyah menghadapi hambatan dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, Penelitian ini bertujuan:
1. Mengetahui persiapan guru IPA SMP Muhammadiyah dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang.
a. Mengetahui persepsi guru IPA SMP Muhammadiyah terhadap Kurikulum 2013.
b. Mengetahui hambatan yang dihadapi guru IPA SMP Muhammadiyah dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang.
(5)
c. Mengetahui solusi guru IPA SMP Muhammadiyah menghadapi hambatan dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 di Kota Malang.
D. Manfaat Penelitian Manfaat praktis:
Mengetahui pengetahuan tentang kesiapan guru IPA SMP Muhammadiyah dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013
Memberikan wawasan baru tentang Kurikulum 2013 kepada semua tenaga pengajar
Memberikan informasi kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang tentang kesiapan guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013
Manfaat teoritis:
Menambah pengetahuan lebih tentang perubahan kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah yang sekarang diubah menjadi kurikulum 2013, serta dapat memperbanyak informasi kepada tenaga pengajar tentang mutu pendidikan yang ada di Indonesia.
E. Batasan Masalah
Untuk memberikan kejelasan dan menghindari penafsiran yang salah pada penelitian, maka Kesiapan guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 yang menjadi fokus pada penelitian ini yaitu:
(6)
a. Persepsi
Persepsi guru mengenai perubahan pada Kurikulum 2013 seperti Pemahaman guru terhadap Kurikulum 2013, pemahaman guru terhadap struktur Kurikulum 2013, pemahaman guru terhadap strategi pembelajaran dan pemahaman terhadap sistem penilaian dalam Kurikulum 2013.
b. Hambatan yang dihadapi oleh guru IPA dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013.
c. Solusi guru IPA dalam mengatasi hambatan yang muncul dalam menerapkan pembelajaran berbasis Kurikulum 2013.
F. Definisi Istilah
1. Kesiapan adalah keadaan maupun kemampuan yang telah dimiliki seseorang sebelum melakukan sesuatu yang tertentu (Hendro Widodo, 2005: 42). Kesiapan guru yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan guru IPA SMP dalam menerapkan Kurikulum 2013.
2. Guru IPA adalah salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran IPA, karena fungsi utama guru adalah merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran.
3. Kurikulum 2013 adalah rancangan pembelajaran yang didesain untuk mengembangkan potensi peserta didik, bertujuan untuk mewujudkan generasi bangsa Indonesia yang bermartabat, beradab, berbudaya, berkarakter, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.