11
kepada komunikan. 5
Decoding : pengawasandian, yaitu proses dimana komunikan menetap
makna pada lambang yang disampaikan oleh kamunikator kepadanya. 6
Receiver : komunikan yang menerima pesan pada komunikator.
7 Response
: tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterpa pesan.
8 Feedback
: umpan
balik, yakni
tanggapan komunikan
apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator.
9 Noise
: gangguan yang tak terecana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagi akibat diteimnaya pesan lain oleh komunikan yang berbeda
dengan pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Model komunikasi di atas menegaskan faktor-faktor kunci dalam
komunikasi efektif. Komunikator harus tahu khalayak mana yang dijadikan sasaran dan tanggapan apa yang diinginkan. Ia harus terampil dalam
menyandi pesan dengan memperhitungkan bagaimana komunikan sasaran biasanya mengawasandi pesan. Komunikator harus mengirimkan pesan
melalui media yang efisien dalam menyampai khalayak sasaran.
2. Komunikasi Organisasi
Sebelum membahas mengenai komunikasi organisasi ada baiknya kita telaah dahulu apa itu organisasi. Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia atau
organization dalam bahasa Inggris bersumber pada perkataan Latin organization
yang berasal dari kata kerja bahasa Latin pila organizare, yang berarti membentuk
12
sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau terkoodinasi. Jadi, secara harfiah organisasi itu berarti panduan dari bagian-bagian
yang satu sama lainnya saling bergantung Uchjana, 1984: 114. Menurut Hasibunan dalam bukunya Organisasi dan Motivasi hal. 57, macam – macam organisasi sebagai
berikut: Berdasarkan Proses Pembentukannya
a. Organisasi Formal: adalah yang dibentuk secara sadar dan dengan tujuan – tujuan tertentu yang disadari pula yang diatur dengan
ketentuan formal, dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya.
Kegiatan hubungan yang terjadi di dalamnya adalah kegiatan hubungan jabatan sebagaimana diatur dalam ketentuan – ketentuan
tertulis. Ikatan – ikatan yang terdapat dalam organisasi adalah berdasarkan ikatan formal.
b. Organisasi Informal : adalah organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuannya juga tidak jelas, anggaran dasar dan anggaran
rumah tangganya tidak ada dan hubungan – hubungan terjalin secara pribadi saja.
Berdasarkan Kaitan Hubungannya dengan Pemerintah a. Organisasi Resmi, adalah organisasi yang dibentuk oleh ada
hubungannya dengan pemerintah dan atau harus terdaftar pada Lembaran Negara.
13
Misalnya : Jawatan – jawatan, lembaga – lembaga pemerintahan, yayasan – yayasan, institusi pendidikan, dan perusahaan – perusahaan
yang berbadan hukum. b. Organisasi
Tidak Resmi,
adalah organisasi
yang tidak
ada hubungannya dengan pemerintah dan atau tidak terdaftar pada
Lembaran Negara, seperti organisasi – organisasi swasta. Misalnya : Klub Bola Voli, Klub Sepak Bola, Group Kesenian,
Organisasi pendaki gunung dan lain – lainnya. Berdasarkan Skala Ukuran Besar – Kecilnya
a. Organisasi Besar ; b. Organisasi Sedang Menengah ;
c. Organisasi Kecil. Tolok Ukur skala besar-kecilnya organisasi ini sifatnya relatif, karena
ditentukan oleh banyak faktor. Tetapi besar – kecilnya organisasi perlu diketahui, karena akan memepengaruhi manajemen yang akan diterapkan.
Mengenai hubungan organisasi dengan komunikasi, William V. Hanney Uchjana, 1984: 115 menyatakan, organization consists of a number of people; it
involves interpendence; interpendence all for coordination; and coordination requires communication
. Organisasi terdiri atas sejumlah orang; ia melibatkan keadaan saling bergantung; kebergantungan memerlukan koordinasi; koordinasi
mensyaratkan komunikasi. Oleh karena itu, kata William V. Hanney, komunikasi
14
adalah suatu sine qua non bagi organisasi. Yang berarti koordinasi sendiri bersumber pada perkataan Latin coordinatio
yang berarti kombinasi atau interaksi yang harmonis. Interaksi yang harmonis diantara para karyawan suatu organisasi, baik hubungannya secara timbal balik
maupun secara horizontal diantara para karyawan secara timbal balik pula, disebabkan oleh komunikasi. Demikian pula interaksi antara pimpinan organiasasi
dengan para karyawan secara timbal balik. Dalam komunikasi organisasi kita berbicara mengenai arah aliran informasi
yang terjadi dalam empat arah berbeda:
a. Komunikasi ke Bawah Downward Communication