Potensi Bahaya HASIL MAGANG

xxxv maka secara otomatis ditambah dengan bahan bakar solar. Service unit dilengkapi dengan satu buah back up diesel berkapasitas 1 MW. Gas buang yang dihasilkan GTG memiliki temperatur yang cukup tinggi sekitar 540 o C, dan dimanfaatkan untuk menghasilkan steam pada Waste Heat Boiler WHT. Utilitas I juga dilengkapi dengan 4 buah pembangkit listrik pembantu diesel, yang digunakan pada keadaan darurat terutama saat start up pabrik I. Setiap diesel mempunyai kapasitas desain 725 kVA, 380 V, 750 rpm. Unit utilitas II bertanggungjawab terhadap unit power, phosporic acid storage, sulphuric acid storage, unit mixed acid, ammonia storage dan steem generation and feed water system.

C. Potensi Bahaya

Potensi bahaya merupakan segala sesuatu yang ada di tempat kerja yang dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. PT. Petrokimia Gresik merupakan industri Petrokimia yang memproduksi pupuk nitrogen, pupuk phospat, dan bahan-bahan kimia yang dalam proses produksinya memiliki potensi-potensi bahaya yang tinggi. Potensi-potensi bahaya tersebut antara lain : 1. Kebakaran Di lingkungan pabrik rawan terjadi kebakaran karena disana banyak mengandung bahan-bahan yang mudah terbakar dalam proses produksi, seperti gas alam, dan amoniak. Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotemis yang berlangsung cepat dari bahan-bahan yang mudah terbakar seperti pelarut organik xxxvi atau gas-gas yang kontak dengan sumber panas. Tempat yang berpotensi terjadi kebakaran adalah area pabrik I pabrik urea, amoniak, ZA dan utility. Tempat tersebut rawan terhadap api karena terdapat bahan-bahan kimia berbahaya seperti amoniak, urea dan alat-alat listrik yang terdapat di bagian utility. Derajat penyalaan flammability dari amoniak 16-25 vol di udara adalah lebih tinggi dari pada hydro karbon, tetapi semprotan amoniak cair akan mendatangkan suatu bahaya kebakaran. Kebakaran amoniak sangat sukar dipadamkan. Dengan adanya konsentrasi oksigen yang tinggi, uap amoniak membakar. Derajat konsentrasi flammability dalam oksigen adalah 15-79 sedangkan di udara adalah 16-25. 2. Peledakan Di lingkungan pabrik juga sangat rawan terjadi peledakan karena dalam proses produksinya mengandung bahan-bahan kimia dan gas mudah meledak. Hal ini mudah terjadi terutama di area pabrik I karena terdapat bahan-bahan kimia yang mudah meledak. Amoniak cair atau uap amoniak pada konsentrasi yang tinggi jika bercampur dengan oksidan dapat meledak oleh guncangan, panas atau letupan listrik. Amoniak dengan air raksa membentuk senyawa yang dapat meledak. Pada daerah utility di bagian unit penyediaan steam juga berpotensi besar untuk terjadi peledakan karena didalamnya terdapat boiler yang dapat menghasilkan steam 4 x 40 tonjam dengan tekanan 65 kgcm 2 dan temperatur 465 C. Ledakan adalah suatu reaksi yang terjadi sangat cepat dan menghasilkan gas- gas dalam jumlah besar, terjadinya ledakan disebabkan misalnya oleh reaksi xxxvii bahan-bahan kimia yang mudah meledak, penggunaan bahan bakar solar dan penggunaan boiler. 3. Bahan Kimia Berbahaya Dalam proses produksi di pabrik banyak menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya, seperti amoniak, asam sulfat H 2 SO 4 , asam phosfat H 3 PO 4 , belerang, HCl dan lain sebagainya. Apabila terpapar atau terkena bahan kimia di lingkungan sekitar pabrik dengan cara kontak fisik, memegang bahan-bahan produksi yang semestinya tidak boleh dipegang, juga bisa dikarenakan tidak memakai alat pelindung diri yang sesuai. Hal ini menyebabkan iritasi pada kulit atau mata, gangguan pernafasan dan keracunan.

D. Faktor Bahaya