Manfaat Penelitian Tahap Penelitian Alat Dan Bahan

6 METODOLOGI PENELITIAN Gambar 2. Skema Diagram Alir Penelitian Studi Pustaka dan Survey Lapangan Mulai Persiapan Alat dan Bahan Bahan-bahan Compounding Serat Ijuk Dispersi Bahan Kimia Pembuatan Serbuk Ijuk Mesh 50 Pembuatan Bahan komposit Proses Pencetakan Ijuk 0 phr Ijuk 10 phr Ijuk 20 phr Selesai Hasil dan Pembahasan Uji Sinar Gamma SNI 18-6478-2000 Kesimpulan Selesai 7

2.1 Tahap Penelitian

A. Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan guna mencari bahan-bahan teori dan mencari materi referensi yang berkaitan dengan pembuatan komposit karet alam serta standar pengujian melalui buku, jurnal dan juga beberapa situs internet. B. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan untuk mencari informasi tentang alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan spesimen dan mencari referensi mengenai alat uji yang akan diperlukan untuk proses pengujian.

2.2 Alat Dan Bahan

A. Bahan Ada beberapa bahan penelitian yang digunakan dalam peneltian, diantaranya adalah :

a. Serat Ijuk

Bentuk : Serat Fungsi : Sebagai bahan pengisi

b. Lateks Pekat KKK 60

Bentuk : Cairan Kental Fungsi : Sebagai Matrik Gambar 4. Lateks Pekat c. Sulfur Bentuk : Serbuk Fungsi : Sebagai bahan pengeras kompon. Gambar 5. Sulfur d. ZnO Zinc Oxide Bentuk : Serbuk Fungsi : Bahan penggiat Gambar 6. ZnO Zinc Oxide

e. ZDEC Zinc Dietyl dithio Carbamate

Bentuk : Serbuk Fungsi : Sebagai bahan pencepat vulkanisasi Gambar 7. ZDEC Gambar 3. Serat Ijuk 8

f. Ionol

Bentuk : Serbuk Fungsi : Sebagai bahan penangkal oksidasi Antioksidant Gambar 8. Ionol

g. Darvan

Bentuk : Serbuk Fungsi : Sebagai bahan pendispersi Gambar 9. Darvan

2. Alat Penelitian

a. Alat Roll Alat ini berfungsi sebagai tahap awal dari proses membuat serat menjadi serbuk. Serat ijuk dilakukan proses roll supaya serat tersebut menjadi pipih sehingga mempermudah saat proses penumbukan. Gambar 10. Alat Roll b. Saringan Mesh Saringan mesh berfungsi untuk menyaring serbuk ijuk. Saringan mesh yang digunakan yaitu yang berukuran mesh 50. Gambar 11. Saringan Mesh c. Timbangan Digital Timbangan digital berfungsi untuk menimbang berat komposisi penyusun kompon yang terdiri dari lateks, ijuk serta bahan kimia yang sebelumnya telah ditentukan jumlahnya. Gambar 12. Timbangan Digital d. Toples Toples berfungsi untuk tempat pencampuran bahan-bahan kimia yang akan dilakukan proses dispersi. Pertoples hanya bisa berisi bahan kimia 200 gram, serta bola-bola penyaduknya. 9 Gambar 13. Toples e. Bola – bola pengaduk Bola-bola ini terbuat dari keramik, berfungsi sebagai pencampur dan pengaduk dari formula kimia yang akan di dispersi. Gambar 14. Bola-bola batu f. Mesin Agitator Ball Mill Mesin agritator yaitu mesin yang digunakan untuk proses dispersi zat kimia yang akan digunakan sebagai pencampur kompon. Dengan alat ini zat kimia yang awalnya serbuk diubah menjadi cair dengan komposisi tertentu. Gambar 15. Mesin Agitator BBKKP Yogyakarta, 2016 g. Gelas Gelas berfungsi sebagai tempat untuk mencampur bahan-bahan untuk pembuatan kompon. Gambar 16. Gelas h. Cetakan mold Mold adalah alat untuk mencetak suatu lembaran pada spesimen. Mold ini berbentuk persegi panjang. Gambar 17. Cetakan Mold

3. Alat Pengujian

a. Detector Detector adalah alat untuk memancarkan sinar gamma ke sumber radiasi. Gambar 18. Detector 10 b. Sumber Energi Cs-137 Sumber energi berfungsi untuk memberikan energi dari detector. Sumber energi Cs-137 mempunyai energi sebesar 662 keV. Gambar 19. Sumber Energi c. Surveimeter Sistem Pencacah GM Surveimeter Sistem Pencacah GM digunakan untuk mengatur berapa waktu pencacahan serta melihat hasil dari percobaan yang telah dilakukan. Gambar 20. Surveimeter

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1.

