Pengaruh Bakteri Terhadap Terjadinya Keilitis Angularis pada Anak yang Menderita Defisiensi Nutrisi di Kelurahan Mandala II

PENGARUH BAKTERI TERHADAP TERJADINYA KEILITIS ANGULARIS PADA ANAK YANG MENDERITA DEFISIENSI NUTRISI DI KELURAHAN MANDALA II
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh: RIYANTI ROSALIA S
NIM : 080600079
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2012
Universitas Sumatera Utara

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Ilmu Penyakit Mulut Tahun 2012
Riyanti Rosalia Sibagariang Pengaruh Bakteri Terhadap Terjadinya Keilitis Angularis pada Anak yang
Menderita Defisiensi Nutrisi di Kelurahan Mandala II. xi + 52 Halaman
Defisiensi nutrisi pada anak akan mempengaruhi kemampuan daya tahan tubuhnya. Daya tahan tubuh akan menurun sehingga memudahkan bakteri tumbuh dan berkembang secara patogen. Pada rongga mulut terdapat banyak mikroorganisme yang sangat kompleks dan beragam. Mikroorganisme tersebut terdistribusi sesuai habitatnya seperti pada permukaan mukosa (bibir) dihuni oleh bakteri Streptococcus fakultatif anaerob sebagai flora normal dominan. Selain itu ditemukan juga Veilonella dan Neisseria dalam jumlah yang sangat sedikit. Defisiensi nutrisi seperti defisiensi besi, asam folat, vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin B6 (pyridoxine), atau vitamin B12 (cyanocobalamin), dan anemia dapat menyebabkan terjadinya keilitis angularis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus terhadap terjadinya keilitis angularis pada anak yang menderita defisiensi nutrisi di Kelurahan Mandala II.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 35 orang dengan lesi keilitis angularis dan 35 orang sebagai kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive non probability sampling. Hasil
Universitas Sumatera Utara

penelitian diolah dengan program komputer. Uji statistik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan seluruh subjek penelitian yang menderita keilitis angularis termasuk dalam tipe 1. Dari setiap kelompok subjek penelitian, diperoleh data jumlah subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan subjek penelitian berjenis kelamin perempuan dan subjek penelitian pada umur 9-12 tahun lebih banyak dibandingkan dengan subjek penelitian pada umur 6-8 tahun. Berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas diketahui bahwa seluruh anak berada dalam status kekurangan gizi ringan (80% baku). Staphylococcus aureus dijumpai sebanyak 17 (65,4%) pada kelompok kasus dan 9 (34,6%) pada kelompok kontrol, sedangkan Streptococcus dijumpai sebanyak 23 (45%) pada kelompok kasus dan 28 (55%) pada kelompok kontrol.
Kesimpulan penelitian menunjukkan ada pengaruh bakteri Staphylococcus aureus terhadap terjadinya keilitis angularis pada anak yang menderita defisiensi nutrisi. Daftar rujukan: 41 (1979-2012)
Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

Pembimbing :
Dr. Wilda Hafni Lubis, drg., M.Si NIP : 195106111983032001

Medan, 31 Oktober 2012 Tanda tangan .........................................

Universitas Sumatera Utara

TIM PENGUJI SKRIPSI
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 31 Oktober 2012

TIM PENGUJI

KETUA

: Dr. Wilda Hafni Lubis, drg., M.Si

ANGGOTA : 1. Sayuti Hasibuan, drg., Sp.PM


2. Nurdiana, drg., Sp.PM

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
Rasa terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada kedua orang tua tersayang yaitu Ayahanda D. Sibagariang dan Ibunda M. Debataraja yang senantiasa mendoakan, menyayangi, dan mendukung penulis. Penulis juga mengucapkan rasa sayang yang mendalam pada Ruben Sibagariang atas perhatian, dukungan dan rasa persaudaraan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Dr. Wilda Hafni Lubis, drg., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, pengarahan, bimbingan, kritik, serta saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2. Sayuti Hasibuan, drg., Sp.PM selaku Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara

