Pengaruh Perebusan terhadap Kandungan Gizi Kerang Pokea (Batissa violacea celebensis Martens 1897) dan Aktivitas Antioksidannya
PENGA
ARUH PE
EREBUS
SAN TERH
HADAP KANDUN
K
NGAN GIIZI
KERA
ANG POK
KEA (Battissa viola
acea celebbensis Marrtens 1897)
DAN
N AKTIVIITAS AN
NTIOKSID
DANNYA
A
YENN
NI
SEKOLA
AH PASC
CASARJA
ANA
IN
NSTITUT
T PERTA
ANIAN BO
OGOR
BOGO
OR
2012
2
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Perebusan
terhadap
Kandungan
Gizi
Kerang
Pokea
(Batissa
violacea
celebensis
Martens 1897) dan Aktivitas Antioksidannya” adalah karya saya beserta komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
September 2012
Yenni
C351100071
ABSTRACT
Pokea mussel is a bivalves Family Corbiculidae from the Pohara River
Southeast Sulawesi. Pokea mussel are usually boiled before consumption, and
believed to be able to cure various diseases such as jaundice, malaria, asthma,
lower blood pressure, and fever. This study aimed to determine the effect of
boiling on nutrient content of pokea mussel and their antioxidant activity.
Nutrient content were determined in raw and boiled pokea mussel, while the
antioxidant activity determined by DPPH method. Relativelly in general boiling
did not significantly decrease nutrient contents of pokea mussel, but it did
decrease the lipid content of pokea mussel as far as 6.09%; carbohydrate
16.37%; potassium 51.48%, total amino acids especially lysine 38.36%; glycine
48.87%; cysteine 75.15%; serine 26.47%; free amino acids especially lysine
44.87%; valine 90.79%; threonine 92.96%; leucine 83.64%; isoleucine 89.80%;
histidine 89.80%; methionine 50%; alanine 83.45%; proline 98.13%; glutamic
acid 83.33%; glycine 88.61%; aspartic acid 86%; and taurine 56.92%. Althought
the antioxidant activity in crude extract of pokea mussel are still below BHT
standard, but the results of toxicity test shows that crude extract of pokea mussel
has potential as a cytotoxic compound.
Keyword: antioxidant activity, effect of boiling, nutrient content, pokea mussel
RINGKASAN
YENNI. C351100071. Pengaruh Perebusan terhadap Kandungan Gizi
Kerang Pokea (Batissa violacea celebensis Martens 1897) dan Aktivitas
Antioksidannya. Dibimbing oleh TATI NURHAYATI dan NURJANAH.
Kerang pokea (Batissa violacea celebensis Marten 1897) merupakan jenis
bivalvia dari Famili Corbiculidae yang berasal dari Sungai Pohara Kabupaten
Konawe, Sulawesi Tenggara. Pemanfaatan kerang pokea oleh masyarakat
setempat umumnya dilakukan dengan cara direbus. Proses pengolahan tersebut,
diduga dapat berpengaruh terhadap kandungan gizi kerang pokea. Secara empiris
kerang pokea dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit seperti penyakit
kuning, malaria, asma, serta dapat menurunkan tekanan darah dan demam.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah preparasi
dan analisis kandungan gizi terhadap kerang pokea segar, rebus, dan kering.
Tahap kedua adalah pengukuran aktivitas antioksidan. Analisis kandungan gizi
meliputi komposisi proksimat, mineral, asam amino total, asam amino bebas,
triptofan, asam lemak, EPA dan DHA, kolesterol, serta vitamin. Ekstraksi
dilakukan secara bertingkat menggunakan tiga jenis pelarut dengan kepolaran
berbeda. Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak kasar dari ketiga pelarut
menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Ekstrak kasar
kerang pokea dari pelarut berbeda juga dianalisis fitokimia dan toksisitasnya.