Nilai Intensitas Radiasi Sinar Gamma Variasi Ijuk PHR Intensitas Radiasi Sebelum Perisai Io Intensitas Radiasi Setelah Perisai I 177,3 125,4 10 177,3 115,7 20 177,3 110,7 Gambar 21. Grafik Hubungan Intensitas Radiasi dan Komposisi Ijuk PHR

3.1 Pembahasan Hasil Pengujian Radiasi Sinar Gamma

Dari grafik di atas dapat di lihat bahwa nilai intensitas radiasi sebelum ada perisai tetap yaitu 177,3. Setelah melewati perisai yang komposisi ijuk 0 PHR nilai intensitasnya 129,9; komposisi ijuk 10 PHR nilai intensitasnya 126,9 dan komposisi ijuk 20 PHR nilai intensitasnya 113,6. Itu berarti semakin besar komposisi ijuknya semakin kecil intensitas radiasi sinar gamma yang melewati perisai. Hal itu terjadi karena intensitas yang masuk perisai terhalangi oleh komposisi dari partikel ijuk tersebut. Tabel 2. Hasil Daya Serap DS Radiasi Sinar Gamma Variasi Ijuk PHR Intensitas Radiasi Sebelum Melewati Perisai Io Intensitas Radiasi Sesudah melewati perisai I Daya Serap DS 177,3 125,4 28,49 10 177,3 115,7 34,03 20 177,3 110,7 36,88 177,3 177,3 177,3 125,4 115,7 110,7 100 120 140 160 180 200 10 20 Int ens it as Radi asi Komposisi Ijuk PHR Io I

Dokumen yang terkait

TUGAS AKHIRKARAKTERISTIK KOMPOSIT PARTIKEL IJUK MESH 50 Karakteristik Komposit Partikel Ijuk Mesh 50 Dengan Matrik Karet Terhadap Daya Serap Radiasi Sinar Gamma.

0 2 18

PENDAHULUAN Karakteristik Komposit Partikel Ijuk Mesh 50 Dengan Matrik Karet Terhadap Daya Serap Radiasi Sinar Gamma.

0 2 4

KARAKTERISTIK KOMPOSIT PARTIKEL IJUK MESH 40 MENGGUNAKAN MATRIK KARET DENGAN VARIASI KOMPOSISI SERBUK IJUK 0 phr,15 phr,25 Karakteristik Komposit Partikel Ijuk Mesh 40 Menggunakan Matrik Karet Dengan Variasi Komposisi Serbuk Ijuk 0 Phr,15 Phr,25 Phr Terh

0 4 20

TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK KOMPOSIT PARTIKEL IJUK MESH 40 Karakteristik Komposit Partikel Ijuk Mesh 40 Menggunakan Matrik Karet Dengan Variasi Komposisi Serbuk Ijuk 0 Phr,15 Phr,25 Phr Terhadap Daya Serap Radiasi Sinar Gamma.

0 1 18

PENDAHULUAN Karakteristik Komposit Partikel Ijuk Mesh 40 Menggunakan Matrik Karet Dengan Variasi Komposisi Serbuk Ijuk 0 Phr,15 Phr,25 Phr Terhadap Daya Serap Radiasi Sinar Gamma.

0 3 6

PENGARUH KOMPOSIT PARTIKEL IJUK MESH 100 MENGGUNAKAN KARET TERHADAP RADIASI SINAR GAMMA DENGAN KOMPOSISI IJUK 0 PHR, Pengaruh Komposit Partikel Ijuk Mesh 100 Menggunakan Karet Terhadap Radiasi Sinar Gamma Dengan Komposisi Serbuk Ijuk 0 Phr, 15 Phr, 25phr

0 1 19

PENDAHULUAN Pengaruh Komposit Partikel Ijuk Mesh 100 Menggunakan Karet Terhadap Radiasi Sinar Gamma Dengan Komposisi Serbuk Ijuk 0 Phr, 15 Phr, 25phr.

0 2 5

KARAKTERISTIK KOMPOSIT PARTIKEL IJUK MESH 100 MENGGUNAKAN MATRIK KARET DENGAN KOMPOSISI 0PHR, Karakteristik Komposit Partikel Ijuk Mesh 100 Menggunakan Matrik Karet Dengan Komposisi 0PHR, 10PHR, 20PHR Terhadap Radiasi Sinar Gamma.

0 6 17

TUGAS AKHIR Karakteristik Komposit Partikel Ijuk Mesh 100 Menggunakan Matrik Karet Dengan Komposisi 0PHR, 10PHR, 20PHR Terhadap Radiasi Sinar Gamma.

0 2 18

PENDAHULUAN Karakteristik Komposit Partikel Ijuk Mesh 100 Menggunakan Matrik Karet Dengan Komposisi 0PHR, 10PHR, 20PHR Terhadap Radiasi Sinar Gamma.

0 3 6