Data proyek yang diperlukan untuk pembuatan laporan,meliputi: 1.
Rencana Anggaran Biaya RAB 2.
analisa harga satuan bahan proyek 3.
time schedule Tahap 3 : analisa percepatan dengan aplikasi program dan pembahasan
Melakukan input data ke program untuk perencanaan dan update perencanaan dengan data pelaksanaan, dengan bantuan program Microsoft
Project ini dilakukan pengujian dari semua kegiatan yang dipusatkan pada kegiatan yang berada pada jalur kritis yang mempunyai nilai cost slope
terendah. Kemudian membandingkan hasil analisa percepatan yang berupa perubahan biaya proyek sebelum dan sesudah percepatan dengan biaya
denda akibat keterlambatan. Tahap 4 : kesimpulan
Kesimpulan disebut juga pengambilan keputusan. Pada tahap ini, data yang telah dianalisa dibuat suatu kesimpulan yang berhubungan dengan
tujuan penelitian. Tahapan penelitian secara skematis dalam bentuk diagram alir dapat
dilihat pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Bagan alir
26
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Data Penelitian
Adapun gambaran umum dari Proyek Pembangunan Hotel Cordela ini adalah sebagai berikut :
Pemilik Proyek : A
Konsultan Supervisi : PT. B
Kontraktor : PT. C
Anggaran : Rp2.640.551.389,00
Waktu pelaksanaan : 156 Hari kerja
Tanggal pekerjaan dimulai : 11 Juli 2015
Tanggal pekerjaan selesai : 7 Januari 2016
Pada penelitian ini hanya menggunakan anggaran struktur. Untuk rincian Rencana Anggaran Biaya RAB dan kurva S dapat dilihat pada Lampiran I dan
Lampiran V.
5.2. Daftar Kegiatan - Kegiatan Kritis
Berdasarkan hasil analisis Microsoft Project untuk penjadwalan proyek tersebut diperoleh kegiatan kritis. Daftar kegiatan kritis pada kondisi normal dapat
dilihat pada Tabel 5.1
Tabel 5.1 Daftar Kegiatan Kritis Pada Kondisi Normal
Kode Jenis Pekerjaan
Durasi Hari
AM Beton Kolom LT Dasar
2 AN
Bekisting Tangga LT Dasar 2
AO Pembesian Tangga LT Dasar
3 AP
Beton Tangga LT Dasar 1
AR Bekisting Dinding Core lift LT Dasar
2 AS
Beton Dinding Core Lift LT Dasar 1
AT Pembesian Separator Beam LT Dasar
3
Tabel 5.1 Lanjutan AU
Bekisting Separator Beam LT Dasar 2
AV Beton Separator Beam LT Dasar
1 BE
Beton Kolom LT 02 1
BF Bekisting Tangga LT 02
2 BG
Pembesian Tangga LT 02 3
BH Beton Tangga LT 02
1 BI
Pembesian Dinding Core Lift LT 02 3
BJ Bekisting Dinding Core Lift LT 02
2 BK
Beton Dinding Core Lift LT 02 1
BL Pembesian Separator Beam LT 02
3 BM
Bekisting Separator Beam LT 02 2
BN Beton Separator Beam LT 02
1 CA
Pembesian Dinding Core Lift LT 03 2
CB Bekisting Dinding Core lift LT 03
1 CC
Beton Dinding Core Lift LT 03 1
CD Pembesian Separator Beam LT 03
2 CE
Bekisting Separator Beam LT 03 1
CF Beton Separator Beam LT 03
1
Tabel 5.1 di atas menjelaskan bahwa beberapa pekerjaan yang akan dipercepat berdasarkan kegiatan kritis adalah kegiatan yang memiliki unsur tenaga
kerja. Beberapa alasan pemilihan item kegiatan yang akan dipercepat adalah: 1.
kegiatan kritis yang terpilih tersebut memiliki resoursce work atau yang memiliki pekerja sehingga bisa dipercepat dengan mengolah resoursce
work, 2.
pada kegiatan kritis tersebut dapat dilakukan percepatan dengan penambahan jam lembur atau dengan penambahan jumlah tenaga kerja.
Jika dilakukan penambahan tenaga kerja pada kegiatan kritis, maka jumlah tenaga kerja pada kegiatan kritis yang lain tidak akan bertambah karena
kegiatan kritis tersebut hanya memiliki indeks tenaga kerja yang kecil,