3. Prof. Nazruddin, drg., Ph.D, Sp.Ort selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
4. Indra Basar Siregar., drg., M.Kes selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama menjalani pendidikan di FKG USU.
5. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Ilmu Penyakit Mulut FKG USU yang telah memberikan masukan, saran dan bantuan kepada penulis.
6. Drs. Abdul Jalil A.A., M.Kes selaku pembantu dekan III FKM USU dan Maya Fitria, SKM, M.Kes yang telah meluangkan waktu untuk membantu penulis dalam mengerjakan metode penelitian.
7. Ibu Syariah yang telah banyak membantu penulis selama melaksanakan penelitian di laboratorium Mikrobiologi FK USU.
8. Sahabat-sahabat penulis yaitu Dhian, Febrima, Evawati, Oktavina, Evi, Kristina, Tiomida, Dahliana, Dharma, Angel, Nora, Ita, Ulfa, Juni, Tata, Rina yang telah membantu dan memotivasi penulis, serta teman-teman seangkatan 2008 yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis berharap skripsi ini dapat menjadi sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas Kedokteran Gigi, pengembangan ilmu dan masyarakat.
Medan, 31 Oktober 2012 Penulis,

(Riyanti Rosalia S) NIM: 080600079
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI .........................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................

iv

DAFTAR ISI .................................................................................................

vi


DAFTAR TABEL .........................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

xi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.......................................................................................... Latar

Belakang ...................................................................................

1


1.2.......................................................................................... Permasala

han .............................................................................................

4

1.3.......................................................................................... Hipotesis

....................................................................................................

4

1.4.......................................................................................... Tujuan

Penelitian....................................................................................

5

1.5.......................................................................................... Manfaat


Penelitian....................................................................................

5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1.......................................................................................... Keilitis

Angularis ....................................................................................

6

2.1.1 Etiologi Keilitis Angularis ......................................................

6

2.1.1.1 Agen Infeksi .........................................................................

6


2.1.1.2 Faktor Mekanikal .................................................................

7

Universitas Sumatera Utara

2.1.1.3 Defisiensi Nutrisi..................................................................

7

2.1. ......................................................................................... 1.4 Defisiensi Imun.........................................................................

8

2.1.2 .......................................................................................Gambaran

Klinis Keilitis Angularis.........................................................

8


2.1.3 .......................................................................................Perawatan

Keilitis Angularis....................................................................

10

2.2 Defisiensi Nutrisi .......................................................................

10

2.2.1 Etiologi Defisiensi Nutrisi ......................................................

10

2.2.2 Gambaran Klinis Defisiensi Nutrisi........................................

11

2.2.3 Penilaian Status Gizi ...............................................................


12

2.3 Peranan Bakteri terhadap Terjadinya Keilitis Angularis pada

anak ..........................................................................................

14

2.3.1 Staphylococcus Aureus ...........................................................

15

2.3.2 Streptococcus ..........................................................................

17

KERANGKA TEORI.........................................................................

19


BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian................................................................. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 3.3 Populasi Penelitian dan Pengambilan Sampel ........................... 3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ..................................................... 3.4.1 Kriteria Inklusi ........................................................................ 3.4.2 Kriteria Eksklusi ..................................................................... 3.5 Kerangka Konsep....................................................................... 3.6 Variabel Penelitian..................................................................... 3.7 Definisi Operasional .................................................................. 3.8 Alat dan Bahan Penelitian.......................................................... 3.9 Prosedur Penelitian .................................................................... 3.10 Alur Penelitian ......................................................................... 3.11 Analisa Data............................................................................. 3.11.1 Data Univariant..................................................................... 3.11.2 Data Bivariant .......................................................................

20 20 20 22 22 22 22 22 23 24 25 27 27 28 28

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Analisis Univariant ............................................................ 4.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Keadaan Sudut Mulut ........................................................................................ 4.1.2 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ... 4.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Umur ................

29
29 30 30

Universitas Sumatera Utara

4.1.4 Pengukuran Lingkar Lengan Atas............................................ 4.1.5 Pemeriksaan Mikrobiologi ....................................................... 4.2 Hasil Analisis Bivariant ..............................................................
BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Keadaan Sudut Mulut .......................................................................................... 5.2 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin ...... 5.3 Pengukuran Lingkar Lengan Atas............................................... 5.4 Pengaruh Bakteri terhadap Keilitis Angularis.............................
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ................................................................................ 6.2 Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
LAMPIRAN

31 31 32
34 35 35 36

38 38
39

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1. Ukuran lingkar lengan anak usia 6-17 Tahun ............................................

