29
mereka melanggar padan tersebut maka mereka harus menanggung hukuman yang akan diberikan bagi mereka yang tidak mematuhinya.
4.1.2 Proses Terjadinya Padan Menurut Informan Marga Nainggolan Parhusip
Menurut Bapak M. Nainggolan Parhusip, seorang informan asal Simare- mare Dolok, Desa Sibandang, menerangkan proses terjadinya padan marga
Nainggolan Parhusip dan Siregar Silali sebagai berikut: Awal cerita marga Nainggolan Parhusip tinggal dalam satu rumah
dengan marga Siregar Silali. Pekerjaan kedua marga tersebut adalah petani. Setelah kedua marga itu berumah tangga disebutkan bahwa marga
Nainggolan Parhusip hanya mempunyai anak laki-laki dan Siregar Silali hanya memiliki boru perempuan. Beliau mengatakan bahwa istri
Nainggolan Parhusip dan Siregar Silali berkomunikasi soal anak yang akan mereka tukar karena dari pihak Nainggolan Parhusip tidak memiliki
boru anak perempuan dan pihak Siregar Silali tidak memiliki anak laki-laki. Kedua suami tidak mengetahui bahwa anak yang dilahirkan
akan ditukar oleh istri mereka. Setelah mereka berbincang-bincang dan merasa setuju maka istri dari pihak Nainggolan Parhusip memberikan
anaknya laki-laki kepada istri dari Siregar Silali dan istri dari pihak Siregar Silali memberikan borunya perempuan kepada Nainggolan
Parhusip yang mengakibatkan terjadinya pertukaran anak di antara mereka. Kedua istri berkata jika nanti para suami datang maka mereka
harus memberitahukan bahwa telah terjadi pertukaran anak. Karena lama diberitahu maka saat kedua suami mereka mengetahui pertukaran anak
tersebut, akhirnya terjadilah padan yang menyatakan bahwa mereka sah menjadi kakak beradik. Dengan padan yang sudah dinyatakan tersebut
maka marga Nainggolan Parhusip dan Siregar Silali tidak bisa menikah karena sudah menjadi seorang saudara.
Sampai saat ini marga Nainggolan Parhusip dan Siregar Silali belum pernah ada yang menikah. Beliau mengatakan dahulu hanya marga
Nainggolan Parhusip dan Siregar Silali yang memegang padan namun sekarang ini semua marga Nainggolan yang terdiri dari Nainggolan
Batuara, Nainggolan Lumban Tungkup, Nainggolan Lumban Raja, Nainggolan Hutabalian, dan Nainggolan Lumban Siantar beserta marga
Siregar Silo, Siregar Dongoran, dan Siregar Siagian sudah bersatu dimanapun mereka berada sehingga padan sekarang bukan hanya milik
30
dari Nainggolan Parhusip dan Siregar Silali saja namun juga untuk semua marga Nainggolan dan Siregar lainnya.
4.1.3 Proses Terjadinya Padan Menurut Informan Marga Siregar Silali