23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Umum
Metode penelitian ini merupakan suatu cara yang harus ditempuh dalam kegiatan penelitian agar pengetahuan yang akan dicapai dari suatu penelitian
dapat memenuhi harga ilmiah. Dengan demikian penyusunan metode ini dimaksudkan agar peneliti dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Metode penelitian ini mencakup beberapa hal yang masing-masing menentukan keberhasilan pelaksanaan penelitian guna
menjawab permasalahan guna disampaikan dalam penelitian, langkah-langkah yang telah ditetapkan adalah penetapan tempat dan waktu penelitian, penetapan
prosedur percobaan, dan membuat flowchart pengujian.
3.2 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 10 Juli 2015 sampai bulan Agustus 2015 dan bertempat di Laboratorium Teknik Tegangan Tinggi
Universitas Sumatera Utara.
3.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain: 1.
Satu set trafo uji 220 V100 kV, 50 kVA, 50 Hz 2.
Satu buah bejana dengan elektroda bola-bola standar 3.
Satu buah termometer 4.
Satu buah Heater cup 5.
Satu buah voltmeter AC 6.
Minyak yang akan di uji, antara lain: 2 liter minyak biji karet rubber seed oil
2 liter minyak biji bunga matahari sunflower seed oil 2 liter minyak zaitun olive oil
2 liter minyak biji anggur grape seed oil
3.4 Rangkaian Pengujian
Universitas Sumatera Utara
24
Gambar 3.1 Rangkaian Pengujian Tegangan Tembus Minyak
S1 = Saklar 1 TU = Trafo uji
S2 = Saklar 2 AT = Autotrafo
PT = Potential Transformer EB = Elektroda Bola
3.5 Prosedur Pengujian
Untuk pengujian semua minyak pada suhu
ruangan tanpa pemanasan
, prosedur penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Peralatan disiapkan dan rangkaian pengujian dibuat seperti Gambar 3.1.
2. Sebelum pengujian dilakukan, bejana elektroda disterilkan sampai bersih
kemudian dikeringkan. 3.
Minyak dituangkan ke dalam bejana elektroda. Jarak elektroda diatur 2,5 mm. Suhu minyak diukur dan dicatat.
4. Saklar utama S1 ditutup dan AT diatur hingga tegangan sekundernya nol.
Tegangan input pada trafo uji TU dinaikkan secara perlahan sampai terjadi tembus listrik.
5. Nilai tegangan tembus yang ditunjukkan voltmeter dicatat. Saklar utama dan
saklar sekunder S2 dibuka. Suhu minyak kembali diukur. 6.
Minyak pada bejana dibiarkan selama 10 menit untuk menghilangkan gelembung yang mungkin terjadi pada saat tembus listrik sambil diaduk
perlahan lahan. 7.
Apabila sudah 10 menit prosedur 4-6 kembali dilakukan sampai 5 kali lagi.
AT
Universitas Sumatera Utara
25 8.
Selanjutnya data yang diperoleh dari pengujian tegangan tembus di atas dihitung nilai rata-ratanya.
Untuk pengujian semua minyak pada suhu
80
o
C, 60
o
C, dan 40
o
C, prosedur penelitiannya adalah sebagai berikut:
1. Peralatan disiapkan dan rangkaian pengujian dibuat seperti Gambar 3.1.
2. Minyak dituang ke dalam heater cup dan dipanaskan sampai suhu di atas
80
o
C. 3.
Sebelum pengujian dilakukan, bejana elektroda disterilkan sampai bersih kemudian dikeringkan.
4. Apabila suhu minyak telah mencapai suhu di atas 80
o
C, minyak dituangkan ke dalam bejana elektroda. Jarak elektroda diatur 2,5 mm.
5. Suhu minyak kembali diukur untuk memastikan agar suhunya 80
o
C. 6.
Apabila suhu minyak sudah mencapai 80
o
C, saklar utama S1 ditutup dan AT diatur hingga tegangan sekundernya nol. Tegangan input pada trafo uji
TU dinaikkan secara perlahan sampai terjadi tembus listrik. 7.
Nilai tegangan tembus yang ditunjukkan voltmeter dicatat. Saklar utama dan saklar sekunder S2 dibuka. Suhunya kembali diukur.
8. Minyak pada bejana dibiarkan selama beberapa saat untuk menghilangkan
gelembung yang mungkin terjadi pada saat tembus listrik, kemudian diaduk perlahan lahan dan dibiarkan sampai suhunya turun menjadi 60
o
C. 9.
Apabila suhunya sudah menjadi 60
o
C, kembali prosedur 6 dan 7 dilakukan. 10.
Minyak pada bejana kembali dibiarkan selama beberapa saat untuk menghilangkan gelembung yang mungkin terjadi pada saat tembus listrik,
kemudian diaduk perlahan lahan dan dibiarkan sampai suhunya turun menjadi 40
o
C. 11.
Apabila suhunya sudah menjadi 40
o
C, kembali prosedur 6 dan 7 dilakukan. 12.
Prosedur 1-11 ini dilakukan untuk semua minyak yang diuji dan diulang sampai 5 kali lagi.
13. Selanjutnya data yang diperoleh dari pengujian tegangan tembus di atas
dihitung nilai rata-ratanya.
Universitas Sumatera Utara
26
3.6 Flowchart Pengujian