14

2. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan keadaan sudut mulut ...........

29

3. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin........................

30

4. Karakteristik subjek penelitian berdasarkan umur.....................................

30

5. Pengukuran status gizi anak berdasarkan LLA..........................................

31

6. Mikroorganisme diisolasi dari sudut mulut................................................

31

7. Pengaruh bakteri terhadap Keilitis Angularis ...........................................

32

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Gambaran klinis keilitis angularis..............................................................

8

2. Tipe lesi keilitis angularis ..........................................................................

9

3. Pita pengukur LLA.....................................................................................

13

4. Hasil pewarnaan gram Staphylococcus aureus ..........................................

16

5. Bakteri Streptococcus pada media Blood agar ..........................................

18

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.
Persetujuan Etik Penelitian 2. Lembar Persetujuan Penelitian dari Balitbang 3. Lembar Penyelesaian Penelitian dari Kelurahan Mandala II 4.
Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian 5. Lembar Persetujuan Setelah penjelasan 6. Lembar Data Demografi 7. Lembar Hasil Uji Statistik

Lembar Lembar

Universitas Sumatera Utara

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Ilmu Penyakit Mulut Tahun 2012
Riyanti Rosalia Sibagariang Pengaruh Bakteri Terhadap Terjadinya Keilitis Angularis pada Anak yang
Menderita Defisiensi Nutrisi di Kelurahan Mandala II. xi + 52 Halaman
Defisiensi nutrisi pada anak akan mempengaruhi kemampuan daya tahan tubuhnya. Daya tahan tubuh akan menurun sehingga memudahkan bakteri tumbuh dan berkembang secara patogen. Pada rongga mulut terdapat banyak mikroorganisme yang sangat kompleks dan beragam. Mikroorganisme tersebut terdistribusi sesuai habitatnya seperti pada permukaan mukosa (bibir) dihuni oleh bakteri Streptococcus fakultatif anaerob sebagai flora normal dominan. Selain itu ditemukan juga Veilonella dan Neisseria dalam jumlah yang sangat sedikit. Defisiensi nutrisi seperti defisiensi besi, asam folat, vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin B6 (pyridoxine), atau vitamin B12 (cyanocobalamin), dan anemia dapat menyebabkan terjadinya keilitis angularis. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus terhadap terjadinya keilitis angularis pada anak yang menderita defisiensi nutrisi di Kelurahan Mandala II.
Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan cross sectional yang melibatkan 35 orang dengan lesi keilitis angularis dan 35 orang sebagai kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive non probability sampling. Hasil
Universitas Sumatera Utara

penelitian diolah dengan program komputer. Uji statistik yang digunakan adalah uji Mann-Whitney.
Hasil penelitian menunjukkan seluruh subjek penelitian yang menderita keilitis angularis termasuk dalam tipe 1. Dari setiap kelompok subjek penelitian, diperoleh data jumlah subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan subjek penelitian berjenis kelamin perempuan dan subjek penelitian pada umur 9-12 tahun lebih banyak dibandingkan dengan subjek penelitian pada umur 6-8 tahun. Berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas diketahui bahwa seluruh anak berada dalam status kekurangan gizi ringan (80% baku). Staphylococcus aureus dijumpai sebanyak 17 (65,4%) pada kelompok kasus dan 9 (34,6%) pada kelompok kontrol, sedangkan Streptococcus dijumpai sebanyak 23 (45%) pada kelompok kasus dan 28 (55%) pada kelompok kontrol.
Kesimpulan penelitian menunjukkan ada pengaruh bakteri Staphylococcus aureus terhadap terjadinya keilitis angularis pada anak yang menderita defisiensi nutrisi. Daftar rujukan: 41 (1979-2012)
Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena anak merupakan generasi penerus bangsa. Anak usia Sekolah Dasar merupakan kelompok usia yang mempunyai aktivitas cukup tinggi baik dalam keadaan belajar maupun di saat istirahat. Tumbuh kembang anak usia sekolah yang optimal tergantung pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Tanpa gizi yang memadai dan berkualitas, maka anak akan menderita malnutrisi (kekurangan gizi) yang biasanya mengalami berbagai masalah, antara lain gangguan tumbuh kembang, produktivitas kerja berkurang, berkurangnya konsentrasi dan perhatian pada lingkungan sekelilingnya sehingga dapat menurunkan prestasi belajar, serta daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit berkurang terutama pada rongga mulut.1 Masalah nutrisi merupakan dampak dari ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran zat gizi, yaitu asupan yang melebihi keluaran atau sebaliknya, disamping kesalahan dalam memilih bahan makanan untuk disantap.2 Masalah nutrisi merupakan masalah kesehatan yang penting terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia. Masalah nutrisi di Indonesia dan di negara berkembang lain pada
Universitas Sumatera Utara

