Iklan Televisi KERANGKA TEORI

15

2. Iklan Televisi

Televisi sudah menjadi barang umum bagi masyarakat kita, karena itu potensinya sebagai media iklan yang sangat besar karena ia mampu menjangkau begitu banyak masyarakat atau calon konsumen. Iklan televisi merupakan iklan yang ditempatkan pada media televisi dan telah menjadi komoditas dalam masyarakat sehari-hari. Pada umumnya, televisi diakui sebagai media iklan paling berpengaruh. Darwanto mengungkapkan bahwa kekuatan yang dimiliki oleh televisi sebagai alat dengan sistem yang besar mampu menciptakan daya rangsang yang sangat tinggi dalam mempengaruhi sikap, tingkah laku dan pola pikir khalayaknya, yang pada akhirnya menyebabkan banyaknya perubahan dalam masyarakat Sumartono, 2002:11. Komponen dari sebuah iklan televisi adalah dimana iklan ini dibangun dari kekuatan visualisasi objek dan kekuatan audio. Simbol-simbol yang divisualisasikan lebih menonjol bila dibandingkan dengan simbol-simbol verbal. Umumnya pencitraan dalam iklan televisi disesuaikan dengan kedekatan jenis objek iklan yang diiklankan, meskipun tidak jarang pencitraan dilakukan secara ganda. Iklan juga mempertontonkan kejantanan, otot laki - laki, ketangkasan, keperkasaan, keberanian menantang bahaya, keuletan, keteguhan hati, bagian-bagian tertentu dari kekuatan daya tarik laki-laki sebagai bagian dari citra maskulin. Citra maskulin adalah stereotip laki-laki dalam realitas sosial nyata, dan untuk menggambarkan realitas tersebut, maka iklan mereproduksinya ke dalam 16 realitas media, tanpa memandang bahwa yang digambarkan itu sesuatu yang real atau sekedar mereproduksi realitas itu dalam realitas media yang penuh dengan kepalsuan. Bungin, 2008:122-124 Ada beberapa kelebihan yang dimiliki televisi sebagai media iklan Jefkins, 1997:110 , diantaranya: a. Kesan realistik sifatnya yang visual, dan memiliki warna, suara dan gerakan, maka iklan televisi tampak begitu hidup dan nyata. b. Masyarakat lebih tanggap iklan televisi dapat disiarkan dan dilihat dimana saja, sehingga masyarakat lebih siap dalam memberikan tanggapan. c. Repetisi atau pengulangan iklan televisi dapat ditayangkan beberapa kali dalam sehari sampai dipandang cukup bermanfaat, dalam frekuensi yang cukup, sehingga pengaruh iklan itu dapat diterima oleh masyarakat. Selain beberapa kelebihan dari iklan televisi tersebut, ada pula kelemahan yang jika beriklan di televisi yang diungkapkan oleh Damardi Sugiarti Durianto, 2003:35, yaitu: a. Biaya Tinggi. Biaya untuk menjangkau setiap orang memang relatif rendah, tapi biaya produksinya yang cukup tinggi. b. Masyarakat Tidak Selektif. Tayangan yang menjangkau banyak kalangan, sangat memungkinkan jika iklan menjangkau pasar yang bukan targetnya. 17 c. Kesulitan Teknis. Pihak pengiklan seringkali menghadapi kesulitan teknis untuk mengubah jadwal maupun jam tayang. Melihat dari berbagai kelemahan dan kelebihan dari iklan TV di atas, maka peran iklan sendiri yakni membangun awareness dari audience tentang produk serta mereposisi merek dengan mengubah persepsi atau perilaku dari audience bergantung pada kreativitas para pembuat iklan, sehingga iklan tersebut mampu menghasilkan respon melalui persepsi.

3. Persepsi

Dokumen yang terkait

Gambaran Tayangan Iklan Fast Food (Makanan Siap Saji) Di Televisi Dan Kebiasaan Makan Fast Food (Makanan Siap Saji) Dan Kejadian Obesitas Pada Pelajar Di Sma Swasta Cahaya Medan Tahun 2013

6 75 135

Tayangan Iklan Di Televisi Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Mengenai Tayangan Iklan Sampoerna A Mild Versi go ahead di Televisi dan Persepsi Mahasiswa USU)

1 56 163

MAKNA CINTA ANAK TERHADAP SEORANG IBU DALAM IKLAN TELEVISI Analisis Semiotik dalam iklan televisi produk minuman berenergi M150 versi "Hero".

0 5 45

PENDAHULUAN PERSEPSI KELUARGA DI YOGYAKARTA TERHADAP KELUARGA IDEAL DALAM IKLAN SABUN KELUARGA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Keluarga Ideal pada Iklan Televisi Sabun Lifebuoy, Nuvo Family dan Dettol).

2 4 49

PERSEPSI MASKULIN PADAMINUMAN BERENERGI PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 2 13

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

1 6 10

PENUTUP PERSEPSI MASKULIN PADA IKLAN TELEVISI MINUMAN BERENERGI (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Persepsi Maskulin Pada Iklan Televisi M-150 Versi “Hero” ).

0 2 27

PERSEPSI MASYARAKAT SURABAYA TENTANG IKLAN ”MANFAAT PAJAK” DI TELEVISI (Studi Deskriptif kualitatif Persepsi Masyarakat SurabayaTentang Iklan ”Manfaat Pajak” di Televisi).

0 0 74

Iklan Minuman Energi M-150 Dengan Tema “Hero”, Tentang Representasi Maskulinitas Dalam Iklan Minuman Energi M-150 Dengan Tema“Hero” di Televisi.

4 18 76

REPRESENTASI MASKULINITAS PADA IKLAN MINUMAN ENERGI M-150 VERSI “HERO” DI TELEVISI

0 2 17