Pembatasan Masalah Rumusan Masalah Penelitian Terdahulu

5

B. Pembatasan Masalah

Mengenai pembatasan masalah ini Koentjaraningrat seorang ilmuwan yang telah berjasa meletakkan dasar-dasar ilmu antropologi di Indonesia mengemukakan bahwa, ketika masalah dari suatu penelitian sudah terpilih agar sebuah penelitian tidak terjebak ke dalam begitu banyaknya data yang akan diteliti peneliti perlu menentukan ruang lingkupnya. Keberadaan penentuan ruang lingkup ini penting sekali. Adapun dalam penelitian ini peneliti mengambil batasan masalah pada “METODE BIL- Ḥ IKMAH KH. AHMAD DAHLAN”.

C. Rumusan Masalah

Makna dari rumusan masalah tentunya akan berbeda dengan masalah itu sendiri. Sebab kalau masalah itu merupakan kesenjangan antara apa yang di harapkan dengan apa yang terjadi, maka adapun pengertian rumusan masalah itu berupa pertanyaan yang pada akhirnya akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. 9 Keberadaan Rumusan masalah ini dimaksudkan sebagai upaya dan memberikan arah pelaksanaan penelitian. Keberadaan Rumusan masalah menjadi sesuatu yang penting sebab dengan adanya rumusan masalah ini akan nampak dan menjadi maksud dan tujuannya. Dari latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, berikut adalah permasalahan yang dapat peneliti rumuskan: 1. Apakah KH. Ahmad Dahlan menggunakan metode dakwah bil- ḥ ikmah? 2. Bagaimana implementasi metode dakwah bil-ḥ ikmah KH. Ahmad Dahlan? 9 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D, Bandung : Al Fabeta, 2009, hlm. 35. 6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Setiap peneliti selalu mempunyai tujuan, hal ini Sudah menjadi ketentuan umum. Tujuan penelitian dapat didefinisikan Sesuai dengan tujuan riset sebagai upaya peneliti untuk menemukan, mana saja usaha yang dilakukan dengan metode-metode ilmiah”. 10 Berikut ini adalah tujuan dari penelitian ini: a. Untuk mengetahui apakah sebenarnya KH. Ahmad Dahlan menggunakan metode dakwah bil-ḥ ikmah. b. Untuk mengetahui bagaimana implementasi metode dakwah bil- ḥ ikmah KH. Ahmad Dahlan.

2. Kegunaan Penelitian

Berikut adalah beberapa kegunaan penelitian ini: a. Teruntuk pembaca terutama bagi peneliti yang berkeinginan melakukan penelitian lebih lanjut serta mempunyai ketertarikan yang besar dalam membedah kajian teoritis tentang bagaimana sebenarnya metode bil-ḥ ikmah yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan penelitian ini dapat digunakan Sebagai salah satu bahan informasi. b. Bagi masyarakat luas pada umumnya dan masyarakat Islam khususnya Sebagai sumbangsih penulis untuk mengetahui sebuah kajian teoritis tentang metode dakwah bil-ḥ ikmah KH. Ahmad Dahlan. 10 Husain Syuyuti, Pengantar Metodologi Riset, Jakarta: Fajar Agung, 1989, hlm. 1 7 c. Secara teoritik: dalam rangka bentuk peningkatan kualitas dakwah, terutama dakwah bil-Ḥ ikmah penelitian ini diharapkan mampu memberi tambahan dalam khazanah ilmu pengetahuan. d. Secara empirik: Sebagai upaya kebaikan dan peningkatan dakwah. sebagai salah satu bahan pertimbangan dan bentuk solusi bagi problematika yang terjadi di masyarakat. e. Penelitian ini sebagai persyaratan di Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk mendapat gelar Megister Pemikiran Islam Konsentari Peradaban Islam.

E. Penelitian Terdahulu

KH. Ahmad Dahlan merupakan tokoh pelopor berdirinya organisasi Muhammadiyah. Dimana Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang dakwah melalui amal usahanya. Kemasyhuran nama KH. Ahmad Dahlan tentunya telah banyak menarik para sarjana untuk mengkaji sosoknya. Berikut akan dipaparkan mengenai beberapa hasil studi dari peneliti terdahulu mengenai dakwah tokoh pendiri organisasi Muhammadiyah ini: Penulis dan judul Teoritipologi Husnan Wadi; strategi perkembangan dakwah KH. Ahmad Dahlan di yogyakarta dan tgh. Muhammad Zainuddin Abdul Majid Dilombok; Studi Komparasi. Tesis Magister, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Permaparan strategi perkembangan dakwah KH. Ahmad Dahlan di yogyakarta dan tgh. Muhammad Zainuddin Abdul Majid dilombok 8 2012 Kyai Haji Ahmad Dahlan pemikiran dan kepemimpinannyaM.Yusron Asrofie, Yogyakarta: MPK-SDI PP Muhammadiyah, 2005 kepemimpinan Kyai Haji Ahmad Dahlan dan hasil pemikirannya. Muttaqin, Pencerahan pendidikan agama Islam di indonesia dan aktualisasinya; telaah sosio kultural perjuangan KH. Ahmad Dahlan. Tesis Magister, STAIN, Salatiga, 2013 Kondisi sosiokultural KH. Ahmad dahlan, metode dalam memperbaiki pendidikan agama Islam di indonesia dan implementasi dalam pendidikan Dari Studi-studi yang telah dipaparkan diatas terlihat bahwa masing-masing penelitian tentunya memiliki kekuatan dan telah memberi kontribusi besar terhadap khazanah ilmiah terutama tentang tokoh KH. Ahmad dahlan dan pergerakannya dalam organisasi Muhammadiyah. Meskipun demikian secara spesifik belum terdapat penelitian yang memfokuskan pada metode dakwah bil- Ḥ ikmah yang pernah dilakukan KH. Ahmad Dahlan. Oleh karena itu keberadaan tesis ini pastinya berbeda dari penelitian-penelitian terdahulu, adapun dalam tesis ini peneliti hendak memberi tekanan pada salah satu metode dakwah yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan. Dan dari studi-studi yang ada belum terdapat peneliti yang secara khusus menjelaskan metode bil-ḥ ikmah yang dilakukan KH. Ahmad Dahlan pada masa itu. Sehingganya keberadaan tesis ini merupakan sebuah studi tentang sejarah perjalanan dakwah KH. Ahmad Dahlan, dalam hal ini metode dakwah bil-Ḥ ikmah Yang ia gunakan. 9

F. Metode Penelitian