umumnya didominasi oleh masalah Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Defisiensi Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A (KVA), dan obesitas terutama di kota-kota besar. Secara umum masalah nutrisi di Indonesia terutama KEP masih lebih tinggi daripada negara ASEAN lainnya.3 Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional 2010 menunjukkan tingginya masalah gizi pada anak usia sekolah di Indonesia baik itu masalah kurang gizi maupun kelebihan gizi. Berdasarkan indikator tinggi badan menurut umur (TB/U) status gizi anak umur 6-12 tahun dibagi menjadi sangat pendek, pendek, dan normal. Prevalensi kependekan pada anak adalah 35,6% yang terdiri dari 15,1% sangat pendek dan 20,5% pendek. Berdasarkan indikator indeks massa tubuh menurut umur (IMT/U) status gizi anak dibagi menjadi sangat kurus, kurus, normal, dan gemuk. Prevalensi kekurusan pada anak adalah 12,2% terdiri dari 4,6% sangat kurus dan 7,6% kurus.4
Defisiensi nutrisi seperti defisiensi besi, asam folat, vitamin B2 (riboflavin), vitamin B3 (niacin), vitamin B6 (pyridoxine), atau vitamin B12 (cyanocobalamin), dan anemia dapat menyebabkan terjadinya keilitis angularis.5 Keilitis angularis merupakan keadaan inflamasi yang dapat terjadi pada satu atau kedua sisi sudut mulut. Kondisi ini biasanya disertai dengan eritema, retak-retak, perdarahan, dan fisur di sudut mulut.6,7 Penelitian Pertiwisari A mengenai hubungan status gizi dengan keilitis angularis pada anak usia 6-11 tahun di Puskesmas Cendrawasih, menunjukkan bahwa dari 28 anak dengan status gizi buruk dijumpai 57,14% menderita keilitis angularis.8 Penelitian yang dilakukan oleh Parlak dkk mengenai prevalensi lesi oral pada anak usia 13-16 tahun di Turki, menunjukkan bahwa 26,2% anak menderita lesi oral dimana 9% diantaranya menderita keilitis angularis.9
Universitas Sumatera Utara

Keilitis angularis dapat disebabkan oleh agen infeksi, faktor mekanikal, defisiensi nutrisi dan defisiensi imun yang dapat terjadi sendiri maupun kombinasi dari beberapa faktor.10 Defisiensi nutrisi pada anak akan mempengaruhi kemampuan daya tahan tubuhnya. Daya tahan tubuh akan menurun sehingga memudahkan bakteri tumbuh dan berkembang secara patogen.11
Pada rongga mulut terdapat banyak mikroorganisme yang sangat kompleks dan beragam. Mikroorganisme itu meliputi: protozoa, jamur, virus, mycoplasma dan lebih dari 300 jenis bakteri. Mikroorganisme tersebut terdistribusi sesuai habitatnya seperti permukaan mukosa (bibir, pipi, palatum dan lidah) dan gigi.12 Streptococcus fakultatif anaerob merupakan flora normal dominan pada bibir. Selain itu ditemukan juga Veilonella dan Neisseria dalam jumlah yang sangat sedikit (