HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tekstur tanah
Hasil pengukuran tekstur tanah dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil analisa tekstur tanah
Jenis Vegetasi Fraksi
Tekstur Tanah Pasir
Debu Liat
Paku harupat 53
7 40
Liat Berpasir Rumput
64,3 13,33
22,33 Lempung Liat
Berpasir Keladi
69,6 14
16,33 Lempung Berpasir
Tanpa vegetasi 71
13,3 15,66
Lempung Berpasir Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa tanah dengan vegetasi paku harupat
memiliki kandungan liat yang lebih besar yaitu 40 dan kandungan pasir yang paling kecil yaitu sebesar 53 sehingga tanah dengan vegetasi paku harupat akan
lebih padat. Tanah yang padat memiliki ruang pori yang kecil sehingga akar sulit menembus sampai kedalaman tanah. Hal ini sesuai dengan literatur Hanafiah
2005 yang menyatakan bahwa tanah yang didominasi pasir akan banyak mempunyai pori-pori makro besardisebut lebih poreus. Namun, kemampuan
tanah untuk meloloskan air tidak hanya bergantung pada tekstur tanahnya saja. Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi seperti porositas, kerapatan massa
tanah, kerapatan partikel tanah, dan bahan organik. Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa tanah dengan tanpa vegetasi memiliki
kandungan pasir yang lebih tinggi yaitu 71 dan kandungan liat yang lebih rendah yaitu 15,66 dibandingkan dengan tanah yang memiliki vegetasi, dimana
tanah yang memiliki kandungan pasir lebih banyak akan lebih mudah untuk meloloskan air dibandingkan tanah dengan jenis vegetasi paku harupat, rumput
dan keladi. Hal ini sesuai dengan literatur Winarso 2005 yang menyatakan
34 Universitas Sumatera Utara
bahwa apabila tanah padat maka ruang pori tanah berkurang sehingga pertumbuhan akar terbatas yang akhirnya produksi menurun
.
2. Bahan organik tanah, berat akar, dan volume akar
Hasil pengukuran bahan organik tanah dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Hasil analisa kandungan bahan organik, berat akar dan volume akar
Jenis Vegetasi Kandungan Bahan
Organik Kriteria
Berat Akar gring sampel
Volume Akar cm
3
ring sampel Paku harupat
0,90 Rendah
0,05 0,4
Rumput 2,04
Rendah 0,067
0,6 Keladi
2,09 Rendah
0,034 0,4
Tanpa vegetasi
1,79 Rendah
0,054 0,6
Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa tanah dengan vegetasi keladi memiliki kandungan bahan organik yang lebih tinggi yaitu 2,09 sedangkan tanah dengan
vegetasi paku harupat memiliki nilai bahan organik yang paling rendah yaitu 0,90. Hal ini dikarenakan persentase liat pada vegetasi keladi lebih tinggi
dibandingkan tanpa vegetasi. Hal ini sesuai dengan literatur Hakim, dkk, 1986 yang menyatakan bahwa tekstur tanah juga cukup berperan, makin tinggi jumlah
liat makin tinggi pula bahan organik dan N tanah bila kondisi lainnya sama. Tanah berpasir memungkinkan oksidasi yang baik sehingga bahan organik cepat habis.
Dari Tabel 5 dapat dilihat bahwa pada tanah tanpa vegetasi memiliki berat akar 0,054 gring sampel dan volume akar 0,06 cm
3
ring sampel. Hal tersebut menyebabkan kandungan bahan organik pada tanah tanpa vegetasi juga lebih
tinggi dari pada tanah dengan penutup tanah paku harupat. Hal ini terjadi karena bahan organik tanah berasal dari serasah dan akar tumbuhan. Menurut literatur
Notohadiprawiro 1998 yang menyarakan bahwa sumber bahan organik terutama berasal dari serasah dan akar tumbuhan. Bahan organik tanah dapat memberikan
pengaruh pada struktur tanah, permeabilitas tanah dan daya menyimpan air.
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa tanah tanpa vegetasi memiliki nilai kandungan bahan organik, berat akar dan volume akar yang berkategori cukup
tinggi diantara tanah dengan vegetasi. Hal ini dikarenakan lahan tanpa vegetasi sebelumnya banyak ditumbuhi vegetasi. Namun karena adanya kegiatan
pemeliharaan penyemprotan pada lahan tersebut mengakibatkan vegetasi sebelumnya mati dan memungkinkan masih meninggalakan banyak sarasah dan
akar-akar vegetasi yang tertinggal dipermukaan tanah. Hal ini sesuai dengan literatur Notohadiprawiro 1998 yang menyarakan bahwa sumber bahan organik
terutama berasal dari serasah dan akar tumbuhan. Bahan organik tanah dapat memberikan pengaruh pada struktur tanah, permeabilitas tanah dan daya
menyimpan air.
3. Kerapatan massa tanah