Hasil analisis kandungan gizi pada kerang pokea berdasarkan
berat keringnya yaitu kandungan proksimat segar (protein 62,21±2,50%; lemak
1,97±0,00%; abu 3,77±0,74%; karbohidrat 40,86±0,04%), rebus (protein
59,92±1,00%; lemak 1,85±0,00%; abu 3,66±0,17%; karbohidrat 34,17±0,05%),
dan kering (protein 50,42±0,09%; lemak 6,85±0,02; abu 10,73±0,08%;
karbohidrat 28,63±0,71%). Hasil analisis mineral makro dan mikro, masingmasing adalah segar (fosfor 2.426,85±123,03 ppm; kalsium 2.129,56±102,58
ppm; kalium 1.894,83±8,06 ppm; magnesium 596,83±8,76 ppm; besi
1.720,79±141,38 ppm; seng 65,34±0,31 ppm; selenium
ARUH PE
EREBUS
SAN TERH
HADAP KANDUN
K
NGAN GIIZI
KERA
ANG POK
KEA (Battissa viola
acea celebbensis Marrtens 1897)
DAN
N AKTIVIITAS AN
NTIOKSID
DANNYA
A
YENN
NI
SEKOLA
AH PASC
CASARJA
ANA
IN
NSTITUT
T PERTA
ANIAN BO
OGOR
BOGO
OR
2012
2
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Pengaruh Perebusan
terhadap
Kandungan
Gizi
Kerang
Pokea
(Batissa
violacea
celebensis
Martens 1897) dan Aktivitas Antioksidannya” adalah karya saya beserta komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan
maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan
dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
September 2012
Yenni
C351100071
ABSTRACT
Pokea mussel is a bivalves Family Corbiculidae from the Pohara River
Southeast Sulawesi. Pokea mussel are usually boiled before consumption, and
believed to be able to cure various diseases such as jaundice, malaria, asthma,
lower blood pressure, and fever. This study aimed to determine the effect of
boiling on nutrient content of pokea mussel and their antioxidant activity.
Nutrient content were determined in raw and boiled pokea mussel, while the
antioxidant activity determined by DPPH method. Relativelly in general boiling
did not significantly decrease nutrient contents of pokea mussel, but it did
decrease the lipid content of pokea mussel as far as 6.09%; carbohydrate
16.37%; potassium 51.48%, total amino acids especially lysine 38.36%; glycine
48.87%; cysteine 75.15%; serine 26.47%; free amino acids especially lysine
44.87%; valine 90.79%; threonine 92.96%; leucine 83.64%; isoleucine 89.80%;
histidine 89.80%; methionine 50%; alanine 83.45%; proline 98.13%; glutamic
acid 83.33%; glycine 88.61%; aspartic acid 86%; and taurine 56.92%. Althought
the antioxidant activity in crude extract of pokea mussel are still below BHT
standard, but the results of toxicity test shows that crude extract of pokea mussel
has potential as a cytotoxic compound.
Keyword: antioxidant activity, effect of boiling, nutrient content, pokea mussel
RINGKASAN
YENNI. C351100071. Pengaruh Perebusan terhadap Kandungan Gizi
Kerang Pokea (Batissa violacea celebensis Martens 1897) dan Aktivitas
Antioksidannya. Dibimbing oleh TATI NURHAYATI dan NURJANAH.
Kerang pokea (Batissa violacea celebensis Marten 1897) merupakan jenis
bivalvia dari Famili Corbiculidae yang berasal dari Sungai Pohara Kabupaten
Konawe, Sulawesi Tenggara. Pemanfaatan kerang pokea oleh masyarakat
setempat umumnya dilakukan dengan cara direbus. Proses pengolahan tersebut,
diduga dapat berpengaruh terhadap kandungan gizi kerang pokea. Secara empiris
kerang pokea dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit seperti penyakit
kuning, malaria, asma, serta dapat menurunkan tekanan darah dan demam.
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama adalah preparasi
dan analisis kandungan gizi terhadap kerang pokea segar, rebus, dan kering.
Tahap kedua adalah pengukuran aktivitas antioksidan. Analisis kandungan gizi
meliputi komposisi proksimat, mineral, asam amino total, asam amino bebas,
triptofan, asam lemak, EPA dan DHA, kolesterol, serta vitamin. Ekstraksi
dilakukan secara bertingkat menggunakan tiga jenis pelarut dengan kepolaran
berbeda. Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak kasar dari ketiga pelarut
menggunakan metode 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Ekstrak kasar
kerang pokea dari pelarut berbeda juga dianalisis fitokimia dan toksisitasnya.
Hasil analisis kandungan gizi pada kerang pokea berdasarkan
berat keringnya yaitu kandungan proksimat segar (protein 62,21±2,50%; lemak
1,97±0,00%; abu 3,77±0,74%; karbohidrat 40,86±0,04%), rebus (protein
59,92±1,00%; lemak 1,85±0,00%; abu 3,66±0,17%; karbohidrat 34,17±0,05%),
dan kering (protein 50,42±0,09%; lemak 6,85±0,02; abu 10,73±0,08%;
karbohidrat 28,63±0,71%). Hasil analisis mineral makro dan mikro, masingmasing adalah segar (fosfor 2.426,85±123,03 ppm; kalsium 2.129,56±102,58
ppm; kalium 1.894,83±8,06 ppm; magnesium 596,83±8,76 ppm; besi
1.720,79±141,38 ppm; seng 65,34±0,31 ppm; selenium